-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,835
- Latest: Robertkib
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 23
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 13
Total: 13
Guests: 13
Total: 13
September 17, 2008, 09:40:00 PM
Views: 27179
Banyak penelitian yang dilakukan oleh Dinas kesehatan dari berbagai kota di Indonesia terhadap kualitas air minum dari Depot air minum isi ulang. Hasilnya adalah banyaknya ditemukan bakteri E colie dalam air minum tsb.<br />
<br />
Benarkah demikian adanya ?<br />
<br />
Saya jawab : Benar, walaupun tidak semua depot air minum isi ulang mengandung bakteri. Penyebab adanya bakteri E colie adalah :<br />
<br />
1. Penggunaan Ultraviolet yang tidak sesuai antara kapasitas dan kecepatan air yang melewati penyinaran Ultraviolet tsb. Akibat air terlalu cepat, maka bakterinya tidak mati. Idealnya, untuk Depot air minum isi ulang kapasitas Ultraviolet minimal adalah Type 5 GPM atau daya lampu 30 Watt dan kecepatan air yang melewati UV tsb adalah 19 liter ( 1 Galon ) per 1 menit 15 detik. (Jangan lebih cepat dari itu).<br />
2. Kurangnya kebersihan depot dan lingkungan sekitar<br />
3. Karena keterbatasan modal,banyak yang membeli paket Depot yang berharga murah dengan peralatan dibawah Standar Minimum peralatan. Antara lain minimal menggunakan tabung berisi media pasir silika, karbon aktif , Ultraviolet minimal Type 5 GPM dan penyaringan Micro filter / filter sedimen berukuran mulai 10 mikron s/d 01 micron.<br />
4. Kurangnya kesadaran pemilik Depot untuk memeriksakan Depotnya 3 bulan sekali ke Dinas kesehatan setempat.<br />
<br />
Dinas Kesehatan setempat sebaiknya proaktif memeriksa Depot air minum di Wilayah kerjanya masing masing ( Sorry, bukan mendikte lho...) agar kualitas Depot air minum tetap terjaga dan secara tidak langsung justru memperbaiki citra depot air minum isi ulang tsb yang sudah terlanjur negatif.<br />
<br />
Semoga menjadi ilmu pengetahuan yang berharga bagi yang sudah memiliki Depot dan bagi yang akan memulai usaha ini, agar jangan membeli peralatan dibawah standar minimum seperti yang saya sebutkan di atas.<br />
Comments: 24
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.
Penyinaran UV merupakan cara desinfeksi yang aman dibandingkan dengan klorinasi yg menghasilkan residu klorin yang toksik. Sinar UV akan merusak DNA dari bakteri tsb. Tapi, strain tertentu dari bakteri E. coli bisa mengalami photoreactivation. Artinya, DNA yg semula rusak dapat mengalami mekanisme perbaikan ketika disinari visible light, sehingga bakteri menjadi aktif kembali. Cara mengatasinya adalah dengan meningkatkan dosis UV minimal 2-3 kali dosis biasa.
Sepertinya di Indonesia perlu diteliti nih, strain2 E. coli apa yg biasa mencemari sumber air minum dan berapa dosis sinar UV yang diperlukan agar desinfeksi benar2 efektif.
Penelitian tentang kontaminasi bakteri pada air mineral isi ulang sudah pernah dilakukan oleh salah satu rekan saya, dan memang positif ada, walaupun saya lupa apa saja spesiesnya. Penyebabnya terlalu banyak untuk dituliskan, namun dapat disingkat bahwa penanganan air mineral tsb kurang aseptis. Namun harap juga diingat, tubuh memiliki sistem pertahanan yang dapat menghalau bakteri-bakteri patogen yang masuk, sehingga jangan begitu khawatir mengkonsumsi air tersebut. Lagi pula, tubuh kan butuh latihan juga agar sistem pertahanannya dapat berkembang, jadi jangan hidup terlalu steril.
Semula mau beralih ke air minum isi ulang. Ternyata udah ada artikel ini (walaupun masih belom ada kesimpulanya )
Yang jadi bahasan selanjutnya, gimana kita sebagai konsumen dapat mengetahui kalo produk air isi ulang tsb aman untuk dikonsumsi??
Thanks for All
mungkin colomya dah jenuh. makanya silikia dan karbon aktifnya gak bisa lagi menyerap E. Coli.
Kami sangat mengharapkan adanya kebijakan dari pemerintah untuk melakukan penertiban terhadap depot air minum yang nakal dan dimana kami dapat informasi lembaga yang dapat membantu pemecahan dan memberikan solusi baik itu untuk konsumen maupun sebagai masyarakat peduli hidup sehat
dengan yang mengandung e coli???
Upaya untuk mensosialisasikan tehnik perawatan peralatan depot air minum sangat banyak saya tulis dalam website saya dan alhamdulillah cukup membantu para pemilik depot.
Harapan saya, semoga pihak Dinas Kesehatan juga semakin meningkatkan pembinaan dan pengawasan demi terciptanya usaha air minum yang sehat dan berkualitas dengan harga terjangkau.
Untuk mas yang diatas, maaf meralat, elektrolisa bukanlah alat untuk mengetahui kandungan e coli dalam air, melainkan hanya alat untuk memisahkan kandungan besi, alumunium dan mineral lainnya dari dalam air sehingga terapung ke permukaan.
mungkin akan memiliki harga yang lebih mahal tapi kesehatan kita jauh lebih panting..