-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,812
- Latest: Cornelltag
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 51
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 25
Total: 25
Guests: 25
Total: 25
Mei 25, 2009, 09:49:00 AM
Views: 37045
<div style="text-align: justify;">Pernah merasa waktu berjalan cepat atau terasa begitu lambat? Seperti saat waktu berlalu begitu cepat ketika Anda sedang bersama teman- teman atau saat waktu terasa begitu lambat ketika Anda terjebak dalam hujan. Tapi Anda tidak bisa mempercepat atau memperlambat waktu kan?<br />
<br />
Waktu selalu berjalan dalam kecepatan yang konstan. Einstein tidak berpikir demikian. Ide dia adalah semakin kita mendekati kecepatan cahaya, semakin lambat waktunya relatif dibandingkan kondisi orang yang tidak bergerak. Dia menyebutnya melambatnya waktu karena gerakan. Tidak mungkin, kamu bilang? Oke, bayangkan ini. Kamu berdiri di bumi, memegang jam. Teman baikmu ada di dalam roket dengan kecepatan 250.000 km/detik. Temanmu juga memegang sebuah jam. Kalau kamu bisa melihat jam yang dibawa temanmu, kamu akan melihat bahwa jam itu tampak berjalan lebih lambat daripada jam kamu. Sebaliknya temanmu akan merasa jam yang ia bawa berjalan biasa2 aja (tidak melambat), dia pikir malah jam kamu yang tampak berjalan lebih lambat.<br />
<br />
Masih bingung? Ingat, Einstein butuh 8 tahun untuk menemukan hal ini. Dan dia dianggap jenius. Einstein memberikan contoh untuk menunjukan efek perlambatan waktu yang dia sebut “paradoks kembar”. Seperti permainan penjelajah waktu. Mari kita mencobanya dengan menganggap ada 2 orang kembar bernama Eyne dan Stine. Dua2nya kita anggap berumur 10 tahun. Eyne memutuskan dia sudah bosan di bumi dan perlu liburan. Dia mendengar bahwa ada hal yang menarik di sistem bintang Alpha3, yang berjarak 25 tahun cahaya. Stine yang harus mengikuti ujian matematika minggu depan, harus tinggal di rumah untuk belajar. Jadi Eyne berangkat sendiri. Ingin sampai secepatnya di sana, dia memutuskan untuk berjalan dengan kecepatan 99,99% kecepatan cahaya. Perjalanan ke sistem bintang itu bolak balik membutuhkan waktu 50 tahun. Apa yang terjadi ketika Eyne kembali? Stine sudah 60 tahun, tapi Eyen masih berumur 10 ½ tahun. Bagaimana mungkin? Eyne sudah pergi selama 50 tahun tapi hanya bertambah umur ½ tahun! Hey, apakah Eyne baru saja menemukan mata air awet muda!<br />
<br />
Ide Einstein tentang waktu yang melambat tampak benar dan semua adalah teori, tapi bagaimana kamu tahu kalau dia benar? Salah satu cara adalah dengan naik roket dan memacu roket itu mendekati kecepatan cahaya. Tapi sampai saat ini, kita belum bisa melakukannya. Tapi ada satu cara untuk mengetestnya. Bagaimana kita tahu kalau Einstein tidak salah? Percobaan ini mungkin bisa memberikan penjelasan atas idenya. Jam atom adalah jam yang sangat akurat, bisa mengukur satuan waktu yang sangat kecil. Sepersejutaan detik bisa diukur. Di tahun 1971, ilmuwan menggunakan jam ini untuk mengetest ide Einstein. Satu jam atom diset di atas bumi, dan satu lagi dibawa keliling dunia menggunakan pesawat jet dengan kecepatan 966 km/jam. Pada awalnya kedua jam itu diset agar menunjukan waktu yang sama. Apa yang terjadi ketika jam dibawa mengelilingi dunia dan kemudian kembali ke titik di tempat jam satunya lagi berada? Sesuai perkiraan Einstein, kedua jam itu sudah tidak menunjukan waktu yang sama. Jam yang sudah dibawa keliling dunia, menunjukan keterlambatan waktu seperberapa juta detik!<br />
<br />
Kamu mungkin bertanya kenapa kok bedanya begitu kecil? Pertanyaan yang bagus! Yah, 966 km/jam cukup cepat, tapi masih belum mendekati kecepatan cahaya. Untuk melihat perbedaan waktu yang signifikan, kamu harus melaju dengan sangat lebih cepat.</div>
Comments: 59
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.
keren2
gua akuin
gua sampe hari ini blom tau jelas ttg hal ini, jam 10-an gua tiba2 tau jelas, keren2
gua suka forum ini
HORAHHH!!!!!!!!!
itu mah gak usah di omongin semua orang juga kena di jakarta
bisa aja lo bcanda
manfaatkan waktu sebaik mungkin, demi waktu... kata Al Quran..manusia itu pasti merugi, kecuali orang beriman dan berbuat yang positif untuk diri dan orang lain.
inspiratornya apa ya?
biasa otak yg jenius dibanding kite2 sekolah aja masih banyak yg remed, wkwkwk
cukup masuk akal...
A: "mencelupkan tangan ke ketel berisi air panas selama beberapa detik terasa sangat lama dibandingkan bercumbu dengan gadis cantik berjam-jam"
B: "empat tahun saya di Caltech, dan itu penjelasan fisika paling menarik "
tentu saja esensi-nya bukan itu
setuju dengan maxwell, ini akibat postulat relativitas khusus dari universalitas kecepatan cahaya
tidak ada sangkut paut-nya dengan "terasa", tapi ini hasil pengukuran
Kabarnya teori ini menjadi dasar angan2 membuat mesin waktu
Bisa? Mungkin juga
Einstein keren, pemikirannya membuahkan theory yang berkembang seperti dilatasi waktu,panjang jadi ingat Al-Kahfi
btw mesin waktu kyknya masih sulit deh, harus dipikir juga bahwa seberapa besarpun (10^berapapun NEWTON) gaya yang di berikan kepada suatu benda maka benda yang mempunyai massa tersebut akan memberikan perlawanan terhadap gaya yang mengenainya. :|
tp g tau lagi klo yg bergerak kecepatan cahaya itu adalah jiwa/ruh yang tidak terukur berapa gram massa nya loh kok jd ngelantur ke metafisika zaa hehehe
Kayaknya "akhirat" bergerak lebih dahsyat dari kecepatan cahaya, soalnya disana kita tetep awet muda, alias kekaaallll, alias G BAKAL MATI....
...>>>
This theory so interest... ^_^
Namun, Isra` Mi`raj bukanlah peristiwa metafisika. Ia adalah peristiwa fisika (: nyata; badaniah) yang dialami dan dijalani Nabi Muhammad saw dengan segenap kesadaran inderawinya, sebagaimana diterangkan dalam Alqur`an surat Al-isra` ayat 1 dan Annajm ayat 13.
Maka, sebagai peristiwa fisika, Isra` Mi`raj adalah sesuatu yang istimewa. Kebenaran Isra` Mi`raj adalah kebenaran yang luarbiasa. Keistimewaan ataupun keluarbiasaan tersebut, tidak lain karena pemberontakannya pada tradisi. Kebenaran Isra` Mi`raj adalah kebenaran inkonvensional.
Maka, wajar kiranya, jika banyak orang pun mempertanyakan (meragukan?) ke-shahih-an Isra` Mi`raj tersebut. Menganggap Isra` Mi`raj sebagai sesuatu yang mengada-ada dan dongeng Nabi belaka.
Toh, Isra` Mi`raj bukanlah cerita rekaan ataupun dongeng Nabi. Isra` Mi`raj adalah sebuah firman Ilahi dan, firman Ilahi tetaplah sebuah kebenaran. Kebenaran hakiki dan mutlak yang tidak dapat diganggu-gugat. Meski ia berseberangan dengan tradisi ilmu pengetahuan. Meski ia bertentangan dengan akal nalar manusia.
Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandingannya sepanjang jaman. Termasuk kerana teori "relativiti"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus "relativiti" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "relativiti" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, kerana itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativiti khusus ada disinggung sedikit. Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahawa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang boleh diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.
Bayangkanlah sebuah pesawat ruang angkasa --sebutlah namanya X--meluncur laju menjauhi bumi dengan kecepatan 100.000 kilometer per detik. Kecepatan diukur oleh pengamat, baik yang berada di pesawat ruang angkasa X maupun di bumi, dan pengukuran mereka bersamaan. Sementara itu, sebuah pesawat ruang angkasa lain yang bernama Y meluncur laju pada arah yang sama dengan pesawat ruang angkasa X tetapi dengan kecepatan yang berlebih. Apabila pengamat di bumi mengukur kecepatan pesawat ruang angkasa Y, mereka mengetahui bahawa pesawat itu melaju menjauhi bumi pada kecepatan 180.000 kilometer per detik. Pengamat di atas pesawat ruang angkasa Y akan berkesimpulan serupa.
Nah, kerana kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan tampak bahawa beza kecepatan antara kedua pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan pesawat yang lebih cepat tak dapat tidak akan bergerak menjauhi pesawat yang lebih lambat pada kadar kecepatan ini.
Tetapi, teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahawa jarak antara keduanya bertambah pada tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per detik.
Kelihatannya hal ini mustahil. Kelihatannya seperti olok-olok. Pembaca menduga seakan ada bau-bau tipu. Menduga jangan-jangan ada perincian yang disembunyikan. Padahal, sama sekali tidak! Hasil ini tidak ada hubungannya dengan tenaga yang digunakan untuk mendorong mereka.
Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang, alat rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein, hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari sifat dasar alamiah ruang dan waktu yang sudah boleh diperhitungkan lewat rumus ihwal komposisi kecepatannya.
Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang bertahun-tahun orang menjauhi "teori relativiti" bagaikan menjauhi hipotesa "menara gading," seolah-olah teori itu tak punya erti penting samasekali. Tak seorang pun --tentu saja tidak-- membuat kekeliruan hingga tahun 1945 tatkala bom atom menyapu Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu kesimpulan "teori relativiti" Einstein adalah benda dan energi berada dalam erti yang berimbangan dan hubungan antara keduanya dirumuskan sebagai E = mc2. E menunjukkan energi dan m menunjukkan massa benda, sedangkan c merupakan kecepatan cahaya. Nah, kerana c adalah sama dengan 180.000 kilometer per detik (ertinya merupakan jumlah angka amat besar) dengan sendirinya c2 (yang ertinya c x c) karuan saja tak tepermanai besar jumlahnya. Dengan demikian bererti, meskipun pengubahan sebahagian kecil dari benda mampu mengeluarkan jumlah energi luar biasa besarnya.
Orang karuan saja tak bakal bisa membikin sebuah bom atom atau pusat tenaga nuklir semata-mata berpegang pada rumus E = mc2. Haruslah dikaji pula dalam-dalam, ramai orang memainkan peranan penting dalam proses pembangkitan energi atom. Namun, bagaimanapun juga, sumbangan pikiran Einstein tidaklah meragukan lagi. Tak ada yang cekcok dalam soal ini. Lebih jauh dari itu, tak lain dari Einstein orangnya yang menulis surat kepada Presiden Roosevelt di tahun 1939, menunjukkan terbukanya kemungkinan membikin senjata atom dan sekaligus menekankan erti penting bagi Amerika Serikat selekas-lekasnya membikin senjata itu sebelum didahului Jerman. Gagasan itulah kemudian mewujudkan "Proyek Manhattan" yang akhirnya bisa menciptakan bom atom pertama. "Teori relativiti khusus" mengundang beza pendapat yang hangat, tetapi dalam satu segi semua sepakat, teori itu merupakan pemikiran yang paling meragukan yang pernah dirumuskan manusia. Tetapi, tiap orang ternyata terkecoh kerana "teori relativiti umum" Einstein merupakan titik tolak pikiran lain bahawa pengaruh gaya berat bukanlah lantaran kekuatan fisik dalam makna yang biasa, melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa luar sendiri, suatu pendapat yang amat mencengangkan!
Bagaimana bisa orang mengukur bentuk lengkung ruang angkasa?
Einstein bukan sekedar mengembangkan secara teoritis, melainkan dituangkannya ke dalam rumusan matematik yang jernih dan jelas sehingga orang bisa melakukan ramalan yang nyata dan hipotesanya bisa diuji. Pengamatan berikutnya --dan ini yang paling cemerlang kerana dilakukan tatkala gerhana matahari total-- telah berulang kali diyakini kebenarannya kerana bersamaan benar dengan apa yang dikatakan Einstein.
Teori umum tentang relativiti berdiri terpisah dalam beberapa hal dengan semua hukum-hukum ilmiah. Pertama, Einstein merumuskan teorinya tidak atas dasar percobaan-percobaan, melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri dan matematik. Pendeknya berpijak diatas dasar rasional seperti lazimnya kebiasaan para filosof Yunani dan para cendekiawan abad tengah perbuat. Ini bererti, Einstein berbeza cara dengan metode ilmuwan modern yang berpandangan empiris. Tetapi, bezanya ada juga: pemikir Yunani dalam hal pendambaan keindahan dan simetri tak pernah berhasil mengelola dan menemukan teori yang mekanik yang mampu bertahan menghadapi percobaan pengujian yang rumit-rumit, sedangkan Einstein dapat bertahan dengan sukses terhadap tiap-tiap percobaan. Salah satu hasil dari pendekatan Einstein adalah bahawa teori umum relativitinya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh dan secara intelektual memuaskan semua teori ilmiah.
Teori relativiti umum juga dalam beberapa hal berdiri secara terpisah. Kebanyakan hukum-hukum ilmiah lain hanya kira-kira saja berlaku. Ada yang kena dalam banyak hal, tetapi tidak semua. Sedangkan mengenai teori umum relativiti, sepanjang pengetahuan, sepenuhnya diterima tanpa kecuali. Tak ada keadaan yang tak diketahui, baik dalam kaitan teoritis atau percobaan praktek yang menunjukkan bahawa ramalan-ramalan teori umum relativiti hanya berlaku secara kira-kira. Bisa saja percobaan-percobaan di masa depan merusak nama baik hasil sempurna yang pernah dicapai oleh sesuatu teori, tetapi sepanjang menyangkut teori umum relativiti, jelas tetap merupakan pendekatan yang paling diandalkan bagi setiap ilmuwan dalam usahanya menuju kebenaran terakhir.
Meskipun Einstein teramat terkenal dengan "teori relativiti"-nya, keberhasilan karyanya di bidang ilmiah lain juga membuatnya tersohor selaku ilmuwan dalam setiap segi. Nyatanya, Einstein peroleh Hadiah Nobel untuk bidang fisika terutama lantaran buah pikiran tertulisnya membeberkan efek-efek foto elektrik, sebuah fenomena penting yang sebelumnya merupakan teka-teki para cerdik pandai. Dalam karya tulisan ilmiah itu Einstein membuktikan eksistensi photon, atau partikel cahaya.
Anggapan lama lewat percobaan yang tersendat-sendat mengatakan bahawa cahaya itu terdiri dari gelombang elektro magnit, dan gelombang serta partikel merupakan konsep yang berlawanan. Sedangkan hipotesa Einstein menunjukkan suatu perbezaan yang radikal dan amat bertentangan dengan teori-teori klasik. Bukan saja hukum foto elektriknya terbukti punya erti penting dalam penggunaan, tetapi hipotesanya tentang photon punya pengaruh besar dalam perkembangan teori kuantum (hipotesa bahawa dalam radiasi, energi elektron dikeluarkan tidak kontinyu melainkan dalam jumlah tertentu) yang saat ini merupakan bahagian tak terpisahkan dari teori itu. Dalam hal menilai erti penting Einstein, suatu perbandingan dengan Isaac Newton merupakan hal menyolok. Teori Newton pada dasarnya mudah dipahami, dan kegeniusannya sudah tampak pada awal mula perkembangan. Sedangkan "teori relativiti" Einstein teramat sulit dipahami biarpun lewat penjelasan yang cermat dan hati-hati. Lebih-Lebih rumit lagi jika mengikhtisarkan asalnya! Tatkala beberapa gagasan Newton mengalami benturan dengan gagasan ilmiah pada jamannya, teorinya tak pernah tampak luntur atau goyah dengan pendiriannya. Sebaliknya, "teori relativiti" penuh dengan hal yang saling bertentangan. Ini merupakan bahagian dari kegeniusan Einstein bahawa pada saat permulaan, ketika gagasannya masih merupakan hipotesa yang belum diuji yang dikemukakannya selaku orang muda belasan tahun yang samasekali tidak dikenal, dia tak pernah membiarkan kontradiksi yang nyata-nyata ada ini dan mencampakkan teorinya. Sebaliknya malahan dia dengan sangat cermat dan hati-hati merenungkan terus hingga ia mampu menunjukkan bahawa kontradiksi ini hanya pada lahirnya saja sedangkan sebenarnya tiap masalah selalu tersedia untuk memecahkan kontradiksi itu dengan cara yang halus namun cerdik dan tegas. Kini, kita anggap teori Einstein itu pada dasarnya lebih "correct" ketimbang teori Newton. Jika begitu halnya kenapa Einstein ditempatkan Lebih bawah dalam daftar tingkat urutan buku ini?
Alasannya tersedia. Pertama, teori-teori Newtonlah yang merupakan peletak dasar dan batu pertama ilmu pengetahuan modern dan teknologi. Tanpa karya Newton, kita tidak akan menyaksikan teknologi modern sekarang ini. Bukannya Einstein.
Ada lagi faktor yang menyebabkan mengapa kedudukan Einstein dalam urutan seperti yang pembaca saksikan. Dalam banyak hal, perkembangan suatu ide melibatkan sumbangan pikiran ramai orang. Ini jelas sekali misalnya dalam ihwal sejarah sosialisme, atau dalam pengembangan teori listrik dan magnit. Meskipun Einstein tidak 100% merumuskan "teori relativiti" dengan otaknya sendiri, yang sudah pasti sebahagian terbesar memang sahamnya. Adalah adil mengatakan bahawa ditilik dari perbandingan erti penting ide-ide lain, teori-teori relativiti terutama berasal dari kreasi seorang, si genius dan si jempolan, Einstein.
Einstein lahir tahun 1879, di kota Ulm, Jerman. Dia memasuki perguruan tinggi di Swiss dan menjadi warganegara Swiss tahun 1900. Di tahun 1905 dia mendapat gelar Doktor dari Universiti Zurich tetapi (anehnya) tak bisa meraih posisi akademis pada saat itu. Di tahun itu pula dia menerbitkan kertas kerja perihal "relatif khusus," perihal efek foto elektrik, dan tentang teori gerak Brown. Hanya dalam beberapa tahun saja kertas-kertas kerja ini, terutama yang menyangkut relativiti, telah mengangkatnya menjadi salah seorang ilmuwan paling cemerlang dan paling orisinal di dunia. Teori-teorinya sangat kontroversial. Tak ada ilmuwan dunia kecuali Darwin yang pernah menciptakan situasi kontroversial seperti Einstein. Akibat itu, di tahun 1913 dia diangkat sebagai mahaguru di Universiti Berlin dan pada masa yang sama menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Jabatan-jabatan ini tidak mengikatnya untuk sebebas-bebasnya mengabdikan sepenuh waktu melakukan penyelidikan-penyelidikan, kapan saja dia suka.
Pemerintah Jerman tidak menyesal menyiram Einstein dengan sebarisan panjang kedudukan yang istimewa itu kerana persis dua tahun kemudian Einstein berhasil merumuskan "teori umum relativiti," dan tahun 1921 dia memperoleh Hadiah Nobel. Sepanjang paruhan terakhir dari kehidupannya, Einstein menjadi buah bibir dunia, dan hampir dapat dipastikan dialah ilmuwan yang masyhur yang pernah lahir ke dunia.
Kerana Einstein seorang Yahudi, kehidupannya di Jerman menjadi tak aman begitu Hitler naik berkuasa. Di tahun 1933 dia hijrah ke Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi dan di tahun 1940 menjadi warga negara Amerika Serikat. Perkawinan pertama Einstein berujung dengan perceraian, hanya perkawinannya yang kedua tampaknya baru bahagia. Punya dua anak, keduanya laki-laki. Einstein meninggal dunia tahun 1955 di Princeton.
Einstein senantiasa tertarik pada ihwal kemanusiaan dunia di sekitarnya dan sering mengemukakan pandangan-pandangan politiknya. Dia merupakan pelawan teguh terhadap sistem politik tirani, seorang pendukung gigih gerakan Pacifis, dan seorang penyokong teguh Zionisme. Dalam hal berpakaian dan kebiasaan-kebiasaan sosial dia tampak seorang yang individualistis. Suka humor, sederhana dan ada bakat gesek biola. Tulisan pada nisan makam Newton yang berbunyi: "Bersukarialah para arwah kerana hiasan yang ditinggalkannya bagi kemanusiaan!" sebetulnya lebih kena untuk
Bisa diberi hitungannya?. Saya tidak bisa sependapan dengan teori einstein ini. Sangat tidak masuk akal dan sulit untuk bisa dibuktikan secara nyata. Einstein hanya menggunakan "waktu" khayalan. Bukan waktu sebenarnya.
Bagi saya, waktu dimulai ketika alam ini tercipta dan berjalan terus entah sampai kapan. Waktu itu disebut waktu jagat raya. Dibumi kita menggunakan waktu bumi dan hanya merupakan bagian waktu terkecil dari jagat raya.
Yang dilakukan einstein samadengan menunjuk waktu virtual pada komputer. Dia tidak melihat waktu komputer secara sejatinya, yaitu waktu ketika komputer ada (dibuat) sampai pada komputer itu tidak bekerja lagi. Jelas waktu virtual sangat relatif (nisbi/tidak konstan). Tapi waktu perjalanan (waktu komputer real ada adalah absolut/konstan).
1. Eyne selama dalam perjalanan akan dapat melakukan aktifitas seperti yang dilakukan Stine selama 50 tahun atau
2. Eyne selama dalam perjalanan hanya akan dapat melakukan aktifitas seperti yang dilakukan Stine selama 1/2 tahun saja?
bagi saya ilmuan teoritis itu berharga dan memang sangat genius. saya rasa pelambatan waktu benar pembuktiannya pelajari formulasi einstein, akan terbukti. Einstein adalah orang Yang SANGAT CERDAS, BUKAN SOK CERDAS.
namun pemikiran ini juga ud manteb banget, mungkin bukti kita mesti nunggu beberapa tahun lagi agar bisa menggerakan benda yang bisa bergerak setidaknya 1 % dari kecepatan cahaya.
nanti juga bisa dibuktikan...
perjalanan Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril dan kendaraannya (Bouraq) dari bumi menuju ke langit ke-7 hanya dalam satu malam ! subhanallah..
pada saat itu masih belum di kenal ilmu fisika, bahkan teori relatifiti seperti zaman skrg ini. namun Al-Quran yg diturunkan 1400 tahun silam telah menjelaskan peristiwa tersebut dg hak.
memang benar adanya peristiwa tersebut, malaikat kan terbuat dari cahaya , dengan kecepatannya yg luar biasa 300.000Km/detik bahkan bisa lebih dari itu . kita ketahui bahwa Malaikat itu terbuat dari cahaya, ya. hanya kata2 'terbuat' dan bukan 'terrakit' . nur atau cahaya adalah merupakan 'bahan dasar' pembuatan Malaikat , seperti hal nya Manusia yg diciptakan dari tanah dan tanah adalah merupakan bahan dasar pembuatannya. sebagaimana diketahui bahwa sifat bahan dasar dan bahan jadi itu berbeda!
jd tidak salah kalo Nabi Muhammad SAW bepergian sampai langit ke-7 pp (pergi pulang) dari bumi hanya dalam 1 malam.
dan teori Relatifitas Einstein telah menjelaskan peristiwa waktu tersebut..
salut...
1.berapa jarak antara bumi dgn langit ke-7? karena waktu tempuh dari bumi ke lagit ke-7 pulang pergi ditempuh 1 malam (24jam=86400detik) maka jarak tempuh sekali jalan =12jam(43200detik). kalau kamu tau jarak langit ke-7 km akan tau kecepatan bouraq, dan sebaliknya..(jika dalam kitab dicantumkan waktutempuhnya 24jam,harusnya dicantumkan juga jarak tempuhnya biar lengkap dan tidak terjadi kebingungan)
2.sebelum kita bisa mencapai kecepatan absolute untuk menempuh langit ke-7 (yaitu jarak langit ke-7/43200) dari posisi 0 kita akan mengalami yg namanya percepatan,bisa dipastikan bahwa percepatan yang terjadi sangat luar biasa. dan sesui rumus dasar F=m.a (m=massa manusia,a=percepatan yg dialami) maka saya rasa dengan F yg sama bisa digunakan untuk melemparkan matahai keluar dari orbit bimasakti.
kapan2 kita ketemuan yuk...
Pmikiran simpel'a mngkin duduk d'atas kompor selama 1 menit terasa 1 jam. Sedangkan duduk d'sbelah wanita cantik selama 1 jam terasa 1 meni. Bnyak kjadian sehari" yg bsa mnyimpulkan teori ini, sperti relativitas. Mhon d'koreksi....
Kok masih ada aja yang membantah.
malah berimajinasi, jadi kalo ini benar buat saya bukan misteri mesin waktu yang terungkap, tapi misteri mitologi para dewa, yang dikatakan abadi, mereka adalah makhluk atau manusia yang bergerak dengan kecepatan cahaya, sehingga 1 juta tahun buat kita bisa saja hanya beberapa tahun bagi mereka. mulai ngayal ga jelas. :: Semakin Mengagumi Sang Pencipta::