Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

September 11, 2024, 09:25:06 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 55
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 43
Total: 43

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Buddhism and Science

Dimulai oleh Suchamda, September 20, 2007, 10:14:23 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

superstring39

Kutip dari: Pi-One pada April 26, 2009, 09:19:52 AM
Buddhisme pada dasarnya memang agnostik. Tapi Buddhisme menolak adanya satu pribadi yang mengatur sepenuhnya hidup manusia, menolak adanya sosok yang disembah untuk mendapat kebahagiaan dan bebas dari penderitaan, menolak adanya sosok yang disembah agar dosa dimaafkan. Bagi Buddhisme, penderitaan berasal dari diri sendiri dan bisa diatasi oleh diri sendiri, bukan dari luar.

Dan Beliau tidak pernah menyinggung adanya sosok yang memberikan wahyupada beliau, beliau sendiri menekankan bahwa usaha harus dilakukan diri sendiri, dan bahwa Dhamma adalah sesuatu yang sebelumnya tak terlihat, bukan sesuatu yang diciptakan atau diberikan.
berarti bisakah kalo dibilang budha itu lebih condong kepada ideologi atau faham(/isme) daripada disebut sebagai agama? karena menurut anda ini adalah hasil pemikiran?

Pi-One

Jika agama diartikan sebagai satu bentuk penyembahan pada sosok dewa atau Tuhan, maka anda bisa bilang Buddhisme bukan agama.

Budddhisme adalah ajaran yang mengutamakan praktek, bukan filsafat belaka.

drexman

sepertinya memang tdk perlu didebatkan lagi..buddhism memang sejalan dengan sains,

The religion of the future will be a cosmic religion. It should transcend personal God and avoid dogma and theology. Covering both the natural and the spiritual, it should be based on a religious sense arising from the experience of all things natural and spiritual as a meaningful unity. Buddhism answers this description. If there is any religion that could cope with modern scientific needs it would be Buddhism. (Albert Einstein)

superstring39

Kutip dari: drexman pada Mei 01, 2009, 10:13:26 AM
sepertinya memang tdk perlu didebatkan lagi..buddhism memang sejalan dengan sains,
wah..wah.. bagaimana menurut anda bung pione yang notabene tidak suka "mengait-ngaitkan"? silahkan aja anda mengklaim seperti itu tapi tunjukkan donk buktinya. bukan sekedar kutipan dari einstein.

Pi-One

Kutip dari: superstring39 pada Mei 01, 2009, 10:45:10 AM
wah..wah.. bagaimana menurut anda bung pione yang notabene tidak suka "mengait-ngaitkan"? silahkan aja anda mengklaim seperti itu tapi tunjukkan donk buktinya. bukan sekedar kutipan dari einstein.
Sejalan dengan sains, karena metode sains maupun Buddhisme sama-sama pembuktian, bukan kepercayaan.

Tapi sejalan beda maksud dengan 'semua sains ada dalam Buddhisme'...

superstring39

apakah dalam budhisme itu ada pembuktian secara eksak saperti dalam sains? maksud saya ajaran aslinya dan bukan hasil turunan.

Pi-One

Kutip dari: superstring39 pada Mei 01, 2009, 11:21:14 AM
apakah dalam budhisme itu ada pembuktian secara eksak saperti dalam sains? maksud saya ajaran aslinya dan bukan hasil turunan.
Tergantung. Ada hal yang dibuktikan secara eksak, utamanya dalam hal eksak. Untuk yang lain bisa dengan pembuktian lain...

superstring39

coba tolong sebutkan contoh praktiknya dalam ajaran anda.

cignus

ada penelitian tentang budhis ini dah banyak dilakukan, penelitian tentang gelombang otak yg terjadi ketika para budhis meditasi katanya sich sama kya gelombang otaknya orang mabuk, jadi yg diterima belum tentu sesuai dengan kenyataan bisa aja delusi, tetapi para budhisme menyangkal ktanya yg mereka dapetin itu dari proses bukan seketika didapat spt orang mabuk minum bir. ada juga penelitian orang2 yg ditutup diruang rapat dan kemudian diberi gelombang lemah hasilnya mereka ada yg merasakan bertemu tuhan, ada yg merasakan terbang, pokoknya kenyamanan yg luar biasa. ini digunakan orang2 atheis u mendukung pendapatnya. tapi orang2 teis masi berkelut katanya bila A menyebabkan B, gak harus B selalu disebabkan A.

Dalam agama islam sidartha gautama pernah disinggung dalam surat atiin klo klian baca tafsir almisbah, sebenarnya dalam agama islam (agama gua) nabi gak hanya keturunan ibrahim ja, banyak nabi tapi mungkin gak dijelasin secara detail hanya tersirat spt dalam buku mengungkap nabi2 palsu karya armansyah disana ada ramalan tentang alfatar dalam agama hindu yg ciri2nya sama dengan nabi muhammad.

ak sendiri percaya klo kebanyakan nabi diluar ibrani ada, spt sidharta gautama sama krisna, mungkin juga masih banyak, tapi ajaranya udah banyak diselewengin ma pengikutnya spt contoh kasus nabi isa aja gak usah jauh2. maaf klo sedikit ada egosentris agama soalnya menyinggung agama samawi sich tadi

drexman

#39
Kutip dari: cignus pada Mei 02, 2009, 11:57:10 AM
ada penelitian tentang budhis ini dah banyak dilakukan, penelitian tentang gelombang otak yg terjadi ketika para budhis meditasi katanya sich sama kya gelombang otaknya orang mabuk, jadi yg diterima belum tentu sesuai dengan kenyataan bisa aja delusi, tetapi para budhisme menyangkal ktanya yg mereka dapetin itu dari proses bukan seketika didapat spt orang mabuk minum bir. ada juga penelitian orang2 yg ditutup diruang rapat dan kemudian diberi gelombang lemah hasilnya mereka ada yg merasakan bertemu tuhan, ada yg merasakan terbang, pokoknya kenyamanan yg luar biasa. ini digunakan orang2 atheis u mendukung pendapatnya. tapi orang2 teis masi berkelut katanya bila A menyebabkan B, gak harus B selalu disebabkan A.

ini dia nih menarik,,,bisa kasih tau sumbernya?dan meditasi apa yang dipakai?

Pi-One

Kutip dari: cignus pada Mei 02, 2009, 11:57:10 AM
ak sendiri percaya klo kebanyakan nabi diluar ibrani ada, spt sidharta gautama sama krisna, mungkin juga masih banyak, tapi ajaranya udah banyak diselewengin ma pengikutnya spt contoh kasus nabi isa aja gak usah jauh2. maaf klo sedikit ada egosentris agama soalnya menyinggung agama samawi sich tadi
Jika anda anggap penyimpangan yang ada adalah tadinya percaya Tuhan samawi kemudian tidak, maka jawabannya adalah tidak...

drexman

Kutip dari: superstring39 pada Mei 01, 2009, 01:23:08 PM
coba tolong sebutkan contoh praktiknya dalam ajaran anda.
string,maksudnya sebutkan praktek nya dlm budhis apa??
praktek yang sesuai dengan sains??
misal yang paling gampang buddha mengajarkan setiap perbuatan yang didasarkan kehendak pasti akan berakibat,disebut hukum karma.,.contoh sesuai..sy makan cabe..aduh pedes banget..itu hukum karma..contoh lagi,.saya makan nasi,.duh,kenyangnya..nah itu jg hk karma...dan yang paling sesuai dengan cara berpikir sains dlm buddhis disebut ehipasiko..
lihat,datang,.dan buktikan,,,
kutipan kotbah buddha:"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.� (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

ini link lumayan jg boleh diliat...
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

luth

Kutip dari: Lunaris pada April 27, 2009, 01:42:48 AM
Nope, bukan berarti punya iman, tetapi agamanya mengajarkan kalau ada orang menghinya harus di kejar-kejar.

Nga semua agama seperti ini kok.

Buktinya? Dan Brown dan Salman Rushdie. Bandingkan keduanya.


Kalau mau tanya ilmuan budhist dimana, cari di Korea, Jepang, China. Banyak disana.
hmmm ngga ngudeng ni lunaris,,
maksud saya bukan sekedar ilmuan biasa,,
atau bisa dikatakan sbagai inventor dan semacamnya lah,,nemuin sesuatu yg berguna bagi generasi mendatang(bdg sains),
klo skedar ilmuwan biasa mah yah iyalah banyak,,disemua negara juga banyak ilmuwannya,,,,paham?
maksudnya yg berjasa besar didunia sains,,
misalnya aja meraih nobel sains gitu,,atau semacamnya lah,,
jgn cuma bisa bilang banyak,,sebutin ..
,baca lagi deh postingan sy sebelumnya,,..cape de
(sori ni cuma nanya,,jangan suuzon sama saya yah,,peace ;D ;))
maksud saya kan ajaran buddha bilang klo datang trus buktikan,,lalu
apakah itu berbanding lurus dengan kenyataannya klo penganut agama buddha itu gemar mencari ilmu,,trus banyak deh yg nemuin sesuatu yg berguna bg masa depan,,.itu aja kok..

@pi-one
klo anda bilang datang dan buktikan itu menggunakan metode secara eksak atau sains ,,maka saya setuju buddha sejalan dngn sains,,
tapi anda bilang tadi ada pembuktian dengan cara lain?
wah jadi sangat relatif dong pembuktiannya,,
bisa saja anda bilang sesuatu itu benar menurut pembuktian anda,,
tapi..apa org lain sepikiran dngn anda,,
seperti yg sangat sering anda bilang standar kebenaran itu relatif,,
tapi klo sains kan baru bisa disepakati orang,,
dan seperti yang sering anda bilang..standar kebenaran itu..
key word:relative
hal diatas sehingga saya kurang setuju buddha sejalan dengan sains,,
hanya karena satu buah kalimat
"datang dan buktikan"
sementara metode pembuktiannya ada ada yg tidak menggunakan sains,,
klo gitu mah semua agama bisa juga klaim begitu..
ingat semua agama juga bisa klo pembuktiannya tidak dengan sains..ajaran agama lain juga ada klo kya gitu mah,cuma tersirat aja,,dalam sebuah makna yg lebih substansial lagi..
contohnya saya juga bisa membuktikan klo saya itu selalu benar,,tapi menurut saya saja, tidak dengan sains lho..sah2 aja kan ;D
dan apakah prilaku saya ini sejalan dengan sains? ;D :D
mengertikan maksud saya?

sori yah klo ad slh2 kata...
damai


sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]

Pi-One

jangan lupa kalau agama dan sains pada dasarnya berbeda. Untuk hal yang berbeda digunakan metode yang berbeda pula. Kita tidak menjawab pertanyaan fisika dengan teori biologi, kecuali hal tersebut erkait dengan biologi. Kita tidak menjawab pertanyaan kimia dengan teori ekonomi. Masalahnya adalah orang sering kali menggunakan kepercayaan dan pandangan filosofis mereka untuk menjawab pertanyaan ilmiah, seperti yang terjadi dalam hal teori evolusi.

Buddhisme dari awal adalah agama yang mengajarkan dua hal, penderitaan dan cara mengatasinya. Buddhisme tidak mengajarkan bagaimana dunia tercipta, bahkan tidak bicara soal penciptaan. Buddhisme tidak mengajarkan asal-usul manusia di muka bumi.

Buddhisme mengajarkan untuk tidak langsung percaya, meski sesuatu itu ada di kitab suci, sesuatu itu sudah dipercaya selama bergenerasi-generasi, sesuatu itu diucapkan oleh orang suci. tapi pahami dulu, setelah itu baru putuskan untuk menerima atau menolak. Kalau masih belum ketemu jawabannya, taruh di seksi keragu-raguan juga gak masalah. Gak akan jadi murtad cuma karena ragu...

luth

Kutip dari: Pi-One pada Mei 03, 2009, 11:09:42 AM
jangan lupa kalau agama dan sains pada dasarnya berbeda. Untuk hal yang berbeda digunakan metode yang berbeda pula. Kita tidak menjawab pertanyaan fisika dengan teori biologi, kecuali hal tersebut erkait dengan biologi. Kita tidak menjawab pertanyaan kimia dengan teori ekonomi. Masalahnya adalah orang sering kali menggunakan kepercayaan dan pandangan filosofis mereka untuk menjawab pertanyaan ilmiah, seperti yang terjadi dalam hal teori evolusi.

wahwah anda tidak paham ..
anda kurang teliti,,
ygg saya maksud sengan sains itu adalah sebuah semua ilmu yg pembuktiannya dapat secara ilmiah,,,yang buktinya valid gitu,,dan semua orang bisa secara benar menerima pembuktianya
ingat kata kuncinya bila pembuktian cara lain (selain sains)itu
standar kebenarannya relatif..seperti yg bng pi-one sering bilang..
klo sains kan tidak..semua orang tidak bisa mengelak dan membantah dari hasil pembuktiannya,,
sains disini berarti juga bisa ekonomi ,,fisika,biologi dan semua ilmu manusia lainnya yg dapat dibuktikan dengan nyata dan ada standar ilmiahnya....bukan standar pembuktian  sendiri
ini bukan soal menjawab fisika dngn biologi,,tidak,,anda tidak nyambung nih,,haduhhh2...

mksdnya bisakah agama budha dibuktikan secara ilmiah dengan sains adalah secara khusus satupersatu ilmu...
misal :
dapatkah ajaran agama budha dibuktikan benar berdasarkan ilmu astronomi ,,tentunya pembuktiannya atas teori  ilmu astronomi juga lah,,
astronomi kan juga sains..
dan juga apakah ajaran agama budha dapat dikatakan benar berdasarkan ilmu fisika,,tentunya teori bidang fisika juga lah,,
kan fisika juga sains...
se x lg bukan menjawab soal fisika dgn bologi,,bukan itu maksudnya
itu mah jaka sembung maen golok ;D alias ngga nyambung dengan maksud pertanyaan saya :)

itu maksudnya,,]mengerti ga?
masak ngga ngerti juga yg ky gini... ???
mudah2an jawaban selanjutnya nyambung  :)


sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]