Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 04, 2024, 09:42:20 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 43
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 38
Total: 38

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

ikhlas g ya ibadah kita????

Dimulai oleh utusan langit, September 25, 2008, 06:39:08 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Pi-One pada Oktober 31, 2014, 08:22:18 PM
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Kalau di versi agama Islam, dalam Hadits disebutkan bahwa yang berhak sombong hanyalah Tuhan (Allah), selain itu Tuhan (Allah) juga sangat pencemburu. Ya, saya tau bahwa ajaran Islam dan Nasrani berbeda, namun kalau ditarik dari sini bisa jadi orang Nasrani menyimpulkan bahwa Tuhan (Allah) versi orang Islam tidak memiliki Kasih, makanya mereka tidak mau mengakui kalau Allah-nya orang Islam "Maha" Pengasih.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Farabi

Kutip dari: Pi-One pada Oktober 31, 2014, 08:22:18 PM
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Berarti Tuhan itu tidak memiliki Kasih?
Karena ia menyimpan kesalahan orang lain agar bisa mengingatnya untuk menentukan seseorang masuk surga atau neraka...

MurkaNya hanya sesaat kasihnya sepanjang masa. Coba lihat kehidupan anda sehari hari, lebih banyak sengsara atau lebih banyak dalam damai? Bahkan penjahat saja tidak kena azab kan?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada Oktober 31, 2014, 10:39:50 PM
Kalau di versi agama Islam, dalam Hadits disebutkan bahwa yang berhak sombong hanyalah Tuhan (Allah), selain itu Tuhan (Allah) juga sangat pencemburu. Ya, saya tau bahwa ajaran Islam dan Nasrani berbeda, namun kalau ditarik dari sini bisa jadi orang Nasrani menyimpulkan bahwa Tuhan (Allah) versi orang Islam tidak memiliki Kasih, makanya mereka tidak mau mengakui kalau Allah-nya orang Islam "Maha" Pengasih.

Ajaran hadist mirip seperi ajaran bani israel.

Kutip
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa c  kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, d
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

#33
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada Oktober 31, 2014, 10:39:50 PM
Kalau di versi agama Islam, dalam Hadits disebutkan bahwa yang berhak sombong hanyalah Tuhan (Allah), selain itu Tuhan (Allah) juga sangat pencemburu. Ya, saya tau bahwa ajaran Islam dan Nasrani berbeda, namun kalau ditarik dari sini bisa jadi orang Nasrani menyimpulkan bahwa Tuhan (Allah) versi orang Islam tidak memiliki Kasih, makanya mereka tidak mau mengakui kalau Allah-nya orang Islam "Maha" Pengasih.
Sosok Tuhan yang pencemburu dan murka, juga angkuh AFAIk bisa ditemukan di Perjanjian lama.

Kutip dari: Farabi pada November 01, 2014, 10:06:40 AM
MurkaNya hanya sesaat kasihnya sepanjang masa. Coba lihat kehidupan anda sehari hari, lebih banyak sengsara atau lebih banyak dalam damai? Bahkan penjahat saja tidak kena azab kan?
Melihat betapa anak-anak yang (katanya) gak berdosa banyak yang menderita, kadang bahkan derita yang bahkan sulit ditanggung orang dewasa, sulit melihat Tuhan sebagai sosok penuh kasih.

For me? Derita atau bahagia itu adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri, bukan sesuatu pemberian dari luar.

Farabi

Kutip
Melihat betapa anak-anak yang (katanya) gak berdosa banyak yang menderita, kadang bahkan derita yang bahkan sulit ditanggung orang dewasa, sulit melihat Tuhan sebagai sosok penuh kasih.

For me? Derita atau bahagia itu adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri, bukan sesuatu pemberian dari luar.

Dunia bukan tujuan tapi hanya tempat singgah sementara. Orang yang buta, bisa jadi lebih mudah masuk surga karena tidak melihat hal hal yang membuat dia lebih mudah berbuat jahat. Kalau kita berfikir dunia adalah sebagai tujuan, tentu kita akan melihat Tuhan tidak adil, akan tetapi dunia hanyalah sarana untuk menguji. Jika berkuasa, siapa yang lebih dekat kepara perbuatan baik dan adil, dan untuk menguji, siapa yang bersabar dan bersyukur.

Manusia takut kepada kematian, mereka takut jika setelah mati mereka tidak akan ada lagi, itu sebabnya ada orang yang percaya kepada reinkarnasi, karena secara naluri manusia sudah di program untuk menginginkan hidup abadi. Kalaupun anda tidak meyakini surga itu ada, tetap saja naluri anda akan memaksa anda untuk meyakini bahwa anda akan hidup abadi. Tapi perlu anda ketahui, belum tentu surga itu tidak ada.

Dengan mengimani surga itu ada barulah tubuh kita akan merasa tenang, mulai tidak mementingkan diri sendiri lagi, baru mulai mau diajak berdamai dengan orang lain, dan baru mudah untuk mendahulukan orang lain. Tapi pada saat seorang manusia meyakini hidupnya hanya untuk sekarang saja, mulailah tubuhnya tidak bisa dikendalikan, secara tidak sadar dia mulai menjadi egois, karena tubuhnya kehilangan tujuan utamanya, yaitu kehidupan abadi yang indah. Sejauh pengalaman saya sih begitu.

Tarolah surga tidak ada, saya akan tetap menceramahkan bahwa surga itu ada, supaya orang lain tetap berbuat baik, supaya orang lain mau bersabar, dan supaya orang lain memperlakuan orang lain dengan baik. Karena kita punya naluri yang tidak bisa kita kendalikan. Naluri yang akan menghalalkan segala cara apa saja untuk bertahan hidup.

Cobalah mulai dari sekarang anda untuk mencoba mencari massa pendukung, coba anda pikirkan bagaimana caranya supaya massa anda tidak memberikan nama yang buruk saat anda memimpin mereka. Anda tidak akan bisa mengendalikan massa kecuali dengan agama. Saat agama dihapus, massa akan berbalik menyerang anda karena tiap tiap manusia itu mengharatkan untuk memimpin orang lain. Stalin saja dikeroyok massa kan? (Eh siapa ya yang digantung sama pacarnya itu?)
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 12:19:35 PM
Dunia bukan tujuan tapi hanya tempat singgah sementara. Orang yang buta, bisa jadi lebih mudah masuk surga karena tidak melihat hal hal yang membuat dia lebih mudah berbuat jahat.
Dan orang mati sejak bayi tidak akan berbuat jahat, begitu?

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 12:19:35 PMKalau kita berfikir dunia adalah sebagai tujuan, tentu kita akan melihat Tuhan tidak adil, akan tetapi dunia hanyalah sarana untuk menguji. Jika berkuasa, siapa yang lebih dekat kepara perbuatan baik dan adil, dan untuk menguji, siapa yang bersabar dan bersyukur.
Jika menolerir ketidakadilan cuma dengan dalih 'entar toh dibalas di akherat', maka rasa keadilan kita akan benar-benar tumpul.

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 12:19:35 PMManusia takut kepada kematian, mereka takut jika setelah mati mereka tidak akan ada lagi, itu sebabnya ada orang yang percaya kepada reinkarnasi, karena secara naluri manusia sudah di program untuk menginginkan hidup abadi. Kalaupun anda tidak meyakini surga itu ada, tetap saja naluri anda akan memaksa anda untuk meyakini bahwa anda akan hidup abadi. Tapi perlu anda ketahui, belum tentu surga itu tidak ada.
Hidup abadi?
Itu akan jadi hal yang mengerikan.
Bahkan bayangan hidup di surga dengan segala kesenangan tak terbatas pun terasa cukup mengerikan.
Yang terlahir ya akan mati.
Kalau takut mati, berarti gak berani hidup.
Karena mati adalah konsekuensi wajar dari hidup.

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 12:19:35 PMDengan mengimani surga itu ada barulah tubuh kita akan merasa tenang, mulai tidak mementingkan diri sendiri lagi, baru mulai mau diajak berdamai dengan orang lain, dan baru mudah untuk mendahulukan orang lain. Tapi pada saat seorang manusia meyakini hidupnya hanya untuk sekarang saja, mulailah tubuhnya tidak bisa dikendalikan, secara tidak sadar dia mulai menjadi egois, karena tubuhnya kehilangan tujuan utamanya, yaitu kehidupan abadi yang indah. Sejauh pengalaman saya sih begitu.
Tidak perlu percaya surga untuk melakukan segala kebajikan dan menjauhi segala kejahatan. Ada perbedaan antara tidak menerima konsep surga kekal dengan menjadi hedonis.

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 12:19:35 PMTarolah surga tidak ada, saya akan tetap menceramahkan bahwa surga itu ada, supaya orang lain tetap berbuat baik, supaya orang lain mau bersabar, dan supaya orang lain memperlakuan orang lain dengan baik. Karena kita punya naluri yang tidak bisa kita kendalikan. Naluri yang akan menghalalkan segala cara apa saja untuk bertahan hidup.
Taruhlah surga ada, kenapa itu mesti alam pemenuhan keinginan yang kekal?
Anda menjalani hidup tanpa kemarahan, tanpa kebencian, dan mengantikannya dengna cinta kasih apda semua yang lain, anda sedang hidup di surga.

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 12:19:35 PMCobalah mulai dari sekarang anda untuk mencoba mencari massa pendukung, coba anda pikirkan bagaimana caranya supaya massa anda tidak memberikan nama yang buruk saat anda memimpin mereka.
Tak tertarik pada kekuasaan maupun nama, itu cuma akan jadi candu dan beban.

Farabi

Kutip
Tidak perlu percaya surga untuk melakukan segala kebajikan dan menjauhi segala kejahatan. Ada perbedaan antara tidak menerima konsep surga kekal dengan menjadi hedonis.

Tapi menakut nakuti orang lain adanya neraka bisa menjadi jalan singkat untuk memaksa orang lain berbuat baik. Anda belum bisa melihat garis besarnya ya?

Kutip
Tak tertarik pada kekuasaan maupun nama, itu cuma akan jadi candu dan beban.

Kalau anda adalah guru dan mempunyai murid, bagaimana cara anda membuat murid anda menjadi baik supaya anda tidak dipecat dari menjadi guru? Mari kita mulai berandai andai. Percayalah, surga dan neraka adalah kunci untuk membuat orang orang menjalani hidup dengan baik.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 11:01:58 PM
Tapi menakut nakuti orang lain adanya neraka bisa menjadi jalan singkat untuk memaksa orang lain berbuat baik. Anda belum bisa melihat garis besarnya ya?
Ada analogi begini.
Seorang ibu menakuti anaknya, untuk tidak berkeliaran di luar saat malam karena banyak setan yang akan memakan dirinya. Si anak tumbuh dengan kepercayaan semacam itu, hingga bahkan saat ia dewasa pun ia tetap tak berani keluar malam (bahkan meski untuk urusan penting). Sampai-sampai si ibu harus memberi 'jimat' yang dikatakan akan melindungi si anak.

Kutip dari: Farabi pada November 04, 2014, 11:01:58 PMKalau anda adalah guru dan mempunyai murid, bagaimana cara anda membuat murid anda menjadi baik supaya anda tidak dipecat dari menjadi guru? Mari kita mulai berandai andai. Percayalah, surga dan neraka adalah kunci untuk membuat orang orang menjalani hidup dengan baik.
Apakah untuk menjadi guru yang baik harus memanfaatkan kekuasaan? Itu hanya akan menjadikan diri otoriter dan mengajarkan hal yang sama pada murid. Untuk membuat murid menjadi baik, cara terbaik adalah membuat mereka paham mengapa mereka harus berbuat baik dan melakukan hal-hal baik. Bukan dengan segala ancaman hukuman.

Farabi

Saya tetap akan mengajarkan apa yang biasa diajarkan oleh Musa, Yesus dan Muhammad, karena saya lihat ajaran tersebut sudah meminimalisir kerugian dari ajaran ajaran yang anda analogikan.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Konsep surga dan neraka dari perspektif keadilan sebenarnya logis. Agar adil, maka yang jahat dihukum dan yang baik diberi hadiah. Yang tidak logis adalah ketika hadiah fisik dan hukuman fisik dijadikan sebagai pedoman untuk bertindak. Itu hanya untuk anak kecil. Bahkan carrot and stick hanya untuk keledai.
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada November 05, 2014, 04:23:40 PM
Saya tetap akan mengajarkan apa yang biasa diajarkan oleh Musa, Yesus dan Muhammad, karena saya lihat ajaran tersebut sudah meminimalisir kerugian dari ajaran ajaran yang anda analogikan.
Apa yang ingin anda percaya, apa yang ingin anda jalankan, selama itu membuat anda jadi lebih baik, silakan saja dijalani. Karena itu adalah hak mendasar semua manusia :)

ytridyrevsielixetuls

ikhlas itu intuitif. dan perhitungan itu logis. keduanya sama2 bagus dan saling mengisi. bagus kalau manusia berbuat baik bukan karena mengharap pahala dan surga. meski tidak percaya ternyata masih berbuat baik juga. bagus juga kalau manusia tidak berbuat jahat bukan karena takut dosa dan neraka. meski tidak percaya ternyata berbuat jahat tetap dihindari.

tapi saya percaya manusia bisa memuji-muji Tuhannya dalam keadaan ikhlas dan perhitungan di saat yang sama. berdoa karena ingin dapet pahala. masuk surga, dan ingin agar rumah anda dijauhi roh jahat, disaat sama juga berdoa hanya karena Tuhan itu aja tanpa mengharap apapun, dan anda bisa menjiwai keduanya secara bersamaan. A maksudnya B dan B maksudnya A itu tidak selamanya buruk. mungkin orang dengan jiwa spiritual dan moral yang kuat bisa memahami ini.

ANALOGI :

aku ikhlas mencintaimu apa adanya

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Monox D. I-Fly

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada November 07, 2014, 06:48:01 PM
ANALOGI :

aku ikhlas mencintaimu apa adanya

Analogy Backfire: Tapi kalau menurutku ternyata kamu tidak mencintaiku ya aku move-on saja.

Mungkin inilah alasan kenapa orang-orang menjadi murtad. Karena mereka merasa keinginan atau bahkan kebutuhan mereka tak pernah dikabulkan meskipun sudah berdo'a dan berusaha semaksimal mungkin.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

nʇǝʌ∀

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada November 07, 2014, 06:48:01 PM
ikhlas itu intuitif. dan perhitungan itu logis. keduanya sama2 bagus dan saling mengisi. bagus kalau manusia berbuat baik bukan karena mengharap pahala dan surga. meski tidak percaya ternyata masih berbuat baik juga. bagus juga kalau manusia tidak berbuat jahat bukan karena takut dosa dan neraka. meski tidak percaya ternyata berbuat jahat tetap dihindari.

tapi saya percaya manusia bisa memuji-muji Tuhannya dalam keadaan ikhlas dan perhitungan di saat yang sama. berdoa karena ingin dapet pahala. masuk surga, dan ingin agar rumah anda dijauhi roh jahat, disaat sama juga berdoa hanya karena Tuhan itu aja tanpa mengharap apapun, dan anda bisa menjiwai keduanya secara bersamaan. A maksudnya B dan B maksudnya A itu tidak selamanya buruk. mungkin orang dengan jiwa spiritual dan moral yang kuat bisa memahami ini.

ANALOGI :

aku ikhlas mencintaimu apa adanya



menurut saya, jadi ketika kita bilang cinta apa adanya bukan berarti bohong meskipun dalam mencintai tetap ada perhitungan.
jadi yang salah itu terlalu intuitif dan terlalu logis. terlau intuitif membuat kita gampang diperdaya. terlau logis menjadikan kita tidak tulus dalam menolong.

alasan untuk meninggalkan keyakinan yang paling besar justru bukan karena keharusan untuk ikhlas. melainkan karena keharusan untuk ikhlas tanpa perhitungan sama sekali di setiap aspek kehidupan DAN JUGA karena mengetahui bahwa keyakinan kita memang kejam, membodoh-bodohi, serba kontradiktif, banyak standar ganda, dan ada pengkultusan terhadap sosok yang nggak bener.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Farabi

Untuk ikhlas dibutuhkan kebijaksanaan dan pengalaman  yang sangat mendalam. Intinya, dibutuhkan pengetahuan untuk menjadi ikhlas, padahal itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Saya sekarang lebih fokus kepada bagaimana cara membuat orang menjadi baik, dengan menghalalkan berbagai cara.

Salah satu cara yang saya lihat sangat ampuh hanyalah dengan surga dan neraka.

Kutip
25. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
26. Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.
27. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.
28. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.
29. Telah hilang kekuasaanku daripadaku."
30. (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
31. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
32. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
33. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.
34. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
Kutip
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya [1604],
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna [1605].
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.