-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,921
- Latest: xtaletpyio
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 47
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 36
Total: 36
Guests: 36
Total: 36
Juni 04, 2007, 10:44:00 AM
Views: 22883
Para peneliti dari MIT saat ini telah berhasil mengembangkan suatu sinar laser jenis baru yang dapat digunakan untuk mengambil gambar tiga dimensi beresolusi tinggi dari retina. Retina adalah bagian dari mata yang berfungsi untuk mengkonversi cahaya menjadi sinyal elektrik yang kemudian dikirim ke otak. Penemuan ini sangat membantu untuk meningkatkan keakuratan diagnosis terhadap suatu penyakit mata.<br />
<br />
Hasil riset ini telah dipresentasikan pada Conference on Lasers and Electro-Optics and the Quantum Electronics and Laser Science Conference di Baltimore 10 Mei 2007 lalu.<br />
<br />
Sistem baru pencitraan mata ini berbasis pada Optical Coherence Tomography (OCT). Sistem ini menggunakan cahaya untuk memperoleh resolusi tinggi dari gambar penampang melintang mata. Data dari OCT scan selanjutnya digunakan untuk menvisualisasikan perubahan yang terjadi akibat suatu penyakit pada retina mata. OCT sudah dikembangkan sejak awal tahun 90-an oleh profesor MIT bernama James Fujimoto di MIT Lincoln Laboratory.<br />
<br />
<img alt="OCT dengan laser baru untuk pencitraan mata 3D" src="http://www.geocities.com/kr4m_otak/eye-image-group-enlarged.jpg" /><br />
<font size="2" style="font-style: italic;">Profesor James Fujimoto (tengah) bersama dua mahasiswanya, Desmond C. Adler (kiri) dan Vivek Srinivasan (kanan).</font> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Photo / Donna Coveney</span><br />
<br />
Dalam beberapa tahun terakhir, Optical Coherence Tomography (OCT) telah menjadi suatu standar diagnosis dalam bidang ilmu pengobatan mata. Dengan teknik baru ini, kini dimungkinkan untuk meningkatkan kecepatapan pengambilan gambar. Kecanggihan ini menjanjikan suatu kemungkinan metode baru visualisasi tiga dimensi yang lebih powerful, yang dapat meningkatkan kemampuan diagnosis awal dari suatu penyakit dan kemampuan monitoring selama perawatan yang lebih baik. Data OCT tiga dimensi dapat diproses lebih lanjut untuk menvisualisasikan struktur internal dari retina mata secara detail. Teknologi ini dapat mendeteksi terjadinya perubahan kecil pada retina, yang mengindikasikan tahap awal dari suatu penyakit, sebelum terjadi hilang penglihatan secara permanen.<br />
<br />
OCT konvensional melakukan pencitraan dengan menghasilkan suatu rangkaian gambar dua dimensi yang dapat dikombinasikan membentuk gambar tiga dimensi. Sistem ini bekerja dengan melakukan scanning cahaya bolak-balik pada mata, mengukur waktu tunda dari pantulan cahaya sepanjang garis pada skala mikrometer. Proses ini dilakukan baris demi baris untuk membangun gambar dengan resolusi tinggi.<br />
<br />
Sistem OCT komersial dapat men-<span style="font-style: italic;">scan</span> mata pada kisaran beberapa ratus hingga beberapa ribu garis per detik. Namun, pada proses ini umumnya pasien hanya dapat menjaga matanya sekitar satu detik. Hal ini membatasi jumlah data tiga dimensi yang dapat diambil.<br />
<br />
Sekarang, dengan menggunakan laser baru, para peneliti yang bergabung bersama Profesor Fujimoto melaporkan telah dapat melakukan <span style="font-style: italic;">scan</span> retina dengan rekor kecepatan hingga 236000 garis per detik, suatu peningkatan 10 kali lebih baik.<br />
<br />
Studi klinis dimasa yang akan datang, seiring dengan pengembangan teknologi ini lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan suatu saat seorang dokter mata dapat memperoleh ’OCT <span style="font-style: italic;">snapshots</span>’ tiga dimensi dari mata, yang mengandung informasi volumetrik tentang mikro struktur dari retina mata. <span style="font-style: italic;">Snapshots</span> seperti ini sangat potensial untuk meningkatkan diagnosis terhadap penyakit retina seperti diabetic retinopathy, glaucoma dan degenerasi molekular karena faktor usia.<br />
<br />
Rekan kerja Fujimoto dalam riset ini antara lain adalah Robert Huber, ilmuwan tamu di MIT dari Ludwig-Maximilians University - Jerman, Desmond C. Adler dan Vivek Srinivasan. Adler dan Srinivasan keduanya adalah mahasiswa Electrical Engineering and Computer Science MIT.<br />
<br />
Riset yang saat ini dikerjakan disponsori oleh National Science Foundation, institusi nasional dari Health and the Air Force Office of Scientific Research.
Comments: 4
1) Re: Gambar 3D Mata dengan Resolusi Tinggi
Comment by ahmad fauzan pada Agustus 01, 2008, 10:02:40 PM
MANTAP.....penemuan yang patut buat masa depan.
2) Re: Gambar 3D Mata dengan Resolusi Tinggi
Comment by cartiman pada Mei 05, 2009, 01:50:46 PM
Pakai Laser ... ada effect sampingnya tidak..
3) Re: Gambar 3D Mata dengan Resolusi Tinggi
Comment by lino pada Oktober 29, 2010, 09:45:59 AM
Sinar laser bukannya berbahaya bg tubuh kita ?
4) Re: Gambar 3D Mata dengan Resolusi Tinggi
Comment by predatorbuku pada Februari 13, 2012, 01:16:30 PM
subhanallah keren bgt
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.