-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,838
- Latest: Haroldapew
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 31
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 25
Total: 25
Guests: 25
Total: 25
Desember 21, 2008, 01:10:00 AM
Views: 61695
<div style="text-align: justify;">Sebagai bahan pembersih lainnya, deterjen merupakan buah kemajuan teknologi yang memanfaatkan bahan kimia dari hasil samping penyulingan minyak bumi, ditambah dengan bahan kimia lainnya seperti fosfat, silikat, bahan pewarna, dan bahan pewangi. sekitar tahun 1960-an, deterjen generasi awal muncul menggunakan bahan kimia pengaktif permukaan (<span style="font-weight: bold;">surfaktan</span>) <span style="font-style: italic;">Alkyl Benzene Sulfonat</span> (ABS) yang mampu menghasilkan busa. Namun karena sifat ABS yang sulit diurai oleh mikroorganisme di permukaan tanah, akhirnya digantikan dengan senyawa <span style="font-style: italic;">Linier Alkyl Sulfonat</span> (LAS) yang diyakini relatif lebih akrab dengan lingkungan.<br />
<br />
Pada banyak negara di dunia penggunaan ABS telah dilarang dan diganti dengan LAS. Sedangkan di Indonesia, peraturan mengenai larangan penggunaan ABS belum ada. Beberapa alasan masih digunakannya ABS dalam produk deterjen, antara lain karena harganya murah, kestabilannya dalam bentuk krim/pasta dan busanya melimpah.<br />
<br />
Penggunaan sabun sebagai bahan pembersih yang dilarutkan dengan air di wilayah pegunungan atau daerah pemukiman bekas rawa sering tidak menghasilkan busa. Hal itu disebabkan oleh sifat sabun yang tidak akan menghasilkan busa jika dilarutkan dalam air sadah (air yang mengandung logam-logam tertentu atau kapur). Namun penggunaan deterjen dengan air yang bersifat sadah, akan tetap menghasilkan busa yang berlimpah.<br />
<br />
Sabun maupun deterjen yang dilarutkan dalam air pada proses pencucian, akan membentuk emulsi bersama kotoran yang akan terbuang saat dibilas. Namun ada pendapat keliru bahwa semakin melimpahnya busa air sabun akan membuat cucian menjadi lebih bersih. Busa dengan luas permukaannya yang besar memang bisa menyerap kotoran debu, tetapi dengan adanya surfaktan, pembersihan sudah dapat dilakukan tanpa perlu adanya busa.<br />
<br />
Opini yang sengaja dibentuk bahwa <span style="font-weight: bold;">busa yang melimpah menunjukkan daya kerja deterjen adalah menyesatkan</span>. Jadi, proses pencucian tidak bergantung ada atau tidaknya busa atau sedikit dan banyaknya busa yang dihasilkan. Kemampuan daya pembersih deterjen ini dapat ditingkatkan jika cucian dipanaskan karena daya kerja enzim dan pemutih akan efektif. Tetapi, mencuci dengan air panas akan menyebabkan warna pakaian memudar. Jadi untuk pakaian berwarna, sebaiknya jangan menggunakan air hangat/panas.<br />
<br />
Pemakaian deterjen juga kerap menimbulkan persoalan baru, terutama bagi pengguna yang memiliki sifat sensitif. Pengguna deterjen dapat mengalami iritasi kulit, kulit gatal-gatal, ataupun kulit menjadi terasa lebih panas usai memakai deterjen.</div>
Comments: 25
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.
sekarang ada produk yang bisa menghilangkan busa, itu bagaimana prinsip kerjanya..?
apa dampak (positif dan negatif) Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) bagi lingkungan...?
makany aq ptusn masuk jur kimia,
mskipun aq blum prnh dpt nilai B palgi A,,
hehe....
tp aq hrp dgn ikt forum ini bs nambah pengtahuan aq...
jd tolong kirim ke email aq stiap bkin artikel bru...
[email protected]
makasih .....
yang g tau nya gt
air sadah kalo dicampur ma detergen gada busa
huwhwhaha~
bagaimana dengan sabun mandi?
Apakah sabun tersebut juga menggunakan surfaktan? apakah jenis surfaktan yang dicampur dalam sabun?
Atau... sabun itu sendiri yang menjadi surfaktan?
tolong dijawab..
thx
yang mau saya tanyakan, sebenarnya apa guna dari timbulnya busa??? knapa harus ada busa, kalo itu memang tidak terlalu mempengaruhi tingkat kebersihan yang ada???
kalo ada yang tau tolong kasih tau
ok
hasilnya bisa dipakai sabun mandi dan sabun cuci. untuk sabun cuci bisa ditambahkan dengan soda ash dan borax. tolong yan terakhir ini bagi yang punya ilmu bidang kimia saya minta tolong dikomentari. saya orang awam ya.
Deterjen adalah garam alkali sulfat atau sulfonat, misalnya :
Rumus unsur diterjen adalah: RSO3Na atau ROSO3Na
Catatan :
Gugus R bersifat hidrofob karena nonpolar, sedangkan gugus COONa atau OSO3Na atau SO3Na bersifat hidrofil karena polar.
Berdasarkan pada rantai alkilnya, diterjen dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Deterjen jenis keras
2. Deterjen jenis lunak
1 Deterjen jenis keras
Deterjen jenis keras memiliki rantai alkil yang bercabang atau rantai lingkar. Ikatan yang ada pada rantai lingkar demikian kuatnya sehingga tidak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme air/tanah. jadi dapat mencemarkan lingkungan. Contoh : alkil benzin sulfonat (ABS).
2 Deterjen jenis lunak
Deterjen jenis lunak memiliki rantai alkil lurus. Ikatan antara atom-atom C pada rantai lurus mudah dihancurkan oleh mikroorganisme air/tanah. Jadi sifatnya lunak dan tidak mencemarkan lingkungan.
Kelebihan deterjen dengan sabun biasa adalah deterjen tidak membentuk endapan dengan ion Ca2+ atau pun Mg2+, sehingga deterjen tetap efektif jika dipakai mencuci dengan air sadah.
ABS sangat tidak menguntungkan karena sangat lambat terurai oleh bakteri pengurai hal ini disebabkan oleh adanya rantai bercabang pada strukturnya. Dengan tidak terurainya secara biologi deterjen ABS, lama-lama perairan yang terkena kontaminasi oleh ABS akan dipenuhi busa, efek yang lainnya adalah menurunnya tegangan permukaan dari air,pemecahan kembali dari flok (koloid),pengemulsi lemak dan minyak dan pemusnahan bakteri yang berguna.
Oleh sebab itu ABS kemudian diganti oleh surfaktan yang biodegradable, atau yang biasa dikenal dengan Linier Alkil Sulfonat (LAS). (sifat2nya telah d jelaskan oleh saudara -faridchem-
Dan sejak LAS menggantikan penggunaan ABS dalam deterjen,masalah-masalah yang timbul seperti penutupan permukaan air oleh gumpalan busa dapat dihilangkan dan toksisitasnya terhadap biota di air telah banyak dikurangi.
untuk menghemat penggunaan air bersih ,kami menggunakan air bekas cuci pakaian untuk menyiram toilet.
Apakah ini akan mematikan bakteri yg ada dalam septic tank ?
saya menemukan artikel menarik, bahwa deterjen bisa digantikan perannya dengan CO2,mlh lbh bagus,..(di artikel tsb)
apakah bener?? mungkin yg lebih mengerti bisa minta tlg dijelaskan,..
nah kalo bekas cucian sebaiknya jangan dibuang ke septi tank, itu akan mengganggu kerja bakteri dalam menguraikan kotoran kita, OKlah kalo dikatakan deterjen juga mengandung senyawa antibakteri, tp sedikit jauh akan mengurangi/mematikan bakteri yang justru akan membantu dalam menguraikan kotoran dalam septi tank. yah sedikit jauh gitu...
menarik ya..
apa yg trjd kalo detergen matic it d gunakan utk mncuci dg tangan?...
apakah komponen dlm detergen biasa dn detergen matic beda?...
trus mngenai mcuci dgn air panas yg bs mmudarkan pakaian yg brwarna,, kan ad jg tuh msin cuci yg ad
tmperatur suhu. kalo d gunakan suhu yg agak pnas (mis 60 drjat) ap dpt mmudarkan pkaian brwarna
jg?...
salam kenal dari saya imanuel,
untuk semua para pakar kimia saya mau bertanya,
bagaimana mekanisme surfaktan mampu menurunkan tegangan permukaan,
kemudian yang dimaksud dengan tegangan permukaan apa ya??
mohon bantuannya, karena saya sedang menyusun skripsi.
salam. terima kasih
mohon koreksi jika salah
kalo ada yang tau, mohon jawabannya. trima kasih..
Nah kalo deterjen padat kan sudah dijelaskan di atas, pakai ABS atau LAS. Keduanya berupa cairan kental warna coklat. Itu biang surfaktannya, untuk kemudian diolah dalam proses powdering yg prosesnya sekian kelumit.
Sedikit tambahan dari saya, busa MEMPENGARUHI daya cuci sabun terhadap kotoran berupa material pengotor, secara fisika "dia" bekerja memanfaatkan tegangan permukaan sabun yg rendah, jadi bisa angkat kotoran karena dipisahkan oleh busa yg tertarik meluas. Secara kimia, sabun jenis apapun kan mengandung surfaktan, yg jelas-jelas punya 2 sifat, polar di kepala molekulnya, dan non polar di ekor molekulnya. Kepala hidrofilik (suka sama air sehingga berikatan dgn air), ekornya hidrofobik (takut air, tapi berikatan dgn materi non polar kayak minyak dll). Molekul surfaktan ngiket kotoran dan air sehingga kotoran terangkat. Akan lebih bagus lagi kalo sabun ditambahkan zat pengelat/komplekson untuk ngiket ion logam penyadah (Mg2+ dan Ca2+) sehingga busa lebih banyak, dan kerja surfaktan lebih efektif. Oiya di atas ada yg tanya soal surfaktan, SEMUA SABUN PASTI TERDIRI DARI SURFAKTAN. Ada yg alami, ada yg sintetis. Any question? CMIIW