Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 07, 2024, 02:38:57 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 54
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 40
Total: 40

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kenapa Kita Beragama?

Dimulai oleh ojan, April 27, 2009, 06:25:27 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ojan

bagi kaum rasionalis, kebenaran tertinggi adalah kebenaran rasio. jika sesuatu dinilai tidak rasional, maka secara otomatis dianggap tidak benar. dengan demikian, mereka tidak mengenal dogma, tidak mengenal sesuatu yang diluar jangkauan akalnya. tetapi, yang terjadi adalah sesuatu yang dianggap rasional itu banyak yang 'dirasional-rasionalkan.'
tidak semua sesuatu ini rasional, dan karena itu tidak bisa didekati secara rasional, sebagaimana kita tidak bisa mengukur jarak dengan timbangan karena berbeda wilayahnya. begitu banyak sesuatu yang tidak rasional, tetapi harus diakui keberadaannya, dan memang terjadi.
ada sesuatu yang eksistensinya tidak tersentuh rasio, yaitu Tuhan. tidak bisa diraba, tidak bisa dilihat, atau dibau. tetapi kita meyakini keberadaannya. inilah yang disebut transrasional (diluar wilayah rasio). wilayahnya adalah keyakinan.
jauh sebelum manusia mengadakan riset-riset ilmiah yang mengandalkan kemampuan rasio, keyakinan akan adanya Tuhan telah melekat pada diri manusia. setelah riset berkembang pesat pun, keyakinan itu tetap ada. bahkan Einstein (fisikawan abad 20) pun, akhirnya harus mengakui bahwa ada kekuatan ghaib yang mengatur jagad raya ini, sehingga berjalan begitu teratur dan tertib.
karena rasio manusia tidak menjangkau segala sesuatu (alias jangkauannya terbatas), maka manusia membutuhkan pegangan hidup yang lebih tinggi dari itu. karena Tuhan Maha Memahami keterbatasan ciptaan-Nya, maka diturunkanlah wahyu yang bisa dijadikan pedoman hidupnya. dari situlah kemudian lahir agama yang menyandarkan kebenaran tertinggi pada wahyu itu.
kaum beragama mendapat petunjuk dari yang Yang Maha Mengatur, yang oleh einstein hanya disebut sesuatu itu, bahwa itu adalah Tuhan.
rasio manusia tidak bisa menjawab di mana Tuhan berada. manusia menggunakan petunjuk-petunjuk dari Tuhan untuk mengenali Tuhan. rasio manusia yang diagung-agungkan sebagai ciri khas manusia hanya bisa menyelami alam raya yang material ini, yang merupakan sebagian dari ciptaan Tuhan.
itulah dasarnya kenapa kita beragama, karena menyadari bahwa diri ini terbatas.

skuler

tulisan yg bagus oom... tapi
saya kira topik ini sama ama http://www.forumsains.com/agama-dan-filosofi/kepercayaan/ ...
ada baiknya digabung kah?
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

Lunaris

Kutipitulah dasarnya kenapa kita beragama, karena menyadari bahwa diri ini terbatas.

Menyadari diri kita terbatas atau membatasi diri kita sendiri?

ojan

Kutip dari: Lunaris pada April 28, 2009, 01:55:59 AM
Menyadari diri kita terbatas atau membatasi diri kita sendiri?
hahaha.... bung Lunaris,
memang tabiat manusia angkuh, tidak mengakui keterbatasan dirinya.
sekedar diminta melintas ke 8 planet saja masih tidak sanggup, apalagi menguasainya. sementara Tuhan Maha Menguasai. maka manusia harus tunduk kepada Sang Khaliq. konsep ketundukan itu ada dalam agama.

Pi-One

Kutip dari: ojan pada April 28, 2009, 11:14:12 AM
hahaha.... bung Lunaris,
memang tabiat manusia angkuh, tidak mengakui keterbatasan dirinya.
sekedar diminta melintas ke 8 planet saja masih tidak sanggup, apalagi menguasainya. sementara Tuhan Maha Menguasai. maka manusia harus tunduk kepada Sang Khaliq. konsep ketundukan itu ada dalam agama.
Ada perbedaan antara menyadari keterbatasan diri dengan menyembah sesuatu yagn katanya maha itu... Kenapa harus tunduk, jika kita tidak tahu apa-apa tentang sesuatu yang dikatakan menguasai?

superstring39

bukan tidak tau apa-apa. melainkan saat diberi tau, banyak orang yang menutup telinganya dan berpura-pura tidak tau atau tidak mau tau.

Pi-One

Kutip dari: superstring39 link=topic=3427.msg27609#msg27609 date=124***489
bukan tidak tau apa-apa. melainkan saat diberi tau, banyak orang yang menutup telinganya dan berpura-pura tidak tau atau tidak mau tau.
Jika yang diberi tahu berbeda dengan standar kebenaran yang ia gunakan, apa dia tidka boleh menolak?

Seperti kubilang, standar kebenaran masing-masing orang itu berbeda...

ojan

Kutip dari: Pi-One pada April 28, 2009, 01:20:47 PM
Jika yang diberi tahu berbeda dengan standar kebenaran yang ia gunakan, apa dia tidka boleh menolak?

Seperti kubilang, standar kebenaran masing-masing orang itu berbeda...

dalam islam, dikenal konsep La ikroha fiddin (tidak ada paksaan dalam agama).
setelah disampaikan tentang kebenaran lalu orang menolak, maka tidak boleh dipaksa.
silahkan tetap mengikuti kebenaran yang dianut. tapi tolong hormati juga kebenaran yang dipedomani agama lain. tetaplah sopan seperti kata teman kita.