benar kata Houwliong qta tidak bisa menyamakan pemeluk agama dngn agama itu sendiri banyak faktor yg menyebabkan kenapa seseorang berbuat jahat, qta tidak bisa menyalahkan agama akibat perbuatan penganutnya menurutku bila ada orang semacam itu, ku pikir itu orang picik. tapi bagaimanapun juga mengapa qta berbuat baik ada prosesnya sebenarnya berbuat baik itu merupakan insting manusia, untuk menjawabnya saya punya 3 alasan:
1. pelestarian gen. ada penelitian yg dilakukan pada keluarga besar yg terdiri dari ibu, bapak,kakek, 2anak, dan paman. masing2 mereka disuruh untuk menahan nafas sampai sekuatnya untuk anggota keluarga yg lain. diketahui dari penelitian tersebut bahwa seseorang cenderung menahan nafas lebih lama jika ia menahan nafas untuk saudaranya yg memiliki kemiripan genetik. artinya sang kakek lebih lama menahan nafas untuk ibu (anaknya) dibanding untuk cucunya karena ibu mewarisi 1/2 dari gennya sedangkan sang cucu hanya mewarisi 1/4nya dst.
2. Pembentukan kerja sama tim. mungkin nenek moyang qta terdahulu secara sadar maupun tidak sadar mengetahui bahwa bekerja sama dapat mempertahankan koloni. penelitian lainnya yg mendukung teori ini adl ketika 2 orang anak dibawah 10 tahun (diatas 6tahun), yg 1 diberi 7 buah permen, saratnya mereka harus bekerja sama, anak ini harus membagi permen2 tersebut pada teman yg satunya lagi bila ingin sama2 dapat permen, bila teman yg satunya lagi (yg tidak diberi permen) tidak setuju maka kedua belah pihak tidak mendapatkan permen. pada awalnya anak yg diberi permen memberi 1-2 permen saja pada temannya. temanya tersebut merasa pembagian ini tak adil sehingga untuk menghukum temannya ia menolak, ia berfikir ke2 belah pihak lebih baik tidak mendapat apa2 dibanding ia hanya mendapatkan 2permen. kemudia anak yg diberi permen mengulangi pembagian, ketika tamannya diberi 3 ato 4 permen kedua anak itu setuju. dari penelitian ini qta mengetahui manusia berusaha menghasilkan win-win solution, manusia yg berbuat jahat ato tak tau balas budi cenderung dimusuhi karena bagaimanapun juga manusia akan mengingat ketika ia berbuat baik kepada orang lain agar budinya dibalas dan mengingat ketika ia dijahati. kerja sam tim ini membantu qta untuk bertahan hidup.
3. lalu ada pertanyaan mungkin bagaimana qta dapat menolong pada orang lain yg bukan teman qta, ato bahkan mungkin qta tidak akan menemuinya lagi, untuk apa qta menolongnya, jelas dia tidak akan membalas budi qta. pada otak manusia terdapat daerah yg diberi nama neuro cermin, bagian ini membuat qta merasakan apa yg dirasakan orang lain jadi ketika qta melihat seseorang yg menderita seolah-olah qta melihat diri qta sendiri, dan kemudian qta merasa empatik dan menolongnya.
whatever qta bukan lah budak dari otak ato gen qta. terlalu banyak faktor yg mempengaruhi, bisa jadi faktor lingkungan dapat mempangaruhi dan gak mungkin semuanya disebutkan disini. ketika fariabel terlalu banyak disanalah manusia diuji untuk memilih, qta dapat memilih untuk menolong ato tidak. inilah mungkin yg dinilai oleh tuhan menjadi pahala (mungkin lo ya, kan gua bukan tuhan)