Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 13, 2024, 02:23:53 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 55
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 30
Total: 31

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

The Invisible Gardener

Dimulai oleh biobio, Januari 30, 2009, 01:44:19 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

biobio

Prinsip falsifikasi bagi orang beriman ini dirumuskan oleh Antony Flew, seorang filsuf atheis Inggris kenamaan. Cerita ini mengenai dua orang yang dalam rangka ekspedisi memasuki hutan rimba da menemui sebuah padang rumput dengan bunga yang rapi tertata. Yang satu mengatakan, "Pastilah ada tukang kebun yang mengurus padang ini", sementara yang satunya menyangkal. Kemudian, mereka memutuskan untuk membuat kemah disana dan mengamatinya siang dan malam. Tidak pernah mereka melihat tukang kebun. Untuk mengecek hipotesa ini, dipasanglah pagar bermuatan listrik di sekitar padang, namun tidak pernah ada tanda pagar bergetar, tidak pernah ada tanda pagar dipanjat, atau teriakan orang kesetrum. Namun yang satu masih bekum percaya, dikatakannya, "Kalau begitu, tukang kebun itu adalah tukang kebun yang tidak tertangkap semua panca indera, namun tidak mungkin tidak ada tukang kebun, melihat keteraturan padang ini!". Akhirnya, temannya pun berteriak. "Apa bedanya tukang kebun yang tidak bisa dirasakan, dilihat, dan didengar dengan tukang kebun yang memang tidak ada?".

Note= Pada 2004, Antony Flew mulai mengakui keberadaan Tuhan dalam wawancaranya dengan EPS, namun menolak agama-agama wahyu. Ia menjadi penganut DEISME.

Bagaimana pendapat teman-teman dengan analogi yang dibuat Flew?
"The pen is mightier than the sword"

superstring39

Kutip dari: biobio pada Januari 30, 2009, 01:44:19 PM
...
"Kalau begitu, tukang kebun itu adalah tukang kebun yang tidak tertangkap semua panca indera, namun tidak mungkin tidak ada tukang kebun, melihat keteraturan padang ini!". Akhirnya, temannya pun berteriak. "Apa bedanya tukang kebun yang tidak bisa dirasakan, dilihat, dan didengar dengan tukang kebun yang memang tidak ada?".
menurut saya melihat kasus di atas jelas berbeda antara "sesuatu yang tidak bisa dilihat, dirasa dan di sengar" dengan " sesuatu yang tidak ada". kejadian tersebut memang mereka tidak melihat atau mendengar atau merasakan kehadiran sang tukang kebun, tapi jika tukang kebun tidak ada lalu siapa yang mengatur taman sedemikian rupa. apakah mungkin taman tersebut menyusun dirinya sendiri? atau mungkin saat tumbuhan tersebut mulai tumbuh memang sudah seperti itu adanya? dilihat dari konteks kasus bahwa kedua orang tersebut menyimpulkan kedua kemungkinan yang terakhir tidaklah mungkin karena berdasarkan pengalaman mereka yang bisa membuat susunan taman seperti itu hanya tukang kebun. berarti mereka dapat melihat hasil kerjaan si tukang kebun tapi tidak melihat tukang kebunnya apakah artinya tukang kebun tersebut tidak ada?

ryoma

Kutip dari: biobio pada Januari 30, 2009, 01:44:19 PM
Ia menjadi penganut DEISME.


deisme? Apa itu? Saya belum pernah denger.  :(
When there is a will there is a way..
قل حو الله الحد