-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,817
- Latest: ctaletnfxk
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 44
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Guests: 21
Total: 21
Sejarah nuklir indonesia dimulai pada tanggal 16 November 1964 ketika ilmuwan-ilmuwan anak bangsa yang dipimpin Ir. Djali Ahimsa berhasil menyeleseikan criticality-experiment terhadap reaktor nuklir pertama Triga Mark II di Bandung. Pada keesokan harinya tertanggal 17 November 1964 Surat Kabar Harian Karya memberitakan soal kedatangan abad nuklir di Indonesia. Kemudian pada tanggal 18 November 1964 Radio Australia mengumumkan bahwa “Indonesia mampu membuat reaktor atom”. Disusul dengan ulasan dua menit oleh “stringer” AK Jacoby yang menulis : Indonesia masuk abad nuklir. Suatu hal yang sungguh membanggakan bahwa di umurnya yang masih 19 tahun, Indonesia berhasil melakukan apa yang negara-negara maju telah lakukan. Inilah bukti bahwa bangsa kita adalah sejajar dengan bangsa lain.
Hari Sabtu, tanggal 20 Februari 1964 reaktor pertama dengan daya 250 kW ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada waktu itu Ir.Soekarno. Reaktor ini digunakan untuk keperluanpelatihan, riset, produksi radio isotop. Reaktor ini mengalami dua kali pembongkaran untuk mengganti beberapa komponen utamanya pembongkaran pertama pada 1972 dipimpin Sutaryo Supadi dan yang kedua pada 1997 dipimpin Haryoto Djoyosudibyo dan A. Hanafiah.
Tidak cukup sampai di sini pada tahun 1979, Indonesia mengoperasikan Reaktor Kartini yang berdaya 100 kw yang didesain dan dirancang bangun oleh putra-putri terbaik bangsa. Pada tahun 1987 di serpong resmi dioperasikan reaktor serpong yang berdaya 30 Mw. Pada pertengahan tahun 2000 TRIGA MARK II selesei diupgrade dengan daya 2000 kW, dan pengoperasiannya diresmikan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri nama reaktor diubah menjadi Reaktor TRIGA 2000 Bandung.
Sadar akan kebutuhan SDM yang mahir dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir yang diperlukan untuk mampu memasuki Industri Nuklir maka pemerintah pada awal tahun 1980-an membentuk Jurusan Teknik Nuklir di Fakultas Teknik Nuklir UGM, Jurusan instrumentasi Nuklir dan Proteksi Radiasi di bagian Fisika UI, serta Pendidikan Ahli Teknik Nuklir di Yogyakarta (sekarang Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir). Namun pada tahun 1997 Program Nuklir Indonesia (dalam hal ini perencanaan pembangunan PLTN) berhenti yang salah satunya dikarenakan karena penemuan gas alam di kepulauan Natuna. Ini menyebabkan Jurusan Teknik Nuklir di UGM saat ini sudah berubah dan diganti menjadi Teknik Fisika, sedangkan Jurusan Instrumentasi dan juga Jurusan Proteksi Radiasi dari Bagian Fisika UI, ditutup. Namun saat ini masih terdapat kegiatan pendidikan tentang Iptek Nuklir di ITB sebagai bagian dari Departemen Fisika ITB (S1, S2, S3) dan juga di UGM (S3). Sehingga Praktis hanya di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir yang menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang mencetak tenaga-tenaga profesional di bidang IPTEK Nuklir.
Sadar tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik Nasional jika hanya bertumpu pada pembangkit Listrik konvesional maka Pada Tahun 2005 Indonesia kembali menjalankan program nuklir ini. Pada tahun 2006 pemerintah menetapkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) melalu Kepres No 5 tahun 2006, yang mengamanatkan bahwa pada tahun 2025, energi terbarukan plus nuklir bisa mencapai kurang lebih 5 persen untuk kebutuhan listrik Indonesia.
Kerja sama dengan IAEA - meliputi persiapan pembangunan PLTN dan persiapan regulasi, kode, panduan, dan standar bagi PLTN -pun dirintis sejak 2005. Pada 2008, regulasinya diharapkan sudah siap. Saat ini Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sudah dibuat dan tinggal ditandatangani oleh Presiden. Kali ini rupanya pemerintah tidak main-main dalam rencananya ini, ini terlihat dalam kurun waktu berdekatan, Indonesia sudah menandatangani sejumlah nota kesepakatan kerja sama bidang nuklir dengan beberapa negara. Rusia, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Di sini sudah jelas, bahwa ternyata bangsa kita sudah memiliki cukup pengalaman dalam bidang teknologi yang satu ini. Anak- anak bangsa terbukti mampu mengoperasikan 3 reaktor nuklir di indonesia selama bertahun-tahun dengan bersih dan belum memiliki catatan buruk mengenai kecelakaan nuklir yang membahayakan lingkungan dan masyarakat. Sudah ada pula ribuan aplikasi nuklir yang dipakai di bidang kesehatan seperti pada proses radiasi kanker dan teknik isotop untuk pengembangan obat. Ini belum Ratusan aplikasi nuklir yang dipakai di bidang industri seperti dalam proses desalinasi air, pemuliaan tanaman, dan banyak lagi.
Ungkapan skeptis dan pesimis yang terhadap kemampuan SDM Indonesia dalam teknologi nuklir, menurut saya tidak lebih dari sebuah mental inferior yang telah ditanamkan penjajah kepada kita selama bertahun-tahun, sehingga pemikiran ini bak warisan - diturunkan turun temurun dari generasi ke generasi, sehingga kita selalu berpikiran bahwa bangsa lain lebih hebat dari kita, bangsa lain lebih pandai dari kita. Padahal pada kenyataannya sekali-kali tidaklah demikian. Mental inferior inilah yang harus dihapuskan dari pemikiran para generasi muda jika bangsa kita ingin maju. Sejarah telah membuktikan bahwa kita mampu merdeka dengan keringat dan darah kita sendiri, dan bukan merupakan pemberian orang lain. Ini sebenarnya merupakan tanda bahwa kita adalah sejajar dengan bangsa-bangsa lain, bahwa bangsa ini merupakan bangsa besar yang juga mampu untuk melakukan apa yang bangsa lain telah lakukan demi kemajuan negerinya.
Tedy Tri Saputro
Mahasiswa Program Diploma-4
Elektronika Instrumentasi
Jurusan Teknofisika Nuklir
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN, Yogyakarta
memang perlu kajian lebih mendalam dalam pembangunan reaktor nuklir ini. kita tahu bahwa nuklir memang merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat efektif dan efisien. apakah kita siap untuk membangun rekator nuklir...?
kalau sekedar untuk membangun sebuah reaktor, mungkin tidak begitu sulit. yang menjadi permasalahan adalah bagaimana pengelolaannya. reaktor nuklir tidak sama dengan pembangkit listrik biasa. kebocoran sedikit saja sangat fatak akibatnya seperti yang terjadi kecelakaan terbesar dalam sejarah reaktor nuklir dunia yang terjadi di Chernobyl, Uni Sovyet (sekarang Rusia) pada 25-26 April 1986.
menimbang kondisi negara kita saat ini, yang masih terbelit dengan krisis multidimensi. tidak layak jika kita tetap melaksanakan pembangunan reaktor nuklir. salah satu hal yang mesti dipertimbangkan adalah pengelolaan limbah nuklir.
limbah nuklir memiliki radiasi yang sangat berbahaya bagi semua makhluk hidup. limbah ini perlu ditangani secara serius. negara dengan teknologi canggihpun mesti hati-hati dengan sampah ini. seperti Jerman, negara yang teknologinya tidak perlu kita ragukan lagi, mengolah limbah nuklirnya bekerja sama dengan perancis. sedangkan amerika serikat membuang limbahnya nuklirnya di benua antartika.
bagaimana dengan kita...?
untuk sampah rumah tangga saja kita masih kesulitan bagaimana mengelolanya. apalagi dengan sampah nuklir. mestikah kita membawa limbah nuklir itu nantinya keperancis...? atau kita kubur juga di benua antartika...? berapakah dana yan mesti kita keluarkan? sepadankah dengan listrik yang kita dapatkan?
lain lagi dengan masalah birokrasi dan masalah politik. yang tidak perlu kita diskusikan.
saya bukan skeptis atau pesimis. kita banyak memiliki sumber daya manusia yang tidak kalah dengan negara lain didunia. namun saya tidak setuju bila kita tetap laksakanan proyek ini. salah satunya masalah managemen dan birokrasi.
jika alasanya adalah kebutuhan akan tenaga listrik...? permasalahan yang tampak bagi saya adalag managemen dari PLN. korupsi dan kolusi yang terjadi dalam BUMN tersebut. belum lagi kesadaran kita dalam penggunaan listrik yang efisien. kita masih boros listrik.
jadi pembangunan rekator nuklir secara komersial...?
mungkin 10 atau 20 tahun lagi kita layak mengelolanya...
Kembali ke topik semula, karena tidak adanya dukungan penuh dari pemerintah, hal tersebut membuat para peneliti untuk mencari alternatif bagaimana agar mereka dapat melakukan penelitian dengan biaya yang murah. Hal tersebut sudah dibuktikan dengan hasil yang ada. Seperti hasil penelitian yang ditemukan oleh salah satu putra bangsa yang menemukan cara yang lebih mudah dan murah untuk melakukan pemeriksaan sebuah penyakit.
Kesimpulan, SDM di Indonesia sangat baik, pemerintah hanya perlu menaruh perhatian yang lebih terhadap SDM yang ada. Pemerintah yang baru diharapkan mampu mengatasi permasalahan ekonomi yang saat ini melanda Indonesia, kemudian melakukan perencanaan terhadap pengembangan SDM. China dan India menjadi negara yang berkembang dengan sangat pesat, karena mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dari negara maju untuk mengembangkan negaranya sendiri. Sayangnya, banyak SDM berpotensi yang menimba ilmu di luar dan tidak kembali ke Indonesia karena merasa nyaman di negara tempat mereka menimba ilmu. Ini adalah hal kedua yang menurut saya seharusnya dibahas.
Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kata atau kalimat yang kurang berkenan, saya mengungkapkan pendapat saya berdasarkan informasi yang saya peroleh dari kerabat dekat dan teman-teman. Terima kasih.
Saya sendiri sangat mendukung pengembangan PLTN, karena beberapa tahun ke depan saya yakin isu sumber energi akan SANGAT2 krusial..
yang ada anggaran pengembangan malah dikorup... akhirnya kan ilmuwan ngga bisa maksimal...
Reaktor Chernobyl di Rusia dibangun pada masa Komunis Uni Sovyet yang anda tahu sendiri seperti apa
Reaktor Chernobyl sendiri memiliki anomali (cacat) bawaan yakni tidak memiliki sungkup pelindung yang sehrusnya ada...
jepang merupakan daerah yang lebih rawan gempa toh punya banyak PLTN
tapi teknologi pembangkit listriknya tidak efisien di banding dengan teknologi pembangkit nuklir
coba klo pake sel surya butuh berapa hektar sel surya buat satu kota trus klo cuaca mendung gimana ?
klo mo tenaga angin emang gak ada pa efek samping dengan lingkungan
emang gak ada polutan kimia tapi bunyi ma suara
beda dengan nuklir dia tetep bisa beroperasi di setiap hari baik panas maupun hujan ada angin maupun gak ada angin
Orang pinter saya yakin banyak disini. Nah cari orang pinter dan berjiwa disiplin itu yang susah perlu adanya pelatihan lagi fokus terhadap sikap dan kebiasaan. Kalau bisa PLTN ada dipulau terpisah jauh dari penduduk, distribusi daya pakai kabel bawah laut aja. Biar lebih adem nih hati :-)
susah juga, org indonesia sihhh......
kita harus melihat permasalahn nuklir ini secara objektif,segala aspek ada positif negatif. ada yang menolak karena hanya melihat aspek negatifnya saja.
tapi manfaat nuklir itu sangant banyak.
mau bukti? kunjungi kami
klo ampe salah. akibatnya kayak di crnobyl semua keturunanny mengalami kanker.
klo indonesia yg sekarang terus penerus bangsanya terkena kanker.
mau jadi apa kita?
ada di indonesia karena sudah banyak keraguan yang ditujukan pada SDM Indonesia.
dengan mendatangkan SDM dari luar maka proyek pembangunan PLTN di Indonesia bisa terus berjalan dan
masyarakat Indonesia tidak perlu mencemaskan lagi perihal ketidakmampuan SDM Indonesia dalam
menangani reaktor-reaktor nuklir di Indonesia.
yg akan menghambat perkembangan teknologi di negara kita adalah Birokrat dan Koruptor ..
masi banyak yang medukung negri ini