Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 12, 2024, 10:30:50 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 76
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 32
Total: 33

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Reinkarnasi

Dimulai oleh peregrin, Februari 18, 2007, 07:56:37 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

peregrin

boleh nanya ya, kalau nggak salah konsep reinkarnasi dlm agama budha dan hindu itu beda ya? bedanya di mana ya tepatnya?
Trus, kalau kita semua hasil reinkarnasi dr kehidupan sebelumnya, berarti jumlah penduduk dunia seharusnya ya segitu2 aja dunk (lha berarti kondom tu jg menghalangi reinkarnasi ya)... *bingung  ???  ???  ???
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

reborn

Kutip dari: peregrin pada Februari 18, 2007, 07:56:37 PM
boleh nanya ya, kalau nggak salah konsep reinkarnasi dlm agama budha dan hindu itu beda ya? bedanya di mana ya tepatnya?

Mau jawab tapi gak tau juga  :-X Hanya taunya kalo Hindu itu banyak mengadaptasi kepercayaan2 lain, termasuk budha. Kalo beda konsep reinkarnasinya saya gak tau.

KutipTrus, kalau kita semua hasil reinkarnasi dr kehidupan sebelumnya, berarti jumlah penduduk dunia seharusnya ya segitu2 aja dunk (lha berarti kondom tu jg menghalangi reinkarnasi ya)... *bingung  ???  ???  ???

Kalo reinkarnasi termasuk semua makhluk hidup, belum tentu juga dong. Kita kan belum tau jumlah keseluruhan makhluk hidup, kehidupan laut misalnya. Tapi gak tau juga sih... tunggu yang lebih tau dehh hehe


DeJoko

Kutip(lha berarti kondom tu jg menghalangi reinkarnasi ya)... *bingung ??? ??? ???
Termasuk semua alat kontrasepsi, haid, mimpi basah, masturbasi dan sejenisnya.

Saya sih nggak ngerti soal Reinkarnasi, maap.

:-*
DeJoko

reborn

Kutip dari: DeJoko pada Februari 20, 2007, 12:23:24 AM
Kutip(lha berarti kondom tu jg menghalangi reinkarnasi ya)... *bingung ??? ??? ???
Termasuk semua alat kontrasepsi, haid, mimpi basah, masturbasi dan sejenisnya.


??? ??? ??? bingung

skuler

Kutip dari: peregrin pada Februari 18, 2007, 07:56:37 PM
kalau nggak salah konsep reinkarnasi dlm agama budha dan hindu itu beda ya? bedanya di mana ya tepatnya?
kalo menurut saya siii..sama2 aja....soale agama mereka sama2 percaya karma yang menghasilkan reinkarnasi...CMIIW....
Kutip dari: peregrin pada Februari 18, 2007, 07:56:37 PM
kalau kita semua hasil reinkarnasi dr kehidupan sebelumnya, berarti jumlah penduduk dunia seharusnya ya segitu2 aja dunk......
gak bisa gitu dong bung..!!....
anda harus memetakan dulu seluruh kehidupan di jagad raya ini...(yang riil n gaib)....
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

reborn

Kutip dari: widy.rotib pada Maret 23, 2007, 01:31:16 AM
kalo menurut saya siii..sama2 aja....soale agama mereka sama2 percaya karma yang menghasilkan reinkarnasi...CMIIW....

Gw juga gak paham betul, tapi setau gw hindu banyak menyerap ajaran buddha juga... cuma apa ajaran reinkarnasi juga dari buddha, itu gak tau...

Kutip
gak bisa gitu dong bung..!!....
anda harus memetakan dulu seluruh kehidupan di jagad raya ini...(yang riil n gaib)....

Cek profilenya dulu tante.... itu bung apa bungwati  ;D

scientific

Bagi yang ingin mengetahui lebih detail mengenai kelahiran kembali (Reborn) bukan reinkarnasi (dalam Buddhism tidak mengenal reinkarnasi), silakan klik link berikut: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Semoga bermanfaat,

izumi

ada yang pernah baca ngga bukunya tentang alam aRwah..........
lupa deh pengarangnya.......
disitu banyak cerita2 yang menjelaskan mengenai kehidupan setelah mati........
ntah deh betul atau tidak..........
Reinkarnasi.......
kehidupan kembali setelah mati.............
mungkin ya mungkin tidak..........
tapi salah satu ceritanya gini........
ada seorang anak yang kurang lebihlah 18 tahun,,
bermimpi bertemu seorang anak kecil yang bkn hatinya tersentuh,
lama kelamaan bukan hanya lewat mimpi,, kadang2 jika tidak ada orang anak kecil itu datang disudut ruangan dan bicara banyak hal dengan anak itu..........
dia tanya kamu siapa dia jawab saya calon anakmu jika kamu menikah nanti......
lantaran amat ingin bertemu dia minta org tuanya untuk menikahkannya........
org tuanya ga stuju.......krn pertimbangan umur yang masih amat sangat muda.........
tapi anak itu bersikeras.........karna amat inginnya dia bertemu anak kecil itu.....
org tuanya malah mangira anaknya gila...dan membawanya ke RSJ...
namun dokter RSJ nya bilang gini anak anda tidak gila dia hanya ingin dinikahkan........
krn tidak ada jalan lain org tuanya pun mencarikan jodoh untuk anaknya..........
org tuanya berkata dan marah klo2 mmg hanya untuk menikah knp harus berbohong,,ank itu berkata jika saya dinikahkan ayah akan melihat apa yang saya katakan benar....jika dinikahkan saya akan mendapatkan anak laki2 dengan ciri bertailalat di atas bibirnya...................
setelah menikahhhhhhh gambaran2 anak kecil itu mulai memudar........
jarang lagi ank itu bertemu baik dalam mimpi maupun scra langsung..........
sampai suatu malam dia terbangun dan melihat anak itu diatas perut istrinya dan Hilang...... tidak berapa lama setelah peristiwa itu istrinya dinyatakan hamil, dan melahirkan beberapa bulan kemudian.......dengan gambaran wajah serta ciri2 yang sama dengan yang diceritakan ke org tuanya..........
emh percaya ga percaya sih tentang kebenarannya...........
jadi gimana re inkarnasi???alam Arwahhhhhhhh.................
emmmmmmmmmmmmmmhhh

workaholic

kalo arwah si gw pcaya ada di skitar kt...tmn gw ada yg punya sixth sense bisa ngeliat yg gituan
mnurut dia sih kalo arwah 'bentuk'nya tdk mnyeramkan...yg mnyeramkan itu jin
nah jin itu kga tau dah drmana asalnya..yg jlas auranya slalu berbenturan dg manusia..
tp mrk justru sgt suka hdp bdampingan dg manusia, apalagi yg byk sisi buruknya...kalo diplihara trs mnerus akan berakibat buruk buat kondisi ksehatan n kjiwaan...gejala org yg hdpnya didampingi jin itu suka sakit2an...trs kondisi kjiwaannya jg labil...emosian, pikiran kacau, dsb...
nah katanya spy ga didekatin ma jin, hrs rajin bdoa (tulus doanya) n byklah berbuat kbaikan...
gitu d kata "master shifu" (*dah kek di kungfu panda aja  ;D)
kalo reinkarnasi mgkn ada...tp gw blm liat kisah nyatanya sih, jd masi ragu2  ??? krn di agama gw ga pnah disebutkan reinkarnasi, adanya kehidupan kekal...jd kalo dikasih pilihan, mending gw milih hdp kekal aja dah, drpd tar ga jlas reinkarnasi jd apa...hehehehe piss   :-*
Life is Precious. Life is all about choices and chances..
So LIVE your LIFE to the fullest :)

notwelldefined

reinkarnasi sepertinya lebih masuk akal dibanding kehidupan kekal setelah kematian.
buat apa coba kehidupan kekal setelah kematian? tinggal di surga terus...? pasti bosan dan capek. apalagi di neraka terus...
terus tugas tuhan setelah itu ngapain?


peregrin

Kutip dari: notwelldefined pada Juli 09, 2008, 05:09:43 PM
reinkarnasi sepertinya lebih masuk akal dibanding kehidupan kekal setelah kematian.
buat apa coba kehidupan kekal setelah kematian? tinggal di surga terus...? pasti bosan dan capek. apalagi di neraka terus...
terus tugas tuhan setelah itu ngapain?


dulu ada yg pernah nanya gini ke saya: kalau Tuhan itu Maha Adil, kenapa ada neraka? bayangkan, manusia paling lama berbuat dosa selama 80-an tahun, lho hukumannya kok kekal? ngga adil dong itu ... gimana pendapat yg lain?  ;)

tentang surga juga... kita bisa merasa senang, karena tahu gimana itu rasanya sedih / sakit ... tidak ada putih kalau tidak ada hitam ... setelah tinggal di surga terus, tiap hari (katanya) bersenang2, apa kita bakal merasa senang lagi?

ada yg bisa memberi pencerahan lebih jauh kah tentang konsep surga dan neraka ini?
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

izumi

jika surga dan neraka tak pernah ada........
mampuka
Kutip dari: peregrin pada Juli 09, 2008, 05:43:24 PM
Kutip dari: notwelldefined pada Juli 09, 2008, 05:09:43 PM
reinkarnasi sepertinya lebih masuk akal dibanding kehidupan kekal setelah kematian.
buat apa coba kehidupan kekal setelah kematian? tinggal di surga terus...? pasti bosan dan capek. apalagi di neraka terus...
terus tugas tuhan setelah itu ngapain?


dulu ada yg pernah nanya gini ke saya: kalau Tuhan itu Maha Adil, kenapa ada neraka? bayangkan, manusia paling lama berbuat dosa selama 80-an tahun, lho hukumannya kok kekal? ngga adil dong itu ... gimana pendapat yg lain?  ;)

tentang surga juga... kita bisa merasa senang, karena tahu gimana itu rasanya sedih / sakit ... tidak ada putih kalau tidak ada hitam ... setelah tinggal di surga terus, tiap hari (katanya) bersenang2, apa kita bakal merasa senang lagi?

ada yg bisa memberi pencerahan lebih jauh kah tentang konsep surga dan neraka ini?



Entah dari mana mula kata "surga" dan "neraka". Tak dapat pula dijejaki mengapa "surga" mesti berantonimkan "neraka". Kitab-kitab suci, dengan bahasa asli, tak satupun yang menyebutkan nama "surga" atau "neraka" di dalamnya. Yang ada cuma "jannah" dan "an-nar" (dalam AlQuran), Taman Eden (dalam Injil), dan sejumlah nama asing lainnya. Namun, dari semua itu, satu yang paling jelas bisa dipahami adalah : salah satu dari kedua nama tersebut (surga dan neraka), melambangkan imbalan berupa kenikmatan. Entah itu yang kita sebut sebagai "surga" atau "neraka".
Dalam filsafat Mateialisme-nya Marx, berdasarkan teori-teori di Das Capital, tampak jelas bahwa surga dan neraka hanya buaian belaka. Ini dihembuskan sebagai alat tipu daya kaum lemah untuk selalu tunduk akan kehadiran entitas "mahabesar" yang direkayasa dan dipanggil "tuhan". Materialisme, menyanggah adanya Tuhan, apalagi surga dan neraka ciptaan-Nya.
Materialisme bukan lagi hanya sekadar teorinya Karl. Ia menjelma secara tidak langsung dan telah merasuki hampir sebagian besar jiwa manusia hari ini. Apa sih yang tidak diukur dengan materi ? Kita begitu mengagungkan seseorang yang kaya raya, sedang di puncak karir, dan punya pulau sendiri. Kita tak lagi sudi naik becak melewati persimpangan jalan yang ramai kendaraan roda empat. Kita gengsi, karena becak jauh lebih murah nilai materialnya dibanding mobil. Yang lebih tragis, kita hanya baru mau menjadi makmum dari imam yang berpakaian menterang, atau uztads yang bermobil mewah di tengah permukiman kumuh dalam kota. "Keimanan" kita ditentukan oleh materi!
Karl Marx menang. Ia mengalahkan keteguhan nurani, yang setiap saat larut dalam romantisme ritual. Ibadah jalan terus, tetapi materi tetap mengekang jiwa dan kemerdekaan fitri kita. Paradoks muncul beriringan, antara keinginan masuk surga :"rumah imbalan kenikmatan Tuhan" dan kepentingan materialisme yang menghanyutkan. Setiap sendi dialiri oleh nilai kurs mata uang. Denyut nadi, bahkan menunjukkan irama dunia yang bergelimang harta benda.
Saat tersadar, kita lalu dengan refleks memohon ampunan Tuhan, beribadah dengan khusuk, dan berdoa untuk bisa dapat "tiket" ke "surga" — tempat dongeng yang selalu diceritakan secara turun-temurun oleh leluhur, tanpa jelas keberadaannya. Sejenak melupakan alam materi, kita belum juga terbangun sepenuhnya. Atau belum memahami mengapa harus bertobat, atau beribadah kepada 'Tuhan". Ketika sadar terjebak dalam kehinaan dan kedosaan, kita berasumsi seakan tuhan murka dan menjebloskan kita ke neraka : "kandang balasan untuk penderitaan dari Tuhan". Lantas, dengan bersegera, memohon ampunan – setidaknya untuk diberi kesempatan masuk surga.
Kita seakan terpenjara dengan hadirnya bipolarisasi surga dan neraka, padahal kita juga tak pernah ke sana. Banyak di antara kita, bertobat dan beribadah sekuat tenaga, hanya untuk mendapatkan surga di hari kebangkitan kelak. Kita banyak menyerukan oang lain untuk tidak terjebak masuk neraka. Dalam gelimangan materi yang duniawi, kita mencoba menerawang kharisma kenikmatan surgawi. Kita hanya akan hikmad bershalat saat berada di masjid megah berlantai marmer dan dilengkapi pendingin. Suara kita hanya terdengar merdu jika bernyanyi di altar berkilau permadani. Kita hanya bisa beribadah, apabila berada di dalam kuasa harta benda. Lewat ubun-ubun harta, kita juga tak luput meneropong celah-celah untuk bisa memandang – sedikitnya mencium bau surga.
Agaknya, dengan fenomena di atas, setidaknya kita bisa sadar. Betapa selama ini agama telah begitu banyak menyesatkan manusia. Pun tak luput buku-buku tebal hasil pemikiran tokoh besar yang pernah ada. Kita menjadi kelinci tak berdaya, yang dipermainkan dalam permainan yang asyik kita mainkan. Kita hanyut dalam dekapan materi, sembari secara kontras, mengiming-imingi harum surga dalam hidup kita kelak. Kita, dengan banyaknya ibdah yang dilakukan, mengharapkan imbalan yang sebenarnya juga "materiil" sifatnya, yakni surga! Kita tak ingin neraka, padahal, keduanya ciptaan Tuhan. Kita belum bisa menyatukan kedua entitas tersebut, dan menjadikannya hanya sebagai "kabar sementara" yang tidak abadi. Kita belum berani – masih malu-malu, untuk bilang : "Saya beribadah karena mencintai-Nya".
Setiap makhluk dikreasi oleh sang Khalik untuk beribadah. Peribadatan yang dimaksud adalah proses perjalanan menuju limit kesempurnaan hakiki; bersatu dengan-Nya tetapi tak menyatu, dan terpisah tetapi tak berjarak. Gelimang harta, layaknya tidak menjadi sandungan perjalanan, tetapi harus dipandang sebagai pelengkap sekunder saja. Beribadah, bukan untuk masuk surga dan menghindari neraka, tetapi lebih sebagai ikhtiar melepas segala ego kemanusiaan kita di hadapan sang berego : Rabb.
Jika demikian adanya, surga dan neraka sebenarnya tidak perlu ada. Atau sebenarnya memang tidak pernah ada. Mengapa terus mempertentangkannya ?

Article by :Asri Tadda,
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

rawWARus

 ???Kalo ada renkarnasi capek donk yg udah berbuat baik selama hidupnya tar ga masuk2 surga krn hidup lagi dibumi...cepek deh...
trus buat apa da surga dan neraka? ;D
SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...

notwelldefined

Kutip dari: am crazyman pada Juli 13, 2008, 09:58:29 AM
???Kalo ada renkarnasi capek donk yg udah berbuat baik selama hidupnya tar ga masuk2 surga krn hidup lagi dibumi...cepek deh...
trus buat apa da surga dan neraka? ;D
sayangnya memang tidak ada yang pernah bisa membuktikan bahwa surga atau neraka itu ada.
apakah berbuat baik itu capek/melelahkan? sehingga untuk bisa menebusnya harus diganjar dengan masuk surga? apakah kita menghindar dari berbuat jahat guna menghindari neraka?
padahal jika kebahagiaan ada terletak pada berbuat baik itu sendiri, maka orang yang mati tentu akan lebih bahagia jika dia dikembalikan lagi ke dunia untuk mengulang perbuatan baiknya. dan jika orang yang berbuat jahat merasa menyesal (ini bentuk ketidakbahagiaan) atau perbuatan jahatnya, dia kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya. lebih adil bukan? :D
dengan konsepsi seperti ini, tidak akan ada orang yang menunda-nunda untuk berbuat kebaikan, seperti dalam salah satu agama yang menjelaskan bahwa sejahat apapun manusia jika di ujung kehidupannya menutupnya dengan keimanan (bertobat), maka dia akan mendapatkan tiket ke surga untuk selama-lamanya. jadinya, ya... banyak koruptor yang berpikir "ntar deh gw tobat..."

rawWARus

 ;D ;D ;D :o :o :o :-*
ya u ada betulnya jg ;D ;D ;D
mungkin para pejabat harus di sumpah mati x... ;D ;D ;D
SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...