Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:49:01 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 215
Total: 215

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

tafsir evolusi

Dimulai oleh zoldik, Juni 02, 2012, 11:21:06 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

zoldik

Kutipjangan ditafsirkan dulu gan karena kayaknya ini memang tidak perlu tafsir karena sudah jelas kisahnya di dalam Al-qur'an dan As-Sunnah...dan jelas pula dalam kisah itu bahwa sebelum manusia ada bangsa jin yang mana salah satu pembesarnya adalah Iblis....dan mungkin kera besar belum ada...dinosaurus mungkin sudah ada....adapun bakteri pasti sudah ada

;D ;D ;D

ngakak saya bacanya, itu sindiran sai. apakah ada bukti kalo jin itu ada. tuhan, jin, adam dan hawa dan tetek bengek lainnya itu cuma ada dikepala anda, kitab anda, dan mungkin juga dikepala orang orang barbar penunggang kuda 14 abad yg lalu. LALU YG NYATA DAN DAPAT DIUKUR ITU APA?


Kutipwah ngak gitu sih gan....gimana mungkin membantah teori evolusi itu berarti membantah seluruh kerangka berfikir manusia?

sudah saya jawab coba baca lagi dan renungkan baik baik, pelototin pake kedua bola mata anda


Kutippula teori evolusi bukanlah kebenaran...dan teori evolusi masih zhonni (persangkaan) sifatnya gan...bukan qoth'i (pasti)

coba baca ini di wikipedia sumber : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Para pengkritik evolusi seringkali menekankan bahwa evolusi "hanyalah sebuah teori", dengan tujuan menyiratkan bahwa evolusi itu sendiri belum terbukti, ataupun evolusi itu adalah opini dan bukan fakta ataupun bukti. Hal ini mencerminkan kesalahpahaman pada pengertian teori dalam konteks ilmiah: manakala pada percakapan sehari-hari teori adalah konjektur dan spekulasi, pada ilmu pengetahuan, teori adalah penjelasan ataupun model yang dapat membuat prediksi yang dapat diuji. Ketika evolusi dirujuk sebagai teori, ia merujuk pada penjelasan terhadap keanekaragaman spesies dan leluhur-leluhurnya. Contoh evolusi sebagai teori adalah sintesis modern seleksi alam Darwin dan pewarisan Mendel. Sebagaimana dengan teori ilmiah, sintesis modern terus-menerus diperdebatkan, diuji, dan diperbaiki oleh para ilmuwan. Terdapat konsensus yang sangat besar di kalangan ilmuwan bahwa sintesis evolusi modern merupakan satu-satunya model kuat yang dapat menjelaskan fakta-fakta mengenai evolusi.[11]

Pada kritikus juga menyatakan bahwa evolusi bukanlah fakta. Dalam ilmu pengetahuan, sebuah fakta adalah pemantauan empiris yang telah diverifikasi; dalam konteks percakapan sehari-hari, fakta dapat merujuk pada apapun yang memiliki bukti yang sangat banyak. Sebagai contoh, dalam penggunaan sehari-hari, teori seperti "Bumi mengelilingi Matahari" dan "benda jatuh oleh karena gravitasi" dapat dirujuk sebagai "fakta", walaupun mereka sebenarnya hanyalah murni teoretis. Dari sudut pandang ilmiah, evolusi dapat disebut sebagai "fakta" sama seperti gravitasi adalah fakta sesuai dengan definisi ilmiah evolusi bahwa evolusi adalah proses perubahan genetika yang terpantau terjadi di suatu populasi dari waktu ke waktu. Menurut definisi sehari-hari pun, teori evolusi dapat juga disebut sebagai fakta, jika kita merujuk pada status teori evolusi sebagai teori yang sudah berkembang dengan baik. Sehingga, evolusi secara luas dianggap sebagai baik teori dan fakta oleh para ilmuwan.[12][13][14]

Kerancuan yang sama juga terjadi pada keberatan bahwa evolusi "belum terbukti";[15] pembuktian secara cermat hanyalah dimungkinkan dalam bidang matematika dan logika, dan tidak dimungkinkan dalam ilmu pengetahuan (di mana istilah yang tepat adalah "memvalidasi"). Dalam hal ini, adalah benar bahwa evolusi hanyalah disebut sebagai "teori" dan bukanlah "teorema". Kerancuan dapat terjadi apabila pengertian sehari-hari terhadap kata pembuktian (proof) disamaartikan dengan "bukti" (evidence). Perbedaan ini merupakan salah satu bagian penting dalam filosofi sains, karena ia berhubungan dengan ketiadaan kepastian absolut pada semua klaim empiris, dan bukan hanya pada evolusi.[16]


jadi tdk ada kebenaran mutlak dalam sains, hukum grafitasi diubah dengan kelengkungan ruang dan waktu general relatifity eintein, dan saat ini ketika diketahui alam semesta berkembang dipercepat banyak yg meragukan general relatifity dan mengatakan bahwa GR telah gagal dalam skala yg besar.

saran bos baca buku buku sains bukan buku agama, buku agama itu tujuannya mencari pembenaran, ada kesalahan kecil dari teori evolusi di gede gedein, bilang bahwa teori tsbt salah, buku agama itu kerjaannya ngaduk ngaduk dan ujung ujungnya mempertebal iman.

saya dulu juga begitu, percaya aja, tapi untungnya saya cinta sains, dan terus membandingkan akhirnya tau de mana yg tukang boong dan mana yg jujur. sekali ketahuan diboongin gak mau lagi percaya begituan sakit diboongin, seolah perasaan iman kita dipermainkan, dan sekali diboongin saya coba kritis terhadap berita berita agama, dan ternyata iya, banyak hoax diagama. dan saya meninggalkannya dan hanya mengambil hal hal yg spiritual aja, yg mendorong kita berbuat baik, menolong sesama, opne mind, melawan ego dan kejelekan hati saya ikuti, tapi yg sariat sariat, dan ngajak orang gak bener gak mau gua, walau itu dari tuhan. YA INITINYA MENJAUHI HAL HAL YG BERHUBUNGAN DENGAN AGAMA KLO GAK MAU TERPENGARUH

Pi-One

Kutip dari: kusmardiyanto pada September 16, 2017, 08:52:56 PM
masuk akalnya ya di penciptaannya ya pasti ada peran Tuhan disini gan.... .
Lu gak bisa mengklaim sesuatu jadi masuk akal cuma dengan memasukkan Tuhan sebagai 'variabel' di sana.

The Houw Liong

HouwLiong

The Houw Liong

HouwLiong