Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 23, 2024, 11:41:37 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 167
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 98
Total: 99

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Benang Merah Trinitas, Yesus/Isa, an Dosa Asal

Dimulai oleh maxham, November 06, 2011, 03:48:11 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

maxham

Bismi-llāhi r-raḥmāni r-raḥīm,

Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang perdebatan mengenai trinitas, status Yesus Kristus/Isa al-Masih, dan dosa asal, dimana hal ini menjadi topik yang cukup santer dalam dinamika agama samawi/Ibrahim, khususnya antara Islam dan Kristen/Nasrani. Namun begitu, pembahasan ini lebih dimaksudkan untuk mencari benang merah agar terjadi kesepahaman yang semakin mendalam antar-agama, dalam hal ini, Kristen dan Islam.

Sebelum memulai pembahasan, perkenankan saya untuk sedikit menjelaskan tentang latar belakang saya membahas ini: bukan bermaksud merendahkan agama samawi maupun pemeluknya, hanya, latar belakang iman saya yang bukanlah dari agama samawi, maupun dharma yang cukup dikenal di Indonesia. Apalagi, saya juga dididik di sekolah Katholik, dan senang berdiskusi dengan ulama dari agama lain. Nah, sekarang, mari kita mulai pembahasannya:

Dimulai dari asas trinitas, saya menemukan bahwa agama Kristen bersandar pada prinsip ini, namun Islam dengan tegas menolak, dengan dasar "Allah sebagai Sang Khalik tidak memperanakkan dan tidak diperanakkan". Trinitas ini tak pelak menjadikan banyak pemikiran keliru tentang agama Kristen sebagai polytheis, yang sepertinya "menyalahi" asas agama samawi yang menegaskan keesaan Tuhan. Nah, untuk meluruskan hal ini, menurut apa yang saya dapatkan dari penjelasan guru agama maupun pemuka agama (dalam hal ini, pastor, bruder, dan suster), asas trinitas dalam Kristen dimaksudkan sebagai, "Allah memiliki tiga pribadi". Nah, menurut diskusi tafsir Kristiani, pencetusan trinitas ini dimulai ketika Santo Paulus (yang oleh banyak ilmu tafsir Islam dianggap menyimpang) menyiarkan agama Kristiani ke masyarakat Hellenic (Yunani), dimana konsep trinitas ini kurang lebih mirip seperti kepercayaan Yunani kuno (Bapa: Zeus, Putra: Hercules, Roh/Ruhul Kudus: para pembantu Zeus). Tafsir Kristiani menilai, Paulus menggunakan konsep trinitas untuk menyesuaikan cara syiar Kristen dengan pola pikir masyarakat Yunani, agar masyarakat Yunani lebih mudah mencerna syiar agama Kristen ini, apalagi karena Paulus yang dulunya bernama Saulus (sebelum bertobat) bukan berasal dari masyarakat Yahudi. Hanya, memang penggunaan asas trinitas ini menurut banyak tafsir Islam dianggap "kebablasan" sehingga seakan-akan membuat Paulus dan Kristen sepertinya menyimpang. Entah menyimpang atau tidak, ini benar-benar Wallahualam. Namun tentunya fenomena ini bisa menjadi suatu hikmah dari Allah bagi saudara-saudara yang Muslim, agar kita dapat menjadi secerdik Paulus dalam cara menyiarkan ilmu dan terlebih, kebenaran itu sendiri.

Isu kedua yang tak kalah santer dalam perdebatan antara Kristen dan Islam adalah Yesus/Isa. Dalam Kristiani, Yesus adalah Putra Allah (dimana hal ini kemudian diluruskan menjadi jelmaan Allah), dan Mesias/penyelamat. Dalam Islam, Yesus meskipun dikenal sebagai al-Masih, Ia hanyalah perwujudan kuasa Allah, hanya seperti nabi-nabi/rasul yang lain, bukan Allah itu sendiri. Meskipun kedua agama sepakat bahwa Yesus/Isa l-Masih adalah perwujudan dari kasih Allah kepada manusia sebagai ciptaanNya yang paling sempurna, saya sendiri sering mendengar pertanyaan dari para ulama Islam saat berdiskusi tentang Yesus sebagai perwujudan Allah: "Kalau Allah menjelma menjadi Yesus sebagai manusia, bagaimana Allah mengatur sisa alam semesta ini?" Saya sendiri hanya dapat menjawab "Wallahualam, hanya Allah yang tahu; kalau Allah mau menjelma menjadi Yesus, itu terserah Allah, karena Dia mahakuasa, Dia mahahebat." Meskipun, kami (saya dan ustad/kiai) juga sepakat, tidak mungkin kalau Allah itu mahakuasa itu Allah sampai mencuri atau berbuat yang olehNya sendiri dibilang dosa.

Mengenai ke-Almasih-an Yesus dan status Yesus itu sebagai titisan Allah sendiri, Insya Allah argumen ini dapat menjadi benang merah bagi saudara-saudara Muslim sekalian: salah satu Asmaul Husna, adalah Al-Masih. Allah itu Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Namun,  kekuasaan untuk menebus dosa manusia, hanya ada ditangan Allah sebagai Sang Khalik; Allah tidak akan mendelegasikan kekuasaan untuk menebus dosa kepada pihak lain, bahkan kepada malaikat yang istilahnya bisa dibilangf "wakilnya Allah"! Apalagi, kita juga harus ingat, bahwa bahkan Allah melalui Alquran pun menyatakan bahwa "sesungguhnya setiap manusia adalah PASTI berdosa, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang MAU BERTOBAT". Jadi, boleh dibilang, adalah masuk akal juga jika kita menganggap Isa Al-Masih bukan sekadar perwujudan kuasa Allah saja, tetapi justru perwujudan Allah sendiri. Karena, kuasa Allah bisa saja melalui nabi, rasul, wali, malaikat, dan malaikat itu yang paling tak bercela, kecuali jika dibandingkan dengan Allah. Namun, yang punya hak untuk menebus dosa manusia, ya hanya Allah sendiri! Kenapa Allah menjelma bukan dalam sosok raja atau imam, tapi justru mengambil latar keluarag miskin? Itu karena Allah ingin menunjukkan sifat Pengasih dan PenyayangNya kepada kita, yakni melalui kepedulian kepada orang-orang yang lemah, miskin, dan/atau tertindas! Allah kita adalah Allah yang solider!

Terakhir, mengenai dosa asal, ini juga santer, karena Kristiani mengakui bahwa manusia jika tidak bertobat, ia akan sengsara kekal karena setiap manusia membawa dosa asal dari Adam dan Hawa, dan upah dari dosa adalah maut. Adapun, Islam menyatakan bahwa setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Namun, yang perlu kita semua ingat, bahwa setiap manusia adalah pasti berdosa, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang mau bertobat. Setiap manusia, pasti berkecenderungan untuk berdosa, dimulai dari Adam dan Hawa. Karenanya, kita butuh rahmat Allah. Dari sini, dapat kita simpulkan, mungkin yang dimaksud sebagai dosa asal adalah kecenderungan untuk berdosa, dan tentunya, sekali lagi, seperti sabda Allah SWT sendiri di Alquran: "sesungguhnya setiap manusia adalah PASTI BERDOSA, dan sebaik-baiknya orang berdosa adalah YANG MAU BERTOBAT." Hendaknya, fenomena ini menjadi renungan bagi kita untuk segera bertobat, minta pertolongan Allah, karena Allah adalah sebaik-baiknya penolong dan pengampun.

Demikianlah ulasan saya ini, jika ada kata-kata yang menyinggung atau tendensius, saya mohon maaf lahir dan batin. Akhir kata, semoga ulasan ini dapat mencerahkan kita semua, Amin!

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!

Farabi

Kalau dalam bahasa arab quran, Imshah Atau Masihu itu artinya Usapan/Yang di Usap.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Masalah Amsal "Anak Tuhan" ini didalam quran mendapat kritikan, karena permasalahannya, bukan pada, amsalnya (perumpamaan, arti kata amsal itu, semisal, atau analogi). Tapi pada pengakuan bahwa, selain Yahudi, tidak akan dikasihi Tuhan. Setelah muncul Almasih Isa, hal ini dikritik, anda bisa lihat bagaimana Almasih dengan keras mengatakan:

"Bapakmu adalah setan"
Atau, "Dari batu ini dia bisa mejadikan mereka sebagai Anak Ibrahim"

Beberapa kristen yang saya kenal, terutama (Tapi disebut sesat) Saksi Yehuwa, juga menyatakan bahwa Almasih itu tidak lain hanyalah Ciptaan yang pertama, atau ada yang lebih ekstrim mengatakan bahwa, Almasih adalah Malaikat (lupa namanya) yang menjadi manusia. Tapi bukan itu pointnya, melainkan sikap diskriminatif seolah Tuhan itu hanya menyayangi orang Yahudi saja. Makanya didalam alquran Jibril menyuruh Nabi Muhammad bertanya: "Kalau begitu, kenapa Tuhan menghukum kamu karena dosa dosamu?". Tidak usah jauh jauh, lihat saja Daud. Dibandingkan dengan rakyat jelata, Daud itu lebih hebat, tapi dia bersalah toh tetap saja dihajar kan? Sebaliknya, Ruth. Bani Israel pun bukan, bahkan bani Moab yang dikutuk dan dikucilkan Tuhan. Tapi boleh toh menikah dengan Boaz?


Jadi yang harus ditangkap itu pointnya, jangan bersikap membedakan antar umat manusia. Tapi benar pernyataan bahwa: "Cahaya muncul dari Bani Israel" ini betul, kita bisa lihat Wikipedia, memangnya sebagian besar kontributor itu orang mana? Ya orang Yahudi.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi



Ini buku saya ga boong, sumpah bagus, tapi anda ubek ubek seluruh indonesia pasti ga akan nemu. Saya ga promosi ya, apalagi mau ngadu domba, ini buku pedoman orang orang SY. Saya bukan partisan ya, panatuwa SY yang saya kenal, orangnya itu idealis abis, tapi mereka dengan rendah hati bilang: "Kami ini cuma manusia biasa, tempat salah, tapi berusaha untuk tidak salah". Sumpah. Dulu saya sering datang ke gereja, tapi skarang jarang. Berhubung ga enak sama ortu. Tapi kadang masih suka komunikasi, kalo nemu hal hal yangbikin bingung, soalnya masalah alkitab, anda ga akan nemu yang lebih hebat dari ini. Saya tanya ke forum katolik, malah debat debat ga jelas ga ada manfaatnya. Nanya ke forum protestan, eh sekarang diblokir. Nanya ke forum SY, yaelah, dituding tuding sesat ma orang katolik, cape deh. Yang penting itu kan manfaatnya, bukan si A sesat atau tidak.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

maxham

@Farabi:
Kutip dari: Farabi pada November 07, 2011, 06:10:33 PM
Masalah Amsal "Anak Tuhan" ini didalam quran mendapat kritikan, karena permasalahannya, bukan pada, amsalnya (perumpamaan, arti kata amsal itu, semisal, atau analogi). Tapi pada pengakuan bahwa, selain Yahudi, tidak akan dikasihi Tuhan. Setelah muncul Almasih Isa, hal ini dikritik, anda bisa lihat bagaimana Almasih dengan keras mengatakan:

"Bapakmu adalah setan"
Atau, "Dari batu ini dia bisa mejadikan mereka sebagai Anak Ibrahim"

Beberapa kristen yang saya kenal, terutama (Tapi disebut sesat) Saksi Yehuwa, juga menyatakan bahwa Almasih itu tidak lain hanyalah Ciptaan yang pertama, atau ada yang lebih ekstrim mengatakan bahwa, Almasih adalah Malaikat (lupa namanya) yang menjadi manusia. Tapi bukan itu pointnya, melainkan sikap diskriminatif seolah Tuhan itu hanya menyayangi orang Yahudi saja. Makanya didalam alquran Jibril menyuruh Nabi Muhammad bertanya: "Kalau begitu, kenapa Tuhan menghukum kamu karena dosa dosamu?". Tidak usah jauh jauh, lihat saja Daud. Dibandingkan dengan rakyat jelata, Daud itu lebih hebat, tapi dia bersalah toh tetap saja dihajar kan? Sebaliknya, Ruth. Bani Israel pun bukan, bahkan bani Moab yang dikutuk dan dikucilkan Tuhan. Tapi boleh toh menikah dengan Boaz?


Jadi yang harus ditangkap itu pointnya, jangan bersikap membedakan antar umat manusia. Tapi benar pernyataan bahwa: "Cahaya muncul dari Bani Israel" ini betul, kita bisa lihat Wikipedia, memangnya sebagian besar kontributor itu orang mana? Ya orang Yahudi.

Setuju banget, Mas Farabi! Saya sih mesti bilang, kalo semua agama itu perlu ilmu tafsir, dan soal agama samawi soal tafsir ini saya bener2 nilai jangan main2. Bener emang, kalo kita nafsirin Injil cuman secara harfiah, seakan2 cuman bangsa Israel aja yang diselamatkan Allah! Walopun saya juga mesti akui, kalo tafsir Islam lebih jangan main-main lagi, karena kalo salah2 bisa jadi kayak teroris/salafi yang banyak ditakutin orang banyak. Prinsipnya tafsir agama tuh mesti dalem kalo ngga bisa gawat banget.

BTW nih, saya juga lulusan sekolah SJ, Mas Farabi. Dan terus terang aja, saya sih sangat terkesan dengan cara didikan SJ sehingga kita bisa lebih kritis. Cuman ya, Mas Farabi, klo mau diskusi hal2 beginian, emang sih saya bilang mesti hati2, mending klo mau diskusi keagamaan macem gini ya sama ilmuwan/ulama, klo di forum (kecuali yg ilmiah) ya potensinya ya kayak keluhan Mas Farabi tadi. Tapi makasih banget Mas atas infonya!

Farabi

Oh dari SJ ya? Saya tidak mengenali tulisan anda.
Itu sebabnya alquran menyatakan bahwa, para muslim adalah pengikut Agama Ibrahim, jadi perselisihan antara Yahudi dan Nasrani dicoba untuk dianulir dengan mengingatkan mereka kepada leluhurnya yaitu Ibrahim. Kemudian ditambah pernyataan: "Allah mengambil Ibrahim sebagai kesayanganNya.", bahkan ditambahi, " Kalau memang Allah punya anak, maka dia adalah Ibrahim". Dan menurut quran, setelah mendengar hal tersebut, Yahudi dan Nasrani berbantah bantah masalah Ibrahim, katanya: "Ibrahim itu Yahudi. Ibrahim itu Nasrani". Kemudian dijawab: "Yahudi setelah datang Taurat, dan Nasrani Setelah datang Iniil". Benar. Yahudi itu jauh datang setelah Israel, bahkan setelah Musa pun masih jauh lagi. Baru ada dan dikenal setelah Yehuda melahirkan anak melalui Tamar. Baru muncul istilah Bani Yehuda. Kisah kelahiran memang mendatangkan cibiran, tapi lagi lagi, bukan itu pointnya, tapi, Bani Yehuda memperlihatkan kesetiaan pada Allah. Maka Allah mengurungkan niat memunahkan bani Yehuda. Sampai akhirnya di jaman Almasih, Bani Yehuda jadi penguasa. Tapi ya begitulah, diskriminatif. Itu sebabnya oleh Almasih diluruskan. Kemudian jaman berganti jaman, sekarang Bani Yehuda ada di arab, bahkan dengan Nasrani, tapi karena sudah berlalu ribuan tahun, plus kebanyakan orang Nasrani dan Yehuda tidak ada yang bisa baca alkitab, mereka ya beragama sekenanya, denger denger dari orang. Sama seperti Muslim modern, mereka itu tidak mengikuti quran, tapi ajaran manusia dari lingkungan sekelilingnya.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Farabi pada November 07, 2011, 07:09:55 PM
Ini buku saya ga boong, sumpah bagus, tapi anda ubek ubek seluruh indonesia pasti ga akan nemu. Saya ga promosi ya, apalagi mau ngadu domba, ini buku pedoman orang orang SY. Saya bukan partisan ya, panatuwa SY yang saya kenal, orangnya itu idealis abis, tapi mereka dengan rendah hati bilang: "Kami ini cuma manusia biasa, tempat salah, tapi berusaha untuk tidak salah". Sumpah. Dulu saya sering datang ke gereja, tapi skarang jarang. Berhubung ga enak sama ortu. Tapi kadang masih suka komunikasi, kalo nemu hal hal yangbikin bingung, soalnya masalah alkitab, anda ga akan nemu yang lebih hebat dari ini. Saya tanya ke forum katolik, malah debat debat ga jelas ga ada manfaatnya. Nanya ke forum protestan, eh sekarang diblokir. Nanya ke forum SY, yaelah, dituding tuding sesat ma orang katolik, cape deh. Yang penting itu kan manfaatnya, bukan si A sesat atau tidak.

SY? Apa itu?

Kutip dari: maxham pada November 08, 2011, 09:16:03 AM
BTW nih, saya juga lulusan sekolah SJ, Mas Farabi. Dan terus terang aja, saya sih sangat terkesan dengan cara didikan SJ sehingga kita bisa lebih kritis. Cuman ya, Mas Farabi, klo mau diskusi hal2 beginian, emang sih saya bilang mesti hati2, mending klo mau diskusi keagamaan macem gini ya sama ilmuwan/ulama, klo di forum (kecuali yg ilmiah) ya potensinya ya kayak keluhan Mas Farabi tadi. Tapi makasih banget Mas atas infonya!

Bentar, bentar... Ini kok salafi disamakan dg teroris? Salafi nggak bisa disejajarkan dg teroris lho...
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

gizmo

@maxham
quote:
apalagi karena Paulus yang dulunya bernama Saulus (sebelum bertobat) bukan berasal dari masyarakat Yahudi.

Perlu diluruskan bahwa Paulus adalah yahudi yang memiliki kewarganegaraan romawi. nama Saulus sendiri diperkirakan berasal dari nama Saul, Raja Israel pertama sebelum Daud.

terima kasih.  :D :D :D

Farabi

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada November 11, 2011, 01:13:17 PM
SY? Apa itu?

Bentar, bentar... Ini kok salafi disamakan dg teroris? Salafi nggak bisa disejajarkan dg teroris lho...
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Aliran kristen yang menganggap Almasih hanyalah Ciptaan bukan Tuhan. Sejauh saya tahu sih itu, tapi terakhir saya datang kesana, ada yang ceramah bilang Yesus adalah Tuhan, tapi memang kadang yang khotbah ke depan dari macam macam agama, terakhir saya kesana saya ketemu sama orang Katolik, pastor kalau tidak salah, saya kira orang SY, ternyata bukan. Jadi siapa saja boleh ceramah disana mengemukakan pandangannya. Malah didepan kami semua dituding tuding sesat, ;D cape deh. Kalo mau tuding sesat kan bisa di gereja sendiri, napa musti datang kesini sih. ;D
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Oh iya, saya bukan pengikut SY ya, lah saya ini perokok, masih pengobatan untuk kecanduan pula, jadi ya masih pake lah obat obatan, tapi dikontrol dokter. Jadi jangan salah paham. Takutnya mereka ga salah ga apa, trus diamuk massa gara gara saya.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

#10
"Biarlah cawan ini berlalu, asalkan karena kehendakMu"
http://www.youtube.com/watch?v=v8jcf822GNI

Arabic? Ini hebrew, bukan arabic, ketipu kan?  ;D
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

maxham

@Monox D. I-Fly
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada November 11, 2011, 01:13:17 PM

Bentar, bentar... Ini kok salafi disamakan dg teroris? Salafi nggak bisa disejajarkan dg teroris lho...

Bukan menyamakan, tetapi menurut fakta memang gerakan terorisme/fundamentalisme berbasis agama memang banyak yang dari gerakan yang termasuk "salafis" (ikut begitu saja syariat agama (apapun itu) tanpa kekritisan).

Monox D. I-Fly

Kutip dari: maxham pada November 14, 2011, 11:00:36 AM
@Monox D. I-Fly
Bukan menyamakan, tetapi menurut fakta memang gerakan terorisme/fundamentalisme berbasis agama memang banyak yang dari gerakan yang termasuk "salafis" (ikut begitu saja syariat agama (apapun itu) tanpa kekritisan).

Hmmm... Ya emang sih... Q kalo' kajian2 ikutnya salafi, jadinya q tahu... Orang2 salafi memang cenderung "menghindari segala bentuk diskusi"... Tapi te2p aja salafi juga menentang gerakan teroris...
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Farabi

Tapi dimyq kalo ada bom bunuh diri mau menghujat mikir 2 kali. Napa tuh? Takut ngehujat sodara bukan? Saya paling sebel kalo beli barang iklannya mewah barangnya jelek.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Farabi pada November 14, 2011, 04:27:37 PM
Tapi dimyq kalo ada bom bunuh diri mau menghujat mikir 2 kali. Napa tuh? Takut ngehujat sodara bukan? Saya paling sebel kalo beli barang iklannya mewah barangnya jelek.

Tapi sepanjang aq ikut kajian2 salafi emang banyak yg pada menghujat pelaku2 bom bunuh diri kok...
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.