Semoga sukses acaranya, Pak.

Saya pribadi agak skeptis dengan kata Green setelah datang ke beberapa seminar. Teori tidak menyentuh realita.

the problem is I don't speak English at all. Mine is very terrible, besides... i am not used to speaking to strangers lol. But I will appreciate it if anyone gives me the summary via internet what the scholars were discussing in the convention.

Saya pribadi agak skeptis dengan kata Green setelah datang ke beberapa seminar. Teori tidak menyentuh realita.

what do you mean by it?
and what does 'green economy' mean? is it some kind of dollar issues?
or does it mean you develop economic system and activities that respect nature?

you mean among those businessmen, none of them ever really cares about nature ?
thats sad to know... i have never attended any green economy seminar, it thought it was cool.

i personally would go on saying green property would be a great idea to improve economic level without harming nature too much, at least in this current atmosphere of business, economy, and investment.
also planting castor beans and making them hybrid fuel would be much more better to do and less harmful than producing cigarettes and cigars and offering studentship...

hmm... pada dasarnya manusia mesti mengorbankan alam untuk bertahan hidup. yang penting adalah jangan serakah dimana pencaplokan melebihi kebutuhan dan tidak melakukan tindakan apa2 utk menjaga kelestarian alam.
saya pikir bisa kita terapkan green economy, setidaknya, pada diri kita sendiri, mulailah menciptakan bisnis yg TIDAK TERLALU jahat pada alam (ya benar sebaik-baiknya kita pada alam kita jahat juga tapi yang diusahakan ialah meminimalisir kejahatan kita).

@ytridyrevsielixetuls

menanam biji jarak utk biofuel memang ide bagus karena Eropa sendiri sudah terbuka pada bahan bakar hybrid.. cuma masalahnya, bagi pengusaha yang ingin "mengejar setoran" mereka tidak akan terbuka pada teknologi ini dan lebih memilih menggunakan cara2 konvensional yang lebih tidak ramah lingkungan.
hal ini tentu akan dicontoh mereka yg tidak lebih tinggi taraf ekonomi dan ilmunya.

di sisi lain, orang indonesia masih banyak yang jadi penggemar rokok, jadi ya susah nerapin green economy ini.... dan produsen rokok sepertinya juga sudah keenakan dengan kebiasaan lama masyarakat ini jadi mereka tentu agak takut ambil resiko rugi dengan banting stir ke industri yg lebih ramah lingkungan dan lebih sehat.... atau mungkin mereka menunggu pengusaha lain yg berani berubah duluan..
di sisi lain mereka menyediakan beasiswa dan mensponsori event2 olahraga, entah itu cukup "membayar ganti kerusakan" atau tidak...