Forum Sains Indonesia

Diskusi Umum => Agama dan Filosofi => Topik dimulai oleh: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM

Judul: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM
http://bisnis.vivanews.com/news/read...gangan-manusia

Barusan saya melihat acara TVRI dimana seorang bocah laki2x berusia 17 tahun menjual dan menipu teman2x wanitanya untuk dijadikan pelacur. Melihat maraknya alkohol dan budaya anti Tuhan, tidak lah mengherankan manusia menjadi gelap mata dan tidak segan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Budaya bejat buatan media massa ini memang aneh, menikah usia muda dianggap sebagai kejahatan dan berzina justru dibantu bahkan disediakan kondom gratis yang akibatnya mengacaukan tatanan nilai sosial di indonesia. Dengan alasan kebebasan dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang mereka lakukan justru membuat persatuan dan keharmonisan masyarakat terpecah.

Tanpa sebuah sanksi yang tegas saya berani digampar bolak balik situasi ini tidak akan pernah bisa teratasi, saya perhatikan pelanggaran nilai2x keluarga yang bersifat cabul semakin hari semakin tinggi kualitas dan kuantitasnya. Dan sejauh pengamatan saya dari TV dan koran, hal tersebut diakibatkan oleh pengaruh film film porno yang gampang diperoleh oleh anak2x dibawah umur.

Taurat memberikan solusi praktis untuk masalah ini

Taurat, Ulangan 24:7
Apabila seseorang kedapatan sedang menculik orang, salah seorang saudaranya, dari antara orang Israel, lalu memperlakukan dia sebagai budak dan menjual dia, maka haruslah penculik itu mati. y Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. z

Dengan diberlakukannya hukum ini saya berani digampar bolak balik kalau salah, penyimpangan moral perdagangan manusia bisa terhapuskan. Jangan bilang hukum taurat ini biadab, karena yang biadab adalah orang yang menjual sesamanya sendiri seharga sepasang sepatu. Bagi para penjahat dan penikmat perdagangan manusia anda yang setuju akan hukum ini akan dikatai biadab, tapi bayangkan jika anda atau ibu anda yang menjadi korban, tentu anda akan sependapat dengan saya bahwa pelaku perdangan manusia adalah biadab.

Mari, bersama kita hancurkan pelaku perdagangan manusia, selain insya Allah anda akan masuk surga, juga akan menciptakan ketertiban.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: familycode pada Mei 13, 2011, 09:12:46 PM
Kutip dari: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM
http://bisnis.vivanews.com/news/read...gangan-manusia
Itu link ga bs dibuka, tapi saya sudah baca dengan mencari sendiri.

Kutip dari: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM
Barusan saya melihat acara TVRI dimana seorang bocah laki2x berusia 17 tahun menjual dan menipu teman2x wanitanya untuk dijadikan pelacur. Melihat maraknya alkohol dan budaya anti Tuhan,
Yang jadi permasalahan diatas dan lainnya secara umum adalah manusia yang tidak dapat mengendalikan keinginan daging, contohnya meminum minuman ber-alkohol tapi tidak dapat mengendalikan diri dan mabuk maka jelas itu kesalahan manusia yang menuruti ingin puas dan mabuk, untuk budaya anti Tuhan dalam pengertian apa? jika atheis, memang budaya atheis mewabah jadi budaya?


Kutip dari: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM
tidak lah mengherankan manusia menjadi gelap mata dan tidak segan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Budaya bejat buatan media massa ini memang aneh, menikah usia muda dianggap sebagai kejahatan dan berzina justru dibantu bahkan disediakan kondom gratis yang akibatnya mengacaukan tatanan nilai sosial di indonesia.
Menikah usia muda? bukannya cewek umur 17 itu bisa menikah, kok bisa dianggap kejahatan? Jangan bilang anda ingin menikahi gadis umur 5 tahun dan beramai-ramai mengajak orang untuk menjadi phedofilia, kondom gratis setahu saya diberikan ke semacam tempat khusus mangkal PSK, bukannya itu membantu para PSK atau pelanggannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan masalah semakin meluas, masalah tempat seperti itu memang itu masalah dilematis di banyak negara, jika tempat mangkal itu dibubarkan maka mereka bisa lari kemana-mana, liar, tidak dapat dipantau, anda mau bertanggung jawab jika itu terjadi? Yang dibutuhkan solusi, bukan menyalahkan tanpa solusi.
 
Kutip dari: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM
Dengan alasan kebebasan dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang mereka lakukan justru membuat persatuan dan keharmonisan masyarakat terpecah.
Bukannya yang memecah persatuan dan keharmonisan masyarakat itu jelas-jelas orang yang merasa paling suci lalu menghakimi yang lain.

Kutip dari: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM
Tanpa sebuah sanksi yang tegas saya berani digampar bolak balik situasi ini tidak akan pernah bisa teratasi, saya perhatikan pelanggaran nilai2x keluarga yang bersifat cabul semakin hari semakin tinggi kualitas dan kuantitasnya. Dan sejauh pengamatan saya dari TV dan koran, hal tersebut diakibatkan oleh pengaruh film film porno yang gampang diperoleh oleh anak2x dibawah umur.
Saya rasa hukum di Indonesia sudah tepat, hanya tinggal pelaksanaannya saja.

Kutip dari: Farabi pada Mei 13, 2011, 01:06:02 PM
Taurat memberikan solusi praktis untuk masalah ini

Taurat, Ulangan 24:7
Apabila seseorang kedapatan sedang menculik orang, salah seorang saudaranya, dari antara orang Israel, lalu memperlakukan dia sebagai budak dan menjual dia, maka haruslah penculik itu mati. y Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. z

Dengan diberlakukannya hukum ini saya berani digampar bolak balik kalau salah, penyimpangan moral perdagangan manusia bisa terhapuskan. Jangan bilang hukum taurat ini biadab, karena yang biadab adalah orang yang menjual sesamanya sendiri seharga sepasang sepatu. Bagi para penjahat dan penikmat perdagangan manusia anda yang setuju akan hukum ini akan dikatai biadab, tapi bayangkan jika anda atau ibu anda yang menjadi korban, tentu anda akan sependapat dengan saya bahwa pelaku perdangan manusia adalah biadab.

Mari, bersama kita hancurkan pelaku perdagangan manusia, selain insya Allah anda akan masuk surga, juga akan menciptakan ketertiban.
Taurat ada untuk mengenalkan manusia akan dosa, dengan itu maka manusia mengenal apa itu dosa. "Mata ganti mata, gigi ganti gigi" sangat kental di dalam Perjanjian Lama. Di perjanjian baru diajarkan "Kasihilah musuhmu, dan bahkan doakan mereka yang membencimu", itu terbukti saat gereja dibakar, gereka dirusak, gereja dihancurkan dan sebagainya, orang kristen lebih memilih diam, mendoakan, membangun kembali gereja.

Dalam konteks masalah berbangsa dan bernegara warga negara terikat juga oleh hukum di negeri ini, tindakan melakukan perdagangan manusia itu biadab dan dapat dihukum berdasarkan yang ada di negeri ini, hukum disini untuk mengatur kepentingan bersama, jika anda main hakim sendiri itu dapat dikenakan hukuman ke anda, sudah ada hukum yang mengatur, ini hanya masalah pelaksanaan, dan itu yang dihadapi negeri ini terlihat tebang pilih.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:09:39 AM
Kutip
Menikah usia muda? bukannya cewek umur 17 itu bisa menikah, kok bisa dianggap kejahatan? Jangan bilang anda ingin menikahi gadis umur 5 tahun dan beramai-ramai mengajak orang untuk menjadi phedofilia, kondom gratis setahu saya diberikan ke semacam tempat khusus mangkal PSK, bukannya itu membantu para PSK atau pelanggannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan masalah semakin meluas, masalah tempat seperti itu memang itu masalah dilematis di banyak negara, jika tempat mangkal itu dibubarkan maka mereka bisa lari kemana-mana, liar, tidak dapat dipantau, anda mau bertanggung jawab jika itu terjadi? Yang dibutuhkan solusi, bukan menyalahkan tanpa solusi.

Memang bisa, tapi jadi cibiran kan?
Anak usia 5 tahun belum dewasa dan belum siap punya anak, saya rasa anda harusnya bisa memahami hal itu.


Solusi?? Anda bilang membuka tempat pelacuran adalah solusi? Jadi sebaiknya dibuka saja kamp militer untuk pengebom bunuh diri supaya tidak kemana2x seperti sekarang? Ini bukan solusi, ini namanya pelegalan, memangnya apa buktinya kalau melegalkan pelacuran bisa menekan tingkat pelacuran? Jadi agama anda menyetujui untuk berdirinya tempat pelacuran?

Solusi bagi pelacuran adalah menikah, kalau tidak bisa maka dihukum, saya rasa manusia harus bisa belajar mengendalikan hasratnya.

Saya baru dengar ada agama yang membolehkan pelacuran seperti agama anda. Anda juga pasti bilang kalau film porno sah sah saja. Anda lihat sendiri kan di barat yang mayoritas kristen jadinya seperti apa? Apakah solusi anda yang mengatakan bahwa melegalkan prostitusi adalah ampuh untuk meredam prostitusi.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:18:36 AM
Kutip
Taurat ada untuk mengenalkan manusia akan dosa, dengan itu maka manusia mengenal apa itu dosa. "Mata ganti mata, gigi ganti gigi" sangat kental di dalam Perjanjian Lama. Di perjanjian baru diajarkan "Kasihilah musuhmu, dan bahkan doakan mereka yang membencimu", itu terbukti saat gereja dibakar, gereka dirusak, gereja dihancurkan dan sebagainya, orang kristen lebih memilih diam, mendoakan, membangun kembali gereja.

Dalam konteks masalah berbangsa dan bernegara warga negara terikat juga oleh hukum di negeri ini, tindakan melakukan perdagangan manusia itu biadab dan dapat dihukum berdasarkan yang ada di negeri ini, hukum disini untuk mengatur kepentingan bersama, jika anda main hakim sendiri itu dapat dikenakan hukuman ke anda, sudah ada hukum yang mengatur, ini hanya masalah pelaksanaan, dan itu yang dihadapi negeri ini terlihat tebang pilih.

Mas taurat itu untuk menertibkan masyarakat, supaya masyarakat bisa berjalan dengan tentram.
Iya teorinya kristen itu bagus, tapi prakteknya siapa yang sanggup? Anda yakin bisa terus melakukan hukum kristen tersebut seumur hidup? Saya sangat ragu, daripada anda memaafkan saya yakin anda pasti lebih suka untuk lapor polisi untk mendapatkan keadilan "mata bayar penjara gigi bayar penjara" daripada mendoakan
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: familycode pada Mei 14, 2011, 01:46:08 PM
Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:09:39 AM
Memang bisa, tapi jadi cibiran kan?
Anak usia 5 tahun belum dewasa dan belum siap punya anak, saya rasa anda harusnya bisa memahami hal itu.
Cibiran? masa, coba dibuktikkan dimana itu? lah wong sama UU boleh kok cewek umur 17 tahun menikah.

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:09:39 AM
Solusi?? Anda bilang membuka tempat pelacuran adalah solusi? Jadi sebaiknya dibuka saja kamp militer untuk pengebom bunuh diri supaya tidak kemana2x seperti sekarang? Ini bukan solusi, ini namanya pelegalan, memangnya apa buktinya kalau melegalkan pelacuran bisa menekan tingkat pelacuran? Jadi agama anda menyetujui untuk berdirinya tempat pelacuran?
Kapan saya bilang membuka tempat pelacuran adalah solusi tapi saya bilang bahwa intinya pembagian kondom gratis itu dapat membantu agar masalah tidak menjadi meluas, misal ada yang kena raja singa, kalau pelanggannya main dengan istrinya dan istrinya kena juga, kan jadi meluas masalahnya, kondom gratis setidaknya dapat membantu untuk menangkal masalah-masalah seperti itu.

Tempat pelacuran yang terpusat memang bukan solusi karena itu dibutuhkan solusi yang benar-benar solusi, disini anda dihadapkan oleh realita bahwa jika tidak ada seperti itu maka banyak pelacuran cari pelanggan di pinggir-pinggir jalan mana saja, anda mau seperti itu? dengan terpusat bisa dikontrol dari kesehatan, penyuluhan, pendidikan dan sebagainya.

Solusi ahkir yang saya maksud setelah terkumpul dapat diberikan pendidikan keterampilan untuk para PSKnya sehingga dia dapat mencari uang dengan keterampilan tersebut. Tapi bagaimana mungkin bisa sampai ketahap itu kalau tidak dikumpulkan dulu.

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:09:39 AM
Solusi bagi pelacuran adalah menikah, kalau tidak bisa maka dihukum, saya rasa manusia harus bisa belajar mengendalikan hasratnya.
Ini bukan masalah menikah atau tidak menikah, para PSK itu begituan setahu saya didominasi oleh masalah ekonomi, masalah klasik,  Indonesia itu penduduk miskinnya banyak, saya rasa anda tahu itu, sebagai tambahan terlihat banyak yang sudah menikah juga cari jajan diluar, selingkuh dan sebagainya, jadi menikah menurut saya hanya dapat mengurangi secara keseluruhan tapi tidak dapat 100% menyelesaikan semua masalah.

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:09:39 AM
Saya baru dengar ada agama yang membolehkan pelacuran seperti agama anda. Anda juga pasti bilang kalau film porno sah sah saja. Anda lihat sendiri kan di barat yang mayoritas kristen jadinya seperti apa? Apakah solusi anda yang mengatakan bahwa melegalkan prostitusi adalah ampuh untuk meredam prostitusi.
Anda itu sedikit-sedikit dihubungkan dengan agama, sudah tentu di agama yang namanya pelacuran tidak diperbolehkan, tapi bukan berarti jika ada PSK lalu dihakimi, jika agama anda mengajarkan untuk menghakimi mereka itu masalah lain, disini adalah Indonesia, anda tidak bisa menggunakan atas nama agama untuk menghakimi orang lain, ada hukum Indonesia disini.

Film porno semua orang juga tahu, itu tidak bagus untuk anak-anak, juga orang dewasa yang tidak mampu mengendalikan diri. Bagaimana untuk yang sudah menikah dan ingin lebih baik hubungannya dengan film seperti itu? saya rasa itu kembali ke mereka itu sendiri, toh mereka yang menjalani.

Itu anda sudah melakukan generalisasi, anda perlu melihat sejarah dunia ini, dunia barat sejak perubahan ke Renaissance di abad pertengahan mengubah cara berpikir barat (eropa), pengejaran ilmu pengetahuan mewabah di dunia ini mulai dari eropa, setelah era itu, amerika, asia, australia dan afrika semua terpengaruh oleh perubahan itu. Perubahan itu banyak membawa kebebasan.

Satu hal yang tidak dapat anda bantah, tindakan-tindakan yang anda sebut itu apa ada yang melakukannya atas nama agama ? tentu tidak, mereka melakukannya atas nama diri sendiri, lagi pula disana ketat aturan tentang pornografi hanya umur yang sudah dewasa yang diperbolehkan membeli content seperti itu, kalau di Indonesia ada tabloid khusus dewasa tapi anak-anak bisa membeli, nah loh, itu karena aturan yang tidak jelas.

Terlepas dari pornografi tapi berhubungan dengan atas nama agama atau diri sendiri, di Indonesia ini banyak yang menghakimi orang lain atas nama agama, berbuat anarki atas nama agama, dan sebagainya, tapi banyak yang bilang itu hanya kelompok yang salah, tapi tahu itu salah tapi tidak ada tindakan ke kelompok tersebut, budaya permisif? hanya beretorika?

Disini anda mengalami kekacauan cara berpikir, anda tidak melakukan filter dalam mengeluarkan suatu pendapat, yang dalam pikiran anda hanya generalisir, polarisasi, tanpa melihat konteks. Coba anda belajar memahami apa sih maksud pada suatu kalimat, jangan buru-buru melakukan kesimpulan.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: familycode pada Mei 14, 2011, 02:04:29 PM
Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:18:36 AM
Mas taurat itu untuk menertibkan masyarakat, supaya masyarakat bisa berjalan dengan tentram.
Anda sebaiknya belajar apa itu taurat, kenapa ada taurat.

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 11:18:36 AM
Iya teorinya kristen itu bagus, tapi prakteknya siapa yang sanggup? Anda yakin bisa terus melakukan hukum kristen tersebut seumur hidup? Saya sangat ragu, daripada anda memaafkan saya yakin anda pasti lebih suka untuk lapor polisi untk mendapatkan keadilan "mata bayar penjara gigi bayar penjara" daripada mendoakan
Prakteknya terbukti kan gereja dibakar, gereja dibom, gereja dirusak, banyak buku diluar yang membahas kristen berdasar agama lain, penodaan agama bukan ini? tapi orang kristen secara umum bersikap apa, lebih banyak diam, gereja yang sudah dirusak, dibom, dibakar, ya dibangun lagi, tidak membalas, hal seperti ini tidak pernah akan anda mengerti, karena dalam perasaan anda terlihat hanya membalas dan membalas.

Disini perlu dilihat orang itu bergerak melakukan sesuatu didasarkan sebagai apa, jika dia sebagai warga negara Indonesia, wajar saja dia  menggunakan haknya, dalam hidup bersama di negeri ini sudah ada hukum yang mengatur, contoh anda orang islam, apa anda diperbolehkan membunuh orang-orang seagama dengan anda karena mereka merebut salah satu pulau wilayah NKRI yang isinya non muslim, disini anda ada peran sebagai warga negara, tentu anda maukan membela tanah air Indonesia dari rongrongan luar yang ingin mencaplok salah satu wilayah NKRI.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:24:48 PM
Baiklah, selama tidak ada jaminan sosial bagi para orang miskin, masalah pelacuran akan saya anggap tidak bermasalah. Tapi kalau sudah ada jaminan sosial dan pelacur masih ada, maka ini adalah masalah besar.

Saya rasa solusi untuk menekan jumlah pelacur adalah mudah,menikah. Dan dalam taurat pun tidak ada keterangan tentang perzinahan, karena taurat lebih menekankan kepada orang yang telah menikah kemudian berselingkuh, bukan suka sama suka tapi berbayar.

Kutip
Prakteknya terbukti kan gereja dibakar, gereja dibom, gereja dirusak, banyak buku diluar yang membahas kristen berdasar agama lain, penodaan agama bukan ini? tapi orang kristen secara umum bersikap apa, lebih banyak diam, gereja yang sudah dirusak, dibom, dibakar, ya dibangun lagi, tidak membalas, hal seperti ini tidak pernah akan anda mengerti, karena dalam perasaan anda terlihat hanya membalas dan membalas.

Iya betul, para pelaku tersebut adalah keparat, orang dungu, fasik, munafik dan kafir, saya tidak akan membela orang2x yang bersalah, lagi pula saya bukan muslim dan saya tidak pernah membakar gereja. Tapi apa karena pelacuran bermula dari kemiskinan saya harus seperti anda berkompromi dengan pelacuran? Tidak.

Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:26:15 PM
Kutip
Anda sebaiknya belajar apa itu taurat, kenapa ada taurat.

Bagi anda taurat itu hukum biadab yang diciptakan oleh biadab kan? Anda lebih suka untuk mengikuti hukum anda sendiri daripada hukum Taurat, jadi kesimpulannya begitu kan? Saya sih tidak akan memaksa anda untuk ikut hukum taurat. Tapi saya akan membela hak2x saya berdasarkan hukum taurat kalau ada yang berani melanggar.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: familycode pada Mei 14, 2011, 03:17:10 PM
Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:24:48 PM
Baiklah, selama tidak ada jaminan sosial bagi para orang miskin, masalah pelacuran akan saya anggap tidak bermasalah. Tapi kalau sudah ada jaminan sosial dan pelacur masih ada, maka ini adalah masalah besar.
Menurut pendapat saya, yang namanya manusia itu cenderung tidak pernah puas, saya melihat ada motivasi untuk gaya hidup seperti itu, walaupun tidak dipungkiri saya melihat cenderung didominasi karena masalah ekonomi. Yang namanya PSK menurut saya dapat tetap ada selama ada pembeli dan penjual dalam hal seperti itu, yang namanya manusia mempunyai hasrat, entah itu seks, uang, kekayaan dan sebagainya, entah itu pria maupun wanita, tinggal bagaimana mencari solusi yang tepat untuk dapat menangani berbagai masalah secara substansial, bukan generalisasi atau polarisasi.

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:24:48 PM
Saya rasa solusi untuk menekan jumlah pelacur adalah mudah,menikah. Dan dalam taurat pun tidak ada keterangan tentang perzinahan, karena taurat lebih menekankan kepada orang yang telah menikah kemudian berselingkuh, bukan suka sama suka tapi berbayar.
Solusi menikah itu mengurangi, yang namanya suami cari selingkuhan kenyataannya tetap ada, jajan diluar kenyataannya tetap ada kan, Untuk Taurat tau darimana anda tahu lebih menekankan orang yang telah menikah.

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:24:48 PM
Iya betul, para pelaku tersebut adalah keparat, orang dungu, fasik, munafik dan kafir, saya tidak akan membela orang2x yang bersalah, lagi pula saya bukan muslim dan saya tidak pernah membakar gereja.
Tapi actionnya ? Bukannya banyak yang bilang amerika standard ganda, tapi bagaimana dengan yang di Indonesia, banyak yang mengecam, tapi actionnya membubarkan kelompok yang konon disebut menebar kebencian, masih ada dan tetap eksis, hal seperti ini apakah hanya retorika, terlihat indah tapi tidak ada action? budaya permisif?

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:24:48 PM
Tapi apa karena pelacuran bermula dari kemiskinan saya harus seperti anda berkompromi dengan pelacuran? Tidak.
Bukan dengan pelacuran, tapi kita perlu berkompromi dengan manusianya. Memang kalau ada PSK terus anda mau lempar batu, mau hakimi dia? yang ada juga juga anda bisa masuk hotel prodeo hahaha. Yang namanya PSK itu juga manusia, ada yang namanya bagaimana mencari solusi yang manusiawi bukan dengan cara menghakimi, seperti misal lempar batu dan sebagainya.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: familycode pada Mei 14, 2011, 03:32:01 PM
Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:26:15 PM
Bagi anda taurat itu hukum biadab yang diciptakan oleh biadab kan? Anda lebih suka untuk mengikuti hukum anda sendiri daripada hukum Taurat, jadi kesimpulannya begitu kan?
Dalam kristen ada yang namanya dosa waris, sejak adam dan hawa melanggar perintah Tuhan, maka dikenal itu, manusia jatuh dalam dosa, manusia terpisah dengan Allah, taurat itu ada untuk mengenalkan manusia akan dosa, hukum taurat dengan berbagai hukumnya itu tidak biadab karena memang memang upah dosa adalah maut, tapi setelah Tuhan Yesus menebus dosa manusia. Taurat sudah tidak lagi menjadi penuntun.

Hukum Taurat memiliki dua fungsi utama yaitu penuntun (guru) dan penuntut (hakim). Alkitab mengajarkan bahwa Kristus adalah penuntun (guru) bagi manusia menggantikan hukum Taurat. Setelah kenaikan Kristus ke Sorga, Roh Kudus menggantikan tugasnya sebagai penuntun umat manusia.

Hukum Taurat walaupun tidak menjadi penuntun lagi namun tetap adalah penuntut. Ketika Hukum Taurat menuntut, Kristus membela orang kristen. Ketika Hukum Taurat menghukum atau memvonis Kristus menebus orang kristen. Apabila Hukum Taurat batal bukankah itu berarti manusia tidak perlu dibela dan ditebus karena tidak ada yang menuntut dan menghukum atau memvonis? Hukum Taurat tidak akan berlaku lagi pada hari kiamat karena pada hari itu Kristus menggantikannya menjadi penuntut (hakim) untuk menjatuhkan vonis. Contoh penuntun adalah mata ganti mata, dan gigi ganti gigi dan itu sudah tidak berlaku lagi.

Kutip dari: Farabi pada Mei 14, 2011, 02:26:15 PM
Saya sih tidak akan memaksa anda untuk ikut hukum taurat. Tapi saya akan membela hak2x saya berdasarkan hukum taurat kalau ada yang berani melanggar.
Jadi tolok ukur anda adalah taurat dalam membela hak-hak anda, anda penganut yudaisme?
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: Farabi pada Mei 15, 2011, 05:41:47 AM
Kutip
Tapi actionnya ? Bukannya banyak yang bilang amerika standard ganda, tapi bagaimana dengan yang di Indonesia, banyak yang mengecam, tapi actionnya membubarkan kelompok yang konon disebut menebar kebencian, masih ada dan tetap eksis, hal seperti ini apakah hanya retorika, terlihat indah tapi tidak ada action? budaya permisif?

Apanya yang tidak ada action? Kan polisi sudah mengusut, orang2x NU juga sudah menurunkan banser. Jadi terorist atau tidak jadi teroris tergantung individunya anda tidak bisa menggeneraliris semua pembaca quran seperti demikian, contohnya saya, saya tidak terpikir untuk membunuh anda biarpun saya baca quran, lagipula ini bukan urusan saya, tapi urusan umat islam.

Kutip
Jadi tolok ukur anda adalah taurat dalam membela hak-hak anda, anda penganut yudaisme?

Kalau yang disebut sebagai yudaisme adalah orang yang mengikuti taurat, maka iya saya pengikut yudaisme, tapi kalau pengertiannya adalah keturunan yahudi saya bukan pengikut yudaisme.
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: Farabi pada Mei 15, 2011, 05:42:56 AM
Kutip
Solusi menikah itu mengurangi, yang namanya suami cari selingkuhan kenyataannya tetap ada, jajan diluar kenyataannya tetap ada kan, Untuk Taurat tau darimana anda tahu lebih menekankan orang yang telah menikah.

Itulah gunanya hukuman. Seorang pencuri yang kelaparan bukan kemudian ditangani dengan melepas semua kamera di SUpermarket kan? Tapi diberi sanksi. Saya rasa begitu.
Coba anda tanya ibu anda, apakah baik membiarkan seorang suami yang berselingkuh untuk memberinya uang supaya jajan di tempat pelacuran?  ;D
Judul: Re: Perdagangan manusia
Ditulis oleh: familycode pada Mei 15, 2011, 06:47:27 AM
Kutip dari: Farabi pada Mei 15, 2011, 05:41:47 AM
Apanya yang tidak ada action? Kan polisi sudah mengusut, orang2x NU juga sudah menurunkan banser. Jadi terorist atau tidak jadi teroris tergantung individunya anda tidak bisa menggeneraliris semua pembaca quran seperti demikian, contohnya saya, saya tidak terpikir untuk membunuh anda biarpun saya baca quran, lagipula ini bukan urusan saya, tapi urusan umat islam.
Saya tidak bilang tidak ada action sama sekali, tapi dalam konteks ini arti action adalah yang berhubungan dengan kelompok-kelompok yang konon disebut menebar kebencian, melakukan anarki, nama kelompok itu masih ada dan eksiskan, yang penting kan realitanya, presiden menginstruksikan apa, realitanya apa? retorika?

Kutip dari: Farabi pada Mei 15, 2011, 05:41:47 AM
Itulah gunanya hukuman. Seorang pencuri yang kelaparan bukan kemudian ditangani dengan melepas semua kamera di SUpermarket kan? Tapi diberi sanksi.
Apa hubungannya dengan seorang pencuri? saya rasa sudah jelas yang saya reply diatas, negeri ini mempunyai hukum yang mengatur untuk kepentingan bersama.

Kutip dari: Farabi pada Mei 15, 2011, 05:41:47 AM
Coba anda tanya ibu anda, apakah baik membiarkan seorang suami yang berselingkuh untuk memberinya uang supaya jajan di tempat pelacuran?  nyengir
Berselingkuh itu yang saya tahu secara umum ya diam-diam, misal anda sudah menikah, dan ingin selingkuh dan jajan diluar, masa anda mau bilang-bilang sama istri anda, kecuali memang mungkin anda mau cerai itu lain lagi.