Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 11:39:49 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 88
Total: 88

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Reinkarnasi

Dimulai oleh peregrin, Februari 18, 2007, 07:56:37 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

#90
Kutip dari: semut-ireng pada Mei 03, 2010, 11:16:56 PMAnda mengartikan rupakkanda secara sempit :  adalah jasmani alias tubuh fisik.  Dan hal itu yang saya pertanyakan.   Dari link yang anda berikan,  saya kutip selengkapnya di bawah ini  :

"   Khandha pertama ialah "kegemaran kepada bentuk" (rupakkhandha). Dalam kelompok ini termasuk empat Mahabhuta, yaitu empat unsur yang terdiri dari benda padat, cair, panas dan gerak.
Juga termasuk dalam kelompok ini benda-benda dan hal-hal yang dapat kita hubungkan dengan empat Mahabhuta itu seperti lima indria kita (mata, hidung, telinga, lidah dan badan) dengan obyek-sasarannya seperti bentuk-bentuk yang terlihat, suara, bebauan, perasaan lidah dan benda-benda yang dapat disentuh, dan juga pikiran, gagasan dan konsepsi yang berada dalam alam obyek pikiran (dhammayatana). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bentuk-bentuk secara keseluruhan, baik yang berada di dalam badan kita maupun obyek sasarannya, tercakup dalam Rupakkhanda ini. "  ( Kutipan )



Jelas rupakkanda bukan hanya jasmani alias tubuh fisik,  tetapi juga bentuk2 secara keseluruhan,  baik yang berada di dalam badan  kita maupun obyek sasarannya.  Lalu mengapa anda mengatakan  :  Gak kebayang tubuh fisik meninggalkan tubuh.. ? ??? ???

Bukankah ada rupakkanda yang bersifat non fisik / berada dalam alam obyek pikiran / dhammayatana yang meninggalkan tubuh ..... ?? ::) ::) ::)


Justru anda yang mengartikan secara sempit bukan?

4 unsur seperti padat, cair, panas dan gerak, apa itu bisa disebut sebagai 'kegemaran'? Padahal 4 unsur itu yang menyusun tubuh manusia. Dan kenapa rupakhanda sering disebut secara sederhana sebagai jasmani?

Lalu apa itu rupakhanda yang meninggalkan tubuh fisik? Rasanya anda benar-benar bikin aku berpose facepalm melulu...

Jangan lupa, Buddhisme mengakui tilakkhana atau tiga corak umum, salah satunya adalah anatta (tanpa aku). jadi apa yang disebut aku atau pribadi itu sejatinya hanya khayalan. Tambah pusing?  :D

*Dari awal sudah aku peringatkan, jangan main comot terus ditafsirkan suka-suka. Tapi anda masih ngotot melakukannya. Entar facepalm akan jadi pose khasku saat meladeni anda (dan anggik) ::)

semut-ireng

Jadi,  link yang anda sampaikan itu ngga benar menurut pandangan anda karena memasukkan obyek pikiran / dhamayatana ke dalam pengertian kegemaran kepada bentuk ? ???

Lalu,  jika 5 kelompok kehidupan itu anda katakan sebagai bahan,  dan  dibuat rumah oleh pembuat rumah / nafsu keinginan,  dari mana pembuat rumah itu mendapatkan bahan  ?  Tolong anda jelaskan ya ? ::)

Soal anatta,  kenapa tambah pusing ?  Bukankah tidak ada orang yang bisa menjelaskan anatta ( tanpa aku )  tanpa mengalami sendiri,  tanpa menjalani sendiri.   Tidak ada yang bisa menjelaskan bila apa yang anda sebut sebagai  "  aku atau pribadi itu sejatinya hanya khayalan  "  masih melekat,  karena  "  aku "  yang anda sebut itulah yang mengalami penderitaan.  Anda merasa mampu menjelaskan anatta  ??   Bukankah hal itu bagian yang terpenting dari Buddhisme,  sehingga manusia disuruh untuk datang-lihat-dan buktikan sendiri  ?  :)

Pi-One

#92
Kutip dari: semut-ireng pada Mei 04, 2010, 10:46:16 AM
Jadi,  link yang anda sampaikan itu ngga benar menurut pandangan anda karena memasukkan obyek pikiran / dhamayatana ke dalam pengertian kegemaran kepada bentuk ? ???

Lalu,  jika 5 kelompok kehidupan itu anda katakan sebagai bahan,  dan  dibuat rumah oleh pembuat rumah / nafsu keinginan,  dari mana pembuat rumah itu mendapatkan bahan  ?  Tolong anda jelaskan ya ? ::)

Soal anatta,  kenapa tambah pusing ?  Bukankah tidak ada orang yang bisa menjelaskan anatta ( tanpa aku )  tanpa mengalami sendiri,  tanpa menjalani sendiri.   Tidak ada yang bisa menjelaskan bila apa yang anda sebut sebagai  "  aku atau pribadi itu sejatinya hanya khayalan  "  masih melekat,  karena  "  aku "  yang anda sebut itulah yang mengalami penderitaan.  Anda merasa mampu menjelaskan anatta  ??   Bukankah hal itu bagian yang terpenting dari Buddhisme,  sehingga manusia disuruh untuk datang-lihat-dan buktikan sendiri  ?  :)
Yang bilang gak benar siapa? yang kubilang, anda yang menafsirkannya sesuka anda.

Bahan itu sesuatu yang dirangkai, dan saat bahan itu lengkap dan terangkai, itulah yang disebut 'manusia'. Sebelumnya, sudah paham belum tentang 5 khanda yang membentuk manusia? kalau ini saja anda masih tafsirkan seenak udel, mau dijelasin bagaimana juga gak bakal ngeh kan?

Dalam Buddhisme, kelahiran adalah munculnya panca khanda ini (Sang Buddha dan ajaran-ajarannya bagian 2, Bab 28, hal 152, Bhante Narada

Sutta terkait:
Sama seperti bila bagian-bagian dirangkaikan
Maka timbullah kata kereta perang",
Demikian juga pengertian tentang ada
Bila agregat-agregatnya hadir


Dalam kata-kata lain:
Dan sebagaimana ketika bagian-bagian dirangkai (dengan tepat)
kata 'kereta perang' muncul (dalam pikiran kita)
Demikian pula penggunaan kita mengatakan
Satu makhluk ketika kumpulan faktor-faktor itu ada


Terus, anda belum jawab nih. Apa maksud anda dengan rupakhanda yang meninggalkan tubuh fisik? :D

semut-ireng

#93
Kutip dari: Pi-One pada Mei 04, 2010, 07:06:34 PM
Yang bilang gak benar siapa? yang kubilang, anda yang menafsirkannya sesuka anda.

Bukankah anda yang menulis  :  4 unsur seperti padat, cair, panas dan gerak, apa itu bisa disebut sebagai 'kegemaran'? :o

Padahal jelas tertulis dalam kutipan,  tentang apa yang anda tanyakan itu disebutkan pertama yang termasuk "  kegemaran kepada bentuk  ". :D


Kutip dari: Pi-One pada Mei 04, 2010, 07:06:34 PM
Bahan itu sesuatu yang dirangkai, dan saat bahan itu lengkap dan terangkai, itulah yang disebut 'manusia'. Sebelumnya, sudah paham belum tentang 5 khanda yang membentuk manusia? kalau ini saja anda masih tafsirkan seenak udel, mau dijelasin bagaimana juga gak bakal ngeh kan?

Dari postingan anda di atas,  anda belum menjawab pertanyaan saya :  dari mana  pembuat rumah itu mendapatkan bahan ? ;D ;D


Kutip dari: Pi-One pada Mei 04, 2010, 07:06:34 PM
Terus, anda belum jawab nih. Apa maksud anda dengan rupakhanda yang meninggalkan tubuh fisik? :D

Saya sudah menyebutkan yang anda tanyakan itu,  dan apa yang saya sebutkan justru anda pertanyakan,  dengan tambahan komen :    Rasanya anda benar-benar bikin aku berpose facepalm melulu... :D :D

Entar kalau saya ulang  apa yang telah saya sebutkan,  saya takut anda ketagihan berpose facepalm ..........

Baca lagi dengan cermat postingan saya. :)


Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 04, 2010, 10:30:31 PMBukankah anda yang menulis  :  4 unsur seperti padat, cair, panas dan gerak, apa itu bisa disebut sebagai 'kegemaran'? :o

Padahal jelas tertulis dalam kutipan,  tentang apa yang anda tanyakan itu disebutkan pertama yang termasuk "  kegemaran kepada bentuk  ". :D
Apakah anda hanya membaca kutipan, dan tidak membaca pembahasan lebih lanjut. bahkan 'kegemaran' di sini, apakah kegemaran seperti hobi, atau kegemaran macam apa, apakah anda tahu?

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 04, 2010, 10:30:31 PMDari postingan anda di atas,  anda belum menjawab pertanyaan saya :  dari mana  pembuat rumah itu mendapatkan bahan ? ;D ;D
Dari mana? bahan jasmani, tentunya didapat dari orang tuanya :)

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 04, 2010, 10:30:31 PM
Saya sudah menyebutkan yang anda tanyakan itu,  dan apa yang saya sebutkan justru anda pertanyakan,  dengan tambahan komen :    Rasanya anda benar-benar bikin aku berpose facepalm melulu... :D :D

Entar kalau saya ulang  apa yang telah saya sebutkan,  saya takut anda ketagihan berpose facepalm ..........

Baca lagi dengan cermat postingan saya. :)
Gak usah ngeles! Anda tidak menyebutkan satupun rupakhanda yang meninggalkan tubuh. Silakan quote posting anda kalau perlu! Atau aku akan berpose facepalm untuk tiap posting anda?

Dulu ngotot Samma Sambuddha adalah Tuhan, lantas maksa kalau sudah dijelaskan, lalu mungkir kalau Samma Sambuddha adalah Tuhan. Saat disodorkan sutta dalam bahasa asli dan minta ditunjukkan bagian mana yang merujuk Tuhan, langsung kura-kura dalam perahu.

kalau gak niat diskusi dan debat, ya gak usah. Sesimpel itu.

semut-ireng

#95
Ngeles ?  Buat apa ngeles,  itu bahasa yang sering anda gunakan,  dan justru menunjukan bahwa anda belum paham dengan permasalahan yang didiskusikan.  Tempo hari anda bilang saya ngeles,  itu kan permasalahannya sudah anda komentari panjang lebar,  dan terakhir anda menerjemahkan sendiri suttanya,  lalu anda tanyakan lagi bagian mana dari sutta yang menunjukkan Tuhan ?  Apa artinya kalau bukan anda belum paham,  atau anda mau memaksakan pendapat anda  ? Sama kasusnya dengan temen anda yang dulu itu,  saya minta sampaikan bait apa adanya,  sesimpel itu yang saya minta,  masih juga ditambahi penjelasan dalam tanda kurung.  ??? ??? 

Sekarang terulang lagi.   Bukankah yang anda pertanyakan sudah saya sampaikan, dan bahkan sudah anda komentari,  lalu saya minta anda baca lagi postingan saya dengan cermat.  Sesimpel itu.   Dan apa yang saya sampaikan bukan tafsiran saya,  melainkan saya kutip dari link yang anda berikan.   Coba baca lagi link yang anda sampaikan itu dengan cermat,  jika anda belum paham,  dan masih minta kepada saya untuk menunjukkan,  saya tinggal mengutip lagi dari kutipan yang telah saya sampaikan.  Sesimpel itu.

Lalu,  apakah sesimpel itu jawaban anda atas pertanyaan saya :  dari mana pembuat rumah mendapatkan bahan ?  Anda jawab :  Bahan jasmani,  tentunya didapat dari orang tuanya.  Lha tempo hari anda menjelaskan kepada saya,  bahwa orang yang sangat memahami hukum karmaphala dan punarbawa itu bisa memilih bila ingin dilahirkan oleh ibu yang permaisyuri raja atau rakyat jelata,  di Jawa atau di negara Inggris sana,  lalu bahannya dibawa dari mana ?? ::) ::)

Jangan2 anda juga belum paham pembahasan dari link yang anda sampaikan itu,  misalnya yang saya kutip di bawah ini  :

"   Dalam hal ini paham Buddhis bertentangan sama sekali dengan paham kaum Cartesian yang berbunyi "cogito ergo sum" yang berarti "aku berpikir, dan karena itu aku ada."  ( Kutipan  ).

Terus terang saya baru tahu dari link itu bahwa paham Buddhis bertentangan dengan paham Descartes yang mengatakan  cogito ergo sum,  atau  "  aku berpikir,  dan karena itu aku ada ",  atau    "  I think,  therefore I am  ".      Dan entah mengapa,  mungkin karena kebetulan saja,  beberapa bulan yang lalu sudah ada postingan saya di forsa ini,  saya sampaikan boleh nggak  "  I think,  therefore I am  "   diganti menjadi  :  "  I feel,  therefore I am  "  ?    Silakan anda periksa kembali  postingan saya,  kalau ngga salah berdekatan dengan postingan anda,  bahkan ketika saya membenarkan postingan anda yang singkat : itu persepsi. :)

semut-ireng

Tambahan :

Apakah anda sependapat atau tidak sependapat bahwa paham Buddhis bertentangan sama sekali dengan paham kaum Cartesian ?  Bila anda sependapat,  tolong jelaskan argumentasi anda,  tidak menggunakan argumentasi dalam link itu,  menggunakan logika yang sederhana saja secara akal sehat sebagai bagian dari pengetahuan tentang diri sendiri,  karena tentunya anda sendiri yang paling paham terhadap diri anda sendiri. :)

Pi-One

Anda sama sekali tak bisa menunjukkan keberadaan Tuhan dalam sutta tadi, kecuali ngotot 'Buddha yang maha sempurna' adalah Tuhan dan Buddha adalah siswanya. kalau gak bisa buktikan, ya weis, itu artinya anda memang asal ngoceh.  :angel:

Dan soal bahan, apa yang anda harapkan? bahannya berpindah dari tubuh lama ke tubuh baru? Atau gimana? Dan soal memilih, itu bukan berarti dia memilih lahir dari orang tua A dan B. Tapi sesuai apa yang diperbuatnya, ia bisa membuat kondisi kelahiran yang menguntungkan. Soal lahir di mana, rasanya aku gak bilang pasti bisa.

Dan soal cogito ergo sum? Dulu sudah pernah kubahas dengan Pak Tua, kalau gak salah. Dan ya, Buddhisme tidak menerima pandangan ini. Buddhisme tidak menerima konsep keberadaan satu pribadi yang tetap, tidak berubah. Buddhisme adalah anatta, tanpa aku. Lalu apa itu si pemikir? Buah dari pikirannya sendiri.

semut-ireng

Kutip dari: Pi-One pada Mei 05, 2010, 09:08:33 PM
Dan soal memilih, itu bukan berarti dia memilih lahir dari orang tua A dan B. Tapi sesuai apa yang diperbuatnya, ia bisa membuat kondisi kelahiran yang menguntungkan. Soal lahir di mana, rasanya aku gak bilang pasti bisa.

Apakah ada manusia,  walaupun telah memiliki pengetahuan sempurna,  yang bisa memilih / menentukan waktu dan saat serta tempat di bagian bumi mana dia akan meninggal dunia,  lebih2 apakah ada yang bisa mengundurkan atau memajukan waktu hari kepastannya itu.   Siapa yang menentukan Hari Kepastian itu,  sedangkan Sang Buddha mengajarkan bahwa dukka disebabkan oleh diri sendiri ? :)

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 05, 2010, 10:14:27 PMApakah ada manusia,  walaupun telah memiliki pengetahuan sempurna,  yang bisa memilih / menentukan waktu dan saat serta tempat di bagian bumi mana dia akan meninggal dunia,  lebih2 apakah ada yang bisa mengundurkan atau memajukan waktu hari kepastannya itu.   Siapa yang menentukan Hari Kepastian itu,  sedangkan Sang Buddha mengajarkan bahwa dukka disebabkan oleh diri sendiri ? :)
Susah nangkap omongan anda...

Ada kondisi dimana kelahiran dimungkinkan, dijabarkan dalam Budhisme. Tapi aku tak berniat menjelaskan di sini, karena sudah merasakan latensi akan anda tafsirkan sesuka anda lagi. Pengalaman sudah mengajarkanku :)

semut-ireng

#100
Susah menangkap omongan saya atau susah menjawabnya ? ;D ;D   Ngelesologi  ???

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 05, 2010, 10:42:51 PM
Susah menangkap omongan saya atau susah menjawabnya ? ;D ;D   Ngelesologi  ???
Susah menyesuaikannya dengan level daya tangkap anda. Aku kasih penjelasan, anda menafsirkannya dengan gaya Lia Eden.

Jangan-jangan memang niat bikin Buddhisme perjuangan :P

semut-ireng

Itulah ciri orang sains yang sainsnya kurang pergaulan.   Menyampaikan link tanpa memberi tahu apa maksudnya,  dan ketika sebagian link itu dikutip,  eh,  disangkal sendiri,  dan ketika diberi tahu mengapa tidak membenarkan apa yang ada di kutipan,  eh, malah balik bertanya apa hanya membaca kutipan dan tidak membaca lebih lanjut.  Ngeles berkali-kali malah nuduh orang lain yang ngeles.  Dan sekarang ditanya siapa yang menentukan Hari Kepastian masing2 manusia,  ngelesnya lebih jelas  lagi dengan bilang susah menangkap omongan dsb.  Sains kurang pergaulan - kuperologi - itu rupanya yang menjadi pangkal ngelesologi. ;D ;D ;D

Pi-One

#103
Kutip dari: semut-ireng pada Mei 06, 2010, 11:12:57 AM
Itulah ciri orang sains yang sainsnya kurang pergaulan.   Menyampaikan link tanpa memberi tahu apa maksudnya,  dan ketika sebagian link itu dikutip,  eh,  disangkal sendiri,  dan ketika diberi tahu mengapa tidak membenarkan apa yang ada di kutipan,  eh, malah balik bertanya apa hanya membaca kutipan dan tidak membaca lebih lanjut.  Ngeles berkali-kali malah nuduh orang lain yang ngeles.  Dan sekarang ditanya siapa yang menentukan Hari Kepastian masing2 manusia,  ngelesnya lebih jelas  lagi dengan bilang susah menangkap omongan dsb.  Sains kurang pergaulan - kuperologi - itu rupanya yang menjadi pangkal ngelesologi. ;D ;D ;D
Masalahnya bukanlah mengasih linknya, tapi masalahnya pada yang menanggapi. Kalau tanggapannya jelas-jelas seenak udel, ngetroll, mending dicuekin aja. Aku gak niat debat dengan Lia Eden, silalkan anda bikin Buddhisme perjuangan :)

Toh anda tak paham apa itu panca khanda (kecuali apa yang anda baca lantas anda tafsirkan sesuka anda), anda gak paham proses kematian dan kesadaran penyambung, anda gak paham konsep anatta, dan yang lebih parah, anda terus emmaksakan konsep dan pandangan agama anda.

Toh waktu kutanya rupakhanda apa yang meninggalkan tubuh, jurus ngelesologi lagi yang berperan :)

semut-ireng

Masih mau bilang apa lagi  ?  Silakan saja. ;)