Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:45:51 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 217
Total: 217

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Science Tidak membutuhkan Tuhan.

Dimulai oleh Farabi, September 03, 2011, 03:31:12 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

@ahmadsantoso
Saya sama sekali tidak dapat menangkap point anda, selain kesan negatif yang juga ditangkap @Fariz Abdullah.
Keputusan berhenti berdiskusi di sini mungkin keputusan yang bijak. Terima kasih untuk partisipasinya.

Secara umum, saya sependapat dengan @rafek

Kutip dari: rafek pada November 22, 2011, 10:03:35 AM
Beberapa orang berpendapat bahwa sains dan agama mereka sejalan, atau tidak bertentangan. Walaupun begitu, keduanya memiliki ranah masing masing, dan berlandaskan sesuatu yang berbeda pula. Sains berdasarkan logika, sedangkan agama berdasarkan iman, dan terkadang(atau bahkan seringkali), ditemukan kontradiksi antara logika dan iman. Jadi sains dan agama harus dipisahkan, serta tidak boleh ada intervensi antar kedua pihak.

Iman, atau kepercayaan, adalah hak pribadi tiap individu. Seseorang boleh saja mengklaim kepercayaannya sejalan dengan sains, namun hal itu terbatas pada pandangan filosofis dan spiritual pribadinya saja, tidak untuk dicampuradukan.

Sains pada dasarnya tidak membahas Tuhan, baik membantah ataupun membenarkan. Tuhan beserta konsepnya adalah ranah agama dan filosofi. Kesimpulannya, Tuhan tidak perlu diikutsertakan dalam bahasan sains.  

Jika ada yang pernah membaca deskripsi singkat SF ini, saya sudah tuliskan :

Agama : A socio-cultural system characterized by the belief in the sacred or the holy.
Filosofi : The rather broad discussions concerning reality, knowledge, or values, based on logical reasoning rather than empirical methods or dogma.

mhyworld

Pada dasarnya sains mencoba menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dari realitas fisik menggunakan model fisik maupun matematis. Model yang mampu mewakili kondisi sebenarnya akan memberikan keunggulan/keuntungan bagi pemakainya, dibandingkan dengan model yang kurang lengkap atau kurang akurat.
There is the truth out there.
Jika realitas diibaratkan sebagai suatu wilayah, teori sains bisa diibaratkan sebagai petanya. Dengan peta yang lengkap dan akurat, kita bisa mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Peta yang salah atau kurang lengkap dapat membuat kita tersesat.
Sains terus berkembang hingga mencapai derajat presisi dan akurasi yang sangat tinggi dewasa ini. Hal ini memberikan keuntungan yang sangat besar bagi orang/golongan/bangsa yang mampu menguasai dan menerapkannya. Sementara orang yang masih menggunakan "peta lama" yang sudah terbukti tidak akurat akan semakin tertinggal.

A new scientific truth does not triumph by convincing opponents and making them see the light, but rather because its opponents eventually die, and a new generation grows up that is familiar with it. ~Max Planck

Pada akhirnya hanya akan tersisa teori-teori sains yang paling akurat pada zamannya, sesuai semboyan survival for the fittest. Pada masa berikutnya bisa jadi muncul teori baru yang bahkan lebih lengkap dan presisi dibanding pendahulunya.
once we have eternity, everything else can wait

e_rhema

Sains adalah alat untuk meyatakan kemuliaan, keberadaan TUHAN, ketika kita belajar sains dan semakin mendalaminya, akan ada suatu batas yang menyatakan bahwa kita ini terbatas.
Soal keotomatisan sains, tidak, sains nggak otomatis, nggak mungkin TUHAN cuma membuat dan menjalankannya otomatis, Dia ikut campur tangan.
Contoh, ditemukannya sepesies baru, fenomena alam yang berubah ubah dan tak pasti, beberapa fenomena melawan hukum fisika, dll.

Farabi

Kutip dari: e_rhema pada Desember 01, 2011, 04:45:19 PM
Sains adalah alat untuk meyatakan kemuliaan, keberadaan TUHAN, ketika kita belajar sains dan semakin mendalaminya, akan ada suatu batas yang menyatakan bahwa kita ini terbatas.
Soal keotomatisan sains, tidak, sains nggak otomatis, nggak mungkin TUHAN cuma membuat dan menjalankannya otomatis, Dia ikut campur tangan.
Contoh, ditemukannya sepesies baru, fenomena alam yang berubah ubah dan tak pasti, beberapa fenomena melawan hukum fisika, dll.

Ya, hanya campur tangan kecil yang kadang tidak terasa. Tapi sebagian besar berjalan secara mekanik.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-Man

Kutip dari: e_rhema pada Desember 01, 2011, 04:45:19 PM
Sains adalah alat untuk meyatakan kemuliaan, keberadaan TUHAN, ketika kita belajar sains dan semakin mendalaminya, akan ada suatu batas yang menyatakan bahwa kita ini terbatas.
Keterbatasan kita tak otomatis menjadikan Tuhan ada.
Apalagi sains sama sekali tak membahas Tuhan.

Kutip dari: e_rhema pada Desember 01, 2011, 04:45:19 PMSoal keotomatisan sains, tidak, sains nggak otomatis, nggak mungkin TUHAN cuma membuat dan menjalankannya otomatis, Dia ikut campur tangan.
Contoh, ditemukannya sepesies baru, fenomena alam yang berubah ubah dan tak pasti, beberapa fenomena melawan hukum fisika, dll.
Kemunculan spesies baru adalah peristiwa alami. Tidak perlu intervensi gaib di sana. Fenomena alam yang terus berubah juga bukan hal luar biasa. Lalu, apa fenomena yang melawan hukum alam? Semoga anda tak membicarakan kisah-kisah ajaib dari masa lalu seperti banjir nuh atau terbelahnya laut merah oleh Musa, karena peristiwa-peristiwa itu tak terbukti secara historis dan ilmiah.
oro?

Farabi

Apa yang anda sebut sebagai alami? Suatu akibat dari suatu ketentuan yang harus terjadi?
Saya sering bertanya, siapakah yang merancang motor bakteri? Bakterikah? Atau siapa? Saya tidak menyatakan bahwa ada Tuhan, saya hanya ingin anda menjawab ini. Bakteri, DNA, atau apa? Secara acak? Masing masing berinovasi dengan resiko tewas seperti manusia yang berkutat dalam karirnya?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

e_rhema

"Keterbatasan kita tak otomatis menjadikan Tuhan ada.
Apalagi sains sama sekali tak membahas Tuhan." Kutipan dari Pi Man
Mungkin sains terlalu kecil untuk menyatakan keberadaan Tuhan jika begitu..
Jarak BUmi dari matahari yang sangat tepat untk mendukung kehidupan (Bandingkan dengan merkurius, Venus, Mars, dll) tidak mungkin sesuatu yang kebetulan (mungkin sangat kebetulan)

Ada bbrp tempat di muka bumi, gravitasi tidak berjalan semestinya.
Untuk musa membelah laut, udh ada bukti ilmiahnya, Kapal nuh udh ditemukkan bukan ? Kalau histori dari Musa, kalau dilihat dari sudut pandang mesir, mana mau Firaun  Mesir itu menuliskan kekalahan yang teramat memalukan di daftar sejarahnya ?

Farabi

Hehehe, saat suatu kecerdasarn seseorang diukur dari pendapat orang lain, seperti ijasah, yang sarat dengan uang dan politik, menggelikan sekali kadang melihat orang orang. Sebagian besar mengaku sebagai beragama, berusaha dengan berbagai cara untuk mencegah orang orang mengakui lawannya lebih cerdas, lebih unggul. Menggelikan.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

PocongSains

yang jelas sains membutuhkan moral,
pertanyaannya dimana kita bisa mendapatkan moral??
:D

Farabi

Apa itu moral? ;D Saya bingung dengan definisi ini.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Jim Heart

ah, Science tak membutuhkan Tuhan ?
bukan hanya itu, tapi memang TIDAK ADA yang butuh Tuhan, sebab Tuhan itu memang TIDAK ADA !

Farabi

Menggelikan sekali melihat para sunni muslim di FB, mereka menggunakan semua penelitian saya yang saya kemukakan disini untuk melawan saya sendiri. Benar benar setan yang tidak patut dikasihani. Besar kemungkinan mereka semua adalah anak anak kecil sekitar usia SMP, kecil kemungkinan dibawah 17 tahun, tidak ada yang lebih bebal daripada yang seusia ini.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Kutip dari: Jim Heart pada Desember 02, 2011, 04:48:51 PM
ah, Science tak membutuhkan Tuhan ?
bukan hanya itu, tapi memang TIDAK ADA yang butuh Tuhan, sebab Tuhan itu memang TIDAK ADA !

Berapa lama anda akan mampu untuk mempertahankan pernyataan ini? 60 tahun? 70 Tahun? ;D hehehehe.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

MonDay

Kutip dari: Farabi pada Desember 02, 2011, 06:14:25 PM
Berapa lama anda akan mampu untuk mempertahankan pernyataan ini? 60 tahun? 70 Tahun? ;D hehehehe.
pendapat anda pun tidak ada jaminan untuk bertahan lama hmm

Farabi

Kutip dari: MonDay pada Desember 02, 2011, 08:12:36 PM
pendapat anda pun tidak ada jaminan untuk bertahan lama hmm

Bahwa Tuhan dan Neraka ada???
Coba 60 tahun lagi kita lihat siapa yang benar. Hehehehe.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.