Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:13:46 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 189
Total: 189

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

God &/vs love, religion boundary of interpersonal relationship

Dimulai oleh rafek, November 28, 2011, 11:29:13 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Bukan saya yang tidak mengerti tapi anda yang tidak mengerti, mencampur baurkan cinta kepada ibu dengan megatakan kepada istri, tidak, bukan saya yang salah mengerti.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Kutip dari: rafek pada Desember 03, 2011, 08:41:24 PM
Siapa yg memaksa? Pemaksaan bukanlah cinta. Tapi itu konteksnya berbeda, itu unconditional love. Apakah cinta pada lawan jenis dilarang? Apakah cinta pada lawan jenis harus berujung pada seks? Tidak selalu. Cinta platonis tidak membahas seks.

Sekali lagi, siapa yg memaksa? Jika misalkan ada dua orang yg menganut kepercayaan yg berbeda, namun saling mencintai, apakah itu pemaksaan?

Cinta pada lawan jenis tidak melulu soal seks atau syahwat, atau apapun itu. Bahkan seringkali dalam urusan seks, cinta sama sekali tidak diikutsertakan.

Cinta kepada sesama dengan cinta kepada lawan jenis kan 2 hal yang berbeda, kenapa cinta kepada sesama tiba tiba mengajak menikah? Kan arah pembicaraannya ke situ.

Cinta kepada lawan jenis kalau memang tidak memaksa kenapa harus menikah? Tidak cukupkah hanya sebatas ngobrol dan bertemu saja? Atau membantu disaat susah, atau memang cinta kepada sesama harus cemburu saat melihat orang yang kita cintai bertemu dengan lelaki lain. Bedakan antara cinta kepada anak dan istri tetangga, atau anak istri tetangga, beda kan dengan kepada anak sendiri.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada Desember 04, 2011, 07:03:37 AM
Itu tidak benar..Anda tidak mengerti maksud ayat itu..

Biar lebih obyektif, biar saudara kita Muslim saja yang ngomong..:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Anda bertanya kepada saya atau kepada muslim? Kalau jawaban saya ya yang barusan itu, kalau jawaban muslim ya yang anda sodorkan itu, benar dan salah standardnya apa? Tidak ada kan? Kenapa harus mengatakan jawaban saya salah?


Muslim menjawab seperti itu karena mereka punya kepentingan untuk meningkatkan daya tawar mereka supaya kelompok mereka lebih disegani karena mempunyai pasukan yang besar jumlahnya, bukan cuma itu saja, supaya mereka bisa menarik pajak dengan justtifikasi bahwa itu adalah Allah yang menyuruh.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada Desember 04, 2011, 03:13:33 PM
Bukan saya yang tidak mengerti tapi anda yang tidak mengerti, mencampur baurkan cinta kepada ibu dengan megatakan kepada istri, tidak, bukan saya yang salah mengerti.

OK deh Prof..Maaf saya terlalu sensitif jika bicara masalah cinta,moralitas dan perdamaian..Saya tidak berhak memaksakan pengertian saya sendiri..Saya sadar saya belum tentu benar..Saya pikir saya cukup mendapat masukan dari Anda..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada Desember 04, 2011, 04:06:15 PM
OK deh Prof..Maaf saya terlalu sensitif jika bicara masalah cinta,moralitas dan perdamaian..Saya tidak berhak memaksakan pengertian saya sendiri..Saya sadar saya belum tentu benar..Saya pikir saya cukup mendapat masukan dari Anda..

Saya tahu mungkin anda mencintai muslim dan saya tidak boleh sampai menghalanginya, silahkan, bukankah saya sudah bilang coba saja? Semua yang saya katakan adalah teorinya, atau ketentuannya, dan tidak semua orang pasti mengikutinya. Saya tidak punya otoritas untuk melakukan apa saja. Kalaupun sudah kepalang, dalam arti sudah terlanjur menikah saya juga tidak akan ikut campur, itu urusan anda, karena memang tidak ada sanksi dalam quran. Jadi anda tidak perlu kuatir saya akan menghalangi anda. Saya paham perasaan anda.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

The Houw Liong

#80
1Co(Korintus) 13:4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
1Co 13:5  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
1Co 13:6  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
1Co 13:7  Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
1Co 13:8  Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Kasih(Love) dalam ayat tsb bisa diganti dengan Tuhan(God).

God is Love
HouwLiong

mhyworld

Kita sudah terbiasa menyaring ayat-ayat dari kitab suci berdasarkan standar moral yang berlaku di masyarakat. Yang sesuai dengan standar moral yang sedang berlaku ditampilkan, sedangkan yang tidak sesuai disembunyikan . Seiring dengan zeitgeist movement, standar moral masyarakat dunia secara berangsur-angsur terus naik dibandingkan sebelumnya.

Sesuatu yang dulunya tidak bertentangan dengan moralitas (misal perbudakan) sekarang sudah dianggap tidak bermoral (kecuali di beberapa negara tertentu yang masih ngotot mempertahankan tradisi dan agamanya). Dulu membakar orang hidup-hidup atau membunuh secara perlahan (seperti dengan disalib) tidak bertentangan dengan moral, jika orang yang dibakar atau disalib tersebut dianggap bersalah. Sekarang hal itu dianggap bertentangan dengan moral, terlepas dari kesalahan orang tersebut.

Oleh karena itu pastilah ada sumber lain di luar kitab suci yang dijadikan dasar untuk menyaring ayat-ayat tersebut.

Namun sangat disayangkan, hukuman dengan lemparan batu sampai mati masih dijalankan di beberapa tempat untuk kesalahan tertentu. Hal ini tak lepas dari peran ayat-ayat di kitab suci. Tampaknya zeitgeist movement di tempat-tempat tersebut relatif tertinggal jika dibandingkan dengan belahan bumi yang lain.

Karena pengaruh modernisasi, kita tidak lagi mendengar adanya orang yang dibunuh gara-gara bekerja di hari Sabtu, meskipun hal ini melanggar ajaran agama tertentu (CMIIW). Tampaknya mereka telah memiliki cukup rasionalitas untuk menyaring ajaran-ajaran agamanya dan meninggalkan ajaran yang bertentangan dengan standar moral yang baru.

once we have eternity, everything else can wait

Farabi

Kenapa harus disayangkan? Apakah hukum "kasih" versi anda membuat hidup ini menjadi lebih baik?

Manusia melihat apa yang didepan mata, Tuhan melihat isi hati.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

mhyworld

Kutip dari: Farabi pada Desember 19, 2011, 08:20:03 AM
Kenapa harus disayangkan? Apakah hukum "kasih" versi anda membuat hidup ini menjadi lebih baik?

Manusia melihat apa yang didepan mata, Tuhan melihat isi hati.
IMO, setidaknya hukum formal yang sekarang berlaku di Indonesia masih lebih baik. Kita juga bisa membandingkan dengan hukum di negara-negara lain yang tergolong lebih maju, seperti Swedia, Jepang, Australia, dsb.
once we have eternity, everything else can wait

Farabi

Kutip dari: mhyworld pada Desember 19, 2011, 10:05:04 AM
IMO, setidaknya hukum formal yang sekarang berlaku di Indonesia masih lebih baik. Kita juga bisa membandingkan dengan hukum di negara-negara lain yang tergolong lebih maju, seperti Swedia, Jepang, Australia, dsb.

Mata bayar mata, apakah anda tidak setuju? Sediit demi sedikit kita akan melangkah kesana.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Desember 19, 2011, 11:52:06 AM
Mata bayar mata, apakah anda tidak setuju? Sediit demi sedikit kita akan melangkah kesana.
JIka aku yang harus jawab, jawabnya: tidak.
Setidaknya bukan kita yang melakukan itu.

danzJr

Kutip dari: Farabi pada Desember 19, 2011, 11:52:06 AM
Mata bayar mata, apakah anda tidak setuju? Sediit demi sedikit kita akan melangkah kesana.

apakah yang anda maksud adalah equal value exchange ?
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]

rafek

Bukankah hukum mata dibayar mata membuat seluruh dunia buta?

Saya ambil contoh, jika pembunuhan seseorang dibalas dengan nyawa sang pembunuh, maka bukankah si algojo juga patut dibunuh? Lalu pembunuh si algojo pun dibunuh dan demikian seterusnya hingga seluruh populasi dunia habis demi penegakan hukum. Apa itu yg kita mau? Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali.
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

Farabi

Kutip dari: rafek pada Desember 19, 2011, 06:06:50 PM
Bukankah hukum mata dibayar mata membuat seluruh dunia buta?

Saya ambil contoh, jika pembunuhan seseorang dibalas dengan nyawa sang pembunuh, maka bukankah si algojo juga patut dibunuh? Lalu pembunuh si algojo pun dibunuh dan demikian seterusnya hingga seluruh populasi dunia habis demi penegakan hukum. Apa itu yg kita mau? Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali.

Apakah itu artinya Tuhan memerintahan pemerkosa untuk dibalas dengan pemerkosaan dengan resiko melahirkan anak 2 kali? Tuhan bukan orang dungu om. Mata bayar mata itu untuk orang yang bersalah, algojo itu salah apa? Pertanyaan ini hanyalah mengada ada, pertanyaan yang tidak perlu untuk diungkapkan, faktanya, saat orang lain dipukuli pun anda pasti ingin membalas untuk memukuli orang kan? Contoh negara kristen, di BOM tetep saja bales dengan perang kan?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

danzJr

there is nothing equal value exchange on this world and nothing can make equal even GOD, this is humanity fucking emosional and hast
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]