Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 24, 2024, 04:40:52 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 107
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 108
Total: 109

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Einstein percaya adanya Tuhan.

Dimulai oleh semut-ireng, September 26, 2010, 09:03:23 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

semut-ireng

Kutip dari: alvin pratama pada Oktober 04, 2010, 11:35:02 AM
@saudara Semut ireng.
Maaf saya ikut masuk dalam masalah ini,tapi saya hanya ingin tegaskan satu hal kepada anda,dan saya harap anda tidak membantahnya.

menanggapi tulisan anda "mengenal Tuhan melalui jalan ilmu / sains"
saya 100% tidak setuju.
mengapa ?
Tuhan Bukanlah Logika,Tapi Tuhan hanya ada dalam hati Keimanan kita.

bukannya saya memojokkan anda,tapi saya ingin memperjelas saja,supaya pengetahuan yang kita dapatkan bukanlah sebuah hal yang palsu/bohong.
Tolong jangan bawa nama kitab suci agama,karena tidak ada hubungannya.

Mungkin ada salah faham.  Yang saya maksud bukan membuktikan keberadaan Tuhan secara sains,  melainkan mengenal Tuhan melalui jalan ilmu / sains,  yaitu orang sains yang teguh memegang keimanannya dan menjalankan kebajikan dsbnya dengan benar dan baik,  serta berharap dan berusaha keras agar diberi ilmu agama yang baik,  Insya Allah orang tersebut akan dibukakan ilmu ketuhanan / rahasia-rahasia Ilahi,  hatinya mengenal Tuhan dan akalnya akan tercerahkan oleh cahayaNYa.

Imam Al-Ghazali memberi contoh,  mengenal Tuhan melalui jalan ilmu / sains adalah cara pencapaian Nabi Ibrahim AS,  cara pencapaian secara bertahap dengan  belajar kepada alam / banyak bertanya / merenungkan adanya alam semesta,  bulan,  matahari dan bintang2.   Sedangkan cara mencapaian Nabi Muhammad SAW adalah ' haal ',  yaitu keadaan luar biasa yang meliputi diri seseorang.  Cara ke tiga dengan ' dzauq ',  yaitu cita rasa batiniah yang tinggi,  kebanyakan hal ini dicapai oleh seniman / penyair dsbnya,  dengan bahasa puisinya mampu mengungkapkan keindahan dan keagungan cahayaNya .............. :)

Saya tidak tahu apakah di keilmuan agama Kristen ada juga cara-cara pencapaian seperti diajarkan oleh Imam Al-Ghazali tersebut. :)

rizqi_fs

#31
Dengan sains kita bisa mengingat Alloh, kita bisa tau keagungan Alloh, dengan sains kita dapat memperkuat iman kita:)

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat ayat-ayat bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

sebagai contoh,bagaimana bisa tanpa ilmu pengetahuan, kita bisa tau maksud ayat ini
" Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap ditempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Al Naml:88).

-----------
Dan sungguh kami telah datangkan kepada mereka satu tulisan(Kitab), maka kami terangkan dia atas dasar Ilmu Pengetahuan, sebagai petunjuk dan pengaturan untuk kaum yang percaya.(Surat Al-A'raf:52) 
For We had certainly sent unto them a Book,based on knowledge, wich We ekplained in detail,a guide and a mercy to all who believe (Al A'rof 52)

Ditha Inawati

"Einsten percaya adanya Tuhan" memang belum bisa dibuktikan secara pasti, tapi yang dipaparkan bahwa dengan sains kita bisa mengingat Allah memang benar, saya setuju karena cara mengingat keagungan Allah sangat banyak dan salah satunya dengan ilmu pengetahuan.. jadi, alangkah lebih baiknya jika judul topik ini berubah menjadi "SEHARUSNYA EINSTEN PERCAYA ADANYA TUHAN" karena ia adalah orang yang berilmu pengetahuan. :D
ditha

Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada Oktober 04, 2010, 03:49:39 PM
Hei hei:) saya juga tau melalui lisan Mario Teguh si Goleden Way:p
dan beberapa ilmuwan yang pernah saya kenal:)
dan juga melalui logika sederhana aja:)
dan tentu semuanya itu atas kehendak Sang Maha Pemberi Petunjuk, Yang Maha Kasih dan Sayang.
Singkatnya anda tahu mellaui 'pengetahuan pinjaman' :)

Kutip dari: Ditha Inawati pada Oktober 04, 2010, 08:30:39 PM
"Einsten percaya adanya Tuhan" memang belum bisa dibuktikan secara pasti, tapi yang dipaparkan bahwa dengan sains kita bisa mengingat Allah memang benar, saya setuju karena cara mengingat keagungan Allah sangat banyak dan salah satunya dengan ilmu pengetahuan.. jadi, alangkah lebih baiknya jika judul topik ini berubah menjadi "SEHARUSNYA EINSTEN PERCAYA ADANYA TUHAN" karena ia adalah orang yang berilmu pengetahuan. :D
Berdasar judul dan tema thread, di sini kita mempertanyakan 'apakah Einstein percaya Tuhan'. Dan kita juga harus tentukan dulu, Tuhan yang mana?

Berdasar banyak tulisannya, Einstein cenderung agnostik, tidak percaya pada Tuhan personal dan tidak menerima dogma-dogma agama. Cuma sebagian rekan kita yang mengarahkan seakan Einstein percaya Tuhan macam itu, dengan penafsiran suka-suka. Padahal andai Einstein percaya Tuhan pun, itu, seperti kata rekan kita cronny, adalah 'Tuhan yang berbeda'.

Dari banyak tulsian Einstein, kereligiusannya lebih ditujukan pada pencarian yang emndalam pada rahasia yang terkandung dalam hukum alam. Bukan pada sosok supranatural yang mengintervensi hukum tersebut.

rizqi_fs

Kutip
Singkatnya anda tahu mellaui 'pengetahuan pinjaman' senyum
Saya ga keberatan dengan istilah anda itu. Manusia itu boleh berusaha untuk tau dan mendapatkan ilmu. Tapi yang perlu diingat adalah selama Sang Pemberi Petunjuk dan Ilmu itu tidak memberikan petunjuk dan ilmunya kepada kita, maka tidak mungkin kita bisa mendapatkannya.


Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada Oktober 04, 2010, 10:25:20 PM
Saya ga keberatan dengan istilah anda itu. Manusia itu boleh berusaha untuk tau dan mendapatkan ilmu. Tapi yang perlu diingat adalah selama Sang Pemberi Petunjuk dan Ilmu itu tidak memberikan petunjuk dan ilmunya kepada kita, maka tidak mungkin kita bisa mendapatkannya.
Lalu? Lucu jika cuma modal 'pengetahuan pinjaman' anda bisa bilang pasti ada akherat :)

rizqi_fs

Simple aja logikanya, didunia ini ada yang masih bayi udah mati, ada orang jujur tapi selalu buntung, ada orang jahat tapi kaya raya, ada pencuri tapi mendapat tahta. Di dunia saat ini sangat jarang ditemui keadilan yang sejati. Lantas dimana keadilan sejati itu? dimana keadilan untuk bayi-bayi yang diaborsi? Keadilan untuk anak-anak bosnia yang kelaparan? Keadilan untuk anak-anak palestina yang mati ditimpa bom? Keadilan untuk perempuan-perempuan yang teraniaya? Tak ada jawaban lain selain di akherat :)

semut-ireng

Kutip dari: Ditha Inawati pada Oktober 04, 2010, 08:30:39 PM
"Einsten percaya adanya Tuhan" memang belum bisa dibuktikan secara pasti, tapi yang dipaparkan bahwa dengan sains kita bisa mengingat Allah memang benar, saya setuju karena cara mengingat keagungan Allah sangat banyak dan salah satunya dengan ilmu pengetahuan.. jadi, alangkah lebih baiknya jika judul topik ini berubah menjadi "SEHARUSNYA EINSTEN PERCAYA ADANYA TUHAN" karena ia adalah orang yang berilmu pengetahuan. :D

Setuju ............. :D :D

Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada Oktober 05, 2010, 12:46:43 AM
Simple aja logikanya, didunia ini ada yang masih bayi udah mati, ada orang jujur tapi selalu buntung, ada orang jahat tapi kaya raya, ada pencuri tapi mendapat tahta. Di dunia saat ini sangat jarang ditemui keadilan yang sejati. Lantas dimana keadilan sejati itu? dimana keadilan untuk bayi-bayi yang diaborsi? Keadilan untuk anak-anak bosnia yang kelaparan? Keadilan untuk anak-anak palestina yang mati ditimpa bom? Keadilan untuk perempuan-perempuan yang teraniaya? Tak ada jawaban lain selain di akherat :)
Dibanding keadilan tinggal dikasih di akherat, konsep kelahiran kembali lebih bisa diterima tuh. Tapi tentu saja pandangan kita berbeda :)

Udah, balik ke topik aja, soal Einstein aja. Silakan jika bisa menunjukkan Einstein percaya Tuhan, bukan hanya modal tafsiran suka-suka. Sementara kutipan dimana ia gamblang menyauarakan pandangannya malah diabaikan. Dan klaim-klaim tanpa bukti soal ia masuk islam malah digadang-gadangkan.

rizqi_fs

#39
jangankan einstein, bukti bahwa Pi-One percaya tuhan apakah ada yang bisa membuktikan? karena percaya itu ada didalam hati dan itu antara orang yang percaya dengan tuhan sendiri urusannya.
Emang bisa dibuktikan 100% orang yang sembahyan di wihara atau di tempat lain itu percaya 100% terhadap tuhan?

Tapi klo membuktikan tanda-tanda nya itu bisa-bisa aja
seperti:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Suatu hari, seorang reporter mengunjungi Einstein, untuk memberikan pandangannya tentang masalah agama dan keberadaan Tuhan.  Kebetulan Einstein baru saja mengantar seorang tamu untuk pulang. Einstein bertanya, "Apakah Anda tahu siapa yang meletakkan cangkir kopi dan yang lainnya di sini?" Reporter menjawab: "Tentu saja Anda."

Einstein selanjutnya berkata, "Benda-benda seperti cangkir kopi kecil dan lain-lain masih membutuhkan suatu kekuatan untuk mengaturnya. Coba Anda pikir, seberapa banyak planet dalam alam semesta dan setiap planet selalu melintasi orbitnya dengan konsisten, kekuatan pengatur orbit ini adalah Tuhan."

dilink itu juga dibilang:
Darwin membawa kepada atheisme
Einstein membawa kepada theisme

Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada Oktober 06, 2010, 09:09:35 AM
jangankan einstein, bukti bahwa Pi-One percaya tuhan apakah ada yang bisa membuktikan? karena percaya itu ada didalam hati dan itu antara orang yang percaya dengan tuhan sendiri urusannya.
Emang bisa dibuktikan 100% orang yang sembahyan di wihara atau di tempat lain itu percaya 100% terhadap tuhan?
Setidaknya kita bisa menilai melalui banyak tulisannya. Einstein jelas-jelas berkali-kali menegaskan ketidakpercayaannya pada Tuhan pesonal, atau menunjukkan kereligiusannya adalah bentuk pencariannya pada rahasia hukum alam. Tapi lucunya, ada rekan yang memaksakan Einstein percaya Tuhan personal dan dogma-dogma agama, sesuatu yang jelas Einstein bantah.

Lagian orang ke vihara itu untuk menyembah Tuhan? Salah-salah anda aku bilang kloningan semut asbun :)

Kutip dari: rizqi_fs pada Oktober 06, 2010, 09:09:35 AMTapi klo membuktikan tanda-tanda nya itu bisa-bisa aja
seperti:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Suatu hari, seorang reporter mengunjungi Einstein, untuk memberikan pandangannya tentang masalah agama dan keberadaan Tuhan.  Kebetulan Einstein baru saja mengantar seorang tamu untuk pulang. Einstein bertanya, "Apakah Anda tahu siapa yang meletakkan cangkir kopi dan yang lainnya di sini?" Reporter menjawab: "Tentu saja Anda."

Einstein selanjutnya berkata, "Benda-benda seperti cangkir kopi kecil dan lain-lain masih membutuhkan suatu kekuatan untuk mengaturnya. Coba Anda pikir, seberapa banyak planet dalam alam semesta dan setiap planet selalu melintasi orbitnya dengan konsisten, kekuatan pengatur orbit ini adalah Tuhan."

dilink itu juga dibilang:
Darwin membawa kepada atheisme
Einstein membawa kepada theisme
Lha, memang sumber kisah antah bernatah itu dari mana? Kisah 'katanya' lagi, seperti kisah surat-menyurat misterius Einstein dengan sosok muslim?

rizqi_fs

Kutip
Lha, memang sumber kisah antah bernatah itu dari mana? Kisah 'katanya' lagi, seperti kisah surat-menyurat misterius Einstein dengan sosok muslim?
dari orang yg ketemu ama einstein

semut-ireng

#42
biarlah untuk sementara berkaitan dengan die Erklarung-nya Einstein dianggap sebagai kisah antah berantah,  sekedar untuk mengibur mereka saja yang sudah stres berat kebohongannya dibongkar oleh HY dll,  juga mendapat gempuran yang tidak kalah serunya dari ilmuwan non muslim,  seperti Perry Marshall dengan Cosmic Fingerprints-nya, lalu Francis Collins dengan The Language of God-nya  dan masih banyak lagi   ........ :)

*  ke wihara tujuannya apa kalau bukan untuk berdoa,  berdoa kepada siapa ?  apa ke wihara mau menyembah patung ?  kalo buddis agnostis apa ke wihara juga ya,  untuk apa ?


Pi-One

#43
Kutip dari: rizqi_fs pada Oktober 06, 2010, 10:46:41 AM
dari orang yg ketemu ama einstein
Lha, siapa orangnya? kapan ketemu? Buktinya?

Entar seperti klaim hoax Lady Hope, yang ngaku-ngaku mendengar Darwin bertobat menjelang ajal. Padahal putri Darwin, Henrietta saja menyangkal si nyonya itu pernah datang. Atau sosok profesor muslim antah berantah yang ngasih tahu Yves Jacques soal ayat alquran...

rizqi_fs

Kutip
Lha, siapa orangnya? kapan ketemu? Buktinya?
seorang reporter, ketemunya waktu einstein masih hidup, lha itu banyak report diinternet soal itu.
kurang bukti? nanti tak carikan lagi y