Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 10:44:10 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 98
Total: 98

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Bagaimana pandangan kalian tentang orang Agnostik

Dimulai oleh AmunRa, September 23, 2008, 09:38:58 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

AmunRa

Agnostisisme adalah suatu pandangan filosofis bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu -- umumnya yang berkaitan dengan theologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dsb-- adalah tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang agnostik mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang "Yang-Absolut"; atau , dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subyektif dimungkinkan, namun secara obyektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi yang dapat diverifikasi. Dalam kedua hal ini maka agnostikisme mengandung unsur skeptisisme.
Agnostisisme berasal dari perkataan Yunani gnostein (tahu) dan a (tidak). Arti harfiahnya "seseorang yang tidak mengetahui".

uzik-sama

menurut aku Agnostisisme tuh mungkin lebih berhati2 dalam mengambil tindakan walopun lebih terkesan skeptik.
nah yang jadi masalah apakah orang Agnostis tuh bakal tetep meragu ato berusaha mencari jawaban yang ada? kalo mereka cuma ragu2 dan ngga berusaha untuk mencari jawaban, IMO mereka hanya lari dari kebenaran aja.

lem

seuju dengan uzik-sama... cuma mencari alasan untuk meragukan untuk hal yang dari lubuk hatinya dia tahu itu benar..
yang beginian biasanya jiwanya labil.. karena nggak punya pegangan apa apa dalam hidupnya...
Dengan lem kita rekatkan persatuan dan kesatuan.....

Mufassiri

Kutip dari: lem pada September 24, 2008, 11:32:37 PM
seuju dengan uzik-sama... cuma mencari alasan untuk meragukan untuk hal yang dari lubuk hatinya dia tahu itu benar..
yang beginian biasanya jiwanya labil.. karena nggak punya pegangan apa apa dalam hidupnya...

Ini khan menghakimi kaum agnostik.
Pegangan apapun dan seyakin apapun kepercayaan anda, itu bukan bukti bahwa anda benar.

Kemudian 'lari dari kebenaran' itu apa maksudnya?

Apakah kaum theist sudah terbukti benar?

Apakah ada bukti bahwa nabi Muhammad saw yang sangat dicintai Alloh itu sekarang ada di surga?

Apakah ada bukti bahwa Abu Jahal musuh no.1 nya nabi Muhammad saw yang sangat dimurkai Alloh itu sekarang ada di neraka? Dang jerit-jerit kesakitan karena siksa kubur ataupun neraka. Gak ada bukti ilimiah secuiil-pun.

Kalau theist yang lain: Kresten misalnya, apakah Judas Iskariot si penghianat itu disiksa oleh Allohul Abb? (Allohul Abb = Tuhan Bapa menurut orang kristen Syria). Apakah ada Jesus, bunda maria dll sekarang di surga?

Gak ada bukti toh?
Keyakinan 6 milyar manusia, bukan bukti lho.

Kebenaran itu harus bisa dibuktikan, di verifikasi, atau dengan cara lain yang repeatable.

Iya toh?

Sang Penafsir

biobio

pandangan mufasirri memang ada benarnya,namun bukan berarti sepenuhnya benar.tidak ada yang sempurna di dunia ini,bahkan kesempurnaan itu sendiri belum tentu sempurna...maka,dalam keragu2an itu,apakah anda sudah berusaha untuk mencari kebenaran?atau sebaliknya,anda malah mencari "kebenaran dari keragu2an anda". Maksudnya "lari dari kebenaran" adalah,misal anda mengalami keragu2an...hal ini umum dan biasa menurutku..nah,kemudian apa anda berusaha mencari kebenaran untuk menghilangkan keragu2an anda (mncri tahu utk segera memutuskan YA atau TIDAK,dan bukannya di pertengahan), atau malah anda mencari kebenaran dari keragu2an anda? Dlm hal ini, kita meragukan sesuatu,dan mulai mencari bukti2 bhw keragu2an kita adalah hal yg benar.ini yg dimaksud dgn "kabur dari kebenaran". Dan seperti di pembahasan thread tetangga,masalah kemahabisaan Tuhan,apakah kemahabisaanNYA akan hilang jika tdk ada yg berhasil memecahkan soal benda berat itu? Anda jawab "ya",atau "tidak",akan sy jawab.."mana buktinya?". Anda sudah mengeluarkan bukti,sy jawab lagi,"mana buktinya bhw bukti anda benar?". Benar kata uzik-sama dan lem,bhw kaum agnostik biasanya berusaha lari dari kebenaran. Anda,bung mufasirri? Saya tidak tahu..
NO OFFENSE
"The pen is mightier than the sword"

Mufassiri

Kutip dari: biobio pada Desember 19, 2008, 09:35:49 PM
pandangan mufasirri memang ada benarnya,namun bukan berarti sepenuhnya benar.tidak ada yang sempurna di dunia ini,bahkan kesempurnaan itu sendiri belum tentu sempurna...maka,dalam keragu2an itu,apakah anda sudah berusaha untuk mencari kebenaran?atau sebaliknya,anda malah mencari "kebenaran dari keragu2an anda". Maksudnya "lari dari kebenaran" adalah,misal anda mengalami keragu2an...hal ini umum dan biasa menurutku..nah,kemudian apa anda berusaha mencari kebenaran untuk menghilangkan keragu2an anda (mncri tahu utk segera memutuskan YA atau TIDAK,dan bukannya di pertengahan), atau malah anda mencari kebenaran dari keragu2an anda? Dlm hal ini, kita meragukan sesuatu,dan mulai mencari bukti2 bhw keragu2an kita adalah hal yg benar.ini yg dimaksud dgn "kabur dari kebenaran". Dan seperti di pembahasan thread tetangga,masalah kemahabisaan Tuhan,apakah kemahabisaanNYA akan hilang jika tdk ada yg berhasil memecahkan soal benda berat itu? Anda jawab "ya",atau "tidak",akan sy jawab.."mana buktinya?". Anda sudah mengeluarkan bukti,sy jawab lagi,"mana buktinya bhw bukti anda benar?". Benar kata uzik-sama dan lem,bhw kaum agnostik biasanya berusaha lari dari kebenaran. Anda,bung mufasirri? Saya tidak tahu..
NO OFFENSE

NO OFFENSE JUGAK
LHO, khan sesuai dengan agnostisisme, tuhan itu TIDAK MUNGKIN dapat dibuktikan atau unkowable. Lha kalau keyakinannya adalah UNKNOWABLE atau tidak dapat diketahui, kebenarannya adalah kemuskilannya untuk diketahui itu. Ngapain capek capek mencari YA atau TIDAK? Khan tidak mungkin disimpulkan Ya atau Tidak.

Ya toh?

biobio

yeah, tidak ada masalah [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] sgt menghargai apa yg diyakini orang..namun,sy dlm hal ini selalu memiliki preferensi utk selalu menghusakan pencarian kebenaran yang "netral",bukan mencari kebenaran yg mendukung pendapat kita.
"The pen is mightier than the sword"

Pi-One

Kutip dari: lem pada September 24, 2008, 11:32:37 PM
seuju dengan uzik-sama... cuma mencari alasan untuk meragukan untuk hal yang dari lubuk hatinya dia tahu itu benar..
yang beginian biasanya jiwanya labil.. karena nggak punya pegangan apa apa dalam hidupnya...
Bagaimana jika dari lbuk hatinya dia meragukan itu benar?

biobio

esensinya menurutku
Kutip dari: biobio pada Desember 19, 2008, 10:22:30 PM
selalu menghusakan pencarian kebenaran yang "netral",bukan mencari kebenaran yg mendukung pendapat kita.
"The pen is mightier than the sword"

Mufassiri

Kutip dari: biobio pada Desember 19, 2008, 10:22:30 PM
yeah, tidak ada masalah [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] sgt menghargai apa yg diyakini orang..namun,sy dlm hal ini selalu memiliki preferensi utk selalu menghusakan pencarian kebenaran yang "netral",bukan mencari kebenaran yg mendukung pendapat kita.

Untung gue cukup berani mewarisi agnostisisme babe bue. Faktanya, kita ini hidup di Indonesia yang sudah ngIslam berat. Klaim-klaim kebenaran mulai dipaksakan kepada khalayak. Bahkan spiritualitas baru atau agama baru dilarang sehingga mengingkari sendiri Undang-Undang Dasanya yg membebaskan warganya untuk beragama. Bebas beragama sama persis artinya dengan kebebasan untuk TIDAK beragama. Kalau saya tidak percaya kepad semua agama, khan artinya saya TIDAK beragama, tapi secara esensial saya tetap beragama. Yaitu agama saya sendiri secara pribadi.

Nah, jika pencarian kebenaran itu akhirnya tidak akan dapat diketahui secara definitip, maka usaha anda akan sia-sia saja. Kalau anda sejak kecil sudah dibesarkan dengan agama tertentu (seperti saya yg dibesarkan dalam Islam), maka ada kerinduan dalam diri anda/saya untuk membuktikan kebenaran/kesalahan kepercayaan anda/saya itu. Ini terjadi pada babe gue yg suka ngomel-ngomelin agama Islamnya.  >:( Dia merasa tertipu oleh kiyai-kiyai, keluarga dan bahkan nabi Muhammad. Beliau sering mencari-cari kesalahan Muhammad dan memaki-makinya ketika ditemui kesalahan sang Nabi.  ??? Katanya, nabi suka coitusin hamba (budak) lah, nabi suka ngerampok kafilah Quraish lah. Nabi percaya makhluk-2 aneh lah (Jin, Setan, Iblis, Bidadari, malaikat, dajjal, ya'juj makjuj de el el). Gue sampe sebel dengerinnya. Tapi dalam hati gue, gue jadi bertanya-tanya sendiri: Memangnya dalam Islam ada kepercayaan begitu? (NB: Gue juga udah dapetin hadist-2 pendukung yg udah diterjemahin beliau)

Nah lagi!! Gue jadinya pengen tahu kebenaran dari agama formal gue. Yang dibenci atau yang disebelin biasanya malah dicari-cari. (Seperti: Yang bau dan diumpetin malah dicari-cari hehehe  ;D)

Nah lagi. Gue pikir, kebenaaran netral itu tidak ada. Paling-paling anda cuman cari kebenaran dari latar belakang pribadi anda sendiri. Jadi, sudah ada 'background questions' dari kebenaran yang akan anda cari. Apa begitu?

Ini cuman lontaran ngawur aja lho!

Sang Penafsir

biobio

memang nantinya dalam pencariannya, timbul miskonsepsi definisi kebenaran. jangankan 'kebenaran netral', 'kebenaran' saja sulit dicari. masalahnya, siapa sih di dunia ini yang cukup benar untuk menentukan kebenaran? semua kata sifat yang mengacu pada pribadi atau barang tertentu (misalkan kata sifat 'x') dalam pengucapannya harus ditambah di depannya 'dianggap',jadi 'dianggap x'. misalnya MENCURI ITU SALAH! Ah, kata siapa? Kata agama lo? Gimana kalo agama lo salah? Ato semua agama itu salah? Namun kita terpaksa mengakui bahwa mencuri itu salah (meskipun mungkin dalam pendapat kita mencuri itu benar), karena nyatanya semua org menganggap itu benar!dan kita tdk cukup bodoh utk memaksakan pendpat kita,bukan? 1+1=2! Meskipun kita yakin 1+1=3,kita tdk akan berani utk memaksakan khendak kita.kenapa?bukan karena 1+1=2 itu benar,ttp krn dianggap benar oleh 99,9% orang yang (dianggap) waras di bumi. dan salah atau tidak pndapat kita,kita akan 'ditidakwaraskan'.mau?gak kan? kembali pada kebenaran yang netral. kebenaran yang bagaimana? tentu saja ini sulit didefinisikan secara kolektif dlm kumpulan manusia2 yg memiliki pendapat yg berbeda. lihatlah msg2 dlm diri anda, sy yakin anda dapat menemukannya.
"The pen is mightier than the sword"

seniman

Kutip dari: uzik-sama pada September 23, 2008, 09:56:10 PM
menurut aku Agnostisisme tuh mungkin lebih berhati2 dalam mengambil tindakan walopun lebih terkesan skeptik.
nah yang jadi masalah apakah orang Agnostis tuh bakal tetep meragu ato berusaha mencari jawaban yang ada? kalo mereka cuma ragu2 dan ngga berusaha untuk mencari jawaban, IMO mereka hanya lari dari kebenaran aja.

justru agnostis berangkat dari keraguan akan kebenaran agama itu sendiri mas dan berakhir di sebuah titik yaitu Agnostic. "berangkat" disini artinya adalah sebuah proses pencarian. jadi salah kalau dibilang agnostis tidak berusaha mencari jawaban, lalu serta merta berdiri di tengah2 antara atheist dan theist. agnostic adalah bentuk sikap (kesimpulan) atas kebenaran yang tidak terbukti absolut.

agama adalah sebuah kebenaran bagi penganutnya, tapi tidak ada bukti yang absolut dan logis tentang kebenaran tersebut. yang ada hanyalah keyakinan/kepercayaan bahwa agama itu benar.

:kribo:

agnostik

Agnostik bukanlah keyakinan, karena tak ada yang diyakini disana. Saya tidak tahu apakah tuhan itu ada namun saya juga tidak tahu apakah tuhan itu tidak ada. Jadi saya tidak tahu tentang semua itu dan akan selalu tidak tahu sampai saya mati nanti. Namun saya tahu bahwa mencuri itu salah, kenapa? tidak perlu kitab suci atau seorang nabi untuk mengatakan mencuri itu salah, bukankah anda juga tidak ingin barang anda dicuri? saya juga tahu membunuh itu salah, karena saya pun tidak ingin dibunuh. Kalaupun saya mempunyai agama, maka agama saya adalah kemanusiaan itu sendiri. Seorang agnostik hanya membutuhkan hati nurani dan logika untuk tahu apa itu perbuatan benar.
Seorang theist menganggap agnostik hanyalah mencari kebenaran netral, lalu seperti apa kebenaran yang tidak netral itu? Kebenaran menurut agamanya masing-masing menurut anda? Itulah yang terjadi saat ini, disaat semua orang berkoar-koar bahwa agamanya paling benar. Dan ingatlah seburuk apapun agamanya atau setidak masuk akal sekalipun ajarannya, pemeluk agama tidak akan pernah bisa mengatakan dengan lantang bahwa ajaran ini pastilah salah. Dan itulah  yang terjadi pada teroris-teroris akhir-akhir ini. Hati nurani dan rasa kemanusiaan dikalahkan oleh ketakutan akan masuk neraka dan tidak masuk surga

drexman

Kutip dari: agnostik pada Juni 04, 2009, 06:46:56 PM
Agnostik bukanlah keyakinan, karena tak ada yang diyakini disana. Saya tidak tahu apakah tuhan itu ada namun saya juga tidak tahu apakah tuhan itu tidak ada. Jadi saya tidak tahu tentang semua itu dan akan selalu tidak tahu sampai saya mati nanti. Namun saya tahu bahwa mencuri itu salah, kenapa? tidak perlu kitab suci atau seorang nabi untuk mengatakan mencuri itu salah, bukankah anda juga tidak ingin barang anda dicuri? saya juga tahu membunuh itu salah, karena saya pun tidak ingin dibunuh. Kalaupun saya mempunyai agama, maka agama saya adalah kemanusiaan itu sendiri. Seorang agnostik hanya membutuhkan hati nurani dan logika untuk tahu apa itu perbuatan benar.
Seorang theist menganggap agnostik hanyalah mencari kebenaran netral, lalu seperti apa kebenaran yang tidak netral itu? Kebenaran menurut agamanya masing-masing menurut anda? Itulah yang terjadi saat ini, disaat semua orang berkoar-koar bahwa agamanya paling benar. Dan ingatlah seburuk apapun agamanya atau setidak masuk akal sekalipun ajarannya, pemeluk agama tidak akan pernah bisa mengatakan dengan lantang bahwa ajaran ini pastilah salah. Dan itulah  yang terjadi pada teroris-teroris akhir-akhir ini. Hati nurani dan rasa kemanusiaan dikalahkan oleh ketakutan akan masuk neraka dan tidak masuk surga
agak setuju..lalu bagi seorang agnostik..apakah tujuan hidup ini?

agnostik

Lalu bagi seorang beragama apa tujuan hidup ini? Menyembah tuhan, melaksanakan apa yang tertulis di kitab suci sekonyol apapun isi kitab sucinya dan berharap kalo mati nanti semoga saja tuhan memasukannya ke dalam surga. Jadi kalo nanti ditanya tuhan maka anda bisa jawab: "tuhan, saya kan sudah menyembah tuhan setiap hari, sudah hapal di luar kepala kitab suci yang tuhan turunkan, sudah beribadah tanpa pernah absen,tuhan, jadi boleh dong kalo saya dimasukan ke dalam surga selamanya?". Dan mungkin tuhan akan menjawab :"wah, oke juga nih, kamu udah menyembah-nyembah saya dengan baik, oke masuk surga".
            Lalu datang seorang agnostik bilang: "Tuhan sepanjang hidup saya, saya tidak pernah menyembah tuhan karena terlalu banyak agama yang mengatakan bahwa dialah yang paling benar jadi saya tidak peduli tuhan, namun saya berusaha untuk menjadi manusia yang baik, menolong siapapun yang sedang kesulitan, mendamaikan pihak-pihak yang bertengkar, dan tidak menyakiti siapapun tanpa melihat agama dan rasnya tuhan. Namun maaf tuhan saya melakukan itu bukan untuk tuhan, bukan supaya saya masuk surga karena saya tidak tahu tuhan itu ada, saya melakukan itu hanya karena saya ingin sepanjang hidup saya yang singkat ini, saya bisa membawa kebaikan untuk manusia lain, untuk dunia ini, untuk kehidupan ini sehingga hidup saya menjadi bermakna tuhan.
Lalu Tuhan marah:"Apa??ga pernah nyembah-nyembah gw sedikitpun?? Pengawal, masukan ke neraka mahluk jahanam ini!!!


Jika Tuhan seperti ini yang ada di agama anda maka saya akan tetap menjadi agnostik