Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 09:19:46 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 116
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 95
Total: 95

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

ilmu pengetahuan Vs agama

Dimulai oleh cignus, Mei 09, 2009, 11:57:37 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

cignus

aku agak bingung klo ada orang yg bilang agama memliki pondasi yg berbeda dengan ilmu pengetahuan, padahal hanya dengan dua hal inilah qta mengetahui takdir qta, kenapa qta hidup, & kenapa segala sesuatu seperti apa adanya. (bukan dengan seni, banyak orang yg melebih lebihkan seni, seni itu hawa nafsu gak lebih mangkanya banyak yg suka, aku benci seni >:()

klo ilmu itu berdasarkan keraguan adalah sebuah kebohongan besar yg udah membudaya (bukannya evolusi mahluk hidup ::)), klo segala sesuatu berdasarkan keraguan gimana qta berdiri, setidaknya harus ada keyakinan untuk berdiri misalnya klo qta ragu terhadap suatu teori tentunya qta harus yakin dulu klo disana ada kesalahan, klo sesuatu berdasarkan keraguan itu sama kya gua bilang klo "semua orang indonesia itu pembohong", gua orang indonesia jadi gua juga pembohong, trus kata2 gua tadi (klo semua orang indonesia pembohong) juga gak bener dong. muter2 gak jelas.

sesungguhnya keraguan itu tidak membawa sedikitpun pada kebenaran, wright bersaudara tidak akan membuat gagasan gila membuat pesawat terbang klo dia gak yakin, tomas alfa edison gak akan pusing2 ngabisin waktu untuk membuat lampu klo gak yakin, dan aku gak akan buat tulisan ini klo gak yakin. keyakinan merupakan alasan bagi setiap tindakan, tepat hal itu bukan keraguan - yg sesungguhnya membangun fondasi dan arsitektur peradaban manusia.

alvin pratama

hallo,
ilmu pengetahuan itu tidak selamanya harus sejalan dengan agama
karna IP itu pasti bisa masuk dalam nalar manusia.
sedangkan agama,tidak bisa seluruhnya kita pikir dengan ilmiah/nalar kita.
agama itu kita nilainya dari sisi keimanan kita.
sedangkan dalam kasus ilmuan2 yg anda sebutkan tadi,semuanya merupakan bagian
dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
yang diberikan oleh tuhan kepada manusia untuk berusaha.
[move]"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasih

cignus

maksudnya bagian dari ilmu penegtahuan?
ya walaupun harus jatuh jatuh, melalui proses berusaha dan belajar terus pada saatnya nanti ilmuan akan tiba di tempat agamawan berada

terlalu optimis ya :-\

biobio

Kutip dari: cignus pada Mei 09, 2009, 11:57:37 AM
klo ilmu itu berdasarkan keraguan adalah sebuah kebohongan besar yg udah membudaya

mbawa sedikitpun pada kebenaran,
Anda salah besar. Keraguan dan sikap skeptis adalah pondasi utama dari sains.
"The pen is mightier than the sword"

cignus

karena itu yg coba saya bahas disini adalah slogan Cotigo Ergo sum (saya berfikir kemudian saya ada) yg jadi pondasi ip.
Descartes yg membentuk slogan ini pun mengakui bahwa meragukan segala galanya adalah omong kosong ktanya " saya perhatikan bahwa dalam dalil saya berfikir, jadi saya ada tidak ada apapun yg menjamin kebenarannya selain bahwa untuk berfikir saya harus ada".
jalan pengetahuan yg qta tempuh akan bermakna, apabila kebenaran itu benar2 ada dan qta dapat meraihnya. rumusnya qta harus berhenti ketika qta ragu, baru ketika yakin qta dapat melangkah.

penalaran sehat sekalipun merupakan sebentuk keyakinan.
bila qta tidak meyakini kewarasan pikiran, lalu apagunanya qta berfikir


Pi-One

Cotigo Ergo sum (saya berfikir kemudian saya ada) bukanlah hal yang mutlak benar. Karena sepeti dulu pernah kupost, kita harus lebih dulu membuktikan 'aku yang berpikir' itu sendiri memang eksis...

Sebagian filsuf lain menyimpulkan:
Si pemikir tak lebih dari buah pikirannya sendiri.

The Houw Liong

Ilmu pengetahuan berlandaskan pengamatan dalam ruang-waktu dan memetakan gejala/proses alam ke sistem formal (seperti dalam matematika, ada aksioma/postulat/hukum alam dan segala pernyataan ilmiah harus bisa diturunkan secara logis dari postulat).

Agama mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya dan antar manusia dengan manusia dengan Hukum Rohani yang universal yang merupakan sumber dari etika, moral dan hukum.

Jadi keduanya saling melengkapi.
HouwLiong

cignus

iya mangkanya gak jalan sendiri sendirikan, abis banyak banget orang yg bilang klo agama ma sains bertentangan (Mis: teori evolusi) yg jadi alasan dasar pondasi IP sama agama.
agama ma IP adl cara qta melihat dunia, klo yg atu kekiri yg atu kekanan ya manusianya jd pusing
aku mengakui kelemahan IP, gak semuanya bisa dijelasin dengan logika
tapi dasar skeptis ini menurutku harus dirubah segalanya harus didasari oleh keyakinan dulukan.
IP baru berusia 100 tahun jadi maklum masi muda, ya banyak salahnya, tapi gak kemudian qta ambil yg satu trus ngelepasin yg satunya. ak pernah denger kata2 "ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh" (kebalik gak sih)

Pi-One

Kata-kata yagn anda kutip di atas diucapakan oleh Einstein yang bukan theis lho, tapi lebih ke agnostik (walo ada juga yang bilang pantheis)

Lunaris

Kutip dari: cignus pada Mei 09, 2009, 11:57:37 AM
aku agak bingung klo ada orang yg bilang agama memliki pondasi yg berbeda dengan ilmu pengetahuan, padahal hanya dengan dua hal inilah qta mengetahui takdir qta, kenapa qta hidup, & kenapa segala sesuatu seperti apa adanya. (bukan dengan seni, banyak orang yg melebih lebihkan seni, seni itu hawa nafsu gak lebih mangkanya banyak yg suka, aku benci seni >:()

klo ilmu itu berdasarkan keraguan adalah sebuah kebohongan besar yg udah membudaya (bukannya evolusi mahluk hidup ::)), klo segala sesuatu berdasarkan keraguan gimana qta berdiri, setidaknya harus ada keyakinan untuk berdiri misalnya klo qta ragu terhadap suatu teori tentunya qta harus yakin dulu klo disana ada kesalahan, klo sesuatu berdasarkan keraguan itu sama kya gua bilang klo "semua orang indonesia itu pembohong", gua orang indonesia jadi gua juga pembohong, trus kata2 gua tadi (klo semua orang indonesia pembohong) juga gak bener dong. muter2 gak jelas.

sesungguhnya keraguan itu tidak membawa sedikitpun pada kebenaran, wright bersaudara tidak akan membuat gagasan gila membuat pesawat terbang klo dia gak yakin, tomas alfa edison gak akan pusing2 ngabisin waktu untuk membuat lampu klo gak yakin, dan aku gak akan buat tulisan ini klo gak yakin. keyakinan merupakan alasan bagi setiap tindakan, tepat hal itu bukan keraguan - yg sesungguhnya membangun fondasi dan arsitektur peradaban manusia.

Fondasi iptek itu bukti fisik/evidence. Fondasi agama itu kepercayaan.

Science: Cannot believe without evidence
Religion: Believing without evidence

Bedanya disitu.

Wright bersaudara haya akan jadi Icarus kalau pesawatnya TIDAK TERBANG

Thomas Alva Edison tidak akan jadi siapa-siapa kalau tabung hampa berisi filamenya tidak menyala

Mereka punya teori, mereka praktekan dan mereka bisa memberikan bukti kalau teori mereka benar.

astroholic

#10
Konteks agama msh byk disalahtafsirkan. Mayoritas manusia mendefinisikan agama hanya sebatas keyakinan thdp sang pencipta dan ajaran2 tentang perbuatan yg baik (ex : tolong menolong, jujur, adil, berbakhti kpd ortu dst) dan buruk (ex : Mencuri, berjudi, membunuh dst). Sebenarnya jika agama didefinisikan secara utuh, maka agama tdk hanya mencakup keyakinan dan ajaran2nya saja. Definisi agama secara utuh adalah Dien. Dien adalah Konsep (aturan) kehidupan yg diturunkan oleh Tuhan melalui firman2Nya ataupun melalui wahyu2Nya kpd manusia agar manusia memperoleh keselamatan dan kesejahteraan di dunia dan diakhirat. Untuk lebih jelas tentang pengertian agama seutuhnya maka lebih tepat jika saya menggunakan istilah Dien.

Dimana konsep tsb mencakup smua bidang kehidupan yg berkaitan dgn manusia. Agama dan ilmu dua diantara sekian byk bidang2 tsb. Yg pd nantinya jika konsep tsb di amalkan secara benar maka akan menjadi suatu kebenaran yg tak terbantahkan yg akan membuktikan eksistensi Tuhan sbg pemberi Konsep (aturan) tsb.

Perumpamaan agama dan ilmu adalah spt hati manusia dan otak manusia. Keduanya (Hati dan manusia) adalah Organ tubuh. Dimana organ2 td mempunyai perannya masing2. Hati tdk mungkin dpt berdiri sendiri tanpa fungsi kerja dari otak dan sebaliknya. Jd kesimpulannya ilmu tdk mungkin tdk sejalan atau bertentangan dgn agama. Jika bertentangan bkn agama atau ilmunya yg salah tp penafsiran manusia yg salah tentang Dien tsb.

cignus

yg aku maksud qta harus memiliki keyakinan klo kebenaran sejati bisa dicapai jangan klo agama berbeda ma IP trus qta enak2ak bersandar pada kebodohan dan kemunafikan bilang klo dan agama dan IP berbeda.

menurutku agama juga butuh pembuktian misalnya dari pengalaman pribadi, dari terkabulnya doa, dari kitab suci ato dari mukjizat. klo tanpa ini agama dah mati dari dulu

ralat IP dan teknologi yg berusia 1 abad bukan IP, klo IP ma dah ribuan tahun

Pi-One

Umumnya ilmuwan tidak mencampuradukkan agama dan kepercayaannya dengan sains. Saat bekerja, ilmuwan mengunakan metode naturalisme. Saat di hidup sehari-hari, mereka mempergunakan pandangan filosofis dan agama mereka. Supranatural berada di luar hal yang bisa dilihat, diraba, dirasakan, didengar, diamati, ditimbang, diuji, karena itu tidak dibahas dalam sains. Sains tidak mendukung atau menolak supranatural, sains tidak membahasnya.

ojan

Kutip dari: Pi-One pada Mei 16, 2009, 12:39:05 PM
Umumnya ilmuwan tidak mencampuradukkan agama dan kepercayaannya dengan sains. Saat bekerja, ilmuwan mengunakan metode naturalisme. Saat di hidup sehari-hari, mereka mempergunakan pandangan filosofis dan agama mereka. Supranatural berada di luar hal yang bisa dilihat, diraba, dirasakan, didengar, diamati, ditimbang, diuji, karena itu tidak dibahas dalam sains. Sains tidak mendukung atau menolak supranatural, sains tidak membahasnya.

kalau ilmuan yang berkata begini mungkin saya percaya karena mereka adalah pelakunya.
hehehe..... maaf, mari kita lebih mendalam, tidak sekedar asumtif.

alvin pratama

Kutip dari: ojan pada Mei 17, 2009, 08:09:53 PM
kalau ilmuan yang berkata begini mungkin saya percaya karena mereka adalah pelakunya.
hehehe..... maaf, mari kita lebih mendalam, tidak sekedar asumtif.
mana ada ilmuan yang masuk forsa ???
saya setuju dngan jawaban pi-one.
ilmuan pasti menggunakan unsur sains.
karena mereka selalu ingin tau jawaban dari unsur ilmiah (yang masuk akal).
[move]"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasih