Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 12:59:26 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 170
Total: 170

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Dunia Diciptakan Untuk Manusia

Dimulai oleh superstring39, Februari 04, 2010, 01:54:26 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

pr@m

Kutip dari: Lunaris pada Februari 17, 2010, 03:37:12 AM
Btw. Dunia Islam secara realitas TERTINGGAL DALAM BIDANG SAINS kapan kalian bagun dari fantasi yang kalian buat sendiri?

hahaha...gw salut kepada Lunaris yang begitu blak2kan
saya harap sih ga ada yg tersinggung dengan pernyataan Lunaris ini, karena faktanya memang seperti itu.

haaahaahaha  ;D

toni_w

Bah.. kenapa bawa-bawa agama?.. Apa wawasan anda-anda hanya sabatas itu??
Tertinggal atau tidaknya suatu negara tidak ada kaitannya dengan agama yg dianut.. Itu bergantung pada etos kerja masyarakatnya.. Agama artinya tidak kacau, menjaga stabilitas, yg berujung pada kemajuan sains dan teknologi.. Lihat Eropa (barat) dan Amerika yg notabene mayoritas Nasrani (paling tidak dulu) - saya adalah Nasrani - mungkin dari segi ekonomi dan kebudayaan (Ipteks) mereka maju sekarang ini, tapi lihat keadaan masyarakatnya, perzinahan/perselingkuhan dimana-mana, kriminalitas yang tinggi, beberapa tempat mengijinkan pemakaian psikotropika (mis. Amsterdam), dsb.. Dalam Bible, ada dua kota yg dimusnahkan oleh TUHAN, Sodom dan Gomora.. Mungkin di Qur'an juga ada kisah ini.. Modelnya, ya kayak New York skrg ini..
Kalau bukan kecintaan saya akan sains yang besar, ogah saya bercita-cita ingin menimba ilmu di negri seperti ini.. Negri kita jauh-jauh lebih nyaman dan tentram.. sayang sekali, disini sains nya megap-megap..
Lagipula kalau mau maju, ya kita donk yg berusaha memajukan ipteks dalam negri..
Am I not destroying my enemies when I make friends of them?A.  -Lincoln-

ogeese

tolong koreksi kalau saya salah, tapi bukannya orang2 agama yang protes adanya stem cell research dan kloning ?

kedua penelitian itu kalau berhasil bisa nyembuhin penyakit yang belum bisa disembuhin sekarang
- kanker
- leukimia
- gagal ginjal
- gagal hati
dll dsb dkk etc

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

superstring39

Cuma mau mengingatkan. tolong bagi yang merasa mulai OOT dari bahasan disini lanjutkan di thread yang lain saja. menurut saya 3 tulisan di atas sudah mulai OOT dan tidak perlu diteruskan lagi.

kita lanjutkan diskusinya...

KutipOh ini gampang. Kecoa bisa hidup di tempat yang beradiasi 1000x dosis yang mematikan buat manusia.
angka yang disebutkan disini merupakan suatu probabilitas bukan? data statistik, harapan hidup dll. tentang ini sudah saya bahas di tulisan awal saya.

KutipNga ada keseimbangan dalam alam. Kepunahan sudah terjadi sejak dulu.
pernyataan ini total salah. silahkan diskusi dengan MTK Mataram tentang pengambilan kesimpulan yang sah. coba pahami dulu apa arti keseimbangan alam.

KutipRealita itu bukan yang disepakati semua orang lah. Jelas.
Realita itu kesimpulan dari observasi.
observasi menurut siapa? (hal ini sudah saya bahas sebelumnya).

KutipBtw. Sains adalah alat terbaik untuk memahami realita. Dan btw, Realita hanya ada satu.
mengerti bahwa sains adalah kreasi manusia? berarti realitas juga kreasi manusia?

KutipNope, itu fantasi, bukan realita.
Matahari sudah diobservasi dan disimpulkan sama dengan bintang. DI sistem ini hanya ada satu. Realitanya ini.
apa beda antara fantasi dan realita? semua berada di dalam kepala anda, bukan di luar sana. saat semua sel syaraf di tubuh anda mengatakan A maka itu adalah realita bagi anda. bahkan untuk semua orang dengan efek yang sama. anda yakin dengan sains? sains hanya bagian dari semua ini.

KutipCara sains tidak seperti yang kamu tulis seperti itu. Sains juga bisa diulang. kalau orang lain melakukan penelitian yang sama dengan yang dilakukan si "gila" tersebut dan gagal melakukan kesimpulan yang sama, maka kesimpulan si "gila" itu memang hanya fantasi.
sains di desain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan apa yang orang terima dengan indera mereka bukan? bagaimana jika sejak awal si "gila" dan si "waras" memiliki sistem indera yang sama sekali berbeda? maka akan ada dua jenis sains dan diantara keduanya sama sekali berbeda.

KutipItu masalahnya. Kami atheis hidup berdasarkan realita. Sedangkan kaum theis hidup dari fantasinya masing-masing. Boleh sih hidup dalam fantasimu sendiri asal tidak mengganggu orang yang tidak hidup dalam fantasimu.
Apakah anda yakin bahwa apa yang anda lihat, yang anda dengar, yang anda kecap, yang anda rasakan dan yang anda cium semuanya adalah benar? karena semua orang dengan sistem seperti anda mengatakan hal yang serupa? apakah anda benar-benar bisa membedakan antara fantasi dan realita. berfikir sekali lagi semua proses ini terjadi di dalam otak anda. karena itu orang yang hanya mengandalkan otak dan pemikirannya saja akan terjebak dalam lingkaran setan yang tak berujung.

KutipBtw. Dunia Islam secara realitas TERTINGGAL DALAM BIDANG SAINS kapan kalian bagun dari fantasi yang kalian buat sendiri?
Bagian ini yang OOT.

pr@m

Kutip dari: superstring39 pada Februari 17, 2010, 03:05:34 PM
KutipRealita itu bukan yang disepakati semua orang lah. Jelas.
Realita itu kesimpulan dari observasi.
observasi menurut siapa? (hal ini sudah saya bahas sebelumnya).

yang jelas bukan observasi menurut ilmuwan yang hanya mendasarkan hipotesisnya dari dogma agama atau bukan juga dari ilmuwan yang menyanggah suatu observasi dari sekedar keyakinan membuta pada suatu hal.

Kutip dari: superstring39 pada Februari 17, 2010, 03:05:34 PM
Apakah anda yakin bahwa apa yang anda lihat, yang anda dengar, yang anda kecap, yang anda rasakan dan yang anda cium semuanya adalah benar? karena semua orang dengan sistem seperti anda mengatakan hal yang serupa? apakah anda benar-benar bisa membedakan antara fantasi dan realita. berfikir sekali lagi semua proses ini terjadi di dalam otak anda. karena itu orang yang hanya mengandalkan otak dan pemikirannya saja akan terjebak dalam lingkaran setan yang tak berujung.

Inget bahasan saya dan Luth tentang "cogito ergo sum"-nya Descartes?saya kira sains saat ini didasari dari keraguan seperti ini, itulah kenapa para ilmuwan dikenal dengan sikap skeptis dan non-dogmatis nya.
Lalu bagaimana realitas sains dibentuk??observasi menggunakan metode ilmiah adalah jawabannya. Dan realitas sains akan diakui bila lebih dari satu observasi menghasilkan kesimpulan yang sama. Dan ini yang membuktikan sains bukanlah fantasi.
Dan bukti lain bahwa sains bukan fantasi adalah karena sains selalu tumbuh berkembang, bukan statis dan dogmatis. Seorang ilmuwan tidak akan mengklaim sebuah kebenaran mutlak untuk suatu realitas yang ia temukan, karena sains yang akan membuktikan dirinya sendiri.

Dan kenapa agama tidak masuk dalam realitas sains meskipun beratus juta orang mengklaim kebenarannya??anda pasti tau jawabannya dari uraian saya di atas.


superstring39

Kutip dari: pr@m pada Februari 17, 2010, 04:14:14 PM
yang jelas bukan observasi menurut ilmuwan yang hanya mendasarkan hipotesisnya dari dogma agama atau bukan juga dari ilmuwan yang menyanggah suatu observasi dari sekedar keyakinan membuta pada suatu hal.
Itukan menurut anda dan orang-orang yang "sejenis" dengan anda. pernah mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda? boleh jadi karena anda tidak mau dan menutup diri, atu mungkin juga karena memang tidak bisa.

Kutip dari: pr@m pada Februari 17, 2010, 04:14:14 PM
Dan ini yang membuktikan sains bukanlah fantasi.
anda tidak akan pernah tahu mana yang fantasi mana yang realita. karena seorang yang berada dalam fantasi yang sempurna seperti dunia ini tidak akan sadar jika mereka sedang berfantasi. sadarkah anda jika anda dalam fantasi dan sains sebagai salah satu atributnya?

cronny

Kutip dari: toni_w pada Februari 17, 2010, 11:53:35 AM
Bah.. kenapa bawa-bawa agama?.. Apa wawasan anda-anda hanya sabatas itu??
Tertinggal atau tidaknya suatu negara tidak ada kaitannya dengan agama yg dianut.. Itu bergantung pada etos kerja masyarakatnya.. Agama artinya tidak kacau, menjaga stabilitas, yg berujung pada kemajuan sains dan teknologi.. Lihat Eropa (barat) dan Amerika yg notabene mayoritas Nasrani (paling tidak dulu) - saya adalah Nasrani - mungkin dari segi ekonomi dan kebudayaan (Ipteks) mereka maju sekarang ini, tapi lihat keadaan masyarakatnya, perzinahan/perselingkuhan dimana-mana, kriminalitas yang tinggi, beberapa tempat mengijinkan pemakaian psikotropika (mis. Amsterdam), dsb.. Dalam Bible, ada dua kota yg dimusnahkan oleh TUHAN, Sodom dan Gomora.. Mungkin di Qur'an juga ada kisah ini.. Modelnya, ya kayak New York skrg ini..
Kalau bukan kecintaan saya akan sains yang besar, ogah saya bercita-cita ingin menimba ilmu di negri seperti ini.. Negri kita jauh-jauh lebih nyaman dan tentram.. sayang sekali, disini sains nya megap-megap..
Lagipula kalau mau maju, ya kita donk yg berusaha memajukan ipteks dalam negri..

Kalau sebagian kecil atau sebagian saja yg terbelakang di bidang ini, mungkin emang tidak berhubungan... Tapi kalau hampir seluruh nya itu pasti ada hubungan nya.

Juga beragama bukan berarti tidak kacau... banyak yg beragama yg emang kacau, bejat, atau apalah. Ada atau tidak nya suatu agama tidak menjamin baik atau tidak nya masyarakat nya.

Kalau mao ngomongin kriminalisasi, apa di negara non kristen lebih baik dari negara kristen? apa di negara muslim lebih beradab dibanding negara kristen?
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

superstring39

Kutip dari: cronny pada Februari 17, 2010, 04:42:36 PM
Kutip dari: toni_w pada Februari 17, 2010, 11:53:35 AM
Bah.. kenapa bawa-bawa agama?.. Apa wawasan anda-anda hanya sabatas itu??
Tertinggal atau tidaknya suatu negara tidak ada kaitannya dengan agama yg dianut.. Itu bergantung pada etos kerja masyarakatnya.. Agama artinya tidak kacau, menjaga stabilitas, yg berujung pada kemajuan sains dan teknologi.. Lihat Eropa (barat) dan Amerika yg notabene mayoritas Nasrani (paling tidak dulu) - saya adalah Nasrani - mungkin dari segi ekonomi dan kebudayaan (Ipteks) mereka maju sekarang ini, tapi lihat keadaan masyarakatnya, perzinahan/perselingkuhan dimana-mana, kriminalitas yang tinggi, beberapa tempat mengijinkan pemakaian psikotropika (mis. Amsterdam), dsb.. Dalam Bible, ada dua kota yg dimusnahkan oleh TUHAN, Sodom dan Gomora.. Mungkin di Qur'an juga ada kisah ini.. Modelnya, ya kayak New York skrg ini..
Kalau bukan kecintaan saya akan sains yang besar, ogah saya bercita-cita ingin menimba ilmu di negri seperti ini.. Negri kita jauh-jauh lebih nyaman dan tentram.. sayang sekali, disini sains nya megap-megap..
Lagipula kalau mau maju, ya kita donk yg berusaha memajukan ipteks dalam negri..

Kalau sebagian kecil atau sebagian saja yg terbelakang di bidang ini, mungkin emang tidak berhubungan... Tapi kalau hampir seluruh nya itu pasti ada hubungan nya.

Juga beragama bukan berarti tidak kacau... banyak yg beragama yg emang kacau, bejat, atau apalah. Ada atau tidak nya suatu agama tidak menjamin baik atau tidak nya masyarakat nya.

Kalau mao ngomongin kriminalisasi, apa di negara non kristen lebih baik dari negara kristen? apa di negara muslim lebih beradab dibanding negara kristen?
WARNING, STOP OOT.

pr@m

Kutip dari: superstring39 pada Februari 17, 2010, 04:30:49 PM
Itukan menurut anda dan orang-orang yang "sejenis" dengan anda. pernah mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda? boleh jadi karena anda tidak mau dan menutup diri, atu mungkin juga karena memang tidak bisa.

Untuk saya pribadi? pernah. Dan itu sudah cukup untuk membuat saya berada pada keadaan saat ini dan saya tidak menyesal.

Dan pertanyaan ini sama untuk anda, pernahkah?? saya sangat yakin jawabannya adalah belum, tidak, jangan pernah, amit2, ato naudzubillah min dzalik??? hahahaha anda dan orang2 'sejenis' anda terlalu takut untuk memahami pemikiran seorang atheis ato agnotis, karena anda takut kehilangan dogma yg selama ini anda agung2kan.

Kutip dari: superstring39 pada Februari 17, 2010, 04:30:49 PM
anda tidak akan pernah tahu mana yang fantasi mana yang realita. karena seorang yang berada dalam fantasi yang sempurna seperti dunia ini tidak akan sadar jika mereka sedang berfantasi. sadarkah anda jika anda dalam fantasi dan sains sebagai salah satu atributnya?

Tentu sah saja anda membayangkan dunia sebagai fantasi yang sempurna. Toh faktanya kita hidup pada fantasi yg sama, karena dalam beberapa dan banyak hal, persepsi kita sama dan kita dapat berhubungan satu sama lain.

Lebih jauh tentu anda juga berhak menyatakan kalau realitas yang pasti adalah 'hanya saya' tidak segala sesuatu 'di luar saya' yang tidak dapat saya kendalikan, karena semuanya adalah 'fantasi yg tercipta untuk saya'. (kembali ke 'cogito'nya Descartes)

Masalahnya, frasa 'fantasi yg tercipta untuk saya' terdapat didalamnya 'pihak yg menciptakan fantasi' (yg tentu saja anda yakini sebagai Tuhan anda). Namun bukankah 'pihak yang menciptakan fantasi' atau Tuhan anda itu juga berada di luar realitas yang sudah anda pastikan, yaitu 'hanya saya' alias anda sendiri??jadi tuhan sendiri bisa jadi juga merupakan bagian dari fantasi bukan??bagaimana anda memastikan kalau tuhan adalah suatu realitas yg pasti seperti anda memastikan realitas anda sendiri??sedangkan anda pasti ngotot kalau anda bukan tuhan itu sendiri bukan??


Beranjak pada pernyataan anda bahwa sains bisa jadi adalah atribut dari sebuah fantasi. Hal ini juga sah2 saja anda nyatakan. Toh faktanya agama juga dalam posisi yang tidak berbeda kan. Namun tentu yang membedakan adalah hasil.
Apa yang dibawa sains sampai saat ini?? jawabannya adalah luar biasa, dan pasti seorang theis pun akan mengamini hal ini, karena mereka mau gak mau, langsung atau gak langsung adalah user dari apa yang dihasilkan oleh sains. Dan tahukah anda bahwa sains berawal dari fantasi?? so gak ada salahnya dengan berfantasi. Perbedaannya adalah karena fantasi yang mengawali sains dapat dibuktikan dengan instrumen yg saya sebut dengan observasi menggunakan metode ilmiah, sehingga menjadi realitas bagi sains itu sendiri.

Apa yang anda hadapi saat ini?? komputer atau laptop? ia adalah produk sains, bisakah anda menyatakan bahwa komputer/laptop yg anda hadapi itu adalah sebuah fantasi?? tentu sah2 saja anda berpendapat seperti itu.
Apakah di lain waktu, kmaren ato besok, komputer yg anda hadapi berubah menjadi seonggok batu di mata anda?? ataukah ada orang lain yg menyatakan bahwa yg anda hadapi saat ini bukan komputer melainkan seonggok batu?? bila demikian dapat lah disimpulkan komputer yg anda hadapi saat ini hanyalah fantasi anda.
Jadi sains adalah mengenai konsistensi. Subyek yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yg sama atas obyek yang ditentukan dengan menggunakan metode observasi ilmiah.

Saya tidak coba mengatakan disini bahwa kaum theis sama sekali tidak memiliki kontribusi pada sains. Bukan. Tapi fakta bahwa sains berkembang dari pemikiran yg lepas dari dogma adalah nyata.


Lunaris

Kutip dari: toni_w pada Februari 17, 2010, 11:53:35 AM
Bah.. kenapa bawa-bawa agama?.. Apa wawasan anda-anda hanya sabatas itu??
Tertinggal atau tidaknya suatu negara tidak ada kaitannya dengan agama yg dianut.. Itu bergantung pada etos kerja masyarakatnya.. Agama artinya tidak kacau, menjaga stabilitas, yg berujung pada kemajuan sains dan teknologi.. Lihat Eropa (barat) dan Amerika yg notabene mayoritas Nasrani (paling tidak dulu) - saya adalah Nasrani - mungkin dari segi ekonomi dan kebudayaan (Ipteks) mereka maju sekarang ini, tapi lihat keadaan masyarakatnya, perzinahan/perselingkuhan dimana-mana, kriminalitas yang tinggi, beberapa tempat mengijinkan pemakaian psikotropika (mis. Amsterdam), dsb.. Dalam Bible, ada dua kota yg dimusnahkan oleh TUHAN, Sodom dan Gomora.. Mungkin di Qur'an juga ada kisah ini.. Modelnya, ya kayak New York skrg ini..
Kalau bukan kecintaan saya akan sains yang besar, ogah saya bercita-cita ingin menimba ilmu di negri seperti ini.. Negri kita jauh-jauh lebih nyaman dan tentram.. sayang sekali, disini sains nya megap-megap..
Lagipula kalau mau maju, ya kita donk yg berusaha memajukan ipteks dalam negri..

Oh nonono. Nga ada hubunganya sama agama yang dianut tapi ada hubunganya sama peran agama dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Semakin religius suatu masyarakat, maka masyarakat itu akan lebih terjerumus dalam fantasinya sendiri dan makin jauh dari realitas.

Amerika dan Eropa barat itu sudah sekuler sejak abad ke 18. Mau bukti coba google sejarah tentang "Separation of Church and State". Karena mereka meninggalkan fantasi dan memegang teguh realita, mereka bisa maju.

Orang belajar sain keluar negri alasanya hanya satu. Disini nga ada sekolah sains yang bagus. Menurut anda lucu nga kalau orang buta menuntun orang buta.

Btw. Kalo bicara tentang perzinaha/perselingkuhan dan kriminalitas ada penelitian kalau semakin religius suatu wilayah, maka akan semakin mungkin penduduknya melakukan perzinahan/perselingkuhan dan kriminalitas. Saya sendiri kurang suka kata zinah karena artinya kelewat luas. Di eropa contohnya, kejahatan seksual lebih mungkin dilakukan oleh kaum beragama dari pada kaum sekuler.

Btw. Saya pertama kali deger orang kristen menyebut dirinya nasrani. Biasanya mereka langsung menyebut diri mereka katolik/protestan.

Lunaris

Kutip dari: superstring39angka yang disebutkan disini merupakan suatu probabilitas bukan? data statistik, harapan hidup dll. tentang ini sudah saya bahas di tulisan awal saya.

Nope. MYTHBUSTER!
Mythbuster menguji apakah kecoa bisa hidup lebih lama dalam lingkungan beradioaktif. Ternyata banyak serangga yang bisa hidup di lingkungan dengan kadar radioaktif.

Kutip dari: superstring39observasi menurut siapa? (hal ini sudah saya bahas sebelumnya).

Ya observasi sang peneliti

Kutip dari: superstring39mengerti bahwa sains adalah kreasi manusia? berarti realitas juga kreasi manusia?

Walah, orang yang satu ini nga tau bedanya antara fantasi dan realitas.
Kutip dari: superstring39
apa beda antara fantasi dan realita? semua berada di dalam kepala anda, bukan di luar sana. saat semua sel syaraf di tubuh anda mengatakan A maka itu adalah realita bagi anda. bahkan untuk semua orang dengan efek yang sama. anda yakin dengan sains? sains hanya bagian dari semua ini.
Kutip dari: superstring39
sains di desain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan apa yang orang terima dengan indera mereka bukan? bagaimana jika sejak awal si "gila" dan si "waras" memiliki sistem indera yang sama sekali berbeda? maka akan ada dua jenis sains dan diantara keduanya sama sekali berbeda.
Oh beda. Realitas ada di luar sana. Fantasi hanya ada dalam dirimu sendiri.
Realitas bisa diobservasi berulang-ulang, fantasi tidak bisa.
Video yang kukasih dilihat tidak?
Kutip dari: superstring39
Apakah anda yakin bahwa apa yang anda lihat, yang anda dengar, yang anda kecap, yang anda rasakan dan yang anda cium semuanya adalah benar? karena semua orang dengan sistem seperti anda mengatakan hal yang serupa? apakah anda benar-benar bisa membedakan antara fantasi dan realita. berfikir sekali lagi semua proses ini terjadi di dalam otak anda. karena itu orang yang hanya mengandalkan otak dan pemikirannya saja akan terjebak dalam lingkaran setan yang tak berujung.

Lingkaran setan yang tak berujung apaan?
Ini susahnya ngomong sama creationist. Kalo ngomong muter-muter.
Lihat dulu video yang kukasih.
Kutip dari: superstring39
Bagian ini yang OOT.

It's REAL or NOT!
Enak banget bilang OOT kalau kamunya nga suka. Pikir lagi kalimat yang kutulis itu.

WELL, WELLCOME TO REALITY.