Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 15, 2024, 03:02:06 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
  • Total Anggota: 27,928
  • Latest: MCeroft
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 125
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 49
Total: 49

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Mau tau asal usul kenapa Islam sangat radikal dan intoleran? *SIMAK*

Dimulai oleh MuhammadRyan, November 16, 2014, 08:01:34 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 18, 2014, 10:35:32 AM

Masalah penyebab intoleransi dalam islam adalah beberapa hadist ini yang beredar dalam masyarakat


Menurut saya, penyebab utama intoleransi adalah Quran. Setelah itu Hadis. Hadis selalu selaras dengan Quran.
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Masalah dari muslim saat mereka dicitrakan sebagai intoleran dan radikal, mereka akan menyangka itulah agama islam yang harus diikuti dan sebenarnya. Itu sebabnya saya musti menjelaskan isi quran, kalau tidak, muslim akan benar benar menjadi garang dan intoleran karena mereka dijauhkan dari isi quran oleh suatu kekuatan eksternal.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:13:18 PM
Menurut saya, penyebab utama intoleransi adalah Quran. Setelah itu Hadis. Hadis selalu selaras dengan Quran.

Kalau anda mengatakan itu dengan harapan muslim akan pindah agama, anda salah besar, apapun yang anda katakan tentang muslim, mereka tidak akan pindah agama. Masalah dari tuduhan tuduhan anda adalah, saat merek meyakini bahwa quran benar benar mengajarkan intoleransi maka mereka akan menjadi intoleran betulan.

Sejauh yang bisa saya lihat, anda tidak tahu isi quran, bukan hanya itu saja, anda tidak mengetahui konteks ayat.

Anggaplah quran salah, maka agama apa yang harus kita ikuti?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 18, 2014, 06:51:20 PM
Masalah dari muslim saat mereka dicitrakan sebagai intoleran dan radikal, mereka akan menyangka itulah agama islam yang harus diikuti dan sebenarnya. Itu sebabnya saya musti menjelaskan isi quran, kalau tidak, muslim akan benar benar menjadi garang dan intoleran karena mereka dijauhkan dari isi quran oleh suatu kekuatan eksternal.

Semakin Anda mempelajari Quran, Anda akan semakin tahu kalau Quran memang intoleran..Semakin Muslim seseorang, maka dia semakin intoleran..Itulah fakta yang dengan sedih harus saya sampaikan..Kita harus jujur, walaupun pahit..Jika Anda ingin Muslim toleran, JAUHKAN MEREKA DARI QURAN..Atau setidaknya jangan biarkan mereka belajar Quran sendiri..Bilang aja bahwa Quran itu baik, dan Islam itu damai..Jangan biarkan mereka mempelajari Islam sendiri..Mereka akan jadi teroris..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 18, 2014, 06:53:42 PM
Kalau anda mengatakan itu dengan harapan muslim akan pindah agama, anda salah besar, apapun yang anda katakan tentang muslim, mereka tidak akan pindah agama. Masalah dari tuduhan tuduhan anda adalah, saat merek meyakini bahwa quran benar benar mengajarkan intoleransi maka mereka akan menjadi intoleran betulan.

Sejauh yang bisa saya lihat, anda tidak tahu isi quran, bukan hanya itu saja, anda tidak mengetahui konteks ayat.

Anggaplah quran salah, maka agama apa yang harus kita ikuti?

Apa peduli saya dengan kepercayaan orang lain? Jika Anda percaya ada naga berkepala dua di Planet Mars, apa urusan saya mencampuri kepercayaan Anda? Tetapi jika Anda percaya bahwa membunuh orang yang beda kepercayaan dengan Anda maka Anda akan masuk surga, maka iijinkan saya mengkritisi kepercayaan Anda.

Untungnya Muslim di Indonesia sebagian besar adalah Muslim KTP yang tidak pernah membaca Quran, apalagi mempelajarinya dengan serius..Mereka hanya diberitahu jika Islam itu damai, dan Quran itu baik..Krena itu mereka langsung menghujat para teroris, tanpa menyadari bahwa para teroris itu lebih paham Quran dari mereka.

Tidak ada nilai spritual dan cinta dalam Quran..Sebagian besar isinya cuman usaha mati2an Tuhan supaya dipercaya dan disembah manusia. Jika tidak maka diancam azab dan neraka..Dikatain kafir..Dan tidak cukup itu saja. Tuhan memprovokasi bagi yang percaya agar membunuh dan memerangi yang tidak percaya. Thats all.

Agama yang harus diikuti? maaf bukan urusan saya. Yang penting umat manusia harus saling mengasihi tidak peduli apapun kepercayaannya
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

MuhammadRyan

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:08:31 PM


Tahapan Pertama : Menahan diri dari melakukan peperangan. Dan ini merupakan tahapan yang paling lama dalam sirah Nabi shollallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Rabb kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun." (QS. An-Nisa` : 77)

Awkwakwaawk, oke oke... See see, mungkin klo kita cari di Google pke entri 'Landasan Jihad dan perang melawan Kafir dari Quran' pasti akan ktemu ayat2 kyk gitu. Tpi jgn ceroboh gan, ayat setelah ato sebelumnya justru malah berlawanan dgn kulit ayat yg kayaknya Intoleran kyk gitu. Nih contohnya:

An Nisa: 75 (2 ayat sebelum yg diatas)
"Dan apakah yang menghalang kamu (sehingga kamu) tidak mau berperang pada jalan Tuhan dan (untuk menyelamatkan) orang-orang yang tertindas dari kaum lelaki, perempuan dan kanak-kanak, iaitu mereka yang selalu (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan Kami! Keluarkanlah kami dari negeri (Mekah) ini, yang penduduknya (kaum kafir musyrik) yang zalim, dan jadikanlah bagi kami dari pihakMu seorang pemimpin yang mengawal (keselamatan ugama kami), dan jadikanlah bagi kami dari pihakMu seorang pemimpin yang membela kami (dari ancaman musuh)".

See that? Don't attack when there's no bitches attack you first...

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:08:31 PM

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata: "Rabb kami hanyalah Allah"." (QS. Al-Hajj : 39-40)

Hhmm... Mereka telah dianiaya? I see reason here... Go on... :D
Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:08:31 PM
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah : 190)

Jangan lupa yg ayat 192 brow...
"Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

Klo mereka udh berhenti, Allah mengampuni mereka... Done... Allah maha pengampun, kan? :D
Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:08:31 PM
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS. At-Taubah : 29).

That's right... Jizyah adalah salah satu syarat buat seorang Kafir menjadi Kafir Dhimmi (Kafir yg tdk membenci Islam):

"Barangsiapa yang memusuhi Kafir Dhimmi, maka aku (Muhammad) akan memusuhinya" HR Bukhari
"Siapa yang membunuh kafir Mu'ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun". (HR. Bukhari). Kafir Mu'ahad : Kafir yg mendapat jaminan dri pihak yg punya otoritas kuat (termasuk Muhammad sendiri kan?)

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:08:31 PM
Ayat-ayat lunak dan toleran terhadap kafir itu adalah ayat-ayat Makkiyah, yaitu ayat yang turun di Mekkah, ketika pengikut nabi hanya segelintir orang dan lemah. Sedangkan ayat-ayat perintah perang, bunuh, dan intoleran adalah ayat-ayat Madaniyah yang turun di Madinah, ketika umat Muslim sudah sangat besar dan kuat.

Makkiyah? Tau surat At Taubah? yeah, here take it...

"Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.". (QS. At-Taubah : 4).

Dan jika seorang di antara kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia agar ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui".(QS. At-Taubah : 6).

Al Maidah juga, here it is:
"Bahwasanya, barangsiapa membunuh suatu jiwa, padahal dia tidak membunuh jiwa atau tidak membuat kerusuhan di permukaan bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya" (al-Maidah: 32).

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [QS Al Maidah:8]

An Nisa juga, here it is...
"Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu untuk melawan mereka." [QS. 4:90]
Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:08:31 PM

Bagaimana menurut Anda yang "telah membaca Quran sampai selesai" dan "memahami antar kalimatnya" ?

Hhmm... menurutku masnya cuman perlu mahamin Quran scara spenuhnya sih... jgn sparo sparo nyari ayatnya... :D
Dah... AK47 nya simpen dlu aja, senjata soviet dipake... bendera FPI nya jga copot gan...
Salam... Shalom... Peace... Namaste... :)
"Saat gerah keterlaluan"
"MATAHARI ADA DUA!!!"
"Liat ABG Kumisan..."
"Asli gak tahan, pake ini itu gak mempaaaan!"

MuhammadRyan

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 07:40:26 PM
Semakin Anda mempelajari Quran, Anda akan semakin tahu kalau Quran memang intoleran..Semakin Muslim seseorang, maka dia semakin intoleran..Itulah fakta yang dengan sedih harus saya sampaikan..Kita harus jujur, walaupun pahit..Jika Anda ingin Muslim toleran, JAUHKAN MEREKA DARI QURAN..Atau setidaknya jangan biarkan mereka belajar Quran sendiri..Bilang aja bahwa Quran itu baik, dan Islam itu damai..Jangan biarkan mereka mempelajari Islam sendiri..Mereka akan jadi teroris..

\ (-_-) / trus gw hrus baca apa... Campbell Biologi edisi 7... jilid 1 ampe 3. Dah punya dirumah, dah Khatam...
"Saat gerah keterlaluan"
"MATAHARI ADA DUA!!!"
"Liat ABG Kumisan..."
"Asli gak tahan, pake ini itu gak mempaaaan!"

Fariz Abdullah

@ MuhammadRyan.

Anda samasekali tidak mengerti apa yang saya maksud. Pada tahap pertama Jihad adalah menahan diri dari melakukan peperangan. karena itu landasannya adalah ayat-ayat toleran, yang diturunkan saat pengikut Nabi masih sedikit dan lemah. Dan seterusnya. Baca lagi ya baik-baik.




[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Kutip dari: MuhammadRyan pada November 18, 2014, 10:19:34 PM

That's right... Jizyah adalah salah satu syarat buat seorang Kafir menjadi Kafir Dhimmi (Kafir yg tdk membenci Islam):

"Barangsiapa yang memusuhi Kafir Dhimmi, maka aku (Muhammad) akan memusuhinya" HR Bukhari
"Siapa yang membunuh kafir Mu'ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun". (HR. Bukhari). Kafir Mu'ahad : Kafir yg mendapat jaminan dri pihak yg punya otoritas kuat (termasuk Muhammad sendiri kan?)



Konsep dalam Islam adalah : kafir akan didakwahi dulu. Mau masuk Islam atau tidak. Jika tidak mau ada 2 pilihan. Jadi Kafir Dhimmi, atau diperangi/dibunuh. Kafir dhimmi adalah kafir yang tunduk dalam kekuasaan Islam. Mereka harus membayar jizyah. Mereka tidak boleh dibunuh, karena mereka adalah sumber penghasilan bagi Muslim.

Dalam sejarah Islam, sumber penghasilan Muslim di Madinah jaman Nabi adalah dari perampasan/perampokan kafilah Qurays, harta rampasan perang dan budak tawanan perang. Mereka tidak memiliki ketrampilan kerja lain. Hal ini pula yang memotivasi mereka untuk bersedia berperang. Walaupun ada juga motivasi dari Tuhan dan ancaman neraka jika tidak mau berperang.

Ketika Muslim semakin kuat, mereka semakin kaya karena mendapat upeti/ jizyah dari Kafir Dhimmi, yang terpaksa tunduk karena tidak mampu melawan.

Orang kafir di mata Muslim tak ubahnya binatang. Ada kategori yang boleh dibunuh, ada kategori yang tidak boleh dibunuh alias dilindungi. Mungkin seperti komodo..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Kutip dari: MuhammadRyan pada November 18, 2014, 10:19:34 PM

Makkiyah? Tau surat At Taubah? yeah, here take it...

"Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.". (QS. At-Taubah : 4).

Dan jika seorang di antara kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia agar ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui".(QS. At-Taubah : 6).


Surat At-Taubah adalah ultimatum kepada orang-orang musyrik. Mereka diberi tenggat waktu 4 bulan, setelah itu mereka akan dibunuh. Adapun yang telah terlanjur ada perjanjian maka diberi kesempatan sampai masa perjanjian berakhir. Setelah itu dibunuh.

Surat At Taubah adalah tahap ke-4 Jihad, yang membatalkan ayat-ayat tahap sebelumnya.

Dr. Ali bin Nafi' Al-'Ulyani berkata: "Perintah jihad ini telah ditetapkan pada tahapan jihad yang ke empat yang disebutkan dalam surat At-Taubah, yaitu memerangi seluruh kaum musyrikin sampai mereka masuk Islam dan memerangi Ahlul kitab dan Majusi sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah dengan penuh kehinaan. Ibnu Qoyyim berkata: ".....maka keadaan orang kafir setelah turun surat At-Taubah diteapkan menjadi tiga kelompok, yaitu Muharibin, Ahlu 'Ahdin dan Ahlu Dzimmah. Lalu Ahlul 'Ahdi wash Shulhi tergabung kedalam negara Islam, maka orang kafir tinggal dua macam saja yaitu Muharibin dan Ahludz Dzimmah. (Zaadul Ma'ad III/160)
Beliau menerangkan lebih lanjut: "Saya katakan; dikarenakan surat Baro'ah (At-Taubah) yang menetapkan hukum jihad untuk tahap terakhir adalah surat yang terakhir turun, maka para ulama' salaf menganggap bahwa hukum terakhir jihad ini sebagai nasikh (penghapus) hukum jihad pada tahapan-tahapan jihad sebelumnya. Ibnul 'Arobi berkata: "Firman Alloh yang berbunyi:
فإذا انسلخ الأشهر الحرم .......
Ayat ini menasakh seratus empat belas ayat. (Ahkamul Qur'an karangan Ibnul 'Arobi I/201). Dan mereka yang mengatakan bahwa ayat ini sebagai nasakh adalah: Adl-Dlohah bin Muzahim (Ibnu Katsir IV/55), Ar-Robi' bin Anas (Al-Baghowi I/168), Mujahid, Abul 'Aliyah (Fathul Qodir karangan Asy-Syaukani I/191), Al-Hasan ibnul Fadl (Al-Qurthubi XIII/73), Ibnu Zaid (Al-Qurthubi II/339), Musa bin 'Uqbah Ibnu 'Abbas, AL-hasan, 'Ikrimah, Qotadah (Fathul Qodir I/497), Ibnul Jauzi dan 'Atho' (Al-Baghowi III/122).
Hal itu juga dikatakan oleh Ibnu Taimiyah(al-Ihtijaj bil Qodar karangan Ibnu Taimyah hal. 36), Asy-Syaukani (Fathul Qodir karangan Asy-Syaukani I/275), Al-Qurthubi (Tafsir Al-Qurthubi II/331) dan sekumpulan ulama' pada berbagai masa. Shodiq Hasan Al-Bukhori mengatakan: "Adapun riwayat tentang berdamai dan meninggalkan orang-orang kafir apabila mereka tidak memerangi, hal itu telah mansukh atas kesepakatan seluruh kaum muslimin."[1]
Asy-Syaukani berkata:"Adapun menyerang dan memerangi orang-orang kafir serta membawa mereka masuk ke dalam Islam atau membayar jizyah atau bunuh adalah merupaka perkara yang sudah jelas sekali dalam Islam...... Sedangkan dalil-dalil yang menyebutkan berdamai dan membiarkan orang-orang kafir jika mereka tidak memerangi, semua itu telah mansukh menurut ijma' kaum muslimin." (As-Sailul Jarror IV/519)
Ibnu Taimiyah berkata:"Semua orang yang telah mendengar dakwah Rosul saw. Untuk masuk Islam yang beliau bawa, lalu ia tidak memenuhi dakwah tersebut, maka sesungguhnya orang tersebut wajib diperangi
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

MuhammadRyan

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 19, 2014, 12:33:12 AM
@ MuhammadRyan.

Anda samasekali tidak mengerti apa yang saya maksud. Pada tahap pertama Jihad adalah menahan diri dari melakukan peperangan. karena itu landasannya adalah ayat-ayat toleran, yang diturunkan saat pengikut Nabi masih sedikit dan lemah. Dan seterusnya. Baca lagi ya baik-baik.


Islam bkan agama yg elastis kyk Nasrani, yg gampang dgn mudahnya disesuaikan dgn keadaan brow. Klo keadaanya terdesak, kau toleran... dan kalau pengikutnya banyak, kau ngebom sana sini. Gak brow, gak... Islam itu klo udh A ya A, klo udh B ya B...

Kyknya mas-nya maksa banget klo Islam itu agama yg INTOLERAN... agama teroris...
sry sih klo ada kesalahan...  :)
Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 19, 2014, 12:49:54 AM
Konsep dalam Islam adalah : kafir akan didakwahi dulu. Mau masuk Islam atau tidak. Jika tidak mau ada 2 pilihan. Jadi Kafir Dhimmi, atau diperangi/dibunuh. Kafir dhimmi adalah kafir yang tunduk dalam kekuasaan Islam. Mereka harus membayar jizyah. Mereka tidak boleh dibunuh, karena mereka adalah sumber penghasilan bagi Muslim.

Dlm Islam, semua manusia itu derajat nya sama. Tergantung ke'imananmu, sekalipun kamu seorang ahli kitab. Jgn posisikan Kafir seperti sapi yg bisa diperah se'enaknya, walau bagaimanapun gk semua Kafir itu buruk... dan gak semuanya Muslim itu bagus. Ya nggak?

Dan... Kafir nggak cmn dikategorikan kyk gitu. Ada Kafir Dhimmi, Kafir Mu'allaq, Kafir Mu'amanah dan Kafir Harbi. 3 dari 4 disamping haram dibunuh. Membunuh mereka sama artinya dgn membunuh seluruh umat manusia, membunuh Mu'amanah sama saja menolak bau surga, membunuh Kafir Mu'allaf sama dgn membunuh Kafir Dhimmi. Sama sama dilarang keras.

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 19, 2014, 12:49:54 AM
Ketika Muslim semakin kuat, mereka semakin kaya karena mendapat upeti/ jizyah dari Kafir Dhimmi, yang terpaksa tunduk karena tidak mampu melawan.

Orang kafir di mata Muslim tak ubahnya binatang. Ada kategori yang boleh dibunuh, ada kategori yang tidak boleh dibunuh alias dilindungi. Mungkin seperti komodo..

Selama saya baca sejarah kenabian dan menurut penelitian W.M. Matt, orang Muslim tdk ada yg kaya pada awalnya. Jizyah blom diterapkan di Madinah hampir 3/4 masa Muhammad di Madinah. Jizyah ada krn ancaman dri banyak suku sekitar Nejd dan juga umat Yahudi di Khaibar yg ngancem Yahudi Madinah supaya jgn mendukung Muhammad. Utk itu, Yahudi Madinah minta perlindungan...

Jgn samakan mereka dgn binatang brow... Muhammad pernah bersabda:
"Janganlah engkau menghina seorang pun."

Abu Jurayy lalu berkata, "Aku pun tidak pernah menghina seorang pun setelah itu, baik kepada orang yang merdeka, seorang budak, seekor unta, maupun seekor domba."

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik." (QS. Al Hujurat: 11)

Klo boleh tau... Mas nya tau gitu dari mana? Kok kesannya ayat ini utk zaman ini, ayat ini utk zaman itu, jangan jangan ada ayat buat zaman Pliosen... hehe... :D. Al Quran itu 'TET', gk bisa di belok belok'in...
"Saat gerah keterlaluan"
"MATAHARI ADA DUA!!!"
"Liat ABG Kumisan..."
"Asli gak tahan, pake ini itu gak mempaaaan!"

MuhammadRyan

Satu hal yg harus mas-nya pahami adalah... Perang dlm Islam itu bukan cuman perang tangan.

Nabi Muhammad bkan orang yg ringan tangan, kan? Right... right?
Klo gw debat ama orang non-Muslim yg nuduh Allah dan Muhammad teroris dunia di VoA Islam ato MurtadinKafirun sering dikasih hadits ama ayat kyk gitu... Gw kaget ternyata ada Muslim yg punya prinsip yg sama...

Gk semua hadits itu Shahih, you will never be so sure about something... as long as you're a believer...
"Saat gerah keterlaluan"
"MATAHARI ADA DUA!!!"
"Liat ABG Kumisan..."
"Asli gak tahan, pake ini itu gak mempaaaan!"

Farabi

kalau saudara fariz memang benar benar mencari jawaban maka jawaban sudah diberikan. akan tetapi saudara fariz tetap mengenyampingkan dan tidak peduli dengan jawaban muslim. saya kuatir jika orang orang muslim yang bodoh mengira islam yang digambarkan oleh saudara paris adalah benar mereka akan menjadi intoleran.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: MuhammadRyan pada November 19, 2014, 07:25:45 PM
Islam bkan agama yg elastis kyk Nasrani, yg gampang dgn mudahnya disesuaikan dgn keadaan brow. Klo keadaanya terdesak, kau toleran... dan kalau pengikutnya banyak, kau ngebom sana sini. Gak brow, gak... Islam itu klo udh A ya A, klo udh B ya B...


Nah, itulah permasalahan umat manusia sekarang ini. Menurut saya, orang Nasrani tentu mengakui bahwa Injil ditulis oleh orang-orang setelah Yesus, walaupun sebagian mendapatkan petunjuk Ketuhanan. Sebagai kitab yang ditulis manusia, maka tidak luput dari kesalahan. Yang penting adalah spirit cinta kasih di dalamnya.

Menyadari hal tersebut maka dewasa ini Umat Nasrani menyerahkan urusan Iman sebagai domain privat. Negara tidak ikut campur. Akhirnya Umat Nasrani dengan sekularitasnya maju pesat teknologi dan peradabannya.

Di pihak lain, Umat Islam percaya bahwa Quran adalah firman Tuhan. Karena itu tidak boleh ada satu pun kesalahan gramatikal, sejarah, science, matematika di dalamnya. (walaupun kita bisa lihat terlalu banyak kesalahan di dalamnya). Karena Quran adalah firman Tuhan, maka harus diterima, seperti Anda katakan kalau A ya A, kalau B ya B.

Hasilnya bisa kita lihat di negara-negara Muslim. Kemiskinan dan kemunduran peradaban. Kemunduran scence. Ketika Barat sudah menjelajah angkasa, Muslim masih keras kepala kalau matahari mengelilingi bumi. Bertengkar masalah melihat bulan di awal Ramadhan dst dst.

Kita ini hidup di abad 21. Kita menolak science abad ke-7, karena sudah tidak sesuai lagi. Demikian pula moralitas abad ke-7 jangan dibawa ke abad sekarang.

Yang paling berbahaya adalah masalah kekerasan. Coba perhatikan, TIDAK ADA HARI TANPA KEKERASAN OLEH MUSLIM. Muslim terhadap Non Muslim. Bahkan Muslim terhadap Muslim. Sampai kapan ini berakhir ? Dan Anda sebagai intelektual hanya mengatakan bahwa para teroris itu tidak memahami Quran. Apakah Anda lebih memahami dari mereka?

Al Quran turun selama 23 tahun. Biasanya turun sebagai respon terhadap suatu keadaan. Karena itu Anda tidak bisa memahami Al quran sepotong-sepotong. Anda harus memahami keseluruhannya. Anda harus tahu Asbabun Nuzulnya. Anda menampilkan ayat Lakum DinukumWaliyaddiin,lantas dengan lantang mengatakan : siapa bilang Islam itu intoleran?.Ini Nonsense.

Anda harus tahu sejarah kapan datangnya Ayat. Ayat-ayat toleran datang ketika masa 13 tahun di Mekkah, ketika pengikut Nabi masih sedikit dan lemah. Ketika kekuatan Muslim telah meningkat di Madinah, turunlah ayat-ayat yang keras dan intoleran.

Tahapan-tahapan dalam Jihad seperti yang saya uraikan di atas, sudah menjadi kesepakatan ulama. At taubah adalah tahap terakhir.


[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 20, 2014, 11:23:29 AM
kalau saudara fariz memang benar benar mencari jawaban maka jawaban sudah diberikan. akan tetapi saudara fariz tetap mengenyampingkan dan tidak peduli dengan jawaban muslim. saya kuatir jika orang orang muslim yang bodoh mengira islam yang digambarkan oleh saudara paris adalah benar mereka akan menjadi intoleran.

I tell the thruth.. Islam memang seperti itu..Saya tidak perlu berpura-pura..Jika saya salah, tunjukkan di mana kesalahan saya..Itulah gunanya diskusi..

Tanyakan kepada Tuhan, mengapa menurunkan Buku Petunjuk seperti itu.. Dialah yang bertanggungjawab atas semua pertumpahan darah yang ada..Bukan fariz Abdullah..


[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]