Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 15, 2024, 03:51:55 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 43
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 32
Total: 32

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Bentuk Jagad Raya

Dimulai oleh superstring39, Mei 28, 2008, 12:51:36 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

The Houw Liong

#90
Dari hasil observasi Hubble serta Hubble yang baru, ilmuwan mengakui bahwa ruang-waktu hampir flat ( distribusi materi hampir homogen dan isotropik), namun adanya redshift dan CMB hanya bisa dijelaskan dengan k(t) fungsi dari waktu atau dengan pemuaian relatif R(t),  bukan dengan k=1 ( konstan ) atau pemuaian relatif konstan R.

The scale factor R(t) describes the relative expansion of space as a function of time.
Both physical distances between galaxies and wavelengths of radiation vary proportional to R(t).
d(t) =D(comoving) R(t)
Lamda(t)=Lamda(emitted) R(t)/R(emitted)
Observed redshift of radiation from distant source is related to scale factor at emission time (t) and present time (t0) by 1+z=R(t0)/R(t)
Hubble observed that Universe is currently expanding; expansion can be characterized by H=(D R/D t)/R
For nearby galaxies, v=d.Ho ,where the present value of the Hubble parameter is approximately Ho =70 km/s/Mpc

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

HouwLiong

sayutman

"hidup harus terus berlanjut, jangan berhenti hanya karena gagal atau berbuat salah."

Scorpion

sebenernya simpel. jika hubble menyatakan semua tempat mngalami pergeseran merah maka. dapat di pastikan
-jagat raya tak mempuynyai inti tak mempunyai tepi. jadi sebaagai pengamat didalam sistem kita tidak akan merasa terhimpit sekalipun jagat raya mengecil. yang ada kita menjadi tiada ,bukannya menjadi mempet antar massa

mhyworld

Kutip dari: Scorpion pada Februari 06, 2012, 09:17:46 PM
sebenernya simpel. jika hubble menyatakan semua tempat mngalami pergeseran merah maka. dapat di pastikan
-jagat raya tak mempuynyai inti tak mempunyai tepi. jadi sebaagai pengamat didalam sistem kita tidak akan merasa terhimpit sekalipun jagat raya mengecil. yang ada kita menjadi tiada ,bukannya menjadi mempet antar massa
jagat raya mengembang, berarti volumenya bertambah seiring waktu. Bagaimana mengukur volume jika tidak ada tepinya?
once we have eternity, everything else can wait

ytridyrevsielixetuls

Kalo kita pake konsep 3 dimensi ya bisa saja jagad raya itu ada tepinya. Jadi kalo mengembang berarti kita pake konsep 3 dimensi untuk menggambarkan bentuk jagad raya ini... cuma tahu darimana kalo bentuk jagad raya itu 3 dimensi? Nanti kalo terungkap di balik jagad raya ada alam lagi, ya nanti di baliknya lagi ada apa? dan begitu seterusnya. Logika manusia saat ini masih belum bisa menerima konsep non-3 dimensi.

Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Renie

Kutip dari: mhyworld pada Februari 07, 2012, 04:05:15 AM
jagat raya mengembang, berarti volumenya bertambah seiring waktu. Bagaimana mengukur volume jika tidak ada tepinya?
Barangkali analogi dg mengukur luas permukaan bola yg tak bertepi pak... Sulit, tapi bukan berarti tak mungkin.

mhyworld

Kutip dari: Renie pada Februari 08, 2012, 07:01:20 AM
Barangkali analogi dg mengukur luas permukaan bola yg tak bertepi pak... Sulit, tapi bukan berarti tak mungkin.
Itu hanya mungkin jika menggunakan koordinat melengkung.
once we have eternity, everything else can wait