Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:44:54 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 117
Total: 118

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Science Tidak membutuhkan Tuhan.

Dimulai oleh Farabi, September 03, 2011, 03:31:12 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

rizqi_fs

Kutip dari: Pi-Man pada September 22, 2011, 12:27:05 AM
Masih gak bisa bedain antara ilmuwan dengan sains itu sendiri?
Yang perlu Tuhan itu theis, bukan sainsnya.
Sudah sejak awal saya bilang sains itu alat, dan melihat pembahasan2 diatas saya liat sains itu dijadikan satu paket dengan pelaku sainsnya. Artinya pembahasan sains tidak terlepas dari pengguna atau pelaku sains itu sendiri. Dan sains itu pelakunya semuanya termasuk Theis

Sedangkan Theis memandang sains itu salah satu karya Tuhan juga, jadi gimana mungkin sains tidak membutuhkan Tuhan,
Semua yang ada dialam ini membutuhkan Tuhan

?

Kutip dari: rizqi_fs pada September 22, 2011, 05:24:12 AM
Sudah sejak awal saya bilang sains itu alat, dan melihat pembahasan2 diatas saya liat sains itu dijadikan satu paket dengan pelaku sainsnya. Artinya pembahasan sains tidak terlepas dari pengguna atau pelaku sains itu sendiri. Dan sains itu pelakunya semuanya termasuk Theis

Sedangkan Theis memandang sains itu salah satu karya Tuhan juga, jadi gimana mungkin sains tidak membutuhkan Tuhan,
Semua yang ada dialam ini membutuhkan Tuhan

Apakah tidak terlalu generalisasi dengan mengatakan 'sains itu pelakunya semuanya termasuk Theis'?

Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada September 22, 2011, 05:24:12 AM
Sudah sejak awal saya bilang sains itu alat, dan melihat pembahasan2 diatas saya liat sains itu dijadikan satu paket dengan pelaku sainsnya. Artinya pembahasan sains tidak terlepas dari pengguna atau pelaku sains itu sendiri. Dan sains itu pelakunya semuanya termasuk Theis

Sedangkan Theis memandang sains itu salah satu karya Tuhan juga, jadi gimana mungkin sains tidak membutuhkan Tuhan,
Semua yang ada dialam ini membutuhkan Tuhan
Maksa banget :D

Satu bidang sains yang sama bisa dibahas oleh ilmuwan yang berbeda, meski pandangan mereka berbeda sekalipun. Satu teori bisa dibahas bersama oleh sekelompok ilmuwan yang hteis, atheis, dan agnostik, dan takkan ada konflik, karena dalam bekerja ilmuwan tidak menggunakan pandangan filosofis mereka.

Jadi mengatakan sains satu paket dengan theisnya itu konyol :)

danzJr

ini penjelasaan tentang arti kata Science

Science berbeda dengan knowledge. Knowledge bisa diartikan sebagai pengetahuan. Knowledge tidak selalu harus merupakan Science bisa ada pengetahuan yang bukan merupakan Science misalnya pengetahuan sehari-hari seperti dimana restoran yang enak dan di mana tempat parkir. Science memerlukan standar yang lebih tinggi dari pengetahuan biasa.

Ilmu sering digunakan untuk menerjemahkan Science. Sayangnya ini juga menjadi sebuah kerancuan. Karena ilmu bisa dimasukkan kepada pengetahuan-pengetahuan yang di luar bidang Science.

Dengan mengartikan Ilmu pengetahuan sebagai Science akan didapat suatu pertanyaan tersendiri mengenai istilah Ilmu Pengetahuan. Ilmu Pengetahuan berasal dari kata Ilmu dan Pengetahuan. Jika ditelaah lebih lanjut seperti Ilmu Alam, Ilmu Kimia, Ilmu Agama maka pengertian Ilmu pengetahuan berarti Ilmu mengenai Pengetahuan. Ilmu mengenai pengetahuan, pengertian ini lebih cocok dengan Epistemologi daripada Ilmu pengetahuan.

Science adalah suatu jenis pengetahuan yang menggunakan metode yang ketat dan bersifar empiris serta rasional. Istilah science lebih khusus daripada sekedar istilah ilmu. Istilah lain yang bisa dipakai adalah Ilmu Pengetahuan, namun demikian penggunaan makna ini bisa menimbulkan kebingungan. Memang seringkali tidak masalah menggunakan dua istilah ini untuk menyebut Science.


jadi jangan samakan sains sebagai 'alat'
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]

Pi-One

kadang aku merasa ada sebagian theis yang mencampuradukkan sains dengan pseudo sains...

danzJr

Kutip dari: Pi-One pada September 22, 2011, 11:54:45 AM
kadang aku merasa ada sebagian theis yang mencampuradukkan sains dengan pseudo sains...

selama masih ada hubungan sains bukankah itu masalah kecil yang harus diluruskan dengan mudah?
berbeda dengan kreasionisme yang bukan bagian dari sains tapi kekeh menjadi bagian dari sains
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]

MonDay

Kutip dari: danzJr pada September 22, 2011, 11:43:19 AM
ini penjelasaan tentang arti kata Science

Science berbeda dengan knowledge. Knowledge bisa diartikan sebagai pengetahuan. Knowledge tidak selalu harus merupakan Science bisa ada pengetahuan yang bukan merupakan Science misalnya pengetahuan sehari-hari seperti dimana restoran yang enak dan di mana tempat parkir. Science memerlukan standar yang lebih tinggi dari pengetahuan biasa.

Ilmu sering digunakan untuk menerjemahkan Science. Sayangnya ini juga menjadi sebuah kerancuan. Karena ilmu bisa dimasukkan kepada pengetahuan-pengetahuan yang di luar bidang Science.

Dengan mengartikan Ilmu pengetahuan sebagai Science akan didapat suatu pertanyaan tersendiri mengenai istilah Ilmu Pengetahuan. Ilmu Pengetahuan berasal dari kata Ilmu dan Pengetahuan. Jika ditelaah lebih lanjut seperti Ilmu Alam, Ilmu Kimia, Ilmu Agama maka pengertian Ilmu pengetahuan berarti Ilmu mengenai Pengetahuan. Ilmu mengenai pengetahuan, pengertian ini lebih cocok dengan Epistemologi daripada Ilmu pengetahuan.

Science adalah suatu jenis pengetahuan yang menggunakan metode yang ketat dan bersifar empiris serta rasional. Istilah science lebih khusus daripada sekedar istilah ilmu. Istilah lain yang bisa dipakai adalah Ilmu Pengetahuan, namun demikian penggunaan makna ini bisa menimbulkan kebingungan. Memang seringkali tidak masalah menggunakan dua istilah ini untuk menyebut Science.


jadi jangan samakan sains sebagai 'alat'


lha science itu berasal dr bahasa latin scientia berarti "knowledge/pengetahuan"
maknanya mengalami pergeseran

Farabi

Bahasa indonesia emang berantakan, lebih baik pakai bahasa inggris/latin atau arab saja untuk menciptakan istilah baru.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: danzJr pada September 22, 2011, 11:56:29 AM
selama masih ada hubungan sains bukankah itu masalah kecil yang harus diluruskan dengan mudah?
berbeda dengan kreasionisme yang bukan bagian dari sains tapi kekeh menjadi bagian dari sains
Justru itu, theis berusaha memasukkan pseudo sains untuk menggantikan sains, karena mereka anggap 'lebih sesuai iman'.

rafek

#159
Contohnya? (selain kreasionisme tentunya, saya yakin masih banyak lagi)
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

Efek_doppler

KutipKalo dipikir pikir memang benar. Lihat saja proses terbentuknya manusia, semuanya serba otomatis kan? Tidak perlu ada apa apa lagi, tinggal gabungkan, sudah itu terjadi dengan sendirinya. Begitu pula alam semesta, secara otomatis gravitasi akan menarik benda beda yang ada disekitarnya, dan karena ada perbedaan antar elektron, masing masing atom mulai berbenturan satu sama lain, dan terbentulkan matahari. Tidak perlu campur tangan siapa siapa kan? Semuanya sudah otomatis.

Tinggal mungkin, siapa yang membuatnya menjadi otomatis? nyengir


sya tidak sependapat dengan anda .. mungkin menurut anda itu otomatis .. memang otamatis tp semua, n apapun yang otomatis itu pasti ada yang membuat , mengendalikan ,,,

MonDay

Kutip dari: Efek_doppler pada September 22, 2011, 10:16:13 PM

sya tidak sependapat dengan anda .. mungkin menurut anda itu otomatis .. memang otamatis tp semua, n apapun yang otomatis itu pasti ada yang membuat , mengendalikan ,,,

mungkin iya tapi tidak selalu 'siapa' mungkin saja 'apa'

rizqi_fs

Kutip dari: Pi-One pada September 22, 2011, 11:33:15 AM
karena dalam bekerja ilmuwan tidak menggunakan pandangan filosofis mereka.
Anda menghina salah satu gelar akademik tertinggi di dunia pendidikan
Ph.D yang ditempuh sekitar 3-5 tahun oleh orang2 teknik,mipa maupun orang exact lainnya

Pi-One

Kutip dari: rafek pada September 22, 2011, 09:27:02 PM
Contohnya? (selain kreasionisme tentunya, saya yakin masih banyak lagi)

Pseudoarkeologi, seperti temuan roda kereta firaun, kapal nabi nuh dsb.

Kutip dari: rizqi_fs pada September 23, 2011, 05:08:12 AM
Anda menghina salah satu gelar akademik tertinggi di dunia pendidikan
Ph.D yang ditempuh sekitar 3-5 tahun oleh orang2 teknik,mipa maupun orang exact lainnya
Menghina di mananya?

Fariz Abdullah

Kutip dari: Pi-One pada September 23, 2011, 10:48:16 AM
Pseudoarkeologi, seperti temuan roda kereta firaun, kapal nabi nuh dsb.
Menghina di mananya?
Mungkin logika risqi_fs, Anda menghina Ph.D dengan mengatakan ilmuwan tidak menggunakan filosofinya dalam bekerja, karena singkatan Ph.D adalah Doctor of Philosophy..Sebenarnya kata Philosophy dalam Ph.D tidk semata-mata merefer pada bidang ilmu filosofi, tetapi lebih kepada broader sense mengacu kata aslinya dalam bahasa yunani philosophiae yang berarti love of wisdom..Di sebagian Eropa sendiri, semua bidang selain theologi, hukum dan kedokteran secara tradisional disebut Philosophy..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]