Sebagai pengelola lembaga pendidikan ketrampilan sempoa, saya ingin berbagi infromasi tentang sempoa (diambil dari brosur yang dibuat oleh lembaga, tanpa menyebut nama lembaga). Semoga bermanfaat.

SEJARAH SEMPOA

Di Cina, tradisi menggunakan sempoa sebagai alat hitung, telah dipraktekkan semenjak 2000 tahun yang lalu. Pada awalnya orang Cina menggunakan kepingan buluh atau batang kayu sebagai alat penghitung. Pada pertengahan Dinasti Ming, cara berhitung menggunakan sempoa telah popular di Korea, Jepang, dan Thailand, hingga sampai ke Malaya (kini Malaysia) dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kini sempoa popular diajarkan di Negara-negara Asia Tenggara, Brasil, Meksiko, dan pulau Tonga di lautan Pasifik. Amerika Seikat menjadikan sempoa sebagai “budaya baru”. Universitas California mengembangkan “Pusat Sempoa Amerika Serikat”.

BELAJAR SEMPOA

Pelajaran sempoa adalah pelajaran teknik berhitung berdasarkan teori matematika dengan menggunakan sempoa sebagai alatnya. Sempoa adalah alat yang memiliki manik-manik yang dapat digerakkan keatas dan kebawah, sebagaimana gambar diatas.

ANAK-ANAK KREATIF

Mengapa anak-anak Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong dan Singapura dikenal lebih kreatif, kompetitif dan intuitif? Jawabannya adalah karena sistem pendidikannya dapat mengoptimalkan potensi otak anak. Di negara-negara tersebut, ternyata sejak dini anak-anak telah dikenalkan dengan metode sempoa (abacus method), dimana anak-anak sudah dilatih untuk menggunakan alat hitung klasik yang sampai saat ini masih digunakan di berbagai pelosok dunia, terutama Asia.

Dengan menggunakan sempoa, anak-anak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kedua sisi otaknya, yaitu sisi kanan dan kiri. Perlu diketahui bahwa otak terdiri dari dua sisi : kiri dan kanan. Sisi otak kiri berhubungan dengan logika, berpikir vertikal, dan strategi memori, sedangkan sisi otak kanan berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, dan pemikiran inovasi lateral. Masing-masing memiliki potensinya sendiri. Jika keduanya dikembangkan secara baik, akan melahirkan potensi anak yang prima.

Dengan menggunakan metode sempoa, anak-anak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kedua sisi otaknya ini. Keseimbangan pengembangan kedua sisi otak anak adalah kunci anak menuju sukses. Sayangnya, menurut pakar Matematika M. Jamil Ibrahim, PhD, peserta didik di sekolah selama ini kurang mendapatkan kemampuan dasar untuk menguasi pelajaran matematika. “Fungsi pelajaran berhitung adalah untuk mencerdaskan otak,”ujar Kepala Pusat Kurikulum (Kapuskur) Dikdasmen ini. Ia menambahkan bahwa siswa perlu mendapatkan pelajaran abacus (sempoa).

ANAK SENANG BELAJAR MATEMATIKA

Teknik yang diajarkan dalam pelajaran sempoa membuat anak tak lagi takut pada matematika, yang bagi sebagian anak dianggap pelajaran momok. Dengan kemampuannya menghitung cepat dan tepat itu, jika anak dewasa kelak, diharapkan bisa mempermudah mereka dalam melakukan negosiasi bisnis. Juga mereka lebih mudah menganalisis laporan keuangan yang disajikan dalam angka-angka.

KEMBANGKAN POTENSI

Selama ini disinyalir bahwa kebanyakan orang lebih sering menggunakan otak kiri. Dengan berlatih sempoa, fungsi-fungsi sel-sel otak dapat selalu dirangsang. Dengan demikian otak kiri dan otak kanan dapat diselaraskan sehingga menjadi optimal.

Hasil mengikuti pendidikan sempoa dapat dilihat setelah 3 bulan. Anak yang tadinya malas-malasan menjadi rajin dengan daya tangkap yang makin meningkat. Namun ini baru terwujud jika ada keinginan anak dan dorongan dari orang tua. Bahkan anak idiot, seperti sebuah pengalaman di China, dapat mengerjakan sesuatu sendiri misalnya naik sepeda, setelah ia belajar sempoa.

MANFAAT BELAJAR METODE SEMPOA

1. Menguasai dan mahir berhitung lebih baik dan lebih cepat.
Pelajaran ini memberikan penekanan dalam menggunakan kekuatan mental (otak) dan daya ingat anak secara lebih menyeluruh. Dengan menguasai teknik dan kemahiran ini, anak menjadi lebih mahir dan cepat dalam menyelesaikan masalah hitungan.

2.Memperkuat kemampuan berpikir, reaksi dan daya ingat.
Anak diberi peluang untuk mempraktekkan pengetahuan metematika dengan melalui alat sempoa. Metode ini bukan saja menguatkan kemampuan berpikir dan daya ingat, namun melatih anak cepat bertindak.

3.Mengeksploitasi potensi mental anak.
Menurut para pakar, umumnya manusia hanya menggunakan 10% dari potensi otaknya yang sebenarnya. Pelajaran sempoa telah terbukti telah membantu anak-anak dalam mengeksploitasi mental secara lebih optimal, hingga menjadikan mereka lebih progresif dalam belajar.

4.Menggunakan daya konsentrasi dan cara belajar yang lebih mengesankan.
Anak-anak yang berada pada usia 6 hingga 12 tahun senantiasa lebih aktif dan cerdas, namun kurang stabil. Mental aritmatika merupakan pendekatan baru untuk membantu memupuk daya konsentrasi anak disamping membentuk kepribadian anak lebih mantap.

5.Membina keyakina diri.
Pelajar mental sempoa dan aritmatika dapat membantu anak-anak membina keyakinan dirinya melalui latihan yang sistemik dan terprogram.

OPTIMALISASI FUNGSI OTAK

Penelitian medical Jepang yang melakukan penelitian tentang otak anak-anak menyimpulkan bahwa otak sisi kanannya lebih aktif dan fungsional setelah melalui program pelatihan sempoa.

Ada dua tipe pergerakan syaraf dalam otak kita yang disebut dengan gelombang Alpha dan gelombang Beta. Gelombang Alpha dipenuhi oleh rangsangan panca indra dan gelombang Beta adalah tanda aktifitas mental dan indikasi ketika otak sedang bekerja.

35 murid yang telah selesai mengikuti program pelajaran sempoa dari modul 1 sampai 4, telah dipilih untuk penelitian intensif, ditemukan memiliki lebih banyak pergerakan gelombang Beta. Fungsi otak kiri adalah alasan dan struktur perhitungan. Sedangkan fungsi otak kanan adalah kreatifitas, imajinasi dan berpikir dengan bayangan. Dengan kata lain, melalui metode sempoa, anak-anak akan berkembang dengan cepat sisi kemampuan berhitung, ketepatan, keaktifan dan intuisinya.

Di era elektronika kini, orang begitu ketergantunganya pada kalkulator elektronik. Jika metode sempoa dibiasakan, dapat membantu merangsang otak kanan seorang anak untuk memperluas kekuatan mental dan memperbesar penerimaan akademik mereka.

KANDUNGAN OTAK

Otak merupakan suatu sistem biologi yang sangat kompleks. Otak orang dewasa mengandung lebih dari 10 milyar neuron atau sel syaraf yang beratnya lebih kurang 3½ pound, yaitu kurang lebih 2% dari berat badan orang. Ia memerlukan setidaknya 20% oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Seekor lebah yang mempunyai otak sebutir garam halus dan memiliki kurang lebih 9 neuron dapat melakukan berbagai kegiatan yang luar biasa, contohnya membuat sarang rumahnya, memproses madu, menganalisa cahaya matahari untuk menentukan arah dan berkonunikasi dengan lainnya dalam berbagai pengetahuan. Dapatkah anda bayangkan bagaimana kemampuan otak manusia yang jumlah neuronnya berpuluh-puluh milyar lebih banyak dari seekor lebah?

Seringkali dikatakan bahwa manusia umumnya hanya menggunakan 10% otaknya, bahkan ada yang berpendapat hanya 1%. Apa pun pendapat itu, yang jelas ahli penelitian menegaskan bahwa kemampuan otak manusia tidak ada batasnya. Karena itu diperlukan upaya optimalisasi otak semenjak masih kecil. Mengingat penelitian menyebutkan bahwa pertumbuhan sangat cepat pada usia di bawah 12 tahun, anak yang menerima pembentukan otak yang baik semenjak usia dini akan terus bijak walau pun usianya mencapai 80 tahun. Sebaliknya, anak yang tidak mengalami pembentukan otaknya yang baik pada usia dini, bakal mengalami kemerosotan otak meskipun umurnya baru 20 tahun.