-
Portable STATA 18 MP Crack Full Version
oleh olhdtsmg2
[Hari Ini jam 11:28:04 AM] -
Partial least squares structural equation modelling...
oleh olhdtsmg2
[Juni 01, 2023, 10:13:59 AM] -
Slacks based Measure of Efficiency in Stata Use sbmeff...
oleh olhdtsmg2
[Mei 28, 2023, 11:32:27 PM] -
Heterogeneous difference in differences for panel data...
oleh olhdtsmg2
[Mei 25, 2023, 12:01:43 PM] -
Re:Bagaimana bisa gelombang gravitasi baru sampai di...
oleh superstring39
[Mei 11, 2023, 01:56:24 PM]
Anggota
Total Anggota: 27,071
Latest: Keithgoaxy
Stats
Total Tulisan: 139,645
Total Topik: 10,397
Online today: 106
Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online



November 04, 2011, 10:32:00 PM
Views: 38103
<div style="text-align: justify;">
<p>Fungsi gelombang pertama kali diciptakan oleh fisikawan Austria Erwin Schrodinger, untuk menangani salah satu fenomena dunia kuantum <span style="font-style: italic;">dualisme gelombang partikel</span>. Namun, fungsi gelombang itu sendiri tidak memberikan gambaran fisik apa pun sampai Max Born mengusulkan untuk mengkuadratkan nilai mutlaknya. Selanjutnya, amplitudo fungsi gelombang yang telah dikuadratkan itu ditafsirkan sebagai kemungkinan menemukan partikel berada pada tempat dan saat tertentu. Bersamaan dengan itu, Born juga memperkenalkan metode pengukuran di bawah aturan-aturan yang ditetapkannya.</p>
<p>Dalam perkembangan selanjutnya para ahli menggunakan metode pengukuran tak langsung yang dikenal dengan <span style="font-style: italic;">tomografi kuantum</span>. Dengan estimasi bahwa fungsi gelombang konsisten terhadap berbagai kumpulan hasil pengukuran, mereka melakukan banyak pengukuran, mencatat hasilnya dalam tabel yang nantinya digunakan untuk memprediksikan nilai-nilai pada kolom yang kosong. Jeff Lunden, seorang peneliti dalam bidang terkait mengibaratkan metode ini seperti meneliti sebuah gelombang air dengan cara menyinarinya dengan cahaya yang digerak-gerakkan lalu mengukur bayangannya di dasar kolam. Namun metode pengukuran tak langsung ini hanya melipat-gandakan masalah dalam menentukan fungsi gelombang. Lagipula fungsi gelombang terlalu rapuh, seperti gelembung sabun yang mudah pecah ketika disentuh untuk diteliti. Fisikawan Sanford, Onur Hosten bahkan menyatakan bahwa mengukur fungsi gelombang itu saja nyaris tidak mungkin dilakukan.</p>
<div style="text-align: center;"><img width="320" height="248" align="middle" alt="Mengukur Fungsi Gelombang" src="/tpadmin/tp-images/Image/catching_a_wave.jpg" /></div>
<p>Tetapi kini tim fisika Kanada yang dikepalai oleh Jeff Lundeen berhasil menemukan cara baru untuk <span style="font-style: italic;">mengukur fungsi gelombang</span>, bahkan secara langsung. Mereka menggabungkan sistem pengukuran kuat yang memberikan kepastian yang mantap tetapi menghancurkan fungsi gelombang, dan pengukuran lemah yang memberikan informasi yang kurang pasti namun hanya merusak sebagian kecil darinya.</p>
<p>Lundeen dkk. mendemonstrasikan hasil kerja mereka dengan bantuan banyak foton-tuggal sebagai partikel uji. Foton-foton itu ditransmisikan melalui serat optik dengan tujuan agar mereka mempunyai fungsi gelombang yang sama. Setelah ditembakkan, lalu foton itu dipolarisasikan sehingga mereka mendapat dua variabel dari satu keadaan foton untuk diukur. Pertama mereka mengukur lokasinya secara kasar, hal ini mengakibatkan fungsi gelombang itu tetap stabil. Kemudian sisa foton digunakan untuk mengukur momentumnya secara akurat dan akhirnya memetakan fungsi gelombangnya. Intinya, pengukuran pertama dikerjakan dengan cara halus sehingga tidak membatalkan hasil dari pengukuran kedua. Sayangnya, metode ini hanya berlaku jika telah diketahui secara pasti bahwa foton-foton uji itu memiliki keadaan kuantum yang sama.</p>
<p>Dengan demikian, tim tersebut tidak hendak menggugurkan mekanika kuantum. Nyatanya, prinsip ketidakpastian Heinsenberg masih berlaku. Mereka tidak memperkenalkan metode yang lebih baik untuk menjelaskan fenomena kuantum, mereka hanya memperkenalkan “metode lain” semata. Selain itu, untuk sementara partikel tunggal yang diuji baru foton. Meskipun begitu ini bukan berarti sebuah kegagalan, justru temuan tim Lundeen ini merupakan kemajuan. Ia memprediksikan, dalam waktu dekat metodenya juga dapat disesuaikan untuk mengukur fungsi gelombang partikel-partikel lain seperti ion, molekul dan elektron.</p>
<p><span style="font-weight: bold;">Sumber :</span><br />
http://www.nature.com/nature/journal/v474/n7350/full/nature10120.html<br />
http://www.sciencenews.org/view/generic/id/330958/title/Wave_function_directly_measured_</p>
<p style="font-weight: bold;"><a href="http://www.forumsains.com/fisika/artikel-forsa-fungsi-gelombang-dapat-diukur-secara-langsung/" title="Diskusi Fungsi Gelombang Dapat Diukur Secara Langsung">Diskusikan lebih lanjut di forum</a></p>
</div>
Comments: 7
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.
kalau begitu, semakin banyak pengulangan, semakin teliti hasil yang didapat... hanya saja, dengan metode pengukuran yang berbeda,apakah tidak melanggar prinsip mengukur berulang yang hanya menggunakan satu metode.
Jika fungsi gelombang tidak memiliki gambaran fisik, apa sebenarnya yang ukur? Apakah probabilitas posisi partikel bisa diukur secara empirik? Saya cenderung sepakat dengan Onur Hosten.