Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:40:57 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 198
Total: 198

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tiga Nabi Manusia

Dimulai oleh reborn, Februari 19, 2007, 10:19:12 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

semut-ireng

Baca postingan anda sendiri di halaman 1.

Pi-One

Lalu? Memang di sana aku bilang filsuf Yunani itu nabi?

semut-ireng

#182
Kutip dari: Pi-One pada Mei 13, 2010, 06:30:01 PM
Lalu? Memang di sana aku bilang filsuf Yunani itu nabi?

Anda tidak menyangkal ketika dikatakan  :  "   Aristoteles, Plato dan Socrates mungkin adalah Nabi seluruh umat beragama yang sebenarnya. Konsep mereka tentang Ketuhananlah yang mendasari pemahaman umat beragama tentang Tuhan. Yahudi, Kristen dan Islam tampaknya memakai konsep2 ini dalam ajaran2nya "

Bedanya sangat menyolok,  anda bereaksi keras ketika saya mengatakan  Siddhattha adalah Nabi,  padahal beliau membawa risalah Tipitaka dan umatnya tersebar di dunia sampai sekarang ini.

Dan dalam diskusinya,  anda berpendapat / memberi kesan bahwa Muhammad SAW telah belajar -  bukan dengan cara membaca,  tetapi mendengar -  ilmu pengetahuan dari Yunani,  yang tentunya berkaitan dengan topik yang dibahas.  Berarti,  secara tidak langsung anda telah sependapat.

Dalam diskusi,  anda tidak sekalipun menyebut Aristoteles itu filsuf, baru pada postingan di atas menyebut filsuf Yunani ..... :)

do2y

mngkin bukan sebagai nabi dalam agama tp buat seorang filosop, karena socrates, plato dan aristoteles tidak mempunyai ciri seorang nabi,spt punya karakter kuat. punya ajaran yang bersifat transenden/percaya kpd kekuatan supranatural/metafisik  diluar kekuatan akal/rasio / nalarnya, pnya kitab suci yang difahami dan diyakini oleh pengikut yang banyak dan luas daerah cakupannya.Studi ilmiah sosial dan sejarah (yang netral bebas dari intervesi politik) biasanya dapat membuktikan hal tersebut bahwa kalahiran seorang nabi dan pengaruhnya bisa dibuktikan,tidak berdasar asumsi asumsi yang masih mentah

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 13, 2010, 07:13:04 PM
Anda tidak menyangkal ketika dikatakan  :  "   Aristoteles, Plato dan Socrates mungkin adalah Nabi seluruh umat beragama yang sebenarnya. Konsep mereka tentang Ketuhananlah yang mendasari pemahaman umat beragama tentang Tuhan. Yahudi, Kristen dan Islam tampaknya memakai konsep2 ini dalam ajaran2nya "

Bedanya sangat menyolok,  anda bereaksi keras ketika saya mengatakan  Siddhattha adalah Nabi,  padahal beliau membawa risalah Tipitaka dan umatnya tersebar di dunia sampai sekarang ini.

Dan dalam diskusinya,  anda berpendapat / memberi kesan bahwa Muhammad SAW telah belajar -  bukan dengan cara membaca,  tetapi mendengar -  ilmu pengetahuan dari Yunani,  yang tentunya berkaitan dengan topik yang dibahas.  Berarti,  secara tidak langsung anda telah sependapat.

Dalam diskusi,  anda tidak sekalipun menyebut Aristoteles itu filsuf, baru pada postingan di atas menyebut filsuf Yunani ..... :)

Sejak awal, aku tak pernah menerima bahwa mereka adalah nabi. Aku bahkan gak membahas konsep ketuhanan macam apa yang mereka ajukan.

Dan aku bilang pengetahuan dari Yunani (gak hanya dari ketiga filsuf) telah tersebar ke seluruh dunia, bukan mustahil Muhammad yang seorang pedagang mendengar dan mengetahui pengetahuan tersebut dalam perjalanannya.

Sungguh ajaib bagaimana dari hal di atas, anda menyimpulkan aku mengakui ketiga filsuf adalah nabi. Tapi itu tidak aneh dan bisa menjelaskan tafsiran-tafsiran ajaib anda dalam berbagai thread lain :)

semut-ireng

Kutip dari: do2y pada Mei 13, 2010, 08:13:04 PM
mngkin bukan sebagai nabi dalam agama tp buat seorang filosop, karena socrates, plato dan aristoteles tidak mempunyai ciri seorang nabi,spt punya karakter kuat. punya ajaran yang bersifat transenden/percaya kpd kekuatan supranatural/metafisik  diluar kekuatan akal/rasio / nalarnya, pnya kitab suci yang difahami dan diyakini oleh pengikut yang banyak dan luas daerah cakupannya.Studi ilmiah sosial dan sejarah (yang netral bebas dari intervesi politik) biasanya dapat membuktikan hal tersebut bahwa kalahiran seorang nabi dan pengaruhnya bisa dibuktikan,tidak berdasar asumsi asumsi yang masih mentah

Bagaimana pendapat anda,  Siddhattha Gotama  Nabi atau bukan ? :)

semut-ireng

Kutip dari: do2y pada Mei 13, 2010, 08:13:04 PM
mngkin bukan sebagai nabi dalam agama tp buat seorang filosop, karena socrates, plato dan aristoteles tidak mempunyai ciri seorang nabi,spt punya karakter kuat. punya ajaran yang bersifat transenden/percaya kpd kekuatan supranatural/metafisik  diluar kekuatan akal/rasio / nalarnya, pnya kitab suci yang difahami dan diyakini oleh pengikut yang banyak dan luas daerah cakupannya.Studi ilmiah sosial dan sejarah (yang netral bebas dari intervesi politik) biasanya dapat membuktikan hal tersebut bahwa kalahiran seorang nabi dan pengaruhnya bisa dibuktikan,tidak berdasar asumsi asumsi yang masih mentah

Ciri lainnya,  mengajarkan jalan kebajikan dan tidak mengajarkan agnostik atau atheis.

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 23, 2010, 11:17:59 PMCiri lainnya,  mengajarkan jalan kebajikan dan tidak mengajarkan agnostik atau atheis.
Buddhisme sendiri cenderung agnostik  :)

semut-ireng

Kalau itu penafsiran suka-suka boleh2 saja. :)

Pi-One

#189
Penafsiran suka-suka? ya, di mata 'nabi aliran Buddhisme perjuangan', mungkin akan terlihat begitu :)

*Rasanya aneh, dituduh menafsirkan suka-suka justru oleh non Buddhist yang suka meanfsirkan suka-suka  ::)

anggik2002

Kutip dari: Pi-One pada Mei 24, 2010, 09:28:57 AM
Kutip dari: semut-ireng pada Mei 23, 2010, 11:17:59 PMCiri lainnya,  mengajarkan jalan kebajikan dan tidak mengajarkan agnostik atau atheis.
Buddhisme sendiri cenderung agnostik  :)
cenderung agnostik berarti tidak seratus persen agnostik donk!!!!!!
ato mgkin pendapat om aja budha agnostik,,,

Pi-One

Kutip dari: anggik2002 pada Mei 24, 2010, 07:57:21 PM
cenderung agnostik berarti tidak seratus persen agnostik donk!!!!!!
ato mgkin pendapat om aja budha agnostik,,,

Apakah cenderung agnostik berarti ada sisi theisnya juga? bagaimana kalau kesisi atheis? :)

Aku bilang cenderung agnostik, karena Buddhisme tidka kenal konsep Tuhan pencipta,pengatur takdir manusia, sosok yang disembah, dimintai permohonan, dan sebagainya sebagaimana konsep Tuhan theis. Konsep Ketuhanan umat Buddha adalah Nibbana, tujuan terakhir dan tertinggi umat Buddha, dan nibbna bukan Tuhan seperti gambaran theis.

semut-ireng

cuma satu orang saja ( di dunia ) yang bilang Buddhisme cenderung agnostik. ;D

Pi-One

#193
Kutip dari: semut-ireng pada Mei 25, 2010, 08:27:20 AM
cuma satu orang saja ( di dunia ) yang bilang Buddhisme cenderung agnostik. ;D
Berarti dunia anda itu amat sempit ya? :)

Coba anda googling dengan kata Buddha, agnostik (dua kata itu, dengan tanda koma sebagia pemisah. Anda bisa lihat apakah 'hanya satu orang' yang mengatakan Budddhisme itu agnostik. Atau anda mau bilang bahwa hasil pencarian google itu hasil propaganda 'satu orang' tadi? ::)

Gak heran sih, kesan yang tertangkap di sini itu egosentris anda amat kental, seakan dunia berputar di sekitar anda :)

Biar kutebak, selanjutnya anda akan lari ke kata 'cenderung' agar ocehan anda bisa berlanjut?  ;D

semut-ireng

Ngga akan lari ke kata  " cenderung ",  paling larinya ke sekte Buddhisme agnostik,  mungkin sekte baru semacam sekte " perjuangan " ......... :)