Hukum.

Adalah sebuah negara gagal dimana warga negaranya hidup tanpa hukum. Tanpa hukum sebuah hubungan antar warga masyarakat akan timpang, dimana setiap orang akan bertindak sesuka hatinya. Terdapat satu buah peraturan universal dalam kehidupan bermasyarakat, "jangan merugikan orang lain". Atau dalam bahasa almasih isa, "Kasihilah samamu sebagaimana kamu mengasihi diri kamu sendiri".
Tujuan dari terciptanya hukum adalah untuk mengurangi perbuatan atau tindakan yang merugikan manusia. Bahkan hukum tersebut berlaku untuk hewan dan virus, manusia adalah makhluk yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat, bahkan saya hendak mengatakan, manusialah yang berhak hidup di alam semesta ini.
Terdapat 2 sumber hukum dalam kehidupan kita, Tuhan dan Manusia. Hukum Tuhan mencakup hukum alam seperti gravitasi, hukum rimba, dan lain lain. Sedangkan hukum manusia adalah hukum hukum yang disepakati oleh manusia. Terdapat 3 buah agama yang mengklaim mampu untuk meminimalisir perbuatan merugikan orang lain, Yahudi, Kristen dan Islam.
Ketiga agama tersebut berakar dari nabi yang sama yaitu Ibrahim, dan setiap agama sesudahnya, selalu mengakui nabi yang sebelumnya. Inti dari standard moral ketiga agama tersebut adalah 10 perintah Allah yang diberikan kepada Musa. Maka, tentunya kitab ketiga agama tersebut layak kita jadikan sumber hukum.

[5:68] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Pada saat manusia menciptkan sebuah hukum, pastinya hukum tersebut untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya. Wajar, jika kadang hukum tersebut hanya memikirkan dirinya sendiri. Tidak halnya dengan Tuhan, dia tidak membutuhkan apa-apa. Hukum-hukum Tuhan dalam pandangan saya sempurna, tidak pilih kasih, dan bijaksana. Untuk para kriminal, hukum Tuhan adalah biadab. Tapi untuk para korban penindasan, para kriminalah yang biadab. Terdapat benturan pandangan yang harus kita pilih untuk berpihak kemana. Semakin jahat seseorang dalam perbuatannya, semakin benci dia kepada hukum Tuhan, karena hukum Tuhan mengekang kehendak bebas dirinya. Manusia memang berhak untuk bebas bertindak, tapi kebebasannya dibatasi oleh kebebasan orang lain. Dia berhak membunuh orang yang tidak dia suka, tapi orang yang tidak dia suka pun berhak untuk hidup, sebuah pertentangan hak yang harus kita pilih untuk berpihak kemana. Kunci untuk penyelesaian kasus tersebut adalah: "Sebaimana kamu ingin diperlakukan kepada orang lain, perlakukanlah kepada orang itu", itulah perbuatan baik. Kita ingin hidup nyaman, tidak diperlakukan buruk, dan itulah hak yang harus anda pegang untuk orang lain. Pelanggar, harus ditindak dengan tegas.

Jangan harapkan seorang kriminal untuk menegakkan hukum, dia adalah nomer satu dalam pembangkangan. Sebagai contoh, saya punya hak untuk merokok, tapi bukan berarti saya harus mengabaikan hak orang untuk udara yang bersih, sebagai seorang perokok, saya tidak mau hak saya dibatasi, demikian berlaku untuk pemadat, pencuri, koruptor, pezina dan lain sebagainya. Semakin dia membangkan dari hukum Tuhan, sadarlah, semakin buruk perbuatannya, biarpun dia berdalih dengan segala perkataan yang meyakinkan anda bahwa dia suci, ingatlah, dia adalah seorang kriminal, tidak lain tidak bukan.

Saya paham, seorang kriminal tidak mau dihukum, tentunya dalam penegakkan hukum Tuhan saya memberikan sebuah solusi. Orang yang berbuat jahat sebelum hukum Tuhan diberlakukan, tidak akan ditindak, tapi jika perbuatan jahat tersebut dilakukan setelah hukum Tuhan diberlakukan, dia akan ditindak. Ingatlah, setiap daerah berhak untuk mempunyai hukum-hukumnya masing-masing. Anda berhak untuk setuju daerah anda diberlakukan hukum Tuhan, atau untuk menentang pemberlaukan hukum Tuhan.

[18:29] Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

[2:256] Tidak ada paksaan dalam undang undang(hukum) Islam; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut162 dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Tanpa hukum sebuah peraturan adalah omong kosong. Tanpa sanksi, sebuah peraturan tidak akan dituruti. Kedewasaan seseorang tidak bisa diharapkan untuk menciptakan masyarakat yang tertib. Untuk ketertiban, dibutuhkan tangan besi, dibutuhkan sanksi, dibutuhkan kebiadaban, untuk kehidupan yang lebih baik.
Data statistik tingkat kejahatan telah membuktikan bahwa negara-negara tanpa Tuhan adalah negara-negara yang kacau. Negara tanpa hukum adalah negara yang kacau. Kita bisa lihat bagaimana tanpa sanksi indonesia menjadi berantakan, atau mexico dan cuba yang dikuasai geng obat bius. Justru negara yang kita anggap bejat ternyata menerapkan sanksi yang keras seperti negara-negara barat atau jepang yang bisa menciptakan ketertiban. Kedewasaan tidak bisa diharapkan. Nafsu manusia membawa kepada kejahatan, watak dasar manusia adalah jahat dari semenjak kecil mula.
Hukum adalah cahaya, hukum yang disimpangkan adalah kekacauan, tanpa hukum adalah kekacauan.

Orang orang yang mengatakan bahwa foto wanita telanjang bisa dilihatnya tanpa nafsu adalah orang-orang munafik. Data statistik menunjukkan bahwa mereka sangat menyukai foto tersebut. Padahal, tanpa nafsu, tidak mungkin kita akan tertarik kepada foto wanita telanjang.

Lihat sendiri data statistiknya [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip dari: Farabi pada April 23, 2011, 03:59:04 PM
Data statistik tingkat kejahatan telah membuktikan bahwa negara-negara tanpa Tuhan adalah negara-negara yang kacau. Negara tanpa hukum adalah negara yang kacau. Kita bisa lihat bagaimana tanpa sanksi indonesia menjadi berantakan, atau mexico dan cuba yang dikuasai geng obat bius. Justru negara yang kita anggap bejat ternyata menerapkan sanksi yang keras seperti negara-negara barat atau jepang yang bisa menciptakan ketertiban. Kedewasaan tidak bisa diharapkan. Nafsu manusia membawa kepada kejahatan, watak dasar manusia adalah jahat dari semenjak kecil mula.

Negara kita masih lebih baik kok Far... Bandingkan aja dg kebijakan di Cina mengenai kasus yg semacam kematian Yuan Yuan.

Kutip dari: Farabi pada April 23, 2011, 04:00:34 PM
Orang orang yang mengatakan bahwa foto wanita telanjang bisa dilihatnya tanpa nafsu adalah orang-orang munafik. Data statistik menunjukkan bahwa mereka sangat menyukai foto tersebut. Padahal, tanpa nafsu, tidak mungkin kita akan tertarik kepada foto wanita telanjang.

Lihat sendiri data statistiknya [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Itu cuma alasan mereka aja biar mereka bisa tetap mendapat akses utk melihat foto2 tsb. Q sendiri suka kq, tp q gk munafik spt mereka.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Bgs ni.

Thx bwt koreksi dan tambahan.

Kutip dari: Farabi pada April 23, 2011, 04:00:34 PM
Orang orang yang mengatakan bahwa foto wanita telanjang bisa dilihatnya tanpa nafsu adalah orang-orang munafik. Data statistik menunjukkan bahwa mereka sangat menyukai foto tersebut. Padahal, tanpa nafsu, tidak mungkin kita akan tertarik kepada foto wanita telanjang.

Dan coba saja bilang kalau kamu gak suka lihat foto wanita telanjang.
Paling banter kamu dituduh 'abnormal'.

Kutip dari: Pi-Man pada November 11, 2011, 04:06:49 PM
Dan coba saja bilang kalau kamu gak suka lihat foto wanita telanjang.
Paling banter kamu dituduh 'abnormal'.

Emang saya munafik kok

Semua ngaku paling beriman, anti perzinahan, tapi waktu ada RUUAPP, semua agama menolak, mengaku paling suci, tapi pada ngoleksi film porno. Semua agama berdalih paling bisa mengurusi dan membendung pornografi, saling sikut saling hantam, tapi buktinya mana?? Ini mirip dijaman Muhammad dulu persaingan antara Yahudi dan kristen, tapi masyarakat tetap sakit.

http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/pengakuan-artis-porno/

Jangan maen kata lah saya ga suka, pengen cepet kayak gara gara jadi bintang film porno apa bukan bercita cita jadi bintang porno, sama seperti kalau saya bercita cita jadi dokter atau direktur?

Anda mau tutup mata terhadap banyaknya bayi yang dibuang? Bahkan sampai ada yang dimakan anjing? Mata untuk mata gigi ganti gigi dan nyawa dengan nyawa. Makanya di Torat, wanita yang sudah tidak perawan waktu dinikahi harus dihukum mati, kecuali janda, siapayang tahu dia tidak pernah membunuh anak kandungnya sendiri?