Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 14, 2024, 01:47:24 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
  • Total Anggota: 27,928
  • Latest: MCeroft
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 124
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 129
Total: 129

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tuhan

Dimulai oleh Anton_Soepriyanto, Januari 11, 2012, 05:58:41 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

arivez30

Kutip dari: Fariz Abdullah pada Maret 14, 2012, 02:11:17 PM
Prof Franz Magnis sendiri mengakui jika eksistensi Tuhan tidak bisa dibuktikan secara empirik.."Pembuktian" dicoba dilakukan dengan pendekatan logika filosofis..Beliau menyebutnya "jalan-jalan ke Tuhan"..Menurut Beliau, kaum beriman, sudah seharusnya bisa mempertangungjawabkan keimanannya secara logis..

Tentu definisi Tuhan menurut Prof Magnis adalah Tuhan Personal seperti keyakinan mainstream para Theis, termasuk keyakinan Beliau..Kita tahu deskripsi Tuhan tidak selalu personal..Seperti deskripsi Phylosopher Espinosa, yang kemudian diamini oleh Einstein..Bagi Einstein, Tuhan adalah "The Single Principle Underlying The Creation"..Tuhan adalah hukum alam itu sendiri..

Sayang sekali, para Theis kebanyakan gagap dalam menjelaskan konsep ketuhanannya..Seperti Prof Pi One katakan, sering malah 'answer question with question'..Mereka cenderung dogmatis, dan malah terjerumus dalam "blind faith"..

Konsep ketuhanan ratusan atau ribuan tahun yang lalu sering tidak match dengan pemikiran manusia abad internet ini..Manusia berevolusi tidak hanya fisik, tetapi juga dalam pemikiran, moralitas dan teknologinya..Sebagaimana moralitas dan teknologi ribuan tahun yang lalu tidak bisa diterima di abad sekarang, demikian juga pemikirannya..

iya kalaupun saya diberikan kesempatan untuk memilih mungkin saya ingin segalanya running by default, dogmatis jika di telaah lebih dalam lagi bukankah sesuatu yang menyenangkan, dimana setiap pertanyaan maupun pernyataan yg sulit diterima logika akan dikembalikan lagi kepada Tuhan.

Untuk prof pione sepertinya sudah tidak asing lagi dengan saya, mungkin dia bisa menebak2 siapa dibalik id ini.

Lagipula kecenderungan umum pada pemikiran filsafat Islam selalu bergerak diantara Tuhan, alam dan manusia (Theo, Cosmos, dan Antrophos). Hal ini menunjukkan betapa urgennya kedudukan akal dalam realitas kehidupan manusia. Itulah mengapa pendeketan saya terhadap dzat mulia yg disebut Tuhan lebih mengarah ke pendekatan filsafat Islam.

Pertanyaan saya, jika anda sendiri bagaimana?

Fariz Abdullah

Kutip dari: arivez30 pada Maret 14, 2012, 02:05:44 PM
Saya netral saja, kalau sedetik lagi ada bukti bahwa tuhan itu ada, saya akan semakin mempercayai tuhan. Tapi bisa juga sebaliknya, jika sedetik lagi ada bukti bahwa tuhan tidak ada, saya akan tidak percaya adanya tuhan. Saya tidak mau gegabah percaya atau tidak percaya begitu saja. Yang pasti adalah saya tidak percaya tuhan2 yang secara terang2an menunjukan eksistensi nya di dunia ini, karena kalaupun misalnya tuhan itu ada, saya yakin tuhan tidak seterbatas seperti mereka (yg terang2an menunjukan eksistensinya). Yang menurunkan kitab suci yang mampu di revisi, yang menurunkan makhluk terbaik, yang terjebak dalam sui generis, yang tidak bisa ditempatkan dalam kompleksitas kosmos. Maaf jika menyinggung, tapi mereka tidak pantas jadi tuhan. Namun bagaimanapun untuk saat ini Tuhan yang memang sangat pantas disebut Tuhan adalah Allah SWT... Dan intinya adalah pendekatan yg saya gunakan adalah pendekatan ketidak eksistensian visual alias imajinasi, itu saja.

Lho itu berarti Anda menggunakan logika Anda kan? Padahal tadinya Anda tidak mau menggunakan pendekatan logika, yang menurut Anda tetek bengek..

Anda katakan Anda netral..Tapi jika sedetik lagi ada bukti bahwa Tuhan itu ada, maka Anda akan SEMAKIN mempercayai Tuhan..
Wah, itu bukan netral namanya..Sebelumnya Anda SUDAH percaya dan akan SEMAKIN percaya jika ada bukti..

However, Anda tetap membantah menggunakan pendekatan logika..Kata Anda, Anda menggunakan pendekatan imajinasi..Bagaimana hanya dengan pendekatan imajinasi, Anda berani menjudge bahwa kepercayaan orang lain salah?
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

?

Sudah lama tidak masuk ke forumsains, ternyata ada pembahasan yang lebih sulit dari topik-topik sebelumnya.

Saya berpikir jika ada beberapa orang berbicara dan mereka mempunyai definisi yang berbeda-beda tentang sesuatu, probabilitasnya adalah salah seorang dari mereka benar atau tidak ada yang tahu sama sekali apa yang dibicarakan. Mungkin pernah mendengar cerita 3 orang buta menjelaskan tentang gajah? Seorang yang religius akan meyakini keyakinannya adalah yang paling benar, tetapi apakah itu kebenaran yang dapat digeneralisasi? Seseorang yang meyakini sesuatu yang perlu menjelaskan kenapa dia meyakini hal tersebut, bukan orang lain yang tidak meyakini hal tersebut.

@Fariz : Mungkin itulah yang terjadi. Seseorang yang belajar agama berawal dengan percaya dan berakhir menjadi ragu-ragu atau tambah percaya. Seorang yang belajar ilmu berawal dari ragu-ragu dan berakhir dengan percaya atau tidak percaya.

Pi-One

Di forum tetangga, ada rekan yang ngotot kalau satu-satunya pemikiran yang universal adalah pemikiran tentang Tuhan, dan dia menolak ada ide-ide universal lain. Demi membenarkan pandangannya, ia bahkan gak ragu memfleksibelkan definisi Tuhan, sampai animisme dan dinamisme pun dianggap kepercayaan pada Tuhan.

DemonThinker

sebelum big bang meledak dibilang tidak ada ruang dan waktu. sedangkan materi dan energi dibilang kekal oleh ilmuan modern. zat bisa menjadi energi dan energi dibilang bisa jadi zat. anggap saja ada sesuatu yang namanya enerzat yaitu sesuatu yang bisa menjelma menjadi energi dan zat. berarti enerzat ini abadi donk? kekal tak berawal dan berakhir. yang ada enerzat hanya berubah bentuk dari energi dan zat.pada saat masa stingularitas tak mungkin masa itu tak berada pada ruang dan waktu. menurutku zat material itu abadi kekal tak diciptakan dan tak dapat dimusnahkan. anggap saja dia dirubah menjadi energi. sedangkan energi dibilang bisa menjadi zat. sama saja itu berarti hal itu abadi. katanya energi itu kekal tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan. energi hanya bisa dikonversi. berarti kalau enerzat abadi big bang adalah hayalan belaka. waktu itu kekal dan zat material itu juga kekal. agamais tak bisa sama sekali menerima hal ini karena di alam bawah sadarnya sudah terprogram kalau semua ini adalah ciptaan tuhan. menurutku semua ini tak ada yang menciptakan tapi sudah ada dari dulu. tak ada awal dan tak akan lenyap. perubahan wujudnya bisa saja sangat extreem tak bisa kita bayangkan tapi yang jelas tak mungkin zat zat yang menyusun alam semesta saat ini bisa dilenyapkan. itu tak mungkin terjaadi.

sesuatu yang ada tak mungkin berasal dari ketiadaan. sangat ajaib bila itu bisa terjadi. yang ada hanyalah perubahan bentuk.

waktu itu relatif?

apa itu waktu? waktu ada 2 yaitu waktu absolut (kekal tak dapat dipengaruhi oleh massa) dan waktu imaginer (dapat dipercepat dan diperlambat)
di otak manusia sebenarnya ada jam biologi. ketika kita senang jam ini berdetak sangat cepat dan ketika kisa sengsara waktu berdetak melambat. waktu di dalam roket melambat......? yang ada jamnya melambat karena pengaruh dari gravitasi berkurang. Albert Einstein menjelaskan tentang mekanisme planet dapat mengelilingi matahari. dia menjelaskan dengan teori relatifitas quantum. kalau teorinya benar seharusnya pesawat manusia bumi tak lagi menggunakan baling2 yang katrok. seharusnya manusia sudah bisa menciptakan pesawat yang bisa membebaskan diri dari gravitasi bumi. cara kerja gravitasi belum bisa dijelaskan oleh ilmuan manapun. sangat aneh kenapa bulan tak pernah bertabrakan dengan bumi. sepertinya ada 2 buah gaya yaitu gaya tarik dan gaya lontar yang bekerja secara bersamaan namun dalam dimensi yang berbeda.

Pi-One

Kutip dari: DemonThinker pada Juni 18, 2012, 09:16:31 PM
sebelum big bang meledak
Apa yang meledak?
Big bang meledak?
Big bang adalah peristiwa pengembangan alam semesta.

DemonThinker

ya maksudnya adalah mengembang cuiiiiiiiiiii

Pi-One

Kutip dari: DemonThinker pada Juni 21, 2012, 09:10:03 PM
ya maksudnya adalah mengembang cuiiiiiiiiiii
Meledak dan mengembang adalah dua konteks berbeda.
Meledak berarti melempar materi ke ruang kosong
Mengembang berarti ruang itu sendiri yang bertambah ebsar ke segala arah.

DemonThinker

big = besar
bang = ledakan

Pi-One

Kutip dari: DemonThinker pada Juni 27, 2012, 10:47:17 PM
big = besar
bang = ledakan
Not again...
Istilah big bang dicetuskan oleh Fred Hoyle, yang ironisnya adalah pendukung steady state.

kusmardiyanto

Kutip dari: Pi-One pada Juni 28, 2012, 06:21:29 PM
Not again...
Istilah big bang dicetuskan oleh Fred Hoyle, yang ironisnya adalah pendukung steady state.

lihat Pi...semua terkecoh dengan istilah big bang karena memang secara harfiah artinya adalah ledakan, dentuman besar...meski Pi mengatakan pengembangan atau pemuaian atau apalah yang menolak adanya ledakan...ya memang apanya yang meledak...dan yang kita lihat sebagai proses pengembangkan atau apalah (yang menurut Pi itu hanya cara bekerjanya hukum-hukumj alam) sebenarnya itulah aksi dari perbuatan Tuhan (yang menetapkan adanya hukum-hukum alam itu, sunnatulloh)...setidak-tidaknya itu menurutku, yang terinspirasi al-qur'an...

?

Kalau mau melakukan klaim, klaimlah sebelum jangan sesudah.

Pi-One

Kutip dari: kusmardiyanto pada Juli 03, 2012, 09:09:45 AM
lihat Pi...semua terkecoh dengan istilah big bang karena memang secara harfiah artinya adalah ledakan, dentuman besar...meski Pi mengatakan pengembangan atau pemuaian atau apalah yang menolak adanya ledakan...ya memang apanya yang meledak...dan yang kita lihat sebagai proses pengembangkan atau apalah (yang menurut Pi itu hanya cara bekerjanya hukum-hukumj alam) sebenarnya itulah aksi dari perbuatan Tuhan (yang menetapkan adanya hukum-hukum alam itu, sunnatulloh)...setidak-tidaknya itu menurutku, yang terinspirasi al-qur'an...
Mau sebanyak apa juga orang yang kira itu ledakan, tetap saja big bang bukan ledakan.
Dan itu memang sesuai hukum alam.

Soal itu perbuatan Tuhan? Tak ada bukti untuk itu.

mhyworld

Mekanisme terjadinya big bang memang masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan, terutama sebelum masa Planck (Planck epoch).
Kebiasaan orang-orang yang religius, segala sesuatu yang tidak bisa dijelaskan akan dianggap sebagai perbuatan dewa atau tuhan. Dulu matahari dan bulan dianggap sebagai dewa. Petir dianggap sebagai perbuatan dewa langit seperti Zeus. Gerakan planet-planet dianggap sebagai perbuatan dewa atau malaikat.
Dalam film God Must Be Crazy, Ni Xau menganggap botol kaca yang dijatuhkan oleh seorang pilot dari pesawat sebagai pemberian dewa.
Setelah fenomena2 tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, terutama jika sudah ada penjelasan yang sederhana, barulah mereka mengakui teori ilmiah tersebut, meskipun ada yang mengklaim bahwa hukum alam yang melandasi teori itu diciptakan oleh dewa atau tuhan. Ini dikenal dengan istilah god of the gap, kaerna mereka menempatkan dewa atau tuhan sebagai pengisi celah-celah yang belum bisa dijelaskan oleh sains pada masa tertentu.
once we have eternity, everything else can wait

?

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Eh ada yang mengatakan bahwa God Particle telah ditemukan. Mungkin menarik untuk dibahas, apa implikasinya jika itu benar telah ditemukan? Sori OOT. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang mendalami fisika.