Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 07:10:19 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 112
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 123
Total: 123

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Darwin dan holocaust

Dimulai oleh Farabi, Juni 12, 2011, 03:01:38 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Baiklah, berarti kita semua sepakat bahwa semua manusia adalah sama dan semua berhak hidup. apa kita semua sepakat?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

cronny

Kutip dari: Farabi pada Juni 14, 2011, 05:59:09 PM
Baiklah, berarti kita semua sepakat bahwa semua manusia adalah sama dan semua berhak hidup. apa kita semua sepakat?
Masih ngak melihat hubungan holocaust ama darwin.
di buku dan film nya, darwin digambarkan cinta damai loh.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Juni 14, 2011, 05:59:09 PM
Baiklah, berarti kita semua sepakat bahwa semua manusia adalah sama dan semua berhak hidup. apa kita semua sepakat?
Jangan kata sesama manusia. Dalam biologi dan evolusi manusia bahkan gak digambarkan sebagai bentuk evolusi yang lebih tinggi dari kerabatnya, karena mau manusia, mau simpanse, mau gorilla, mau orang utan dkk, semua aalah hasil evolusi ke arah yang berbeda. Jika dengan kerabat primata saja gak digambarkan lebih tinggi, mana mungkin Darwin membeda-bedakan manusia itu sendiri?

Bicara tentang Darwin sendiri, meski sebagai orang Inggris Darwin memiliki rasa patriotik pada negaranya, ada dasarnya ia bukan sosok yang rasis.

Pi-One

The Mother

When your mother has grown older,
When her dear, faithful eyes
no longer see life as they once did,
When her feet, grown tired,
No longer want to carry her as she walks -

Then lend her your arm in support,
Escort her with happy pleasure.
The hour will come when, weeping, you
Must accompany her on her final walk.

And if she asks you something,
Then give her an answer.
And if she asks again, then speak!
And if she asks yet again, respond to her,
Not impatiently, but with gentle calm.

And if she cannot understand you properly
Explain all to her happily.
The hour will come, the bitter hour,
When her mouth asks for nothing more.

Adolf Hitler, 1923.

familycode

#19
Kutip dari: Pi-One pada Juni 14, 2011, 06:52:17 PM
Jangan kata sesama manusia. Dalam biologi dan evolusi manusia bahkan gak digambarkan sebagai bentuk evolusi yang lebih tinggi dari kerabatnya, karena mau manusia, mau simpanse, mau gorilla, mau orang utan dkk, semua aalah hasil evolusi ke arah yang berbeda. Jika dengan kerabat primata saja gak digambarkan lebih tinggi, mana mungkin Darwin membeda-bedakan manusia itu sendiri?

Bicara tentang Darwin sendiri, meski sebagai orang Inggris Darwin memiliki rasa patriotik pada negaranya, ada dasarnya ia bukan sosok yang rasis.
Dalam teori evolusi masih dasarnya kuantitatif, masih banyak tidak ada bukti yang substantif, jika misal ada yang hanya berdasar pendekatan berapa % itu mengaku-ngaku kerabat lalu dianggap pengambaran ini kualitatif, maka ini pernyataan yang tolol.

Teori evolusi itu seperti bermain TTS, menyisakan kolom-kolom yang sampai detik ini tidak terjawab dengan pasti, dan para pemainnya sampai detik ini tidak ada yang bisa menyelesaikan TTS tersebut. :)

Pi-One

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 05:16:29 AM
Dalam teori evolusi masih dasarnya kuantitatif, masih banyak tidak ada bukti yang substantif, jika misal ada yang hanya berdasar pendekatan berapa % itu mengaku-ngaku kerabat lalu dianggap pengambaran ini kualitatif, maka ini pernyataan yang tolol.

Teori evolusi itu seperti bermain TTS, menyisakan kolom-kolom yang sampai detik ini tidak terjawab dengan pasti, dan para pemainnya sampai detik ini tidak ada yang bisa menyelesaikan TTS tersebut. :)
Gak usah bahas teori evolusi jika anda gak paham apa itu teori evolusi.
perkara masih ada hal-hal yang gak diketahui, itu hal biasa. Teori-tori ilmiah lain, seperti teori atom atau teori gravitasi juga menyisakan celah ketidaktahuan yang sangat besar. Dan teori evolusi lebih dari sekedar mirip sekian persen lalu dianggap kerabat.

Yang jelas, teori evolusi adalah satu-satunya teori ilmiah yang bisa menjawab pertanyaan mengenai asal keanekaragaman makhluk hidup lain. sampai ada bantahan ilmiah atas teori tersebut, maka teori tersebut akan tetap valid.

familycode

Kutip dari: Pi-One pada Juni 15, 2011, 09:53:46 AM
Gak usah bahas teori evolusi jika anda gak paham apa itu teori evolusi.
perkara masih ada hal-hal yang gak diketahui, itu hal biasa. Teori-tori ilmiah lain, seperti teori atom atau teori gravitasi juga menyisakan celah ketidaktahuan yang sangat besar. Dan teori evolusi lebih dari sekedar mirip sekian persen lalu dianggap kerabat.
Saya paham sampai mana buktinya secara substantif, setidaknya hanya untuk membahasnya dengan anda, itu sudah cukup, karena teori evolusi sifatnyai kuantitatif maka anda jangan coba-coba membawa ini seakan-akan teori evolusi sudah benar-benar suatu kepastian secara kualitatif.

Kutip dari: Pi-One pada Juni 15, 2011, 09:53:46 AM
Yang jelas, teori evolusi adalah satu-satunya teori ilmiah yang bisa menjawab pertanyaan mengenai asal keanekaragaman makhluk hidup lain. sampai ada bantahan ilmiah atas teori tersebut, maka teori tersebut akan tetap valid.
Itu kalau dari sisi teori ilmiah, tapi kalau dari sisi filsafat, teori evolusi bukan satu-satunya jawaban, karena ada hal lain seperti penciptaan alam semesta dan segala isinya yang dimana ini dipercaya oleh penganut agama samawi. Kalau anda ingin mencoba menyerang sisi ini, maka orang juga mudah menyerang kepercayaan anda yang juga tidak bisa dibuktikkan dari sisi ilmiah.

rafek

Apakah ada hubungan antara Darwin(atau teori evolusi) dengan Hitler? Apakah ada bukti konkret yg djadikan dasar klaim, yg bisa dilacak dan dipertanggungjawabkan berkaitan dengan hal tsb, catatan pribadi Hitler misalnya? Setahu saya, Hitler adalah orang yg religius.
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

semut-ireng

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 05:16:29 AM

Teori evolusi itu seperti bermain TTS, menyisakan kolom-kolom yang sampai detik ini tidak terjawab dengan pasti, dan para pemainnya sampai detik ini tidak ada yang bisa menyelesaikan TTS tersebut. :)


Setuju 200 % !

Dan kata-kata klasik yang selalu digunakan di penelitian2 berkaitan dengan pseudosciencenya mbah Darwin  ( agar dana penelitian tetap mengucur )  :  This study is one step toward a better understanding of ................... :D

Pi-One

#24
Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 11:09:15 AM
Saya paham sampai mana buktinya secara substantif, setidaknya hanya untuk membahasnya dengan anda, itu sudah cukup, karena teori evolusi sifatnyai kuantitatif maka anda jangan coba-coba membawa ini seakan-akan teori evolusi sudah benar-benar suatu kepastian secara kualitatif.
Jangan kasih lelucon deh. Apanya yang sifat kuantitatif dan kualitatif?Coba sodorkan sini artikel ilmiah yang bilang teori evolusi gak valid. Palign bater anda hanya temukan tulisan-tulisan propaganda dari kreasionis.

Pasti jadi lelucon kalau ada kreationis dogmatis yang sudah ngoceh teori evolusi itu begini begitu...

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 11:09:15 AMItu kalau dari sisi teori ilmiah, tapi kalau dari sisi filsafat, teori evolusi bukan satu-satunya jawaban, karena ada hal lain seperti penciptaan alam semesta dan segala isinya yang dimana ini dipercaya oleh penganut agama samawi. Kalau anda ingin mencoba menyerang sisi ini, maka orang juga mudah menyerang kepercayaan anda yang juga tidak bisa dibuktikkan dari sisi ilmiah.
Asal makhluk hidup itu masuk ranah ilmiah, maka perlu penjelasan ilmiah. Terseah penganut samawi mau bilang apa, tapi jika masuk ranah ilmiah maka pandnagan filosofi mereka gak bisa dipakai, karena ranah ilmiah hanya menerima jawaban ilmiah.

Menyerang? Sejak kapan menuntut jawaban ilmiah untuk masalah ilmiah dibilang menyerang? Atau anda mau balas dendam dan bawa masalah non ilmiah ke ranah ilmiah sebagai gantinya? ::)

Kutip dari: rafek pada Juni 15, 2011, 03:30:34 PM
Apakah ada hubungan antara Darwin(atau teori evolusi) dengan Hitler? Apakah ada bukti konkret yg djadikan dasar klaim, yg bisa dilacak dan dipertanggungjawabkan berkaitan dengan hal tsb, catatan pribadi Hitler misalnya? Setahu saya, Hitler adalah orang yg religius.
Ya, Hitler itu theis yang malah bisa dibilang fanatis. Dan karenanya, dia menentang keras teori evolusi, melarang peredaran tulisan seputar itu.

familycode

Kutip dari: Pi-One pada Juni 15, 2011, 08:02:22 PM
Jangan kasih lelucon deh. Apanya yang sifat kuantitatif dan kualitatif?Coba sodorkan sini artikel ilmiah yang bilang teori evolusi gak valid. Palign bater anda hanya temukan tulisan-tulisan propaganda dari kreasionis.
Teori evolusi dalam substansi pada manusia, kan bahasan diatasnya kan tentang manusia kotensknya, apakah saya mengatakan ada teori evolusi tidak valid? disini terlihat begonya anda :)

Pasti jadi lelucon kalau ada kreationis dogmatis yang sudah ngoceh teori evolusi itu begini begitu...

Kutip dari: Pi-One pada Juni 15, 2011, 08:02:22 PM
Asal makhluk hidup itu masuk ranah ilmiah, maka perlu penjelasan ilmiah. Terseah penganut samawi mau bilang apa, tapi jika masuk ranah ilmiah maka pandnagan filosofi mereka gak bisa dipakai, karena ranah ilmiah hanya menerima jawaban ilmiah.

Menyerang? Sejak kapan menuntut jawaban ilmiah untuk masalah ilmiah dibilang menyerang? Atau anda mau balas dendam dan bawa masalah non ilmiah ke ranah ilmiah sebagai gantinya? ::)
Goblok, yang namanya ranah filsafat ya ranah filsafat, tidak bisa sains melakukan intervensi ke filsafat lalu tidak memperbolehkan asal mahluk hidup dari sudut pandang agama tidak boleh masuk.

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Pahami dulu apa itu filsafat, jika mau berfilsafat tentang asal mahluk hidup ya bisa saja dari mana saja, termasuk dari agama.

Pi-One

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 08:26:05 PM
Teori evolusi dalam substansi pada manusia, kan bahasan diatasnya kan tentang manusia kotensknya, apakah saya mengatakan ada teori evolusi tidak valid? disini terlihat begonya anda :)
Lalu? Teori evolusi itu bahas semua makhluk hidup, termausk manusia. Lalu masalahnya di mana? mau minta dispensasi untukmanusia.

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 08:26:05 PMGoblok, yang namanya ranah filsafat ya ranah filsafat, tidak bisa sains melakukan intervensi ke filsafat lalu tidak memperbolehkan asal mahluk hidup dari sudut pandang agama tidak boleh masuk.
Yang intervensi siapa? Justru kaum kreasionis yang mencoba memaksakan dogma agama mereka ke dalam sains, saat mau bantah teori evolusi modla iman...

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 08:26:05 PMPahami dulu apa itu filsafat, jika mau berfilsafat tentang asal mahluk hidup ya bisa saja dari mana saja, termasuk dari agama.
Dan emang boleh bantah teori ilmiah modal filsafat agama? ::)

familycode

#27
Kutip dari: Pi-One pada Juni 15, 2011, 08:45:40 PM
Lalu? Teori evolusi itu bahas semua makhluk hidup, termausk manusia. Lalu masalahnya di mana? mau minta dispensasi untukmanusia.
Harus dijelaskan berapa kali masih saja lemot, saya belum melakukan klaim apapun selain manusia, kebetulan memilih manusia karena merasa ini yang paling substansial, teori evolusi pada manusia itu belum ada bukti yang substantif yang pasti menunjukkan bahwa manusia punya kekerabatan dengan simpanse dan semacamnya, itu semua hanya masih kuantitatif pendekatannya, yaitu sekian persen sekian persen jika konteksnya pembuktiannya dengan DNA, ini sama saja dengan bahasan sebelumnya, intinya seperti yang dibilang sebelumnya bahwa manusia tetap punya kemungkinan bahwa manusia tidak punya kekerabatan dengan simpanse dan semacamnya, kemiripan adalah bukan kepastian.

Kutip dari: Pi-One pada Juni 15, 2011, 08:45:40 PM
Yang intervensi siapa? Justru kaum kreasionis yang mencoba memaksakan dogma
agama mereka ke dalam sains, saat mau bantah teori evolusi modla iman...
Itu disains, theis kan memang tidak bisa melakukan intervensi yang sifatnya tidak bisa dibuktikkan walaupun begitu sains tetap tidak bisa melakukan intervensi apa yang dipercaya oleh theis di tataran filsafat.

Kutip dari: Pi-One pada Juni 15, 2011, 08:45:40 PM
Dan emang boleh bantah teori ilmiah modal filsafat agama? ::)
Ini kurang lebih sudah dibilang di thread sebelah bahwa hasil dialektika dari berfilsafat maka tentu solusi untuk keduanya, sehingga jika memang keduanya dapat berelasi ya berelasi, jika tidak ya kembali ke ranah masing-masing, melihat hal seperti ini tidak bisa asal generalisir, tapi perlu melihat secara substantif.

Pi-One

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 09:06:59 PM
Harus dijelaskan berapa kali masih saja lemot, saya belum melakukan klaim apapun selain manusia, kebetulan memilih manusia karena merasa ini yang paling substansial, teori evolusi pada manusia itu belum ada bukti yang substantif yang pasti menunjukkan bahwa manusia punya kekerabatan dengan simpanse dan semacamnya, itu semua hanya masih kuantitatif pendekatannya, yaitu sekian persen sekian persen jika konteksnya pembuktiannya dengan DNA, ini sama saja dengan bahasan sebelumnya, intinya seperti yang dibilang sebelumnya bahwa manusia tetap punya kemungkinan bahwa manusia tidak punya kekerabatan dengan simpanse dan semacamnya, kemiripan adalah bukan kepastian.
Bla bla bla...Dan aku sudah bosan dengan ocehan kreasionis yang gak nggak ngerti teori evolusi maupun sains, tapi terus celoteh teori evolusi cuma kuantatif, cuma ini, cuma itu, dll dst dsb dkk...

Jika mau bilang tidak berkerabat, ajukan buktinya. Bukan cuma asumsi tanpa pengujian dan pembuktian.

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 09:06:59 PMItu disains, theis kan memang tidak bisa melakukan intervensi yang sifatnya tidak bisa dibuktikkan walaupun begitu sains tetap tidak bisa melakukan intervensi apa yang dipercaya oleh theis di tataran filsafat.
Dan sains memang gak peduli pandangan filosofis theis. Toh sains itu terbuka untuk theis, atheis, agnostik, apapun pandangan filosofis mereka. Pandangan yang digunakan dalam sians itu pandangan naturalisme, bukan pandangan filosofis salah satu agama.
Sebaliknya, jika ada theis yang mencoba menyodorkan dogma agama mereka untuk menjawab masalah sains, tapi tak disertai pembuktian ilmiah, sains akan mengabaikannya.

Kutip dari: familycode pada Juni 15, 2011, 09:06:59 PMIni kurang lebih sudah dibilang di thread sebelah bahwa hasil dialektika dari berfilsafat maka tentu solusi untuk keduanya, sehingga jika memang keduanya dapat berelasi ya berelasi, jika tidak ya kembali ke ranah masing-masing, melihat hal seperti ini tidak bisa asal generalisir, tapi perlu melihat secara substantif.
Bla bla bla...

familycode

Kutip dari: Pi-One pada Juni 16, 2011, 07:21:01 PM
Bla bla bla...Dan aku sudah bosan dengan ocehan kreasionis yang gak nggak ngerti teori evolusi maupun sains, tapi terus celoteh teori evolusi cuma kuantatif, cuma ini, cuma itu, dll dst dsb dkk...

Jika mau bilang tidak berkerabat, ajukan buktinya. Bukan cuma asumsi tanpa pengujian dan pembuktian.
Bla bla bla, kalau memang teori evolusi di di manusia sudah terbukti secara kualitatif yaitu pada pasti punya hubungan kekerabatan dengan simpanse dan sebagainya apa buktinya? saya tunggu pembuktian dari anda.