hai, teman....
bisa tolong jelasin tentang metafisika ga ?
aku masih bingung tuh tentang itu!. sebenarnya metafisika itu termasuk ilmu pasti atau ngga?

Pernah baca kalo metafisika itu sebenarnya ilmiah. Ga tahu jg sih pastinya...

Kalo diliat dari asal katanya ([pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]), meta itu bisa berarti beyond kan yah. CMIIW, pengertian gw sih metafisika itu suatu ilmu yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah (fisis), bukannya tidak ilmiah.

Nanti gw coba cari tau lagi n post di sini kalo dapet sumber yang valid. Mungkin yang lain bisa bantu?

metafisika itu cabang filsafat. filsafat itu cabang ilmu yang lebih luas dari sains, so bisa dibilang "BUKAN ILMIAH" dengan definisi bahwa sesuatu yang ilmiah itu bagian dari sains, yaitu bersifat empiris dan bisa dilakukan eksperimen menggunakan metode ilmiah. misalnya untuk fisika teori yang bener2 teori (karena tdk mungkin dilakukan eksperimen dengan peralatan yg ada di bumi, misalnya), sifat empirisnya tertuang dalam representasi matematikanya dan eksperimennya berupa penurunan rumus, dll.

contoh hal2 yg berhubungan dg metafisika misalnya: apakah benda2 yg kita lihat sekeliling kita itu bener2 nyata atau hanya permainan pikiran/otak kita saja? apakah kita sekarang itu sama dengan kita yang kemaren? 2 hari yang lalu? kan molekul2 tubuh kita berganti2 (peluruhan) setiap waktunya. intinya pertanyaan2nya filosofis tapi tentang objek fisik.

studi tentang Tuhan, penciptaan dll juga termasuk metafisika, jadi bisa dibilang creationism, intelligent design, scientology, dll masuk ke metafisika. kalo jaman dulu, para ilmuwan biasanya merangkap filsuf juga spt whitehead, bertrand russell, kant, dll dan di jaman newton misalnya, sains itu disebut natural philosophy misalnya bukunya saja disebut Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, yg kalo diterjemahin ke bhs sekarang sih "prinsip2 matematika dalam sains".

my 2c.

LEPAS DARI JAWABAN KALIAN SEMUA...
APAKAH ADA YANG BISA MENGGABUNGKAN ATAU MENGAPLIKASIKAN METAFISIKA KEDALAM FISIKA ITU SENDIRI DENGAN MENGGUNAKAN FISIKA ATOM, FISIKA KUANTUM & RELATIVITAS UMUM DAN KHUSUS?
SAYA KIRA JIKA KITA BISA MENGAPLIKASIKANNYA MAKA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG AKAN TERJEBAK KEPADA SYIRIK DAN MUSRIK, KARENA SEMUA HAL BISA DI JABARKAN SECARA ILMU PENGETAHUAN...

setahuku yang namanya metafisika itu adalah hal yg sudah tdk bisa dilihat(mungkin bisa disebut hal yg gaib). jika fisika itu bisa kita rasakan dan bisa dibuktikan dengan kita mengamati atau menyentuhnya, lain lagi dengan metafisika yg mungkin membutuhkan pemikiran yg lebih tinggi lagi untuk memahaminya.....

setahuku cuma itu mungkin, kalau ada salah mohon dikoreksi.thx.

Kutip dari: mystery pada Mei 21, 2007, 12:28:08 PM
metafisika itu cabang filsafat. filsafat itu cabang ilmu yang lebih luas dari sains, so bisa dibilang "BUKAN ILMIAH" dengan definisi bahwa sesuatu yang ilmiah itu bagian dari sains, yaitu bersifat empiris dan bisa dilakukan eksperimen menggunakan metode ilmiah. misalnya untuk fisika teori yang bener2 teori (karena tdk mungkin dilakukan eksperimen dengan peralatan yg ada di bumi, misalnya), sifat empirisnya tertuang dalam representasi matematikanya dan eksperimennya berupa penurunan rumus, dll.

sependapat bro...

juga bisa dikatakan hal ini juga lah yang sebenarnya menjadi gerbang terakhir yang menentukan lahirnya suatu teori.

sebagai contoh, sebelum "memproklamir-kan" teori relativitasnya kepada publik, om eistein sempat menundanya selama 2 tahun. dan beliau beralasan, hal ini dilakukan nya karena mempertimbangkan kesesuaian teorinya tersebut dengan prinsip kausalitas yang dianut oleh bangsa nya pada saat itu. (percaya ga percaya, percaya aja deh.. )
nah, untuk melakukan prtimbangan-pertimbangan seperti itu diperlukan lebih dari sekedar  pencapaian eksperimental melalui indra. karena dalam hal ini intuisi lah yang lebih berperan. dan sudah keniscayaan bahwa hal ini berada di luar dunia fisik (metafisik).

ideologi, yang tentunya menjadi penyagga hal ini mau tidak mau juga mendapatkan peran yang tak kalah pentingnya.
akhirnya, teistik atau ateistik nya seorang ilmuwan, sangat mempengaruhi hitam,putih,abu-abu,merah,ijo teorinya.
konon, hal ini juga lah yang menyebabkan perdebatan sengit selama berabad-abad --tentang hal apapun-- diantara mereka...!!!

wew...untung saya bukan ilmuwan...

begini barangkali "metafisika merupakan kinerja otak kanan sedangkan fisika kinerja otak kiri")
bukankah ketika kita tidur alam metafisika bekerja nah yang ini gw gk tahu otak yang mana yang bekerja, soalnya bukankah mimpi masih menjadi misteri..........!

... tapi masa sih dimasukkan ke fisika? temen saya yg teknik fisika aja bilang kalo dia ga diajarin metafisika.

Metafisika adalah cabang ilmu filsafat yang berasal dari tulisan karya Aristoteles. Sebenernya Aristoteles sendiri ngga pernah ngasih nama ini, yang ngasih nama itu Andronicus of Rhodes kira-kira tiga abad setelah Aristoteles meninggal. Dasar penamaannya karena tulisan mengenai Metafisika terletak setelah bahasan mengenai fisika, makanya namanya menjadi Metafisika (bahasa Yunani: μετά (meta) = setelah  dan φύσικα (phúsika) = fisika).  Ini yang sering jadi sumber kekeliruan banyak orang. Nama ini bukan karena ilmu ini semata-mata membahas ketuhanan, yang tidak terlihat, non materi  dan segala hal di luar jangkauan ilmu fisika.

Jadi, apa itu Metafisika? Metafisika adalah suatu usaha mempelajari hakikat alam secara utuh, baik nyata mau pun tidak, dan dapat dijelaskan secara logis. Metafisika bukan ilmu gaib, supranatural, dan bukan di luar jangkauan ilmu fisika.

Silahkan baca tentang Aristotle's Metaphysics :
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

berdasarkan pemahaman saya, maka metafisika ( seperti asal katanya ) berarti beyond physics, lebih dari fisik ( fisik, tidak terkotakkan kedalam ilmu fisika )

ilmu metafisika adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang melebihi dari sekedar fisiknya saja ( jadi melebihi dari hal hal yang bisa dijelaskan dengan ilmu fisika )

metafisika tak bisa dijelaskan dengan ilmu fisika, tak bisa pula dijelaskan dengan logika yang berdasarkan kepada fisik

ilmu fisika bisa diperluas teorinya maupun aplikasinya dengan merangkul metafisika, ilmu quantum fisika, dll

kesadaran/bawah sadar/super sadar adalah salah satu bahasan ilmu metafisika

setuju tuh ma reborn...

Misal kemampuan telepati atau telekinetis, apakah bisa dijelaskan dengan Fisika? Saat ini rasanya belum. Begitu pula hubungan antar dua saudara kembar, di mana seseorang bisa merasakan hal yang menimpa saudaranya (kontak batin atau firasat) itu juga belum bisa dijelaskan.

Kutip dari: Pi-One pada Januari 02, 2009, 08:59:02 AM
Misal kemampuan telepati atau telekinetis, apakah bisa dijelaskan dengan Fisika? Saat ini rasanya belum. Begitu pula hubungan antar dua saudara kembar, di mana seseorang bisa merasakan hal yang menimpa saudaranya (kontak batin atau firasat) itu juga belum bisa dijelaskan.

Apakah ini berarti jika suatu saat hal-hal di atas dapat dijelaskan secara ilmiah, mungkin oleh ilmu fisika / psikologi / biologi, maka hal tsb sdh tidak dapat dikategorikan lagi sebagai metafisika?
Jadi, kalau memang definisi metafisika itu adalah ilmu tentang sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara fisik / ilmiah, maka menurut saya, apakah suatu hal itu termasuk metafisika / bukan itu tentunya juga sangat relatif tergantung pada siapa yang menilai, kemajuan iptek dll.
(benar ngga sih?? ini cuma pemikiran pribadi saja ya..)

khusus mengenai hypnosis, itu murni fenomena mental (bukan ghaib, atau pengaruh "arwah" atau jin), termasuk di dalamnya tentang fenomena kesurupan, dll, semuanya murni fenomena mental.

"tenaga dalam" pada bela diri pernafasan bisa dijelaskan secara fisika, yaitu karena adanya osilasi pada darah (yang mengandung zar besi). Osilasi akan menghasilkan medan/gelombang. Nah persoalannya adalah perlu latihan untuk "meng-osilasikan" dan kemudian menyalurkan gelombang tadi.

Lalu kaitan antara mistis dan fisika dapat saya kutip dari sebuah bukunya Fritjof Capra : "THE TAO OF PHYSICS" >> "mistikus menjelajahinya lewat meditasi. Fisikawan menjelajahinya lewat experimen dan hipotesis. Inilah alam semesta yang kita pahami, 'tarian kosmik' dari relasi-relasi yang paradoks namun satu kesatuan"