-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,844
- Latest: DavidiofMER
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 76
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Mei 05, 2009, 11:52:00 PM
Views: 23745
Indonesia Harus Secepatnya Produksi Kendaraan Bermotor Murah dan Hijau
PERNYATAAN Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Departemen Perindustrian RI Budi Dharmadi kepada pers baru-baru ini yang mengungkapkan telah melakukan pengkajian dan pengembangan konsep mobil murah (low cost vehicle) dan hijau (economic green vehicle), sangat menarik dan patut dicermati.
Hal tersebut dinyatakan Budi Dharmadi sebagai tanggapan atas desakan berbagai kalangan komunitas pecinta otomotif di tanah air agar konsep mobil murah dan hijau sekaligus berteknologi tinggi secepatnya diterapkan pemerintah mengingat kondisi ekonomi Indonesia yang tidak menentu yang berimbas pada kelesuan daya beli masyarakat khususnya bisnis otomotif.
Alasan lain, Indonesia merupakan salah satu penghasil polusi tertinggi di kawasan Asia bahkan di dunia, dimana penyumbang polusi tertinggi berasal dari gas buangan (emisi) berbagai jenis kendaraan bermotor. Solusi untuk mereduksi polusi salah satunya membuat kendaaraan ramah lingkungan.
Ditilik dari aspek kebijakan teknologi, pernyataan Budi Dharmadi mengindikasikan pemerintah agak terlambat merespon atau sedikit kekurangjelian dalam upaya mentransformasi perkembangan teknologi otomotif di dunia saat ini yang berorientasi pada konsep kendaraan murah dan hijau berteknologi tinggi seperti mobil berbasis hybrid, listrik, ataupun biodiesel. Tak usah jauh-jauh, negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Australia sudah enam-tujuh tahun yang lalu melakukan kajian pengembangan sekaligus standarisasi industri otomotif berteknologi tinggi yang murah dan hijau.
Belum Fokus
Fakta yang terjadi, seluruh investor dan produsen otomotif di tanah air masih belum terfokus memikirkan kemampuan untuk memproduksi mobil berkonsep hybrid atau motor listrik bahkan biodiesel. Sementara, negara-negara maju saat ini berambisi dan membuat target agar mobil-mobil berteknologi hybrid, biodiesel, dan listrik harus sudah memenuhi standarisasi dan diproduksi secara besar-besaran dua tiga tahun ke depan.Salah satu contoh, Jepang, dimana target paling lambat 2012 semua kendaraan di Jepang harus memenuhi standar emisi ketat dari pemerintah yang telah ditetapkan dimana standard-nya paling bersih di dunia. Reaksi pun ditanggapi serius. Produsen kendaraan bermotor Jepang, Mitsubishi, misalnya, telah siap dan komit memproduksi mobil listrik komersial versi mereka yaitu dua varian i-MIEV (Mitsubishi Innovation Electric Vehicle) secara besar-besaran pada 2010.
Dampak global warming membuat kebijakan pemerintah Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa berambisi menginginkan agar penggunaan bahan bakar berbasis minyak bumi ditiadakan pada masa-masa yang akan datang.
Bagi produsen otomotif di Indonesia, banyak alasan teknis maupun non-teknis yang muncul kenapa masih belum mengupayakan membuat kendaraan yang murah dan ramah lingkungan.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Bambang Trisulo yang menjelaskan alasan bahwa tren mobil murah belum melanda Indonesia tentunya tidak masuk akal.
Anehnya alasan berbeda dilontarkan Komisaris Utama Grup Indomobil, Soebronto Laras yang mengatakan strategi kebijakan perusahaan dan investasi yang sudah terlanjur dibuat dan didisain oleh para produsen kendaraan bermotor di tanah air, tidak mungkin diubah dalam sekejap mata.
Soebronto Laras juga berpendapat, pemerintah Indonesia belum membuat gebrakan dalam berbagai kebijakan terkait industri otomotif termasuk standarisasi sistem alat transportasi jangka panjang terutama yang berkaitan dengan aplikasi teknologi tinggi berbasis listrik, hybrid atau pun biodiesel yang menguntungkan bagi semua pihak.
Pernyataan Soebronto Laras memang ada benarnya. Buktinya, bagaimana mau bisa membuat mobil listrik dengan SPBU-SPBU listriknya, sedangkan strategi dan kebijakan energi pemerintah terutama soal PLN masih bermasalah dan harus banyak dibenahi.
Namun demikian, dibalik pernyataan Soebronto masih ada indikasi lain yaitu soal profital secara komersial selalu lebih diutamakan bagi para produsen kendaraan bermotor konvensional di Indonesia ketimbang membuat alternatif mobil murah berteknologi tinggi apalagi membuat mesin yang ramah lingkungan.
Dampak Negatif
Apabila cara seperti itu diterapkan terus, justru berdampak negatif pada kondisi sistem dan alat transportasi Indonesia yang tidak memiliki kemajuan sama sekali. Misalnya, ketergantungan ketersediaan BBM bagi pengguna kendaraan bermotor konvensional sangat tinggi bahkan tendensinya akan selalu ke arah ekonomi high-cost.Efek lain yang paling fatal, kekacauan implementasi standarisasi kelak ketika transformasi dari mesin konvensional ke mesin hijau berteknologi tinggi diterapkan secara mendadak. Efek ini berupa ketidaksiapan dan standarisasi sistem, misalnya kurangnya SPBU berbasis listrik atau biodiesel, suku cadang bergantung impor, bengkel-bengkel repair atau service centre yang belum ada, dan bahkan tidak siapnya montir-montir ahli.
Contoh ketidaksiapan sistem moda transportasi di Indonesia dapat dilihat pada problem taksi dan bus TransJakarta yang mesinnya berbahan bakar gas (BBG). Banyak taksi dan bus TransJakarta mengantre panjang di beberapa wilayah di Jakarta karena kurangnya SPBU-SPBU berbasis BBG. Akibatnya, banyak penumpang bus TransJakarta membanjir dan antre panjang pada jam sibuk di hampir semua hall terminal bus TransJakarta. Keadaan tersebut menimbulkan efek psikologis dan cenderung menimbulkan stress bagi para pengguna moda transportasi bus TransJakarta. Kondisi ini diperparah dengan kemacetan yang kian tinggi di hampir semua ruas-ruas jalan utama di Jakarta.
Punya Kemampuan
Apapun kendalanya, sesungguhnya Indonesia mampu membangun industri otomotif berteknologi tinggi yang murah terjangkau juga berorientasi ramah lingkungan. Upaya untuk memproduksi mobil atau sepeda motor berteknologi tinggi yang murah dan hijau memang tidak mudah tetapi sebetulnya sudah bisa dibangun dan diproduksi di dalam negeri. Soal SDM jangan diragukan, jika perlu terus dibina (training) secara kontinu. Artinya, Indonesia mempunyai kemampuan, kok. Bahkan, sudah banyak ahli merekomendasikan kendaraan listrik cocok diterapkan di Indonesia di masa depan.Apa yang dikatakan Budi Dharmadi, bagaimana pun ada aspek positif yang muncul dimana pemerintah sebetulnya memikirkan untuk membuat kendaraan bermotor berteknologi tinggi yang murah dan hijau di Indonesia.
Problemnya, hanya soal komitmen dan dukungan dari semua semua pihak. Jika semua pihak deal dan siap, pemerintah tidak perlu cemas dalam hal membuat kebijakan dan koordinasi. Mudah-mudahan hasil kajian Departemen Perindustrian secepatnya direspon dan diwujudkan.
Intinya, Indonesia harus terus beradaptasi terhadap perkembangan maupun evolusi industri otomotif di seluruh dunia. Jangan sampai dicap bahwa Indonesia selalu tertinggal dalam urusan transformasi evolusi teknologi.
Daniel Saut Goeltom, SSi
Penulis Fisikawan dan Pemerhati Perkembangan Sains dan Teknologi Indonesia
Comments: 27
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.
dari SDA, jelas sekali tidak ada yang meragukan kekayaan alam negara ini!
dan dari SDM, siapa bilang Otak-otak anak Bangsa ini tidak jenius??!!! (lihat Bpk TEKNOLOGI INDONESIA beliau adl Bpk. B.J Habibie!)
tinggal secara serentak kita harus membersihkan segala sugesti yang menyudutkan kita sbg masyarakat yang sulit diatur, bodoh, miskin, korup, dan yang jelek2 lainya. lalu diganti dengan keyakinan bahwa masyarakat INDONESIA adl masyarakat yang kompeten, maju, tertib, ramah, religius, respect, dan yang baik2 lainnya.
InsyaALLAH, dengan semakin mendarah dagingkan konsep Bhineka Tunggal Ika, INDONESIA PASTI menjadi negara yang disegani oleh setiap negara yang ada di dunia ini!
MAJU TERUS INDONESIAKU, AKU YAKIN ENGKAU PASTI BISA MENJADI NEGARA MAJU UNTUK KEBAIKAN!
cuma mungkin kurang diekspos aja
Cuman masih belum bersatu ...
Marih kita satukan ....
Buatlah lembaga khusus yang membuat barang-barang dengan harga murah ...
nggak bisa menghargai karya orang indonesia sendiri... sehingga meremehkan. sebut saja sinkansen.. sebenernya tu konsep dari orang
indonesia berawal dari sebuah dinamo yang berputar, jika magnetnya yang di buka jadi bagai mana... ya gitu2lah.. ditambah dengan peran
pemerintah yang sangat kurang sekali untuk mendukung hasil karya anak bangsa indonesia ini. sebut saja, sekarang PT DI dah bangkrut,
padahal pesawatnya PT DI tu dah di eksport ke rusia low.... di tambah dengan dana untuk penelitian uga kurang banyak... karena
pemerintah menyepelekan sebuah penelitian.
Terus nich, banyak yang pinter tetapi nggak tahu legalitas!
Lihat ini satu contoh kecil (tetapi telah mengakar luas), yakni masalah penggunaan OS:
Tuh lihat, orang Indonesia saja cuma taunya "MS Windows" mana makai bajakan lagi... Padahal orang luar negeri tahu macam-macam OS yang gratis, yang nggak komersil kayak microsoft, sehingga nggak usah buang-buang devisa negara triliunan buat beli MS Windows! --- sekali lagi, ini baru satu contoh kecil , contoh besarnya bisa lebih parah!
Ironisnya, biarpun Gaptek, tetapi sok mau ngikutin trend produk baru, terutama yang impor-imporan dengan harga selangit lagi
(ngimpor boleh-boleh saja, tetapi lihat kemampuan dompet donk!).
Ini nich, Gaptek tapi Latah alias Gaptek tapi glamor! Asal ada merek baru, terus main buang merek lama yang sebanarnya baru 3-6 bulan beredar! Tuh contohnya HP ama Motor/Mobil! Gonta-ganti HP, Gonta-ganti mobil, mana ngimport lagi plus harganya selangit bro!!!
Nggak tahunya cuma buat pameran doank, bukan ngedepanin fungsi priornya (atau kali fungsi priornya cuma buat pamer ye?).
Terus nich, kalau ada orang dalem negeri sendiri punya penemuan baru, weeeh... gara-gara orangnya nggak punya gelar sarjana terus penemuannya dianggap ngarang, wuih padahal otak orang itu jenius, buku-buku referensinya juga tebal-tebal + berbahasa inggris, rumus-rumusnya juga cruel dan absolut...
Emang orang punya penemuan IPTEK itu harus S3 doang?
Tuh baca sejarahnya "Wright Broders" penemu prinsip pesawat terbang bermesin:: Wilbur Wright cuma tamatan SD sedangkan Oliver Wrigth sekolah SD nyampai kelas 6 tetapi nggak punya ijazah SD sekalipun!
Terus, lagi, kalau ada berita bahwa si "A" atau si "B" rakyat Indonesia punya penemuan, negara utawa pemerintah pura-pura nggak tahu... alasanya sibuk lagi ngurusin inilah atau itulah...
Bagaimana bangsa kita bisa jadi negara industri maju? Ini mah "industri canggung" -- mau dimentahin kita bangkrut mau dimajuin kita dompetnya nggak kuat sama nggak dikasih perhatian ama para penguasa, kita cuma bisanya jadi "tukang ngrakit", nggak bisa jadi inventor utawa desainer!
Memang ironis sekali negeri kita ini....
Berbalik lagi, jadi sapa yang mau di salahkan??? pemerintah lagi??? Kemudian harga barang di Indonesia sendiri banyak bergantung pada harga pasaran dunia, jadi kapan masyarakat akan menikmati barang murah dan berkualitas. Jadi tanggapan saya masyarakat Indonesia seharusnya berpikiran terbuka untuk saling share ilmunya seperti pengadaan forum seperti ini, universitas online gratis, biaya internet murah, dan pemerintah bekerjasama dengan lsm seharusnya bertugas memberikan perhatian terhadap masyarakat kita yang telah membuat penemuan-penemuan baru. Saya yakin di suatu tempat di Indonesia telah lahir Einstein baru, hanya sampai kapan hasil karyanya di kenal
Budaya masyarakat yang masih blm bisa jaga nafsu...pengen beli tv maksain sampe ngutang2,padahal radio juga gag bisa kebeli..
padahal semua itu sebagian dari proses...
perkembangan IPTEK di Indonesia berkaitan sama SDM nya...
SDM nya udah bagus tapi gag ada apresiasi dari pemerintah...Huuhh...
kenapa B.J.Habibie milih tinggal di JErman ketimbang di Indonesia??...
padahal ilmunya keren banget!!
Hk.Habibie
seperti membuat yang belum pernah ada misalnya membuat kendaraan dengan sistem pneumatik (udara kempa ) / sistem fluida.
coba ada BANK IDE di Indonesia...
oh iya, sekarang sudah ada loh, website di bidang keteknikan untuk anak, remaja, dan guru... bisa di lihat di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
dmana salah satunya untuk pembuatan mobil sederhana sudah mampu, assembly motor, serta terhadap pebangkit2 kecil saja kita sudah mampu..
namun, perkembangan iptek kita tidak dibandingi dengan peran sepenuhnya pemerintah,
mungkin secara bertahap kita bisa mengejar iptek negara maju..