Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 03, 2024, 06:46:42 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 42
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 29
Total: 29

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

ISLAM = GALAK

Dimulai oleh soviet regarda, Juni 29, 2009, 04:34:24 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

mhyworld

Kutip dari: exile_rstd pada November 06, 2011, 11:05:07 AM
untuk mengerti iman, sudah tau belum pengertiannya. iman adalah percaya akan sesuatu hal bukan?

Kutip dari [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Kutip1. Confident belief in the truth, value, or trustworthiness of a person, idea, or thing.
2. Belief that does not rest on logical proof or material evidence. See Synonyms at belief, trust.
3. Loyalty to a person or thing; allegiance: keeping faith with one's supporters.
4. often Faith Christianity The theological virtue defined as secure belief in God and a trusting acceptance of God's will.
5. The body of dogma of a religion: the Muslim faith.
6. A set of principles or beliefs.

kutip dari [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Kutipkepercayaan (yg berkenaan dng agama); keyakinan dan kepercayaan kpd Allah, nabi, kitab, dsb (nomina)
Contoh:
~ tidak akan bertentangan dng ilmu;
sumber: kbbi3
ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin; (nomina)
sumber: kbbi3
Sah-sah saja mempercayai sesuatu. Namun jika kepercayaannya itu salah, maka ia berpotensi melakukan perbuatan yang merugikan dirinya dan orang lain.

Contoh, si A percaya bahwa ia bisa berenang, padahal sebenarnya tidak. Kalau dia nekat nyebur di laut, bisa dibayangkan akibatnya bukan? Oleh karena itu sebelum mempercayai sesuatu, sebaiknya kita buktikan dulu kebenarannya. Perangkat untuk membuktikan kebenaran suatu pernyataan atau hipotesa sudah ada sejak lama, yaitu logika dan metode ilmiah.
once we have eternity, everything else can wait

Fariz Abdullah

Menurut saya sih, kalo percaya itu masih didasarkan logika & pengalaman..Misalnya saya percaya saya akan lulus ujian..Logikanya krn saya rajin belajar dan ranking 1 di kelas..& pengalaman yg sudah2 saya selalu lulus ujian..

Tetapi, saya beriman bahwa si A adalah Nabi..Kitab B dari Tuhan..Darimana iman ini? warisan dari orang tua, dari internet, baca buku, penelitian atau dari mana?

Kata orang sih iman itu beyond the logic..Sudah di luar akal..Kalau begitu dari mana datangnya? Mengapa kita beriman?
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

mhyworld

Tingkat keyakinan/kepercayaan bisa dikuantisasikan. Kalau anda belajar statistik, anda pasti menjumpai pernyataan yang bentuknya seperti
saya 95% yakin bahwa peluang Barcelona menjadi juara liga Spanyol antara 45-50%.
Atau
dari data percobaan, kita 99% yakin bahwa umur lampu merk X adalah antara 8 sampai 10 tahun.

di situ kita bisa melihat fungsi statistik untuk memperkirakan peluang suatu kejadian di masa mendatang berdasarkan data/pengalaman  sebelumnya. Perhitungan-perhitungan seperti itu banyak dipakai dalam bidang asuransi, judi, maupun quality control/quality assurance.
once we have eternity, everything else can wait

?

Iman bisa memakai statistik untuk generalisasi? hahaha.... boleh dijadikan paper tuh dan dilihat tanggapannya. Jangan lupa disetel audiencenya agar sama sehingga kesimpulannya dapat menjustifikasi permasalahan yang diciptakan sendiri.

danzJr

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 06, 2011, 01:12:04 PM
Menurut saya sih, kalo percaya itu masih didasarkan logika & pengalaman..Misalnya saya percaya saya akan lulus ujian..Logikanya krn saya rajin belajar dan ranking 1 di kelas..& pengalaman yg sudah2 saya selalu lulus ujian..

Tetapi, saya beriman bahwa si A adalah Nabi..Kitab B dari Tuhan..Darimana iman ini? warisan dari orang tua, dari internet, baca buku, penelitian atau dari mana?

Kata orang sih iman itu beyond the logic..Sudah di luar akal..Kalau begitu dari mana datangnya? Mengapa kita beriman?

maybe aja iman itu dari alam bawah sadar kita,, just like "are you ever seen gosht?" and "did you belived God?"
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]

nʇǝʌ∀

Kutip dari: danzJr pada November 08, 2011, 07:04:18 PM
maybe aja iman itu dari alam bawah sadar kita,, just like "are you ever seen gosht?" and "did you belived God?"

itu aksen kuno ya ? :D kok grammarnya salah ?

masalahnya apa yg manusia yakini itu belum tentu semuanya benar, orang dulu mengira di balik langit ada surga ternyata yg ada itu ruang angkasa, kok nabi2 zaman dulu nga ngomong aja keadaan ruang angkasa. ngomogin surga aja detail tapi ngomongin ruang angkasa salah2 mulu.

PS : kalo bicara pergantian siang dan malam maka kita bicara peredaran bulan dan bumi, jadi jangan bawa2 solar apex :) jangan kita bawa peredaran matahari tapi tidak menyebut sama sekali peredaran bumi padahal yg dibicarakan itu pergantian siang dan malam.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

mhyworld

Kutip dari: ? pada November 08, 2011, 09:41:09 AM
Iman bisa memakai statistik untuk generalisasi? hahaha.... boleh dijadikan paper tuh dan dilihat tanggapannya. Jangan lupa disetel audiencenya agar sama sehingga kesimpulannya dapat menjustifikasi permasalahan yang diciptakan sendiri.

Kalau dalam statistik, tingkat keyakinan/kepercayaan itu merupakan terjemahan dari confidence level. Mungkin agak susah dicari padanan katanya dalam bahasa Indonesia, soalnya kata keyakinan dan kepercayaan lebih sering dihubungkan dengan agama.

Confidence level ditentukan dari nilai rata-rata dan sebaran data (simpangan bakunya). Dengan statistik kita bisa memperkirakan data populasi secara keseluruhan berdasarkan data sample.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Confidence level menunjukkan persentase populasi yang nilainya berada pada range yang disebutkan, dengan kata lain, peluang diperolehnya sample dengan nilai dalam interval tersebut.

Contoh
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh bahwa 99% lampu merk X memiliki umur antara 9 sampai 11 tahun. Jika kita mengambil satu lampu secara acak, maka peluang terambilnya lampu dengan umur kurang dari 9 tahun atau lebih dari 11 tahun hanya 1%.
Misalnya dari data yang sama diperoleh bahwa 95% lampu ternyata berumur antara 9.5 sampai 10.5 tahun.

Kalimat yang sering dipakai untuk menggambarkan situasi di atas, adalah seperti
Kami yakin 99.5% bahwa umur lampu merk X lebih dari 9 tahun (99% ditambah 0.5% dari lampu yang umurnya di atas 11 tahun).
atau
Dengan tingkat keyakinan 97.5%, kita percaya bahwa umur lampu merk X lebih dari 9.5 tahun.

Contoh penerapan dari perhitungan di atas antara lain untuk pemberian garansi. Misalnya pemilik perusahaan lampu merk X ingin menaikkan penjualan dengan cara memberikan garansi pada tiap produk lampu yang terjual. Jika dia menjanjikan umur yang terlalu rendah, maka produknya akan menjadi kurang diminati konsumen, dan mungkin akan kalah bersaing dengan produk lain yang berani memberikan penawaran yang lebih baik (garansi lebih lama). Jika dia menjanjikan umur yang terlalu tinggi, dia akan rugi karena banyaknya klaim oleh konsumen yang lampunya rusak sebelum waktu garansi habis.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

#428
Jadi dalam sains setiap keyakinan terhadap suatu pernyataan harus dibuktikan secara ilmiah, dan besarnya keyakinan tersebut tergantung pada bukti yang tersedia.

Jika bukti yang tersedia masih sedikit atau belum cukup kuat, pernyataan itu bisa dianggap sebagai fringe sains. Jika nantinya bukti baru memperkuat pernyataan itu, ia akan diakui sebagai sains, misalnya teori pergeseran benua.

Kalau anda ingin klaim anda diakui secara ilmiah, buktikanlah secara ilmiah pula.
once we have eternity, everything else can wait

?

oleh karena itu, sampel dan populasi berbeda.

mhyworld

Kutip dari: ? pada November 15, 2011, 09:29:56 AM
oleh karena itu, sampel dan populasi berbeda.

Ya. Dan perbedaannya bisa dikuantisasi secara ilmiah.
Untuk mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel yang jumlahnya sedikit, biasanya digunakan distribusi T-student, yang kurvanya mendekati kurva normal baku, namun lebih landai untuk mengakomodasi error yang muncul dari selisih antara sample dan populasi.

Kutip
wikipedia:
Student's t-distribution arises in a variety of statistical estimation problems where the goal is to estimate an unknown parameter, such as a mean value, in a setting where the data are observed with additive errors. If (as in nearly all practical statistical work) the population standard deviation of these errors is unknown and has to be estimated from the data, the t-distribution is often used to account for the extra uncertainty that results from this estimation. In most such problems, if the standard deviation of the errors were known, a normal distribution would be used instead of the t-distribution.

once we have eternity, everything else can wait

semut-ireng

#431
Ikut nimbrung,  soal pengertian Iman.   Kalau menurut saya sih sederhana saja,  Iman adalah percaya terhadap sesuatu tanpa menuntut buktinya terlebih dulu,  faith is belief without evidence.............

Kalo menuntut buktinya terlebih dulu,  namanya bukan Iman.

Dengan tidak menuntut adanya bukti terlebih dulu,  bukan lantas percaya begitu saja secara membabi buta,  tapi masing2 orang  diajarkan mencari sendiri bukti2 tersebut,  dan bila sudah mendapatkan bukti2 tersebut,  maka hal itu akan semakin memperkokoh keimanan kita masing-masing .......

Kalo ada orang beriman,  tapi setelah sekian lama menjalani ajaran agamanya,  lalu merasa tidak mendapatkan bukti terhadap apa-apa yang diimaninya,  ya itu terserah mereka masing2 saja ............

Fariz Abdullah

@Semut Ireng
Setuju..Iman memang beyond the logic..Karena itu memang sulit dituntut bukti..Makanya menurut saya sebaiknya tidak mengajukan iman, seperti ayat2 suci,sebagai bukti sains..Jika tidak, maka orang akan cenderung menanyakan lebih dulu bukti atas iman tersebut..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

?

masih berkaitan dengan statistik, yang banyak belum tentu benar.

Farabi

Saya salut dan memuji IMAN MUSLIm. Mereka itu atas nama iman apapun dilakukan, sekarang mereka sedang fokus ke anak anak yatim, YHWH, Allah siapapun namanya, pasti akan menyukai ini. Indonesia kalau Allah menghendaki, di berkati TUHAN.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.