Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 10:27:18 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 106
Total: 106

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Apakah IPTEK (Sains) dan IMTAK (Agama) bisa disatukan secara filosofis?

Dimulai oleh pr@m, April 03, 2009, 08:10:26 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

pr@m

Sains secara filosofis berdiri pada fondasi skeptissm, yaitu satu hal dianggap sebagai fakta sains/kebenaran bila telah dapat dibuktikan secara empiris.

Agama berdiri pada pijakan iman dan keyakinan, apa yg dikatakan agama adalah fakta bagi dirinya dan para penganutnya, pembuktian bukan suatu tuntutan.

well...??

utusan langit

di topic sebelah sudah ada yang semacam ini
http://www.forumsains.com/agama-dan-filosofi/illuminati/?topicseen

saya mencoba menjawab dengan pendapat saya,..
saya kira arahya saja sudah beda,..

yang satu ke sumbu x yang satu ke sumbu y,..
tapi dengan begitu akan menciptakan suatu dimensi kehidupan yang lebih baik!

pr@m

sumbu X dan sumbu Y kalo yg anda maksud dari sistem koordinat ruang/ruang-waktu berangkat/bertemu dari satu titik yaitu titik 0 (nol)...

Sains dan Agama berangkat dari titik yg berbeda....

utusan langit

Kutip dari: pr@m pada April 03, 2009, 02:17:59 PM
Sains dan Agama berangkat dari titik yg berbeda....

saya tidak sependapat, menurut saya sains dan agama berangkat dari keingintahuan manusia!, dan itulah titik nolnya!

saya pernah denger,
Sains tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa sains adalah buta,
itu artinya bagi saya pertumbuhannya seiring untuk menghasilkan dimensi dengan luas besar!
oh iya, masih ada lagi sumbu z yang menjadi tingkat hubungan kita dengan sesama manusia(sosial)!
:D :D :D :D :D

Pi-One

Agama bisa menjadi polisi moral bagi penerapan sains. Kurasa itu maksud ucapan Einstein...

pr@m

Kutip dari: utusan langit pada April 03, 2009, 03:22:45 PM
saya tidak sependapat, menurut saya sains dan agama berangkat dari keingintahuan manusia!, dan itulah titik nolnya!

saya pernah denger,
Sains tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa sains adalah buta,
itu artinya bagi saya pertumbuhannya seiring untuk menghasilkan dimensi dengan luas besar!
oh iya, masih ada lagi sumbu z yang menjadi tingkat hubungan kita dengan sesama manusia(sosial)!
:D :D :D :D :D


benarkah??
sekarang saya bertanya : apakah anda memeluk agama anda murni karena keingintahuan anda?ataukan karena dua orangtua anda telah memeluk agama yg sama sebelumnya??keingintahuan berangkat dari ketidaktahuan lho..

OK kalo anda jawab karena keingintahuan manusia (sekali lagi manusia)...
bahkan anda mengatakan disini dengan jelas!!! jadi menurut anda agama berasal dari manusia??bukan dari tuhan??

wah kayanya ini bertentangan dengan banyak pendapat anda selama ini...juga banyak pendapat kaum beragama!

utusan langit

Kutip dari: pr@m pada April 04, 2009, 03:44:04 PM
sekarang saya bertanya : apakah anda memeluk agama anda murni karena keingintahuan anda?ataukan karena dua orangtua anda telah memeluk agama yg sama sebelumnya??keingintahuan berangkat dari ketidaktahuan lho..
jujur dech, dulu emang kayak gitu, orang tua saya beragama Islam, lalu saya beragama Islam, tapi dengan perkembangan, saya sadar, alasan itu kurang tepat, dan dari kesadaran itu saya mulai "beragama"!
Kutip dari: pr@m pada April 04, 2009, 03:44:04 PM
OK kalo anda jawab karena keingintahuan manusia (sekali lagi manusia)...
bahkan anda mengatakan disini dengan jelas!!! jadi menurut anda agama berasal dari manusia??bukan dari tuhan??
enggak juga, saya tidak berkata demikian, kalau anda melihat dari sisi manusianya, apa anda di kasih agama oleh Tuhan anda?
kalau di kaitkan dengan Tuhan, Agama memang dari Tuhan, bukan hanya itu, menurut saya segalanya berasal dari Tuhan, saya kira mungkin anda salah menangkap tulisan saya.

Ok, saya perjelas
topic ini berkata "Apakah IPTEK (Sains) dan IMTAK (Agama) bisa disatukan secara filosofis?", kalau manusia bersifat pasif, saya berpendapat, mengapa tidak bisa, Tuhan saya Maha Kuasa!
saya hanya menjawab dari sisi manusia mas Pram, bukan hubungan timbal balik!
Kutip dari: pr@m pada April 04, 2009, 03:44:04 PM
wah kayanya ini bertentangan dengan banyak pendapat anda selama ini...juga banyak pendapat kaum beragama!
maaf kalau anda terlalu jauh dengan tulisan saya!
:D :D :D :D :D

superstring39

Tidak hanya Sains (ilmu alam) dan Agama, namun semua Ilmu yang ada di dunia ini adalah berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang utuh.

The Houw Liong

Sains (yang membahas dunia fisik), dan agama (yang membahas dunia rohani) dapat saling melengkapi.
Dengan sains kita mengerti Hukum Alam dan dapat menerapkannya untuk membangun teknologi.
Agama adalah sumber tata nilai yang merupakan dasar dari etika, moral dan peraturan.
HouwLiong

pr@m

Kutip dari: utusan langit pada April 05, 2009, 06:50:48 PM
enggak juga, saya tidak berkata demikian, kalau anda melihat dari sisi manusianya, apa anda di kasih agama oleh Tuhan anda?
kalau di kaitkan dengan Tuhan, Agama memang dari Tuhan, bukan hanya itu, menurut saya segalanya berasal dari Tuhan, saya kira mungkin anda salah menangkap tulisan saya.

wah hebad yaa...pernyataan/tulisan anda bisa dilihat dari berbagai sisi..sisi mana saja selain dari sisi manusia?? perhatikan kata yg saya bold, siapa yg mengaitkan?manusia juga kan?jd itu juga dari sisi manusia jg kan??

ada pendapat di islam, kalo seseorang masuk islam dikatakan ia telah mendapat 'hidayah' dari tuhan...wah tambah bingung aku mencerna kalimat anda!

Kutip dari: utusan langit pada April 05, 2009, 06:50:48 PM
Ok, saya perjelas
topic ini berkata "Apakah IPTEK (Sains) dan IMTAK (Agama) bisa disatukan secara filosofis?", kalau manusia bersifat pasif, saya berpendapat, mengapa tidak bisa, Tuhan saya Maha Kuasa!
saya hanya menjawab dari sisi manusia mas Pram, bukan hubungan timbal balik!maaf kalau anda terlalu jauh dengan tulisan saya!
:D :D :D :D :D

kalau manusia bersifat pasif maka tidak ada itu yang namanya Sains!!
yg ada cm agama, agama, dan agama, dan dunia ga akan sampai pada titik saat ini anda berada..

inget mas..sains itu berasal dari keingintahuan aktif manusia, sains bukan 'given' seperti agama...
memang anda bisa melihat dari sisi mana selain dari sisi manusia??
kayanya semakin diterusin, pendapat anda semakin ngaco..:(

Kutip dari: superstring39 pada April 06, 2009, 06:57:07 AM
Tidak hanya Sains (ilmu alam) dan Agama, namun semua Ilmu yang ada di dunia ini adalah berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang utuh.

hehehe..ini kaya pendapat khas politisi indonesia, ga jelas maksudnya..cm ngomong doank yg seolah2 indah, baik, sempurna tapi ga jelas maksudnya
yg saya maksudkan secara filosofis mas...tau kan??

Kutip dari: The Houw Liong pada April 06, 2009, 09:09:24 AM
Sains (yang membahas dunia fisik), dan agama (yang membahas dunia rohani) dapat saling melengkapi.
Dengan sains kita mengerti Hukum Alam dan dapat menerapkannya untuk membangun teknologi.
Agama adalah sumber tata nilai yang merupakan dasar dari etika, moral dan peraturan.

saya mungkin dapat menalar kalo sains dan agama saling melengkapi..
jadi seolah2 sains dan agama berjalan pada alur yg paralel tanpa adanya persinggungan secara filosofis, dan itu yg membentuk harmoni dunia..

utusan langit

Kutip dari: pr@m pada April 06, 2009, 01:37:56 PM
wah hebad yaa...pernyataan/tulisan anda bisa dilihat dari berbagai sisi..sisi mana saja selain dari sisi manusia?? perhatikan kata yg saya bold, siapa yg mengaitkan?manusia juga kan?jd itu juga dari sisi manusia jg kan??
tolong dijawab untuk memperjelas kata-kata saya
apa anda di beri agama oleh Tuhan anda?
posisikan diri anda sebagaimana sekarang!
Kutip dari: pr@m pada April 06, 2009, 01:37:56 PM
ada pendapat di islam, kalo seseorang masuk islam dikatakan ia telah mendapat 'hidayah' dari tuhan...wah tambah bingung aku mencerna kalimat anda!
kalimat yang mana?
kalau seseorang masuk Islam memang dia dikatakan mendapat hidayah, karena keingintahuannya menurut saya tersalurkan pada garis yang tepat.
Kutip dari: pr@m pada April 06, 2009, 01:37:56 PM
kalau manusia bersifat pasif maka tidak ada itu yang namanya Sains!!
yg ada cm agama, agama, dan agama, dan dunia ga akan sampai pada titik saat ini anda berada..
itu anda tahu, bukti bahwa manusia tidak bersifat pasif, dan itu yang saya gunakan untuk mendukung pendapat saya sebelumnya, bahwa titik potong antara Sains dan Agama adalah keingintahuan
Kutip dari: pr@m pada April 06, 2009, 01:37:56 PM
inget mas..sains itu berasal dari keingintahuan aktif manusia, sains bukan 'given' seperti agama...
memang anda bisa melihat dari sisi mana selain dari sisi manusia??
kayanya semakin diterusin, pendapat anda semakin ngaco..
kalau kita hanya disodori agam yang seperti X(misalnya) tanpa mencari tahu apa sebenarnya yang ada dalam agama kita, apa seperti itu kita beragama yang benar?
saya tidak bisa melihat sisi lain lagi selain sisi manusia, tapi saya yakin ada sisi yang lebih besar dari sisi manusia!

anda sepertinya "mempertanyakan" sesuatu yang tersirat!

superstring39

Bagi orang-orang yang mata-hatinya tertutup memang sulit sekali mencerna apapun yang tak sanggup diraba oleh otak mereka yang terbatas.  karena mereka itu adalah golongan orang yang menganggap otak mereka itu tidak terbatas.

pr@m

Kutip dari: utusan langit pada April 06, 2009, 02:00:41 PM
tolong dijawab untuk memperjelas kata-kata saya
apa anda di beri agama oleh Tuhan anda?
posisikan diri anda sebagaimana sekarang!

Saya ga mempercayai agama manapun saat ini...so?knapa?

Kutip dari: utusan langit pada April 05, 2009, 06:50:48 PM
Ok, saya perjelas
topic ini berkata "Apakah IPTEK (Sains) dan IMTAK (Agama) bisa disatukan secara filosofis?", kalau manusia bersifat pasif, saya berpendapat, mengapa tidak bisa, Tuhan saya Maha Kuasa!


Kutip dari: utusan langit pada April 06, 2009, 02:00:41 PM
itu anda tahu, bukti bahwa manusia tidak bersifat pasif, dan itu yang saya gunakan untuk mendukung pendapat saya sebelumnya, bahwa titik potong antara Sains dan Agama adalah keingintahuan

bolak...balik...ngalor...ngidul... ???  nggak jel..

Kutip dari: utusan langit pada April 06, 2009, 02:00:41 PM
kalau kita hanya disodori agam yang seperti X(misalnya) tanpa mencari tahu apa sebenarnya yang ada dalam agama kita, apa seperti itu kita beragama yang benar?

akan cuma menjadi pembenaran juga kalo anda cuma melihat hanya ke dalam agama anda itu sendiri..
coba anda buka mata, pikiran anda lebar2 ke luar, pada agama2 lain, atau bahkan diluar konstruk agama itu sendiri..sudahkah??

Kutip dari: utusan langit pada April 06, 2009, 02:00:41 PM
saya tidak bisa melihat sisi lain lagi selain sisi manusia, tapi saya yakin ada sisi yang lebih besar dari sisi manusia!


itulah faktanya!! agama dilandasi oleh keyakinan, sedangkan sains hanya membatasi dirinya untuk sesuatu yg dapat dibuktikan secara empiris..

Kutip dari: utusan langit pada April 06, 2009, 02:00:41 PM
anda sepertinya "mempertanyakan" sesuatu yang tersirat!

saya ga mempertanyakan yg tersirat..tapi apa yg anda tulis.

Kutip dari: superstring39 pada April 06, 2009, 02:35:54 PM
Bagi orang-orang yang mata-hatinya tertutup memang sulit sekali mencerna apapun yang tak sanggup diraba oleh otak mereka yang terbatas.  karena mereka itu adalah golongan orang yang menganggap otak mereka itu tidak terbatas.

yup setuju..dan orang2 yg anda maksud itu sangat tepat ditujukan pada mereka yg beragama dan merasa agamanyalah yg paling benar sedunia..wakaka

superstring39

Kutip dari: pr@m pada April 06, 2009, 03:41:03 PM
yup setuju..dan orang2 yg anda maksud itu sangat tepat ditujukan pada mereka yg beragama dan merasa agamanyalah yg paling benar sedunia..wakaka
Tidak, Anda salah! yang saya maksud adalah orang-orang yang hampa akan kehadiran Tuhan di dalam hatinya. Hatinya kosong karena itu mudah sekali dimasuki oleh kotoran yang menutupi masuknya hidayah kedalamnya. kembali lah ke jalan yang lurus...

abalone

Kutip dari: pr@m pada April 03, 2009, 08:10:26 AM
Sains secara filosofis berdiri pada fondasi skeptissm, yaitu satu hal dianggap sebagai fakta sains/kebenaran bila telah dapat dibuktikan secara empiris.

Agama berdiri pada pijakan iman dan keyakinan, apa yg dikatakan agama adalah fakta bagi dirinya dan para penganutnya, pembuktian bukan suatu tuntutan.

well...??

Agama maupun Science pada awalnya berupa informasi yang dicerap , diidentifikasi lewat reseptori indera manusia dan kemudian diklasifikasi oleh akal. adalah kita manusia yang mengambil sikap dalam menerima informasi.
Memang Kalau titik nol (ketidak-tahuan) ini kita ber-apriori, maka pengetahuan akan menjadi pragmatis yang hanya mengukur kebenaran suatu ide dengan kegunaan praktis yang dihasilkannya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan pragmatisme menafikan aktivitas intelektual dan menggantinya dengan identifikasi instinktif belaka. Atau dengan kata lain, Pragmatisme telah menundukkan keputusan akal kepada kesimpulan yang dihasilkan dari identifikasi instinktif. Sebaliknya, kalau berdasarkan percaya bahwa Tuhan itu ada, justru perkembangan science akan berjalan menuju Agama.

Bahasan saya memulainya dengan sudut pandang mempercayai keberadaan Tuhan,

Science berangkat dari keingintahuan manusia untuk memahami sesuatu. Disini batasan objek ketidak-tahuan manusia adalah sampai akhirnya mencapai pada batasannya yaitu Esensi Tuhan, kalau bisa disimpulkan, ini adalah upaya swadaya manusia mencapai Tuhan dari bawah-ke-atas (bottom-up).

Sedangkan Agama, adalah informasi yang distinct yang berasal dari Tuhan untuk mengenaliNya. Ini adalah petunjuk Tuhan untuk manusia untuk mencapaNya dari Atas-ke-bawah(top-down).  Bahasa agama seringkali kias dengan berbagai tamsil, karena informasi ini disampaikan dengan sedemikian rupa untuk menuntun pemahaman manusia dari zaman- ke-zaman sesuai dengan tingkat pemahamannya secara alami seiring perkembangan science .