Kita sudah tahu (atau sok tahu :P) kalo bentuk lintasan solar system kita berbentuk elips, galaksi kita berbentuk cakram. Ada yang tahu ato mikirin gak bentuk jagad raya kita atau alam semesta, finite or infinite?? ???
Alam semesta ini mungkin tidak punya batas tapi volumenya terbatas.
Ilmuwan bilang alam semesta itu terbatas tapi gak bertepi
Wah, artinya apaan tuh??
paradoks banget..
Kutip dari: Pi-One pada Juli 15, 2008, 02:27:08 PM
Ilmuwan bilang alam semesta itu terbatas tapi gak bertepi
terbatas tapi gak bertepi? maksudnya gimana tuh om?
kebetulan saya pernah dapet materi kosmologi,
kata dosen saya, alam semesta ini terus berkembang.
seperti yang dikatakan bung pi-one, terbatas tapi tak bertepi... ;D
Kutip dari: physicsfighter pada September 18, 2010, 09:29:16 PM
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
coba baca..
jadi jagad raya kita berbentuk bola, seperti bumi? tolong diberi pencerahannya dong om.. masih gak ngerti.. hehe
Maksud dari jagad raya berbentuk bola tidak bertepi itu kira2 gini:
semisalkan sebuah balon kita tiup hingga mengembang, makanya materinya ada pada permukaan balon itu, dan terus mengembang tanpa berhenti. nah kalo diperhatikan baik2, maka tidak ada titik pusatnya (karena semua wilayah permukaan balon itu mengembang) dan tidak ada tepinya (karena materinya udah ada pada permukaan balon itu, bisa disebut juga kita sudah berada si tepinya). CMIIW
kalo pendapatku gini
(dasar - teori big bang)
pada saat big bang terjadi partikel akan berpencar ke segala arah..sementara partikel yang paling cepat bergerak itu apa?
foton kan..
lah foton bergerak dengan kecepatan cahaya menjauhi titik pusat ledakan
dan karena kecepatan sama, mulai bergerak juga sama maka jarak tempuhnya juga sama
jadi hasilnya adalah bentuk bola
tp ni pendapat pribadi s.. ;D
Ledakan lagi......Kapan sih salah kaprah begini akan berakhir?
terus apa?
bisa jadi bentuk alam semesta bukan bulat. karena bisa jadi alam semesta punya lebih dari tiga dimensi ruang.
terbatas tetapi tak bertepi ... konsep yg cukup menarik
tetapi aku kurang setuju dgn konsep ini sebab yg terdapat di alam semesta kita paling tidak sampai saat ini diketahui adalah "3 dimensi ruang dan 1 dimensi waktu". Lain halnya jika yg terdapat adalah "4 Dimensi ruang" ... walaupun sama2 '4 dimensi', tetapi kedua hal ini sangatlah berbeda ...
Kembali ke inti, bentuk alam semesta ...
seharusnya Alam semesta berbentu lingkaran sempurna, sebab tak ada tempat 'yg istimewa' di alam semesta ini ... setidaknya begitu yg kita ketahui atau paling tidak, kita pikirkan ... :)
Klw menurut saya, bentuk alam semesta memang bulat tetapi ada cekungan di bagian bawahnya seperti bentuk skop...
krena menurut teory(namanya lupa, hehe) yang nyebutin jika ada black hole maka ada white hole ngebuktiin kalo bentuk alam semesta kita itu tidak bulat utuh, tetapi ada tempat dimana banyak objek alam semesta terserap, dan ada juga tempat dimana banyak objek alam semesta muncul..
pi oneng bnr, jgn lrut pada ledakan, krna jika klian pkirkan btapa sempit dan terbatasnya teori trsbut.. jka kalian pkirkan lbih jauh ,bigbang dan bntuk alam semesta terbatas tp tak bertepi adalah bertolak belakang,
jika saya programer sya akan buatkan model jgat raya terbatas tapi tak bertepi, karna model tersebut tidak mungkin di buat nyata secara fisik, hal itu juga mengindikasikan bhwa ada kmungkinan dimensi ke 4 krna ktidak mungkinnya model tersebut dibuat di rumah kita( 3 dimensi)
prok 3x semua orang bertepuk tangan
aku coba jawab deh
pemikiran bahwa alam semesta terbatas tapi tak memiliki tepi itu berasal dari teori yg mengatakan bahwa alam semesta ini homogen dan isotropik secara kasar artinya bila kita melihat ke langit malam kesatu bagian kemudian melihat lagi pada arah yg berlawanan kita akan melihat pada bagian yg sama. pembuktian lebih lanjut datang dari radiasi kosmik, gelombang ini datang pada waktu yg bersamaan tak perduli betapa jauh tempat mereka berasal, atau dengan kata lain ketika gelombang ini terpancar dari jarak2 yg berlainan gelombang ini sampai pada pengamat pada waktu yg bersamaan. hal ini sangat membuat para ilmuan pusing kepala bagaimana mungkin radiasi kosmik yg seharusnya memiliki kecepatan yg sama dapat tiba pada waktu yg bersamaan tetapi menempuh jarak yg berbeda-beda (ini juga melanggar teori relatifitas yg mengatakan bahwa tidak ada yg dapat melampaui v cahaya), sebagai solusinya diambil kesimpulan bahwa memang radiasi kosmik tersebut datang dari tempat yg sama, tetapi karena kita manusia hidup dalam lingkup 3 dimensi kita tidak dapat mengamati persamaan tempat ini. analogi yg mudah memang membayangkan alam semesta ini seperti bumi atau berbentuk bulat yg terbatas tapi tak memiliki tepi.
begitu kira2 jadi ini semua tidak hanya berupa teori belaka tetapi ada dasar ilmiahnya, sama dengan orbit planet2 yg berbentuk elips ketika mengitari matahari kita mengetahui bentuk tersebut dari berbagai pengamatan termasuk dari periode dan rotasinya yg termasuk dalam hukum kepler.
a
Kutip dari: physicsfighter pada September 18, 2010, 09:29:16 PM
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
coba baca..
Saya kutip kalimat yang tertulis di link di atas :
"
Kamu sedang berjalan di permukaan bumi. Jika kamu memulainya dari katakanlah jakarta, pilih semua arah yang kamu sukai, dan tetap berjalan lurus maju, kamu pada akhirnya akan kembali ke tempat dimana kamu memulai. "
Yang tertulis di atas itu sama sekali bukan fakta ilmiah. Katakanlah anda berangkat dari Jakarta dengan dilengkapi dengan kompas giro modern yang sangat akurat yang tidak terpengaruh oleh kemagnetan bumi, ambil saja sembarang arah / haluan misalnya 030 ( tiga puluh derajat dihitung dari arah Utara Sejati ), anda tidak akan pernah sampai di tempat anda memulai perjalanan / Jakarta.
Untuk bisa sampai ke tempat semula, anda harus bergerak ' tidak lurus ' / tetap pada arah 030, tetapi ketika melintasi garis lintang yang lebih tinggi arah haluan harus dikoreksi terus menerus, dalam ilmu astronomi hal ini disebut bergerak / berlayar menurut Lingkaran Besar. Hal itu yang dilakukan oleh para nakhoda kapal lyn internasional untuk efisiensi waktu dan menghemat bahan bakar kapal. Perhitungannya cukup rumit, bagi yang ingin tahu silakan googling : berlayar menurut lingkaran besar.
Jarak terpendek yang menghubungkan dua buah tempat di permukaan Bumi dibentuk oleh sebuah busur lingkaran besar Bumi. Jarak terpendek ini disebut sebagai sebuah geodesik Bumi.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Frank Steiner, ilmuwan University of Ulm Germany, megamati pola titik-titik panas dan dingin radiasi mikrowave kosmik, yang bisa menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah big bang. Projek Wilkinson Microwave Anisotropy Probe dari NASA membuat peta titik-titik tadi secara mendetail pada tahun 2003. Hasilnya ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik panas dan dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60 derajat. Ini menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Sempit di awal dan kemudian makin lebar seperti corong. Mirip bentuk terompet abad pertengahan.
Akhirnya, Frank Steiner dan kelompoknya yakin bahwa alam semesta bukanlah berbentuk bola, tetapi berbentuk terompet. Alam semesta bukan meluas tak terbatas tetapi dibatasi oleh ujung terompet. Jadi, alam ada awal dan akhirnya. Ketika seseorangh menjelajah terus ke ujung alam, yakni bibir terompet, dia akan membalik ke sisi seberang dan kembali ke awal.
Ikutan nih pendatang baru, bagaimana kita bisa melihat bentuk alam semesta ini, sementara kita berada di dalamnya. Bila mau mengamati tentunya kita harus ada diluarnya. menurut saya batas alam semesta adalah ketiadaan. siapa yang berani mencoba melihat alam semesta dengan meniadakan diri?
Bagaimana kalo begini
(http://lh5.ggpht.com/_VIFKEl1yge0/TQZi-Vpto9I/AAAAAAAAADI/sJChbzr3On8/teori%20alam%20semesta.jpg)
Hehehe, takutnya kayak waktu jaman dulu, bumi katanya persegi 4, terus disahkan oleh lembaga agama, sudah itu ekuisisi deh ;D
makanya kita berdiskusi, mencapai pada titik kesesuaian dengan bukti sebelum "penetapan"
teori lama bisa diruntuhkan teori baru atau saling melengkapi
Kutip dari: MonDay pada Desember 14, 2010, 01:18:46 AM
Bagaimana kalo begini
(http://lh5.ggpht.com/_VIFKEl1yge0/TQZi-Vpto9I/AAAAAAAAADI/sJChbzr3On8/teori%20alam%20semesta.jpg)
bisa lebih d jeelaskan ga maksudnya gimana?? masih loding nih.hehehe
itu msh hipotesa sy bro
blm diuji secara ilmiah
jd kalo menurut sy temuan Frank yang dikatakan berbentuk terompet itu sebagian dr bentuk jagat raya yang berbentuk bola jd seperti gambar itu, tp ini msh pendapat jd blm dikatakan sains ya
btw bisa diperjelas ga maksud Frank jagat raya berbentuk terompet dengan gambar, biar sy juga ga slh kaprah
big bangnya juga masih hipotesa, lebih tepatnya lagi cuma khayalan, lalu buat apa berkhayal lagi 380.000 tahun setelah big bang alam semesta berbentuk seperti terompet segala.
Hobi amat jadi denialis? Sekalian aja klaim bumi itu datar ::)
Kalo pake logika Pi One, denialis = orang-orang yang mempertanyakan bukti ilmiah suatu hipotesa atau teori. .......... :)
Jangan ada yang menanyakan bukti ilmiah big bang, paling2 entar dijawab : itu sama saja dengan menanyakan suatu tempat yang lebih Utara dari Kutub Utara ............................
Kutip dari: semut-ireng pada Januari 19, 2011, 10:03:24 AM
Kalo pake logika Pi One, denialis = orang-orang yang mempertanyakan bukti ilmiah suatu hipotesa atau teori. .......... :)
Jangan ada yang menanyakan bukti ilmiah big bang, paling2 entar dijawab : itu sama saja dengan menanyakan suatu tempat yang lebih Utara dari Kutub Utara ............................
lucu jika asbuner mulai ngoceh soal 'logika'...
maksudnya anda mau komplain lagi, bahwa anda juga denialis : God Denialist, Religion Denialist, ID Denialist, Nutrition Denialist .....dan mungkin masih banyak lagi ............big bang bukan ledakan ? ;D ;D
Duh banyaknya, hobi banget jadi denialis ?
Awas loh, jangan OOT, kalo singgung bing bang masih boleh, itu bilangnya bentuk jagat raya kayak terompet tahun baru setelah sekian juta tahun big bang ............ :D :D :D :D
Kutip dari: semut-ireng pada Januari 20, 2011, 05:07:08 AM
maksudnya anda mau komplain lagi, bahwa anda juga denialis : God Denialist, Religion Denialist, ID Denialist, Nutrition Denialist .....dan mungkin masih banyak lagi ............big bang bukan ledakan ? ;D ;D
Duh banyaknya, hobi banget jadi denialis ?
Awas loh, jangan OOT, kalo singgung bing bang masih boleh, itu bilangnya bentuk jagat raya kayak terompet tahun baru setelah sekian juta tahun big bang ............ :D :D :D :D
Lha, kalau bilang big bang berupa hipotesa masih mending. Dibilang big bang cuma khayalan? Tapi emang khas asbuner... ::)
*Lagian, sejak kapan Tuhan dan religion masuk ranah sains? ::)
dibilang khayalan mencak-mencak, entar dibilang ledakan salah kaprah lagi ............
Mencak-mencak? Sudah biasa kok dengar igauan asbuner.::)
dan saya gak kaget kalo ada yang cuma berkhayal saja lalu bilang bentuk alam semesta itu terbatas tapi gak bertepi ............... :D :D :D
bisa kasih penjelasan ngga agar itu cukup layak disebut hipotesa ??
Kutip dari: semut-ireng pada Januari 22, 2011, 02:26:41 PM
dan saya gak kaget kalo ada yang cuma berkhayal saja lalu bilang bentuk alam semesta itu terbatas tapi gak bertepi ............... :D :D :D
bisa kasih penjelasan ngga agar itu cukup layak disebut hipotesa ??
Penjelasan bisa dikasih, kalau orang yang dikasih penjelasan minimal bisa memahami maksud 'terbatas tapi tak bertepi.
Bukan hanya saya lho yang menanyakan itu ..................................... :D :D
Biar mereka yang tanya sendiri, bukan asbuner yang sok mewakili -_-
bukan mewakili, cuma mengingatkan aja, kan sudah ada 1 - 2 orang yang menanyakan soal itu di thread ini ...................
Itu sudah ditanggapi. Perkara asbuner gak ngerti, bukan urusanku.
yaah, memang sudah ada yang jelaskan sedikit, tapi ngga nyebutin nama ilmuwannya, masa sih yang namanya hipotesa itu anonim ? :D :D ::) ::)
Ketidak terbatasan sesuatu itu, sesungguhnya karena ada keterbatasan.
jagat raya itu seperti yang kita bayangkan. pernah yang memikirkan jika dunia ini merupakan dunia multidimensional atau paralel... jika bgtu jagad raya ini blom bisa kita definisikan segamblang logika menghendaki... banyak dunia banyak interpretasi dari dunia tersebut, paradoksal alam semsta
Hahahahaha(http://freeimagestocks.com/content/20/dot.png)...saya mending dengerin aje sambil minum kopi hangat, salam hangat
Jika benar jagad raya bulat seperti bumi, apakah ada jagad raya lain selain jagad raya kita? ???
(seperti planet bumi yg memiliki planet lain selain planet bumi)
sejauh ini AFAIK yang disebut jagat raya adalah alam semesta atau dalam matematika disimbolkan S jadi kesemua-semuanya ini
dan langit mempunyai tujuh tingkatan ...
yap betul tuh....
Masuk akal bro..
menurut NASA, sbuah penelitian yg dipimpin oleh Prof. Frank steiner dr jerman dg menggunakan alat yg canggih wilkinson microwave anisotropy Prob (WMAP) menyimpulkan kl bentuk alam semesta meyerupai trompet
da ide lain?
Belakangan katanya malah rata?
Mending nunggu penelitian lebih lanjut aja...
Bukannya paling baru terompet brur?
nah lo bukan nya kayak simetris kerucut
Melihat bentuk alam semesta dari dimensi ruang dan waktu dapat berbeda, bentuk alam semesta yang kita amati sekarang yang menyerupai terompet atau berbentuk kerucut adalah dari sisi sejarah evolusi alam semesta (sejarah waktu). Akan berbeda misalnya bila dilihat dalam waktu sekarang/saat ini (tetapi belum ada alat atau mesin yang mampu mengumpulkan informasi sedemikian rupa besarnya). Lain lagi bentuk alam semesta bila dilihat dari sisi dimensi yang lebih tinggi (multy-unniverse). Sedangkan ukurannya menurut teoritis terbatas (jumlah materi dan energi yang dikandung terbatas). Mirip teori kuantum serba tidak jelas. Memang benar-benar paradoks-full ;D
Kalau menurut buku yg pernah aku baca sih jagad raya ini bentuknya kerucut (seperti terompet). kalau misalkan kita menyusuri sampai ke ujung kerucut itu kita bakal balik ke alasnya. kalau dipikir pikir sama aku sendiri sih cukup masuk akal... soalnya, (di agama sy) saat kiamat kan malaikat Israfil meniup sasangkala-nya, nah sasangkala yang dimaksud itu jagad raya ini... yah kurang lebih gitu... hehehe, tapi Wallahu'alam... maaf ya kalau ada yang non-muslim :D
terbatas tapi tak bertepi, masih tetap yang paling mungkin menurutku ... :)
ilmuwan bukan cuma asal bicara, itu juga berdasar pengamatan dan perhitungan, antara lain dari pengamatan teleskop ( pengembangan alam semesta menurut hubble ) dan CMB ... ( udah diterangkan di link faktailmiah.com tadi dan juga oleh @cignus kalo ngga salah )
seperti kata pi-one, kalian yang tak setuju dengan ide terbatas tapi tak bertepi, bisa kasih alasan ? apa kalian benar2 mengerti apa yang dimaksud terbatas tapi tak bertepi ?
ide seperti terompet itupun sebenarnya yang dimaksud sama2 terbatas tak bertepi, hanya saja yang dimaksud bukan benar2 berbentuk terompet 3D, ini lebih rumit ... tapi malangnya ini sering dicocologikan oleh kaum agamis ... ;D
finite atau infinite? Jawabnya finite (terbatas) karena Alloh bilang " inna kulla syai-in kholaqnahu biqodar ", yang artinya , " Sesungguhnya Kami (yakni Alloh) menciptakan segala sesuatu menurut ukuran ", artinya alam semesta (langit dan bumi) ini terbatas dan bertepi, jangan karena tidak tahu batasnya dan tepinya lalu bilang tidak terbatas dan tidak bertepi atau terbatas tapi tidak bertepi....Bentuk jagat raya? Manusia mana yang tahu pasti?...itu bagaikan meraba-raba dalam gelap...bulatkah, sebagaimana umumnya benda langit ?....wallohu a'lam...
Kutip dari: kusmardiyanto pada Oktober 20, 2011, 12:13:04 PM
finite atau infinite? Jawabnya finite (terbatas) karena Alloh bilang " inna kulla syai-in kholaqnahu biqodar ", yang artinya , " Sesungguhnya Kami (yakni Alloh) menciptakan segala sesuatu menurut ukuran ", artinya alam semesta (langit dan bumi) ini terbatas dan bertepi, jangan karena tidak tahu batasnya dan tepinya lalu bilang tidak terbatas dan tidak bertepi atau terbatas tapi tidak bertepi....Bentuk jagat raya? Manusia mana yang tahu pasti?...itu bagaikan meraba-raba dalam gelap...bulatkah, sebagaimana umumnya benda langit ?....wallohu a'lam...
saya yakin anda tak mengerti apa artinya "terbatas tapi tak bertepi" ... ;)
dan yang paling parah, anda tak mengerti bagaimana science, dan bahkan pikiran scientist yang sama dengan anda pun, anda tak mengerti ... :'(
pa yang bisa diharap dari orang yang memaksakan tafsiran agama dalam sains?
Kutip dari: kusmardiyanto pada Oktober 20, 2011, 12:13:04 PM
finite atau infinite? Jawabnya finite (terbatas) karena Alloh bilang " inna kulla syai-in kholaqnahu biqodar ", yang artinya , " Sesungguhnya Kami (yakni Alloh) menciptakan segala sesuatu menurut ukuran ", artinya alam semesta (langit dan bumi) ini terbatas dan bertepi, jangan karena tidak tahu batasnya dan tepinya lalu bilang tidak terbatas dan tidak bertepi atau terbatas tapi tidak bertepi....Bentuk jagat raya? Manusia mana yang tahu pasti?...itu bagaikan meraba-raba dalam gelap...bulatkah, sebagaimana umumnya benda langit ?....wallohu a'lam...
Sejak kapan benda yg bulat (bumi) memiliki ujung (batas) ?
Ini abad 21 dan sudah terbukti bumi tak memiliki jarak yg terbatas, anda puterin bumi sampe kiamatpun anda ga akan jatuh ke bawah, dasar atau ujung bumi, anda pasti akan kembali ke tempat anda memulainya.. Dan itu adalah fakta sains yg ga ada di kitab suci manapun
saya ingin menunjukkan bahwa agamapun punya penjelasan untuk itu...tidak masalah apakah penjelasan tersebut sesuai atau bertentangan dengan sains...agama tidak sesempit kalian kira...
Tolong kembali ke topik, ngga usah ditanggapi yang oot.
@kusmardiyanto
Tolong jangan menyangkut-pautkan agama di forum astronomi. Di sini bukan tempatnya melakukan itu.
Ini peringatan, jika terus berlanjut atau terlalu sulit bagi anda untuk mengikuti aturan silahkan hapus akun anda dan cari tempat diskusi lain. Karena Forsa mungkin kurang cocok untuk anda.
setuju dengan @reborn. science dengan agama masing-masing ada tempatnya.
Kutip dari: reborn pada Oktober 21, 2011, 08:25:21 PM
Tolong kembali ke topik, ngga usah ditanggapi yang oot.
@kusmardiyanto
Tolong jangan menyangkut-pautkan agama di forum astronomi. Di sini bukan tempatnya melakukan itu.
Ini peringatan, jika terus berlanjut atau terlalu sulit bagi anda untuk mengikuti aturan silahkan hapus akun anda dan cari tempat diskusi lain. Karena Forsa mungkin kurang cocok untuk anda.
wah galak euy om reborn,,, ;D
Kutip dari: reborn pada Oktober 21, 2011, 08:25:21 PM
Tolong kembali ke topik, ngga usah ditanggapi yang oot.
@kusmardiyanto
Tolong jangan menyangkut-pautkan agama di forum astronomi. Di sini bukan tempatnya melakukan itu.
Ini peringatan, jika terus berlanjut atau terlalu sulit bagi anda untuk mengikuti aturan silahkan hapus akun anda dan cari tempat diskusi lain. Karena Forsa mungkin kurang cocok untuk anda.
Kutip dari: reborn pada Oktober 21, 2011, 08:25:21 PM
Tolong kembali ke topik, ngga usah ditanggapi yang oot.
@kusmardiyanto
Tolong jangan menyangkut-pautkan agama di forum astronomi. Di sini bukan tempatnya melakukan itu.
Ini peringatan, jika terus berlanjut atau terlalu sulit bagi anda untuk mengikuti aturan silahkan hapus akun anda dan cari tempat diskusi lain. Karena Forsa mungkin kurang cocok untuk anda.
yah...terima kasih atas peringatannya...maka mulai saat uini saya akan masuk dalam topik agama dan filosofi saja...
Kutip dari: superstring39 pada Mei 28, 2008, 12:51:36 PM
Kita sudah tahu (atau sok tahu :P) kalo bentuk lintasan solar system kita berbentuk elips, galaksi kita berbentuk cakram. Ada yang tahu ato mikirin gak bentuk jagad raya kita atau alam semesta, finite or infinite?? ???
Sudah ada yang jawab kayaknya, kalo mau tahu bentuk jagad raya kita atau alam semesta, pengamatan harus dilakukan dari luar alam semesta. Dan tentunya hal itu gak mungkin dilakukan ;D
Lalu soal lintasan solar system kita berbentuk elips, berarti sistem tata surya kita tidak berbentuk cakram, benar gak ya ? ::)
Gak harus kan?
Kalau gak salah, menurut NASA di situsnya, bentuk alam semesta itu rata/flat.
@Pi-Man : bagaimana kita melihat bahwa jagat raya itu rata atau flat?
setahu saya yang paling bisa diterima masih teori alam semesta itu "terbatas tapi tak bertepi" ...
alam semesta adalah objek dengan jumlah dimensi lebih tinggi ...
flat mungkin sama maksudnya analogi dengan kulit bola / permukaan pada bola ... ( saya belum ada baca site NASA ) ... ???
Maksudnya yang ini kan?
KutipThe current theoretical belief (because it is predicted by the theory of cosmic inflation) is that the universe is flat, with exactly the amount of mass required to stop the expansion (the corresponding average critical density that would just stop the is called the closure density). Recent observations (such as the BOOMERANG and MAXIMA cosmic microwave background radiation results, and various supernova observations) imply that the expansion of the universe is accelerating. If so, this strongly suggests that the universe is geometrically "flat".
http://starchild.gsfc.nasa.gov/docs/StarChild/questions/question35.html
Kutip dari: Jim Heart pada Oktober 27, 2011, 07:25:10 AM
alam semesta adalah objek dengan jumlah dimensi lebih tinggi ...
Obyek dengan jumlah dimensi lebih tinggi, maksudnya ??
The current theoretical belief (because it is predicted by the theory of cosmic inflation) is that the universe is flat, with exactly the amount of mass required to stop the expansion (the corresponding average critical density that would just stop the is called the closure density). Recent observations (such as the BOOMERANG and MAXIMA cosmic microwave background radiation results, and various supernova observations) imply that the expansion of the universe is accelerating. If so, this strongly suggests that the universe is geometrically "flat".
Dari pengamatan ternyata expansion nya universe adalah dengan percepatan..Sehingga disimpulkan Universe adalah flat..
Adakah hubungan antara temuan percepatan ini dengan massa yang cukup untuk menghentikan expansion atau membuat expansion secara gradual turun mendekati nol setelah waktu tak hingga ?
Memangnya pada kasus curvature universe dan sphere universe, expansionnya tidak dengan percepatan?
Satu lagi..untuk menjelaskan finite but no bound pada model Sphere Universe, bagi saya yang awam masih bisalah diterima dikit-dikit..Tapi bagaimana ya menjelaskannya pada model Flat Universe (dgn bahasa awam tentunya, he he) ?
Saya baca model flat ini valid, dgn margin error cuma 5% ya..
Kutip dari: semut-ireng pada Oktober 27, 2011, 11:25:03 AM
Obyek dengan jumlah dimensi lebih tinggi, maksudnya ??
jumlah dimensi alam semesta lebih besar daripada dimensi "kita", kita yang 3 dimensi, alam semesta high probability lebih daripada itu ...
rasanya susah pernah juga kita diskusikan ini ...
@Pi-One ... soal link tadi ...
setahu saya alam semesta itu akselerasinya "positif" ( saya tak bisa kasih link, tapi keywordnya "dark energy" ), bukankah jadinya lebih cocok kalo dikatakan kelengkungan alam semesta itu negatif ...
katanya kan kelengkungan nol ( flat ) itu alam semesta mengembang dengan kecepatan yang semakin mendekati nol ( akselerasi "negatif" ) ...
ah, bahkan seharusnya dikatakan kelengkungannya lebih kecil daripada (-1) ...
Diluar alam semesta sendiri bakal ada apa ya :D
Kutip dari: kuncungs pada Januari 18, 2012, 08:06:36 PM
Diluar alam semesta sendiri bakal ada apa ya :D
pertanyaan yang mungkin akan sama dengan "apa yang lebih utara daripada kutub utara ?"
dan sekali lagi, berhenti membayangkan alam semesta itu sebagai benda 3 dimensi !
Bagaimana kalau memang alam semesta itu seperti benda 3 dimensi? Manusia kan sekarang gak ada yg bisa menjangkau sampe keujungnya :D
Kutip dari: Jim Heart pada Januari 19, 2012, 05:00:39 PM
dan sekali lagi, berhenti membayangkan alam semesta itu sebagai benda 3 dimensi !
berhubung saya belum mempelajari tentang fisika-astronomi secara mendalam, saya mau tanya..
saya hanya tahu sedikit bahwa kita masih berwujud 3 dimensi sedangkan tingkatan dimensi yang lebih tinggi yaitu dimensi ke4 belum bisa terjamah oleh manusia. pertanyaannya, apa yang membedakan benda dalam wujud 3 dimensi dengan 4 dimensi?
kalau saya menyimpulkan dari refrensi internet, bahwa ruang dan waktu didasari oleh panjang, lebar, tinggi (bangun ruang). CMIIW
Kutip dari: exile_rstd pada Januari 20, 2012, 04:50:47 PM
berhubung saya belum mempelajari tentang fisika-astronomi secara mendalam, saya mau tanya..
saya hanya tahu sedikit bahwa kita masih berwujud 3 dimensi sedangkan tingkatan dimensi yang lebih tinggi yaitu dimensi ke4 belum bisa terjamah oleh manusia. pertanyaannya, apa yang membedakan benda dalam wujud 3 dimensi dengan 4 dimensi?
kalau saya menyimpulkan dari refrensi internet, bahwa ruang dan waktu didasari oleh panjang, lebar, tinggi (bangun ruang). CMIIW
Yang biasanya dianggap sebagai dimensi ke-4 adalah dimensi waktu.
ng, berarti sedikitnya bisa disimpulkan bahwa dimensi tersebut bukan lagi (seperti) bangun ruang?
Alam semesta merupakan ruang-waktu 4 dimensi yang lengkung (curved space-time) yang tidak berpusat dan tidak bertepi.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Kutip dari: The Houw Liong pada Januari 21, 2012, 06:29:19 PM
Alam semesta merupakan ruang-waktu 4 dimensi yang lengkung (curved space-time) yang tidak berpusat dan tidak bertepi.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Namun kutipan wiki berikut menyatakan bentuk universe yang cenderung flat untuk skala yang luas. Kelengkungan oleh pengaruh gravitasi bisa dianggap hanya bersifat lokal, karena pengaruhnya terhadap spacetime secara keseluruhan sangat kecil dan dapat diabaikan.
KutipThe Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) has confirmed that the universe is flat with only a 0.5% margin of error.[1] Within the Friedmann-Lemaître-Robertson-Walker (FLRW) model, the presently most popular shape of the Universe found to fit observational data according to cosmologists is the infinite flat model,[2] while other FLRW models that fit the data include the Poincaré dodecahedral space[3][4] and the Picard horn.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Kutip dari: binekas pada Desember 17, 2010, 04:36:12 PM
bisa lebih d jeelaskan ga maksudnya gimana?? masih loding nih.hehehe
iya mohon lebih jelas apakah tuhan berada di titik hitam di tengah itu dan mengendalikan alam semesta? :-\
Kutip dari: mhyworld pada Januari 21, 2012, 08:56:56 AM
Yang biasanya dianggap sebagai dimensi ke-4 adalah dimensi waktu.
hmm berarti bisa kita simpulkan yang bisa melihat hanyalah zat yang menguasai ruang dan waktu ya.
karena bagaimana kerasnya kita berusaha kita hanya bisa sampai ke batas 3 dimensi.
lalu apa artinya perjalanan jutaan tahun cahaya?
Kutip dari: sayutman pada Januari 23, 2012, 02:50:18 PM
iya mohon lebih jelas apakah tuhan berada di titik hitam di tengah itu dan mengendalikan alam semesta? :-\
peringatan : dalam forum astronomi-kosmologi tidak diperkenankan statement yang bersangkutan dari sisi keyakinan, yang kita bicarakan proses dengan metode science.
Kutip dari: mhyworld pada Januari 22, 2012, 12:03:32 AM
Namun kutipan wiki berikut menyatakan bentuk universe yang cenderung flat untuk skala yang luas. Kelengkungan oleh pengaruh gravitasi bisa dianggap hanya bersifat lokal, karena pengaruhnya terhadap spacetime secara keseluruhan sangat kecil dan dapat diabaikan.[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
In flat FRW, space is flat, but space-time is curved. That is to say, the space-space components of the curvature tensor are zero, but the space-time and time-time components are non-zero.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Dari hasil observasi Hubble serta Hubble yang baru, ilmuwan mengakui bahwa ruang-waktu hampir flat ( distribusi materi hampir homogen dan isotropik), namun adanya redshift dan CMB hanya bisa dijelaskan dengan k(t) fungsi dari waktu atau dengan pemuaian relatif R(t), bukan dengan k=1 ( konstan ) atau pemuaian relatif konstan R.
The scale factor R(t) describes the relative expansion of space as a function of time.
Both physical distances between galaxies and wavelengths of radiation vary proportional to R(t).
d(t) =D(comoving) R(t)
Lamda(t)=Lamda(emitted) R(t)/R(emitted)
Observed redshift of radiation from distant source is related to scale factor at emission time (t) and present time (t0) by 1+z=R(t0)/R(t)
Hubble observed that Universe is currently expanding; expansion can be characterized by H=(D R/D t)/R
For nearby galaxies, v=d.H
o ,where the present value of the Hubble parameter is approximately H
o =70 km/s/Mpc
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
maaf jenk keceplosan ;D
sebenernya simpel. jika hubble menyatakan semua tempat mngalami pergeseran merah maka. dapat di pastikan
-jagat raya tak mempuynyai inti tak mempunyai tepi. jadi sebaagai pengamat didalam sistem kita tidak akan merasa terhimpit sekalipun jagat raya mengecil. yang ada kita menjadi tiada ,bukannya menjadi mempet antar massa
Kutip dari: Scorpion pada Februari 06, 2012, 09:17:46 PM
sebenernya simpel. jika hubble menyatakan semua tempat mngalami pergeseran merah maka. dapat di pastikan
-jagat raya tak mempuynyai inti tak mempunyai tepi. jadi sebaagai pengamat didalam sistem kita tidak akan merasa terhimpit sekalipun jagat raya mengecil. yang ada kita menjadi tiada ,bukannya menjadi mempet antar massa
jagat raya mengembang, berarti volumenya bertambah seiring waktu. Bagaimana mengukur volume jika tidak ada tepinya?
Kalo kita pake konsep 3 dimensi ya bisa saja jagad raya itu ada tepinya. Jadi kalo mengembang berarti kita pake konsep 3 dimensi untuk menggambarkan bentuk jagad raya ini... cuma tahu darimana kalo bentuk jagad raya itu 3 dimensi? Nanti kalo terungkap di balik jagad raya ada alam lagi, ya nanti di baliknya lagi ada apa? dan begitu seterusnya. Logika manusia saat ini masih belum bisa menerima konsep non-3 dimensi.
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.
Kutip dari: mhyworld pada Februari 07, 2012, 04:05:15 AM
jagat raya mengembang, berarti volumenya bertambah seiring waktu. Bagaimana mengukur volume jika tidak ada tepinya?
Barangkali analogi dg mengukur luas permukaan bola yg tak bertepi pak... Sulit, tapi bukan berarti tak mungkin.
Kutip dari: Renie pada Februari 08, 2012, 07:01:20 AM
Barangkali analogi dg mengukur luas permukaan bola yg tak bertepi pak... Sulit, tapi bukan berarti tak mungkin.
Itu hanya mungkin jika menggunakan koordinat melengkung.