Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 06:04:16 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 2
Guests: 80
Total: 82

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

The Problem Of Evil

Dimulai oleh botrezkii, Oktober 09, 2010, 03:30:28 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

adisae

#30
Kutip dari: botrezkii pada Oktober 12, 2010, 08:23:20 AM

buahahahahahahahaha XD

do you realize how cheap your argument is? are you that desperate to counter me? XD

lol ;D

did you just say that to yourself?

young seeker

Kutip dari: cronny pada Oktober 12, 2010, 09:48:12 PM
Kutip dari: imaginary_number pada Oktober 12, 2010, 07:48:58 PM
a petty human perception of good or evil doesnt apply in the realm of Godness


True... the one true god, flying spaghetti monster is beyond human comprehension. (well, except for bobby henderson, who has been touch by his noodly appandages)
agree with imaginary number, that's why i believe agnostik will be agnostik in the end
coz i'm afraid in the end no one could explain solid proof for god's existence
and no one could explain solid proof for, "there is no god all along"
and also agree with cronny except "flying sphagetti monster" part
is that some kind of new icon for new movie thriller?
to erase the nameless fear...just simply give it a name

ngajakmikir

pertama: problem of evil bukan masalah bagi umat islam.
Konsep tuhan dalam islam, tuhan bukan hanya maha pengasih dan maha kuasa. tapi juga tuhan maha menghukum, maha bijaksana, maha menyempitkan, maha meluaskan dan lain-lain. oleh karena deskripsi tuhan yang ada di statement 'problem of evil' kurang akurat bagi muslim.
kalau tuhan hanya maha pengasih dan maha kuasa saja, maka akan timbul paradox yang disebutkan dalam problem of evil. tapi kalau kita menambahkan sifat bahwa tuhan maha bijaksana, maha menghukum, maka problem of evil bukan masalah lagi.
lalu darimana datangnya evil?
- hukuman dari tuhan yang bisa jadi akibat dari kesalahan dan dosa kita.
- kebijaksanaan. baik kita memahaminya atau tidak, kebijaksanaan tuhan selalu membahwa dampak yang positif bagi manusia
- tuhan menjadikan dunia ini sebagai ujian. oleh karena itu tuhan menyediakan pilihan-pilihan termasuk evil. dan manusia diberi kebebasan untuk memilih

kedua: secara logika tidak mungkin ada kebaikan tanpa ada kejahatan.
sudah menjadi bawaan dari logika manusia bahwa segala sesuatu itu ada lawannya.
kalau kita mendefinisikan sesuatu, berarti kita memberi batasan terhadap sesuatu tersebut. gambarlah suatu diagram venn, lalu buatlah satu himpunan A didalam diagram tersebut. ketika kita mendefinisikan A, maka otomatis kita mendefinisikan lawan dari himpunan A, yaitu himpunan bukan A.
kalau ada kebaikan pasti ada kejahatan. kita tidak mungkin mengenal kebaikan tanpa ada kejahatan, karena berarti kita belum mendefinisikan kebaikan (atau kejahatan)

ketiga: problem of evil justru masalah bagi atheis
atheis tidak mengenal tuhan, tidak percaya pada surga dan neraka tapi mengapa mereka mengatakan bahwa evil itu ada? darimana dasarnya? theis mengenal baik dan buruk dari tuhannya, sedangkan atheis dari evolusi.
sebagai contoh, sekitar tahun 50an orang menganggap bahwa homoseksual adalah perilaku yang menyimpang dan bahkan pelakunya harus dihukum. tetapi sekarang kaum homoseksual banyak yang menuntut persamaan hak bagi mereka. kalau kita melihat dari sudut pandang atheis, maka dulu homoseksual itu salah, tapi sekarang mungkin benar.
kesimpulannya definisi baik dan buruk bisa berubah dari sudut pandang atheis.
Lalu bagaimana mereka bisa mengatakan bahwa evil secara objektif adalah nyata?
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

Farabi

Pendapat saya kayaknya sama kayak yang lain, Tuhan mampu tapi tidak mau.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

botrezkii

Kutip dari: adisae pada Oktober 13, 2010, 07:54:22 AM
Kutip dari: botrezkii pada Oktober 12, 2010, 08:23:20 AM

buahahahahahahahaha XD

do you realize how cheap your argument is? are you that desperate to counter me? XD

lol ;D

did you just say that to yourself?

ini mau dibawa ke arah debat kusir? :)

atau anda sudah puas dengan argumen anda bahwa statement saya mengenai open question untuk berbagai hal adalah dogma saya?

kalau memang sudah puas dengan statement itu, biar yang lain yang nilai saja deh :)
"Gravity is not a version of the truth. It is the truth. Anyone who doubts it is invited to jump out a tenth-storey window."

botrezkii

Kutip dari: ngajakmikir pada Oktober 14, 2010, 06:26:24 AM
pertama: problem of evil bukan masalah bagi umat islam.
Konsep tuhan dalam islam, tuhan bukan hanya maha pengasih dan maha kuasa. tapi juga tuhan maha menghukum, maha bijaksana, maha menyempitkan, maha meluaskan dan lain-lain. oleh karena deskripsi tuhan yang ada di statement 'problem of evil' kurang akurat bagi muslim.
kalau tuhan hanya maha pengasih dan maha kuasa saja, maka akan timbul paradox yang disebutkan dalam problem of evil. tapi kalau kita menambahkan sifat bahwa tuhan maha bijaksana, maha menghukum, maka problem of evil bukan masalah lagi.

baik, saya cukup tahu saja kalau begitu gambaran anda mengenai Tuhan anda :)

Kutip dari: ngajakmikir pada Oktober 14, 2010, 06:26:24 AMkedua: secara logika tidak mungkin ada kebaikan tanpa ada kejahatan.

ini tidak ada hubungannya dengan "Problem Of Evil" yang saya angkat, tapi ada hubungannya dengan point pertama anda mengenai Tuhan anda yang dari awal gemar menghukum dan berarti memang membutuhkan sebuah pembeda :)

Kutip dari: ngajakmikir pada Oktober 14, 2010, 06:26:24 AMketiga: problem of evil justru masalah bagi atheis
atheis tidak mengenal tuhan, tidak percaya pada surga dan neraka tapi mengapa mereka mengatakan bahwa evil itu ada? darimana dasarnya? theis mengenal baik dan buruk dari tuhannya, sedangkan atheis dari evolusi.
sebagai contoh, sekitar tahun 50an orang menganggap bahwa homoseksual adalah perilaku yang menyimpang dan bahkan pelakunya harus dihukum. tetapi sekarang kaum homoseksual banyak yang menuntut persamaan hak bagi mereka. kalau kita melihat dari sudut pandang atheis, maka dulu homoseksual itu salah, tapi sekarang mungkin benar.
kesimpulannya definisi baik dan buruk bisa berubah dari sudut pandang atheis.
Lalu bagaimana mereka bisa mengatakan bahwa evil secara objektif adalah nyata?

sepertinya saya sudah membahas sebelumnya posisi dari problem of evil itu di halaman sebelumnya, dan anda juga sudah mengarahkan problemnya ke arah baru, kenapa muter kesana lagi? :)
"Gravity is not a version of the truth. It is the truth. Anyone who doubts it is invited to jump out a tenth-storey window."

adisae


Monox D. I-Fly

Kutip dari: ngajakmikir pada Oktober 14, 2010, 06:26:24 AM
ketiga: problem of evil justru masalah bagi atheis
atheis tidak mengenal tuhan, tidak percaya pada surga dan neraka tapi mengapa mereka mengatakan bahwa evil itu ada? darimana dasarnya? theis mengenal baik dan buruk dari tuhannya, sedangkan atheis dari evolusi.

Mungkin karena sudah disepakati bahwa definisi evil adalah perbuatan yang merugikan orang lain?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Farabi

Makanya saya sering bilang kayaknya tujuan kita hidup didunia bukan untuk kerja tapi untuk mikir. Lihat saja, gimana Tuhan membalas manusia yang mau minta bisa mikir kayak sulayman. Binatang itu habis disiksa. Sebelum era internet dimana pengetahuan tiba tiba jadi berlimpah, hidup itu sengsara. Karena dari sekian rentang tak hingga, hanya sedikit yang berguna.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Farabi pada November 14, 2015, 07:26:59 PM
ihat saja, gimana Tuhan membalas manusia yang mau minta bisa mikir kayak sulayman. Binatang itu habis disiksa.

Ini kasus yang mana?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Farabi

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada November 14, 2015, 08:21:01 PM
Ini kasus yang mana?

Oh, saya kira nyambung sama topik ini. Menurut saya, masalah kejahatan, ada karena memang alamiah. Jadi jawaban saya jelas, Tuhan mampu tapi tidak mau. Makanya kita dipaksa milih, biar kita tahu, pilihan terlalu banyak, dan hampir seluruhnya menyengsarakan.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Yang saya tanyakan, saya belum pernah dengar kisah orang yang minta bisa mikir kayak Nabi Sulaiman. Dan binatang apa yang Anda maksud?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Farabi

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada November 20, 2015, 09:20:54 PM
Yang saya tanyakan, saya belum pernah dengar kisah orang yang minta bisa mikir kayak Nabi Sulaiman. Dan binatang apa yang Anda maksud?

Maksudnya, orang yang ga mau mikir dan ga mau minta seperti sulayman, seperti binatang, anda tahu sendiri lah nasib orang orang seperti itu kayak gimana. Itu maksudnya.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Masih belum tau maksudnya. Apa nama Sulayman di sini mengacu pada Nabi Sulaiman atau yang lain?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Farabi

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada November 21, 2015, 07:23:34 PM
Masih belum tau maksudnya. Apa nama Sulayman di sini mengacu pada Nabi Sulaiman atau yang lain?

Iya nabi sulayman. Saya mohon maaf karena perkataan saya sangat kasar, karena saya cenderung kasar dalam berkata kata. Alangkah baiknya kalau kita semua tahu usia masing masing, supaya saya  bisa bersikap dengan benar. Selama 4 tahun entah bagaimana caranya ingatan saya dan keahlian saya disegel untuk suatu alasan. Sekarang saya ingat semuanya. Saya sengaja membuat teka teki supaya hanya sedikit orang yang mengerti apa yang saya maksudkan. Saya sudah jelaskan kalau semua hal dari ketakhinggaan ini tidaklah manfaatnya. Seperti anda membuat buku dari kamus, kalau anda mengurutkan kata kata tersebut secara teratur, anda tidak bisa membuat buku seperti ensiklopedia, tapi kalau anda mempunyai hikmat, dari ketakhingaan itu, anda bisa memberikan makna dari setiap kata yang anda pilih, sehingga anda bisa menyampaikan maksud.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.