Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 04, 2024, 10:45:35 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 43
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 30
Total: 30

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kapang dan Kesehatan

Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa (Carlile & Watkinson 1994). Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota (Hibbett et al. 2007).

Carlile & Watkinson (1994) menyatakan bahwa jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, dengan perkiraan penambahan 600 spesies setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. Menurut Moncalvo (1997) dan Kuhn & Ghannoum (2003), sebagian besar spesies fungi terdapat di daerah tropis disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya. Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung sumber karbon organik (Carlile & Watkinson 1994).

Kapang yang tumbuh dan mengkolonisasi bagian-bagian di dalam ruangan telah banyak diteliti. Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas bocor, dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar matahari. Genus kapang yang sering dijumpai tumbuh di dalam ruangan adalah Cladosporium, Penicillium, Alternaria, dan Aspergillus (Mazur et. al. 2006). Penelitian lain yang dilakukan oleh Brasel et al. (2005) menunjukkan bahwa kapang dari genus Stachybotrys juga ditemukan tumbuh di dalam ruangan.

Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (Carlile & Watkinson 1994). Menurut Champe et al. (1981) dan Carlile & Watkinson (1994), spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1 – 10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara (Carlile & Watkinson 1994). Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan (Curtis et al. 2004).

Gangguan kesehatan yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang saluran pernapasan. Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan kesehatan yang paling umum dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh yang menyerang spora yang terhirup (Curtis et al. 2004; Mazur et al. 2006). Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran pernapasan, atau disebut mikosis. Salah satu penyakit mikosis yang umum adalah Aspergillosis, yaitu tumbuhnya kapang dari genus Aspergillus pada saluran pernapasan (Soubani & Chandrasekar 2002). Selain genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus Curvularia dan Penicillium juga dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menunjukkan gejala mirip seperti Aspergillosis (Mazur et al. 2006).


Daftar Pustaka

1. Bartlett, K.H., S.M. Kennedy, M. Brauer, C. van Netten & B. Dill. 2004. Evaluation and a predictive model of airborne fungal concentrations in school classrooms. Ann. occup. Hyg., 48(6): 547 – 554.
2. Brassel, T.L., J.M. Martin, C.G. Carriker, S.C. Wilson & D.C. Straus. 2005. Detection of airborne Stachybotrys chartarum macrocyclic trichothecene mycotoxins in indoor environment. Applied and Enviromental Microbiology, 71(11): 7376 – 7388.
3. Carlile, M.J. & S.C. Watkinson. 1994. The fungi. Academic Press Ltd., London: xiii + 482 hlm.
4. Champe, S.P., M.B. Kurtz, L.N. Yager, N.J. Butnick & D.E. Axelrod. 1981. Spore formation in Aspergillus nidulans: Competence and other developmental processes. Dalam: Turian,G. & H.R. Hohl. (eds). 1981. The fungal spore: Morphogenetics controls. Academic Press, London: 255 – 276.
5. Curtis, L., A. Lieberman, M. Stark, W. Rea & M. Vetter. 2004. Adverse healt effect of indoor molds. Journal of Nutritional & Environment, 14(3): 261 – 274.
6. Dahlan, Z. 1998. Masalah asma di Indonesia dan penanggulangannya. Cermin Dunia Kedokteran, 121: 5 – 9.
7. Gent, J.F., P. Ren, K.Belanger, E.Triche, M.B. Bracken,T.R. Holford,& B.P. Leaderer. 2002. Levels of household mold associated with respiratory symptoms in the first year of life in a cohort at risk for asthma. Environmental Health Perspectives, 110(12): A781 – A786.
8. Hibbet, D.S., et al. 2007. A higher-level phylogenetic classification of the Fungi. Mycological Research, 111: 509 – 547.
9. Kuhn, D.M. & M.A. Ghannoum. 2003. Indoor mold, toxigenic fungi, and Stachybotrys chartarum: Infectious disease perspective. Clinical Microbiology Reviews, 16(1): 144 – 172.
10. Mazur, L.J., J. Kim & the Commitee on Environmental Health. 2006. Spectrum of noninfectious healt effects from molds. Pediatrics, 118: 1909 – 1926.
11. Moncalvo, J-M. 1997. Evaluation of fungi biological diversity in the tropics: Systematics perspective. Dalam: Janardhanan, K.K., C. Rajendran, K. Natarajan & D.L. Hawksworth. (eds). 1997. Tropical mycology. Science Publications Inc., Enfield: 1 – 26.
12. Soubani, A.O. & P.H. Chandrasekar. 2002. The clinical spectrum of pulmonary aspetgillosis. Chest, 121(6): 1988 – 1999. 13. Verhoeff, A.P., et al.1992. Presence of viable mold propagules in air in relation to house damp and outdoor air. Allergy 47: 83 – 91.

Sumber gambar : http://www.air.ky.gov/FAQ/Mold.htm

Share on Facebook!Share on Twitter!Reddit

Comments: 7 *

1) Re: Kapang dan Kesehatan
Comment by roisz pada Juli 31, 2008, 03:06:54 PM


jadi serasa baca abstrak :D
2) Re: Kapang dan Kesehatan
Comment by kifly_bioma pada Juli 31, 2008, 09:54:09 PM

kalo dilihah digambarnya ada basidiospora bukannya itu adalah spora yang dihasilkan oleh jenis fungi fam. basidiomycetes yang ciri khasnya itu memiliki tubuh buah tidak seperti dengan kapang yang merupakan jamur lendir atau jamur filament yang umumnya golongan myxomycetes tanpa tubuh buah... betul or tidak....zul
3) Re: Kapang dan Kesehatan
Comment by milmi pada Agustus 01, 2008, 11:34:34 AM

@roisz,
Ini bukan abstrak. Klo abstrak ada cara kerja dan hasil. Ini hanya pemaparan singkat
@kifly,
1. basidiomycetes bukan famili, tapi kelompok taxa tidak resmi. taksonomi yg sekarang tidak mengenal taxa bernama basidiomycetes, melainkan filum basidiomycota.
2. Myxomyetes dan kapang sangat berbeda. Bahkan myxomycetes saat ini tidak dimasukkan ke dalam kingdom fungi, melainkan dimasukkan ke dalam kingdom protista
3. basidiospora memang dihasilkan oleh fungi-fungi yang membentuk basidium. istilah badan buah sekarang juga ditemui pada fungi pembentuk askus, jadi tidak lagi dimiliki secara eksklusif oleh fungi pembentuk basidium.
4) Re: Kapang dan Kesehatan
Comment by n-gage QD pada Februari 11, 2009, 05:59:00 PM

ternyata mikro organnisme ini cukup rumit
hal yang tak pernah kita perhatikan ini menimpan begitu banyak kandungan
yang dapat menyababkan asma yang berbahaya
5) Re: Kapang dan Kesehatan
Comment by sora pada Juli 31, 2009, 06:44:34 PM

hah?
yang bener? berarti bahaya dunk klo atap rumah yang suka bocor gt? hmm..
6) Re: Kapang dan Kesehatan
Comment by arydhamayanti pada Februari 12, 2010, 11:48:55 AM

materi yang sangat bagus, ternyata sangat penting memastikan ruangan yang kita tempati selalu memperoleh sinar matahari yang cukup dan sirkulasi udara yang baik. saya sendiri tidak pernah betah tinggal dalam ruangan yang tidak punya akses langsung ke udara terbuka. rasanya pengen cepet2 meninggalkannya. prihatin, ada rumah2 yang punya ruangan yang gak berjendela. ckckck.. benar2 tidak sehat.
7) Re: Kapang dan Kesehatan
Comment by wibi pada Maret 20, 2010, 06:31:52 PM

kira-kira barapa banyak spora yang harus dihirup jika mau membuat orang dewasa sehat menjadi sakit? penyakit apa saja termasuk yang
umum yang disebabkan oleh spora?
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.

Articles dalam « Biologi »