Forum Sains Indonesia

Ilmu Alam => Astronomi dan Kosmologi => Topik dimulai oleh: jasen pada Maret 23, 2015, 12:37:01 PM

Judul: Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 23, 2015, 12:37:01 PM
Gravitasi adalah Konversi dari jarak menjadi Energi.

Einstein dari Rumus E=mc^2 menyadari bahwa Energi dapat berubah menjadi masa, dan masa dapat berubah menjadi energi. penemuan Einstein ini merubah pandangan dunia masa itu mengenai Masa dan energi.

Dari pengamatanku sebenarnya Newton telah menemukan hubungan antara Energi dan Jarak. Namun sayang ia merumuskan itu dalam bentum gaya Gravitasi, dan Energi potensial Gravitasi tidak dilihat sebagai bentuk perubahan timbal balik antara jarak dan Energi

dari rumus newton F = GmM /(r2)
                  Ep Gravitasi = Fr = FmM/r

implikasi -> Semakin jauh jarak kedua masa maka EpG semakin kecil
             Semakin dekat jarak kedua masa maka EpG makin besar

Artinya jarak berubah menjadi Energi ketika benda-benda Saling mendekat, dan Energi berubah menajadi jarak / space ketika benda2 saling menjauh.

Think about it !!!!
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 23, 2015, 12:42:15 PM
Kutip dari: jasen pada Maret 23, 2015, 12:37:01 PM
dari rumus newton F = GmM /(r2)
                  Ep Gravitasi = Fr = FmM/r

RALAT :

dari rumus newton F = GmM /(r2)
                  Ep Gravitasi = Fr = GmM/r
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 23, 2015, 05:14:18 PM
Energi potensial gravitasi makna fisisnya adalah kerja yg dibutuhkan untuk membawa benda bermassa m dari tak hingga ke suatu titik berjarak r dari pusat gravitasi. Dan menurut saya sebenarnya hubungan antara energi dan jarak bukanlah hal yg baru, saya kira sejak lama fisikawan sudah tahu bahwa kerja menghasilkan perpindahan.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 24, 2015, 08:48:24 AM
Memang bukan hal baru, tetapi sudah banyak fisikawan yang tidak menyadari bahwa space dapat dikonversi menjadi Energi (and vice versa). Akibatnya mereka terus mencari cara untuk menyatukan Ep Gravitasi dengan GUT (Grand Unified Theory) namun selalu Gagal.

Gravitasi tidak terikat waktu, artinya tidak ada batas jarak dan waktu kedua masa untuk dapat saling berinteraksi.(tidak seperti energi elektromagnetik dengan kec. konstan C). Berdasarkan fakta inilah maka saya yakin bahwa sebenarnya gravitasi adalah bentuk konversi Ruang menjadi Energi
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 24, 2015, 11:59:05 AM
Agar hukum Newton dapat diartikan konversi ruang <-> energi,
Kita perlu merubah pandangan kita tentang ruang.
Ruang adalah medium dimana masa dan Energi berada.

Jika tidak ada masa dan Energi maka itu bukan ruang.
Ruang semacam ini tidak dapat dikonversi menjadi energi.

Jadi secara kosmologi, Universe adalah tempat segala masa dan Energi berada. di luar universe tidak dapat didefinisikan sebagai ruang.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 24, 2015, 04:37:33 PM
Ok, sekarang bagaimana dg energi kinetik? Anggap ada sebuah benda bermassa m dan bergerak dg kecepatan konstan v dari x = -tak hingga ke x= +takhingga, bagaimana caranya mengonversi energi kinetik ini menjadi jarak?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 24, 2015, 04:40:27 PM
Janga lupa juga energi foton E=hv. Kita tidak bisa mengasosiasikan energi semacam itu dg jarak bukan?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 24, 2015, 05:09:26 PM
baik foton maupun benda bermasa pasti mengalami gravitasi.
namun dalam contoh anda untuk menyederhanakan persamaan (perhitungan) maka gravitasi diabaikan.

Gravitasi dialami 2 benda berjarak r. Dalam contoh energi kinetik anda yang hanya mereperesentasikan 1 benda saja tidak ada gravitasi, hanya ada medan Gravitasi.

anggap ada 2 foton yang terpisah dengan jarak x meter, maka energi intrinsik masing2 foton E = hv
namun kedua foton itu tetap mengalami energi gravitasi (walaupun sangat kecil).
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 24, 2015, 05:31:41 PM
Semestinya apakah di situ ada satu atau dua (atau lebih) benda, hukum fisika yg fundamental harus tetap bekerja. Berdasarkan argumen yg anda berikan di atas berarti konversi energi menjadi jarak tidak akan berlaku jika hanya ada satu benda di alam semesta. Statement bahwa energi bisa dikonversi menjadi massa dari rumus E=mc^2 tidak membutuhkan keberadaan benda lain utk berlaku.

Dari argumen2 anda, kelihatannya anda hanya mengasosiasikan hubungan konversi energi-jarak dg gaya gravitasi. Tapi ingat gaya gravitasi bukan satu2nya gaya fundamental.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 25, 2015, 10:12:10 AM
Saya tidak mengatakan bahwa jika hanya 1 benda maka hukum fisika tidak bekerja, namun perlu pemahaman lebih baik mengenai gravitasi.

Anggap saja ada sebuah universe (U) yang isinya hanya 1 benda bermasa M, maka volume universe itu adalah volume benda itu sendiri. Lalu benda itu karena proses internal meledak menjadi 4 benda dengan masing2 masa seragam m dan jarak tiap benda seragam x meter (membentuk limas segitiga), maka volume universe itu adalah volume limas itu, dari perubahan volume (adanya jarak tiap m) itu Gravitasi menjadi diperhitungkan. semakin besar volume limas maka makin kecil energi Gravitasi antar masa.

Tentu saja ledakan benda itu mengurangi masa total benda (E=mc^2) sehingga M > 4m. Ukuran maksimum volume ledakan universe (U) itu sangat berpengaruh dengan m. Makin kecil m, maka makin besar volume maksimum universe (U).

Seberapa besar volume universe (U) itu dapat terjadi?
Anggap saja ledakan itu sangat dahsyat sehingga m setara dengan foton/neutrino, dan foton/neutrino adalah kuanta terkecil suatu partikel, maka universe (U) itu mencapai ukuran maksimum.

Lalu gravitasi kembali bekerja, menyatukan kembali ke 4 masa itu menjadi 1 benda, kembali ke volume awal. inilah hubungan timbal balik antara volume, masa, dan energi (dalam 3 dimensi)
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 25, 2015, 02:25:19 PM
Kutip dari: jasen pada Maret 25, 2015, 10:12:10 AM
Anggap saja ada sebuah universe (U) yang isinya hanya 1 benda bermasa M, maka volume universe itu adalah volume benda itu sendiri. Lalu benda itu karena proses internal meledak menjadi 4 benda dengan masing2 masa seragam m dan jarak tiap benda seragam x meter (membentuk limas segitiga), maka volume universe itu adalah volume limas itu, dari perubahan volume (adanya jarak tiap m) itu Gravitasi menjadi diperhitungkan. semakin besar volume limas maka makin kecil energi Gravitasi antar masa.

Kalau cuma ada 1 elektron atau partikel elementer lain di alam semesta, partikel elementer mau meledak menjadi apa? Selain itu sekali lagi hubunga E=mc^2 berlaku tanpa adanya keberadaan benda lain, satu elektron di alam semesta saya rasa sudah cukup utk membuat persamaan tersebut dikatakan sebagai konversi energi <-> massa.
Contoh di atas hanya menjelaskan tentang pengaruh gravitasi. Lalu bagaimana dg gaya2 fundamental yg lain, seperti gaya elektromagnetik, gaya lemah, gaya kuat, bagaimana anda akan menghubungkan pengaruh gaya2 ini dg teori anda bahwa energi dapat dikonversi menjadi jarak? Sebenarnya saya agak bingung, apakah teori anda ini "konversi energi potensial gravitasi <-> jarak" ataukah "konversi energi <-> jarak". Karena sejak awal argumen2 anda hanya mengguanakan gaya gravitasi. Alam semesta ini bekerja seperti adanya sekarang ini karena ada 4 gaya (sejauh ini yg ditemukan) fundamental, bukan hanya gaya gravitasi saja.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 25, 2015, 05:02:01 PM
Jikalaupun cuma ada 1 foton di universe U, maka size/ukuran maksimum yang mungkin untuk universe itu ya ukuran foton itu.
Dan ini tidak melanggar gravitasi sebagai konversi jarak <> energi.

Saya tidak sedang menyatukan antara Gravitasi dengan gaya2 fundamental lain.
Perhitungan sederhana saya hanya spesial untuk gravitasi.
penyatuan itu tugas fisikawan dengan pengetahuan matematis yang hebat, saya tidak sanggup untuk itu.
karena itu saya tida menyertakan gaya2 elementar yang lain, dan cara saya ini bisa dibenarkan secara fisika.
Einstein pun tidak menyertakan gaya elementar lain dalam mengembangkan teori relativitas umum-nya.

Saya hanya memberikan perspektif lain dalam melihat Hukum Gravitasi, sedangkan persamaan matematisnya sudah dirumuskan dengan baik oleh Newton dan Einstein.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 25, 2015, 10:44:59 PM
Ok karena anda sudah mengatakan bahwa energi bisa dikonversi menjadi ruang/jarak, rumus konversinya seperti apa?
Kalau konversi energi <-> massa kan E = mc^2, kalau teori anda bagaimana rumusnya?

Ngomong2 menyatakan kebenaran sebuah teori yg baru itu gak semudah itu lho. Teori baru bisa disetujui oleh komunitas sains kalau ada derajat keyakinan yg tinggi dari sebagian besar ilmuwan. Nah pertanyaannya apakah anda sudah pernah mempublikasikan temuan anda ini dan mengetahui respon fisikawan2 yg lain?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 26, 2015, 09:36:45 AM
Thanks sdr. Emerland_Eyes, tampaknya anda sudah dapat memahami perspektif yang kuajukan (walaupun mungkin tidak menyetujuinya) mengenai hubungan masa, Energi, dan gravitasi.

Dan tampaknya seperti "mission imposible" bagi ku agar perspektif ini dapat diterima sebagian besar ilmuwan, apalagi aku hanya lulusan S1 TI (informatika) yang kemampuan fisika teoritisnya masih rendah. Karena itu ku bergabung dengan forumsains ini agar semakin banyak orang yang dapat melihat perspektif baru ini. Mungkin saja ada seorang anggota forum PhD Indonesia seperti Yohanes Surya yang mau menerima ide ini dan merumuskannya secara matematis, mempublikasikannya pada dunia, hingga diterima oleh sebagian besar ilmuwan dunia.

Sayang sekali khan jika ternyata ide ku ini benar, dan terbuang sia2 :)

Sejauh ini mengapa tidak ada anggota forum lain yang mau memberikan tanggapannya (baik pro/kontra) mengenai ide ku ini ?
Bukankah ini menarik ?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 26, 2015, 03:34:12 PM
Sejauh ini yg saya lihat rumus yg anda gunakan sbg acuan utk mengatakan energi potensial gravitasi dpt dikonversi menjadi jarak adalah E = GMm/r. Seandainya memang benar ini yg dijadikan acuan, maka ada minimal 1 permasalahan. Konversi yg baik semestinya bersifat korespondensi satu satu, artinya jika diberika angka di satu sisi, maka anga yg bersifat unik dapat diperoleh di sisi yg lain dan sebaliknya. Contoh E=mc^2 dpt dikatakan konversi krn satu nilai m hanya mempunyai satu nilai E dan faktor konversinya adalah c^2, sebuah konstanta universal. Contoh lain adalah 1 kaki = 0.305 m juga merupakan konversi karena bersifat korespondensi satu satu. Sementara permasalahan pada E=GmM/r adalah faktor konversinya yg berupa GmM. Besaran tsb tidak bersifat tunggal dan universal, sbg contoh katakan ada 2 benda dalam medan gravitasi yg sama sedemikian hingga m1/r1 = m2/r2. Kedua benda ini memiliki jarak yg berbeda tapi energinya sama sehingga tidak bersifat korespondensi satu-satu. Konsep bahwa perubahan energi potensial gravitasi menjadi jarak memang tidak salah, semua fisikawan sudah tau itu, tetapi tidak bisa juga dikatakan sebagai konversi.

Kutip dari: jasen pada Maret 26, 2015, 09:36:45 AM
merumuskannya secara matematis, mempublikasikannya pada dunia, hingga diterima oleh sebagian besar ilmuwan dunia.

Tidak semudah itu sodara, kalau anda punya pengalaman publikasi jurnal internasional maka anda akan tau bahwa mengajukan ide baru itu gak gampang, reviewer bukanlah sekedar dosen fisika, melainkan orang yg sudah berkecimpung cukup dalam di bidang jurnal tsb. Sekalipun permasalahan di atas sudah dirumuskan secara matematis, tidak serta merta langsung diterima. Karena teori di dlm fisika tidak cukup dijelaskan hanya dg matematika. Sebuah teori dlm fisika juga harus saling mereproduksi dg teori2 lain yg sudah ada.

Kutip dari: jasen pada Maret 26, 2015, 09:36:45 AM
Sayang sekali khan jika ternyata ide ku ini benar, dan terbuang sia2 :)

Kenyataannya tidak sedikit orang seperti anda, coba anda cari forum fisika internasional dan gabung. Kadang2 anda akan menemui orang2 yg mencoba memberikan idenya tetapi terlalu menyimpang dari fisika mainstream, atau kurang didukung dg argumen2 matematis. Alhasil, thread2 semacam itu hanya akan menerima penolakan. Sekedar info saja, dunia fisika sekarang sudah lama sekali meninggalkan fisika2 "simpel". Sejak era Newton, fisika sudah sangat matematis.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: nʇǝʌ∀ pada Maret 26, 2015, 06:46:32 PM
sekilas kok saya melihat teori TS ini agaknya terkait dengan singularitas dalam Big Bang dan pemuaian alam semesta. meskipun yg ditawarkan adalah ide tentang gravitasi. tapi berhubung thread ini ada di sub-forum Fisika. jadi harus dibahas dari sudut pandang Fisika. mungkin seandainya thread ini di sub-forum Astronomi dan Kosmologi bisa dibahas lebih jauh.

Kutip dari: jasen pada Maret 23, 2015, 12:37:01 PM
Artinya jarak berubah menjadi Energi ketika benda-benda Saling mendekat, dan Energi berubah menajadi jarak / space ketika benda2 saling menjauh.

Think about it !!!!

jadi menurut anda itu benar-benar termasuk konversi jarak menjadi energi, dan bukan bertambahnya/berkurangnya densitas energi antar kedua benda ketika mereka saling mendekat/menjauh ? apakah kekosongan antar benda sebenarnya terisi oleh... semacam medium ?

Kutip dari: jasen pada Maret 25, 2015, 10:12:10 AM
Anggap saja ada sebuah universe (U) yang isinya hanya 1 benda bermasa M, maka volume universe itu adalah volume benda itu sendiri. Lalu benda itu karena proses internal meledak menjadi 4 benda dengan masing2 masa seragam m dan jarak tiap benda seragam x meter (membentuk limas segitiga), maka volume universe itu adalah volume limas itu, dari perubahan volume (adanya jarak tiap m) itu Gravitasi menjadi diperhitungkan. semakin besar volume limas maka makin kecil energi Gravitasi antar masa.

Tentu saja ledakan benda itu mengurangi masa total benda (E=mc^2) sehingga M > 4m....

kalau boleh tahu apakah sisa ledakan 1 benda itu (yang tidak berubah jadi 4 benda bermassa m) mengisi kekosongan alias dikonversi menjadi jarak yang memisahkan benda-benda ?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada Maret 27, 2015, 02:25:06 AM
sekarang ini Fisikawan Cosmology menghadapi tantangan dalam gravitasi dan pemuaian alam semesta. dimana mereka temukan hitungan total massa di seluruh alam semesta tidak cukup untuk mempercepat pemuaian alam semesta dan mempertahankan kestabilan orbit (sudah berulang kali dibahas di forum ini). dibutuhkan model ilmiah yang baru yang bisa menjelaskan darimana asalnya energi misterius tsb, dan apabila ketemu maka bisa dimasukkan ke dalam rumus baru gravitasi. hukum gravitasi universal Newton jelas tidak bisa menjelaskan semua fenomena itu terlebih sejak gravitasi gaya tidak meliputi "menarik cahaya". contoh sebuah benda meledak menjadi 4 benda dengan total massa lebih kecil hanyalah gambaran di atas kertas. mudah bagi kita berkata sisa ledakan benda itu berubah menjadi "jarak" atau "ruang kosong" yang memisahkan benda-benda dan menganalogikannya dengan gravitasi yang menjelaskan hukum pergerakan benda langit, dsb. namun kenyataannya, perhitungan matematis jelas menunjukkan total massa tidak cukup menciptakan segala fenomena "tarik-ulur" antar massa di alam semesta ini. makanya teori "dark-dark" muncul. tapi ya... berhubung ini dibahas dengan kacamata Fisika ya tidak bisa banyak analisa sehubungan dengan keterbatasan saya.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 27, 2015, 09:09:38 AM
Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Maret 26, 2015, 06:46:32 PM
sekilas kok saya melihat teori TS ini agaknya terkait dengan singularitas dalam Big Bang dan pemuaian alam semesta. meskipun yg ditawarkan adalah ide tentang gravitasi. tapi berhubung thread ini ada di sub-forum Fisika. jadi harus dibahas dari sudut pandang Fisika. mungkin seandainya thread ini di sub-forum Astronomi dan Kosmologi bisa dibahas lebih jauh.

Ide yang bagus, saya setuju jika moderator memindahkannya ke sub-forum Astronomi dan Kosmologi.

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Maret 26, 2015, 06:46:32 PMjadi menurut anda itu benar-benar termasuk konversi jarak menjadi energi, dan bukan bertambahnya/berkurangnya densitas energi antar kedua benda ketika mereka saling mendekat/menjauh ? apakah kekosongan antar benda sebenarnya terisi oleh... semacam medium ?

Ya, bisa dikatakan begitu, toh medium/partikel semacam itu (graviton) hingga sekarang belum dapat ditemukan.

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Maret 26, 2015, 06:46:32 PM
kalau boleh tahu apakah sisa ledakan 1 benda itu (yang tidak berubah jadi 4 benda bermassa m) mengisi kekosongan alias dikonversi menjadi jarak yang memisahkan benda-benda ?

Ya benar sekali, itulah ideku.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 27, 2015, 09:48:01 AM
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 27, 2015, 02:25:06 AM
kenyataannya, perhitungan matematis jelas menunjukkan total massa tidak cukup menciptakan segala fenomena "tarik-ulur" antar massa di alam semesta ini. makanya teori "dark-dark" muncul. tapi ya... berhubung ini dibahas dengan kacamata Fisika ya tidak bisa banyak analisa sehubungan dengan keterbatasan saya.

Memang ini menjadi salah satu masalah terbesar sekarang ini, apalagi ditambah adanya dark Mater dan dark Energi, seolah2 energi dapat ditambahkan sesukanya ke dalam universe. Untuk menjawab itu Ada ide baru dari fisikawan spt Nikodem Popwalski dan Serkan Zorba, dalam teorinya menyatakan bahwa Universe berputar. Dengan berputarnya universe menjadi gaya tolak (sentrifugal)

Sebenarnya ide bahwa universe berputar sudah ada sejak Einstein, yang di formulasikan oleh Kurt Godel. Ide itu muncul karena keyakinan Einstein dan Godel bahwa universe itu statis, karena kalau tidak maka akan muncul singgularitas (big crunch), dan harus ada upaya alam agar singgularitas ini tidak terjadi. Einstein memasukan konstanta Kosmologi dalam Relativitas Umum-nya sedangkan Godel memformulasikan spinning Universe. Namun saat itu  ide spinning universe ini ditolak karena dari perhitungannya memungkinkan time travel. Dan time travel melanggar hukum causalitas, dimana seseorang dapat pergi ke masa lalu lalu membunuh orang tua yang melahirkannya. Setelah diketahui universe tidak statis maka Einstein menyebut cosmological Constant itu sebagai his biggest blunder.

Sekarang dengan ditemukannya Dark Energy (accelerating universe) dan Dark Matter maka ide spinning universe dan cosmological constant muncul kembali.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 27, 2015, 12:36:51 PM
implikasi dari gravitasi adalah :

1. Sekecil/sebesar apapun masa/energi dalam suatu universe, maka ada ukuran maksimum bagi universe itu dapat berkembang.
2. Sekecil/sebesar apapun masa/energi dalam suatu universe, partikel di dalam universe itu tidak mungkin lolos dari universe itu. Bila ada usaha/energi dari luar universe itu untuk mengeluarkan partikel itu, sama saja menambahkan sejumlah energi di universe itu, yang menyebabkan ukuran maksimum universe bertambah, namun tetap partikel itu terikat oleh universe tersebut.
3. Kita dapat mengasumsikan suatu universe berada di dalam universe lain. Misal Tata surya kita dapat diasumsikan sebagai suatu universe tersendiri berada di dalam universe galaxy bisa sakti, dan galaxy kita berada didalam universe yang sesungguhnya.
4. Menambahkan 1 saja partikel (misal foton) ke dalam suatu universe adalah "pelanggaran besar" (big violation) pada universe tersebut, karena 1 partikel itu berinteraksi pada setiap masa dan energi dari universe tersebut.
Semakin besar jumlah awal energi dan masa pada universe itu, makin besar pula violation pada hukum kekekalan masa dan energi. Kecuali ukuran real universe tersebut berkurang setara dengan energi gravitasi partikel tersebut terhadap setiap masa dan energi dalam universe itu, maka itu bukan pelanggaran.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 27, 2015, 12:55:15 PM
Dengan kata lain :
- Gravitasi sebagai pembungkus suatu universe atau
- Gravitasi mendefinisikan ukuran/size suatu uniiverse.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 02:55:58 PM
So, bagaimana dg status teori konversi energi <-> jarak yg sudah diajukan, apakah masih mau dipertahankan? Karena komentar2 anda di atas hanya merangkum apa yg anda tahu ttg universe, belum menyelesaikan permasalahan awal.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 27, 2015, 04:07:53 PM
Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 02:55:58 PM
So, bagaimana dg status teori konversi energi <-> jarak yg sudah diajukan, apakah masih mau dipertahankan? Karena komentar2 anda di atas hanya merangkum apa yg anda tahu ttg universe, belum menyelesaikan permasalahan awal.

Tentu saja bisa, hanya saja perlu penyatuan pemahaman / definisi mengenai jarak.
Seberapa besar suatu universe mencapai volume maksimum juga tergantung dari pemahaman manusia mengenai partikel terkecil.
Apakah Neutrino atau Kuark ? Anggap saja kita sepakat Neutrino adalah satuan partikel terkecil karena quark sifatnya tidak stabil, maka : 

hitung energi gravitasi untuk 2 bh neutrino berjarak 1 meter. misal nilainya xx joule

lalu buat persamaan kesetaraan energi dan jarak

E = konstanta  x r
xx = konstanta  x 1 meter

maka konstanta kesetaraan itu adalah xx
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 05:37:48 PM
Dari yg saya lihat kelihatannya anda masih belum paham dg yg namanya konversi. Konversi itu bersifat korespondensi satu2.
Sekali lagi anda tidak salah mengaitkan eksistensi ruang / jarak dg gravitasi, baik gravitasi Newton maupun Einstein menjamin hal itu, tapi itu bukan berarti hubungannya konversi. Tolong cermati lagi komentar #14. Secara kasar gravitasi bergantung pada massa dan jarak, dua besaran ini adalah variabel, bukan konstanta universal. Jadi mengatakan bahwa ada konversi (sekali lagi konversi bersifat korespondensi satu-satu) antara energi gravitasi dan jarak adalah sebuah statement yg tak lengkap.
Selain itu anda menurunkan rumus E = konstanta x r itu darimana?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 05:44:58 PM
Sebagai gambaran, anggap saja persamaan yg anda tulis itu benar (sekali lagi ini anggapan, tidak ada jaminan rumus anda itu benar), maka xx pasti fungsi massa bukan? Besaran yg seperti itu susah dikatakan sebagai konstanta kesetaraan.
Kutip dari: jasen pada Maret 27, 2015, 04:07:53 PM
Tentu saja bisa, hanya saja perlu penyatuan pemahaman / definisi mengenai jarak.
Kalau bisa kalimat semacam ini dihindari pada kesempatan2 yg akan datang jika berdialog dalam sebuah forum sains. Saya perlu tekankan sekali lagi, sains berbeda dg filosofi, pembenaran sebuah teori harus benar2 diproses melalui hukum2 yg berlaku dan sudah established dalam bidang sains yg bersangkutan. Sementara anda sudah mengakui sendiri belum melakukan analisa matematis atas teori anda.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 28, 2015, 09:45:35 AM
Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 05:37:48 PM
Dari yg saya lihat kelihatannya anda masih belum paham dg yg namanya konversi. Konversi itu bersifat korespondensi satu2.
Sekali lagi anda tidak salah mengaitkan eksistensi ruang / jarak dg gravitasi, baik gravitasi Newton maupun Einstein menjamin hal itu, tapi itu bukan berarti hubungannya konversi. Tolong cermati lagi komentar #14. Secara kasar gravitasi bergantung pada massa dan jarak, dua besaran ini adalah variabel, bukan konstanta universal. Jadi mengatakan bahwa ada konversi (sekali lagi konversi bersifat korespondensi satu-satu) antara energi gravitasi dan jarak adalah sebuah statement yg tak lengkap.

Saya rasa pemahaman konversiku sudah benar.

E = konstanta x R adalah korespondensi satu2 dan linier
artinya 2E setara 2R, 3E setara 3R

mari kita bandingkan dengan konversi E = MC^2
artinya 2E setara 2M, 3E setara 3M

bukankah C adalah kecepatan dan kecepatan adalah fungsi jarak dan waktu

sedangkan jarak dan waktu adalah variabel.

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 05:37:48 PM
Selain itu anda menurunkan rumus itu darimana?

dari E = GmM/r maka  GmM = E/r = 2E/2R = 3E/3R   dst....
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 28, 2015, 10:25:34 AM
Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 05:44:58 PM
Sebagai gambaran, anggap saja persamaan yg anda tulis itu benar (sekali lagi ini anggapan, tidak ada jaminan rumus anda itu benar), maka xx pasti fungsi massa bukan? Besaran yg seperti itu susah dikatakan sebagai konstanta kesetaraan.Kalau bisa kalimat semacam ini dihindari pada kesempatan2 yg akan datang jika berdialog dalam sebuah forum sains.

E = MC^2 juga fungsi masa dan kecepatan, dan kecepatan adalah fungsi jarak dan waktu.

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 27, 2015, 05:44:58 PM
Saya perlu tekankan sekali lagi, sains berbeda dg filosofi, pembenaran sebuah teori harus benar2 diproses melalui hukum2 yg berlaku dan sudah established dalam bidang sains yg bersangkutan. Sementara anda sudah mengakui sendiri belum melakukan analisa matematis atas teori anda.

Anda salah, sains adalah bagian dari filosofi, namun filosofi ini dibangun atas dasar yang kuat yaitu pengamatan yang terukur dari alam namun dalam sains juga ada keyakinan dan keyakinan ini tidak dapat dibuktikan.

Contoh :
konstanta kosmologi yang dibangun oleh Einstein didasarkan atas keyakinannya bahwa universe itu statis.
lalu setelah diketahui universe itu tidak statis maka konstanta kosmologi  diabaikan, dan dianggap blunder.
Namun pengamatan terbaru didapatkan Accelerating universe, maka konstanta kosmologi kembali diperhintungkan.

Contoh lain :
Model universe Godel juga sains walaupun sulit diterima karena memungkinkan time travel, dan time travel tidak diakui karena melanggar hukum causalitas, bayangkan anda dapat kembali ke-masa lalu lalu membunuh orang tua anda sebelum dia melahirkan anda, sulit diterima bukan? Namun sebenarnya causalitas hanyalah intuisi manusia agar tidak universe tetap teratur.

Contoh lain lagi yang saya harap dapat meyakinkan anda :
Kita percaya bahwa dalam sistem tertutup berlaku hukum konsevasi energi dan masa. Namun harusnya konservasi energi dan masa melanggar hukum nya sendiri, karena jika energi dan masa tidak dapat diciptakan maka seharusnya energi dan masa tidak ada, anda tidak ada, saya tidak ada, universe tidak ada. hukum konsevasi ini pada dasarnya melanggar hukum causalitas juga, namun karena secara pengamatan benar, maka harus diterima.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 03:06:13 PM
Kutip dari: jasen pada Maret 28, 2015, 09:45:35 AM
C adalah kecepatan dan kecepatan adalah fungsi jarak dan waktu
Wah blunder besar ini sodara. C adalah konstan berdasarkan postulat Einstein. Shg C bukan fungsi jarak dan waktu, meskipun c = x/t tapi kita berbicara ttg kecepatan cahaya. Dalam c = x/t, yang menyesuaikan adalah x dan t sementara c konstan. Jangan katakan bahwa kecepatan cahaya bisa berubah tergantung seberapa jauh dia sudah merambat.

Sekali lagi, rumus E = konstanta x R ini diturunkan darimana, anda sudah menurunkannya sendiri atau masih berupa tebakan.

Baiklah kalau anda meyakini sains sebagai filosofi. Yang ingin saya sampaikan di atas adalah tidak semua teori sains bisa diterima begitu saja, teori baru mulai diterima kalau ada hasil eksperimen yg mendukung atau sebagian besar dari komunitas sains menyetujuinya. Berhubungan dg ini, kenapa anda tidak mencoba melakukan apa yg saya sarankan di awal yaitu mencoba bergabung dg forum fisika internasional dan mencoba mengutarakan teori anda ttg konversi energi-jarak ini?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 28, 2015, 05:23:02 PM
Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 03:06:13 PM
Wah blunder besar ini sodara. C adalah konstan berdasarkan postulat Einstein. Shg C bukan fungsi jarak dan waktu, meskipun c = x/t tapi kita berbicara ttg kecepatan cahaya. Dalam c = x/t, yang menyesuaikan adalah x dan t sementara c konstan. Jangan katakan bahwa kecepatan cahaya bisa berubah tergantung seberapa jauh dia sudah merambat.

Bukan blunder, memang seperti itulah cara membangun suatu rumus fisika.

Masa sebuah neutrino tetap, Konstanta gravitasi juga tetap.
maka nilai G x m x m akan selalu tetap. dan ini valid dinyatakan sebagai konstanta.


Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 03:06:13 PM

Sekali lagi, rumus E = konstanta x R ini diturunkan darimana, anda sudah menurunkannya sendiri atau masih berupa tebakan.

saya menggunakan cara yang valid untuk membangun suatu rumus fisika.

Rumus E = konstanta x R dapat diperoleh dengan 2 cara :

cara 1 : Pengamatan langsung dari Alam, seperti cara Doppler / Mersene membangun hukumnya, yaitu awalnya menggunakan kesetaraan, lalu semua kesetaraan digabungkan menjadi satu rumus fisika yang lengkap.
cara 2 : Dari hasil perhitungan rumus fisika yang sudah ada. ini cara yang ku pilih.

Saya gunakan rumus gravitasi : E = GmM/R sebagai bentuk konversi.

artinya : Jika jarak 2x lipat, maka EpG tinggal 1/2 

Saya juga bisa gunakan rumus Energi kinetik : Ek = F.R sebagai bentuk kesetaraan.

artinya : Jika jarak 2x lipat, maka Energi kinetik jadi 2x lipat 

karena itu pastilah E setara dengan R
maka dapat dibenarkan jika saya katakan E = konstanta x R.

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 03:06:13 PM

Baiklah kalau anda meyakini sains sebagai filosofi. Yang ingin saya sampaikan di atas adalah tidak semua teori sains bisa diterima begitu saja,

ya memang benar, saya sadari itu.

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 03:06:13 PM
teori baru mulai diterima kalau ada hasil eksperimen yg mendukung atau sebagian besar dari komunitas sains menyetujuinya. Berhubungan dg ini, kenapa anda tidak mencoba melakukan apa yg saya sarankan di awal yaitu mencoba bergabung dg forum fisika internasional dan mencoba mengutarakan teori anda ttg konversi energi-jarak ini?

Terima kasih atas dukungan semangatnya. Saya minta rekomendasi forum fisika internasional yang anda / anggota forum lain tau.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:17:00 PM
Kutip dari: jasen pada Maret 28, 2015, 05:23:02 PM
Saya juga bisa gunakan rumus Energi kinetik : Ek = F.R sebagai bentuk kesetaraan.
Waduh tambah ngacau, ini rumus dari langit ya. Rumus formal energi kinetik adalah Ek = p^2/m.
Contoh katakan ada benda bergerak dg kecepatan konstan, maka energi kinetiknya adalah EK= 0.5mv^2. Sementara karena kecepatannya konstan maka dapat dipastikan gaya yang bekerja padanya sm dg nol. Tapi kalau dihitung dg rumus anda di atas Ek = 0.R = 0. Kontradiksi. Selain itu kenapa anda skg menggunakan argumen energi kinetik, bukankah anda sudah bilang bahwa teori anda hanya spesial utk potensial gravitasi. Sekedar saran saja, saya mengapresiasi anda sebagai lulusan T. Informatika yg juga punya minat di bidang fisika, tetapi bukan berarti karena anda suka anda bisa seenaknya saja membuat rumus, kalau begitu caranya bakal ada banyak rumus2 aneh yg berseliweran di dunia fisika yg dibuat oleh hobbyist2 fisika seperti anda yg lain. Kalau ingin membuat sebuah temuan fundamental di dalam sains, tidak cukup hanya sekedar menyukai melainkan juga harus menyelam sangat dalam dalam bidang yg bersangkutan. Einstein, Newton, dan fisikawan2 terkenal lainnya bukanlah orang2 yg sekedar suka fisika dan baru saja terjun di dalamnya.

Utk forum internasional, coba gabung di link ini: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Saya tunggu sepak terjang anda.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:18:02 PM
Koreksi Ek = p^2/2m.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 01:54:00 AM
sudah dipindahkan ke Astronomi dan Kosmologi nih. berarti gak OOT ya kalo dibahas dengan membawa-bawa Big Bang, singularitas, universe expansion, dll. :)

Kutip dari: jasen pada Maret 27, 2015, 09:48:01 AM
Memang ini menjadi salah satu masalah terbesar sekarang ini, apalagi ditambah adanya dark Mater dan dark Energi, seolah2 energi dapat ditambahkan sesukanya ke dalam universe. Untuk menjawab itu Ada ide baru dari fisikawan spt Nikodem Popwalski dan Serkan Zorba, dalam teorinya menyatakan bahwa Universe berputar. Dengan berputarnya universe menjadi gaya tolak (sentrifugal)

Sebenarnya ide bahwa universe berputar sudah ada sejak Einstein, yang di formulasikan oleh Kurt Godel. Ide itu muncul karena keyakinan Einstein dan Godel bahwa universe itu statis, karena kalau tidak maka akan muncul singgularitas (big crunch), dan harus ada upaya alam agar singgularitas ini tidak terjadi. Einstein memasukan konstanta Kosmologi dalam Relativitas Umum-nya sedangkan Godel memformulasikan spinning Universe. Namun saat itu  ide spinning universe ini ditolak karena dari perhitungannya memungkinkan time travel. Dan time travel melanggar hukum causalitas, dimana seseorang dapat pergi ke masa lalu lalu membunuh orang tua yang melahirkannya. Setelah diketahui universe tidak statis maka Einstein menyebut cosmological Constant itu sebagai his biggest blunder.

Sekarang dengan ditemukannya Dark Energy (accelerating universe) dan Dark Matter maka ide spinning universe dan cosmological constant muncul kembali.

Dark Energy sendiri sebenarnya bukan penemuan melainkan istilah untuk menyebut energi misterius yang mempercepat pemuaian alam semesta, yang menurut ilmuwan seharusnya pemuaian itu melambat. saya sampai saat ini sebenarnya meragukan kalau bumi dan benda-benda langit melawan kerangka acuan langit yang melebar. jadi kalau pemuaian alam semesta saya merasa tidak bisa dijelaskan dengan Hukum gravitasi universal Newton. menurut saya malah alam semesta tidak bertepi. dan soal Dark Energi, kalo gak salah eksperimen Casimir bisa dijadikan petunjuk.

soal alam semesta berputar, ada artikel menarik disini :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

menurut saya semesta itu lahir dari satu sumbu putar universal dan akan musnah dengan cara yang sama, yaitu sumbu putar universal yang menyusutkan alam semesta. jadi seperti sebuah Black Hole yg mencakup seluruh alam semesta. setelah menyusut akan memuai lagi. seperti bunga yang mekar-kuncup-mekar-kuncup dst CMIIW.
sorry kalo kedengaran tidak ilmiah. hehe maklum masih belajar..
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 02:00:53 AM
kalau memang jarak sebenarnya adalah konversi dari energi, berarti sebenarnya jarak itu adalah ilusi. artinya menurut TS tidak ada yang kosong. semuanya terisi. dikatakan kosong kalau bisa dilalui saja ya. oh ya. sebenarnya kalau membayangkan universe tercipta dari satu singularitas secara tidak langsung mengatakan alam semesta ini atau ruang-waktu, awalnya adalah sebuah kumpulan energi. berarti membenarkan donk kalau jarak adalah konversi dari energi ?
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: nʇǝʌ∀ pada Maret 29, 2015, 03:51:17 AM
TS-nya sudah setuju thread ini dipindahkan ke sub-forum Astronomi dan Kosmologi. lagipula di sub-forum Astronomi dan Kosmologi, biasanya hukum Fisika tetap dibawa-bawa kan?

BTW di thread ini kan dikatakan soal jarak yang merupakan konversi dari energi (dan sebaliknya). ketika saya baca contoh dari TS, sebenarnya hampir mirip Big Bang.

Kutip dari: jasen pada Maret 25, 2015, 10:12:10 AM
Anggap saja ada sebuah universe (U) yang isinya hanya 1 benda bermasa M, maka volume universe itu adalah volume benda itu sendiri. Lalu benda itu karena proses internal meledak menjadi 4 benda dengan masing2 masa seragam m dan jarak tiap benda seragam x meter (membentuk limas segitiga), maka volume universe itu adalah volume limas itu, dari perubahan volume (adanya jarak tiap m) itu Gravitasi menjadi diperhitungkan. semakin besar volume limas maka makin kecil energi Gravitasi antar masa.

katakanlah 1 benda bermassa M adalah singularitas, dan ketika meledak atau mengembang akan menjadi benda-benda lain yang total massanya lebih kecil daripada 1 benda tersebut. benda-benda tsb adalah analogi untuk benda-benda langit. berarti sisa energi dari 1 benda atau singularitas tsb (yang tidak dikonversi menjadi benda-benda lain) berubah/dikonversi menjadi jarak.

tapi sdr. jasen sendiri sebenarnya penganut Big Bang atau bukan. apakah semesta ini melebar dan benda-benda langit melawan kerangka acuan langit yg melebar? atau semesta ini tidak bertepi atau statis?

BTW, kalau sdr. Emerald_Eyes dan sdr. jasen memutuskan berdiskusi di forum-forum internasional boleh lah dibawa perkembangannya disini. :D
soalnya ForSa kekurangan ahli.

Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 10:19:31 PM
dalam model semesta statis, akan menghadapi paradox Olber. namun dapat dipecahkan dengan efek Hubble. dan ketika menghadapi pertanyaan darimana energi extra yg dimiliki benda langit sehingga mampu melawan kerangka acuan langit yg melebar. bisa dijawab dengan model semesta tidak bertepi dan ether yg dipancarkan oleh massa. dengan efek Casimir sebagai petunjuk. sehingga kestabilan orbit tetap terjaga. CMIIW.

PS : saya meragukan kalau melebarkan alam semesta adalah karena gaya yang ekuivalen dengan gravitasi massa. sehingga dalam hal ini kita tidak bisa menggunakan hukum Newton. sama seperti Black Hole. saya berasumsi gravitasinya bukan gravitasi massa.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 10:27:02 PM
by the way, ada yang bisa jelaskan ini? bagi saya yg awam Fisika tetap tak bisa mengerti meski saya terjemahkan...

A New Kind of Casimir Energy and Its Implications for Dark Energy

We propose to use metamaterials to mimic de Sitter space. This Demonstration represents the behavior of Casimir energy in a cavity with size and physical cut-off . In this case the total Casimir energy is proportional to . Notably, this would play a role of dark energy and give a possible explanation of cosmic acceleration if is identified with the Plank scale. This result can be tested experimentally.

We estimate the dominating frequencies contributing to the Casimir energy in a cavity of metamaterials mimicking de Sitter space by solving the eigenvalue problem for the Maxwell equations. It turns out that the dominating frequencies are the inverse of the size of the cavity, and the degeneracy of these frequencies also explains our previous result on the unusually large Casimir energy. Carrying out the experiment in the laboratory is possible theoretically.

The outer circle/sphere represents some kind of metamaterial of dimension . The distance between the outer and inner circle/sphere represents the cut-off, denoted as . The typical frequency of the energy inside the metamaterials is proportional to (represented by the wave inside the circle/sphere). The total energy (represented by the red column) is proportional to .

Contributed by: Miao Li, Xiaodong Li, and Yi Pang

DETAILS

The existence of Casimir energy is one of the important predictions in quantum field theory and continues to be a source of inspiration for theoretical as well as experimental work [1]. Generically, the expression of the Casimir energy depends on details of the cavity including properties of its bulk and boundary. The earliest work on Casimir energy and the follow-up studies [3] all reported that the Casimir energy density is inversely proportional to the fourth power of the typical size of the cavity. Applying this result to the universe, this kind of Casimir energy cannot be taken as a possible origin of dark energy, since is too small compared with the observed dark energy density [4] if is chosen to be the estimated size of the universe.
With doubt about the applicability of the previous results to de Sitter space, we carried out a careful calculation of the Casimir energy density of the electromagnetic field in the static patch of de Sitter space [5]. A drastically different Casimir energy was obtained that is proportional to the size of the event horizon taking the same form as holographic dark energy [6]. Then based on recent theoretical and experimental developments in metamaterials [7], [8], we proposed the design of metamaterials mimicking de Sitter space. Specifically, the permittivity and permeability are given by the following expressions: , where , represent the Cartesian coordinates, is the radial distance, and is the boundary of the cavity. These differ from the usual expressions for the permittivity and permeability parameters in that they have divergent components tangent to the boundary. This fact leads to a brand new type of Casimir energy in the cavity coinciding with the result from gravitational theory with the Planck scale replaced by some microscopic scale (denoted by ) in metamaterials. We encourage experimentalists to make such metamaterials and measure the predicted Casimir energy. This work would have significant implications in cosmology.
It is probably difficult to carry out such an experiment because the Casimir energy consists of a sum over all frequencies, so that each frequency makes a contribution. By contrast, metamaterials have frequency dispersion, so that the designed permittivity and permeability are effective only to frequencies in a finite band. However, this difficulty can be circumvented because there is a typical frequency whose contribution to the Casimir energy is dominant [9]. According to our estimate, the typical dominating frequency is of the order of with the dominant angular quantum number ∼. Thus a cavity of metamaterials effective at this typical frequency can mimic de Sitter space and induces the Casimir energy predicted by the theoretical calculation. These two numbers give the same leading term in Casimir energy, , as in our previous result [5]. Thus a cavity of metamaterials effective at this typical frequency can mimic de Sitter space and induce a Casimir energy predicted by theoretical calculation.
We hope that one day the metamaterials with the properties we suggest can be made so that the predicted new type of Casimir energy can be measured, thus providing a laboratory analog for cosmology.


atau langsung ke penjelasan lebih rinci karena ada animasi sebagai ilustrasi. di forum sains, fitur Latex sedang tidak berfungsi jadi persamaannya tidak bisa ditampilkan disini. nomor-nomor di atas adalah rujukan ke referensi yang dipakai penulis.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]


Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 30, 2015, 08:55:52 AM
Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:17:00 PM
Waduh tambah ngacau, ini rumus dari langit ya. Rumus formal energi kinetik adalah Ek = p^2/m.
Contoh katakan ada benda bergerak dg kecepatan konstan, maka energi kinetiknya adalah EK= 0.5mv^2. Sementara karena kecepatannya konstan maka dapat dipastikan gaya yang bekerja padanya sm dg nol. Tapi kalau dihitung dg rumus anda di atas Ek = 0.R = 0. Kontradiksi.

Waduh...
anda yang ngaco rumus energi kinetik ku sudah benar, rumus yang anda sampaikan adalah
hubungan antara energi kinetik dan momentum.
Energi kinetik yang dimiliki suatu benda memiliki hubungan dengan momentumnya dengan persamaan:

Ek = P^2/2m

keterangan:

p = adalah momentum
m = adalah massa benda

Rumus Ek = 1/2 MV^2 digunakan jika benda kecepatannya konstan.
Rumus Ek = F.r  digunakan dalam hubungannya dengan gaya.

berdasarkan definisinya Energi kinetik adalah usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:17:00 PM
Selain itu kenapa anda skg menggunakan argumen energi kinetik, bukankah anda sudah bilang bahwa teori anda hanya spesial utk potensial gravitasi.

saya menggunakan argumen kinetik karena baik gravitasi maupun kinetik sama-sama energi. Satu2 nya energi yang dapat mencegah bumi jatuh ke matahari adalah energi kinetik, sehingga bumi mengambil lintasan elips, dan jika Ek gravitasi tidak ada, maka bumi akan bergerak dengan kecepatan konstan, dan rumus (Ek = 1/2 MV^2) berlaku.

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:17:00 PM
Sekedar saran saja, saya mengapresiasi anda sebagai lulusan T. Informatika yg juga punya minat di bidang fisika, tetapi bukan berarti karena anda suka anda bisa seenaknya saja membuat rumus, kalau begitu caranya bakal ada banyak rumus2 aneh yg berseliweran di dunia fisika yg dibuat oleh hobbyist2 fisika seperti anda yg lain. Kalau ingin membuat sebuah temuan fundamental di dalam sains, tidak cukup hanya sekedar menyukai melainkan juga harus menyelam sangat dalam dalam bidang yg bersangkutan. Einstein, Newton, dan fisikawan2 terkenal lainnya bukanlah orang2 yg sekedar suka fisika dan baru saja terjun di dalamnya.

Utk forum internasional, coba gabung di link ini: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Saya tunggu sepak terjang anda.

Thanks info-nya.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 30, 2015, 09:33:45 AM
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 02:00:53 AM
kalau memang jarak sebenarnya adalah konversi dari energi, berarti sebenarnya jarak itu adalah ilusi. artinya menurut TS tidak ada yang kosong. semuanya terisi. dikatakan kosong kalau bisa dilalui saja ya. oh ya. sebenarnya kalau membayangkan universe tercipta dari satu singularitas secara tidak langsung mengatakan alam semesta ini atau ruang-waktu, awalnya adalah sebuah kumpulan energi. berarti membenarkan donk kalau jarak adalah konversi dari energi ?
Yup benar,
(so happy, I've got 1 follower :)  )

teoriku tidak bertentangan dengan Big Bang, walaupun saya tidak menyukai teori Big Bang, dan sekarang dengan bukti2 pengamatan secara langsung terhadap universe, (expanding universe, "prefered spin of galaxies", dark mater, universe AOE) big bang mulai diragukan orang.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 30, 2015, 11:18:45 AM
Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Maret 29, 2015, 03:51:17 AM
tapi sdr. jasen sendiri sebenarnya penganut Big Bang atau bukan. apakah semesta ini melebar dan benda-benda langit melawan kerangka acuan langit yg melebar? atau semesta ini tidak bertepi atau statis?

Sebenarnya saya tidak menyukai big bang, tetapi teoriku tidak bertentangan dengan big-bang, bahkan dapat dikatakan mendukung big-bang.

Mengenai semesta tak bertepi, menurut ku itu akibat dari gaya gravitasi.
Gravitasi melengkungkan lintasan, artinya jika kita bergerak lurus menjauhi galaxy kita, maka gaya gravitasi dari galaxy akan melengkungkan lintasan pesawat kita, menjadi melingkar, karena itu seolah2 kita tidak dapat menemukan tepi alam semesta ini. Kita tidak pernah tau kita bergerak lurus atau melengkung dalam alam semesta ini.

semesta ini statis? Bisa dikatakan ya, namun saya juga percaya bahwa ada "pelanggaran konstan", yaitu penambahan energi konstan terhadap alam semesta ini, dan karena sekarang jumlah masa dan energi di alam semesta sudah begitu besar, maka "pelanggaran konstan" ini sulit dideteksi.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 30, 2015, 05:41:51 PM
Ok saya paham maksud anda mengenai Ek = Int F.dr. Anda mengatakan bahwa energi kinetik adalah hasil dari kerja yg dilakukan sejauh jarak tertentu. Tapi sekedar mengingatkan bahwa ini bukan berarti bisa dikatakan bahwa energi kinetik pada setiap saat benda bisa dikonversi menjadi jarak (atau sebaliknya), konversi energi kinetik menjadi jarak hanya benar untuk jarak sejauh mana kecepatan benda pada saat itu dicapai jika berangkat dari diam. Dan mengingatkan juga bahwa ada tanda integral dlm rumus Ek secara umum, bukan hanya F.r.

Tetapi jujur saja saya masih belum bisa yakin dg argumen anda, karena pada awalnya anda bilang teori anda hanya berlaku untuk energi gravitasi, sekarang malah memasukkan energi kinetik juga. Kalau begitu saya bisa bertanya mengapa tidak memasukkan segala jenis energi ke dalam teori anda? Mengapa hanya energi kinetik dan gravitasi? Dan kalau semua energi ikut dicakup saya bisa kembali bertanya bagaimana dg energi E=mc^2 atau E=hf milik foton hanya dg keberadaan satu partikel saja utk mendukung teori anda. Anda berargumen bahwa jika ada satu partikel maka universe adalah partikel itu sendiri, kalau begitu bagaimana anda akan mendefinisikan jarak (dan dg demikian mengonversinya menjadi energi) jika hanya ada satu partikel elementer sementara partikel tersebut punya energi.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 30, 2015, 09:04:11 PM
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 10:27:02 PM
by the way, ada yang bisa jelaskan ini? bagi saya yg awam Fisika tetap tak bisa mengerti meski saya terjemahkan...

A New Kind of Casimir Energy and Its Implications for Dark Energy


Maaf mas/pak komentarnya agak terlambat direspons  :D . Kemarin terlalu terbawa oleh diskusi awal yg ada di sini.
Ttg gaya Casimir, gaya ini timbul sbg konsekuensi dari kuantisasim medan elektromagnetik. Singkat cerita, hasil kuantisasi ini adalah ditemukan bahwa energi kuanta foton memiliki ekspresi yg sama dg energi osilator harmonik kuantum (0.5+n)hf dimana n adalah jumlah foton dan f frekuensinya. Yg menarik dari ini adalah energi ground state osilator harmonik kuantum tidak bernilai nol, dg demikian energi keadaan foton n = 0 (tidak ada foton) juga tidak nol. Kesimpulan kasarnya, meskipun tidak ada foton bukan berarti energi foton tersebut nol. Oleh karenanya terkadang energi ini disebut energi background atau zero-point energy. Saya rasa karena alasan inilah fisikawan tertarik untuk meneliti lebih lanjut, hubungan dg ruang-waktu sangat mungkin ada. Sayangnya saya hanya mengerti ttg energi Casimir dari segi elektrodinamika kuantum, utk hubungannya dg dark enery saya belum tahu.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: jasen pada Maret 31, 2015, 10:53:43 AM
Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 30, 2015, 05:41:51 PM
Ok saya paham maksud anda mengenai Ek = Int F.dr. Anda mengatakan bahwa energi kinetik adalah hasil dari kerja yg dilakukan sejauh jarak tertentu. Tapi sekedar mengingatkan bahwa ini bukan berarti bisa dikatakan bahwa energi kinetik pada setiap saat benda bisa dikonversi menjadi jarak (atau sebaliknya), konversi energi kinetik menjadi jarak hanya benar untuk jarak sejauh mana kecepatan benda pada saat itu dicapai jika berangkat dari diam. Dan mengingatkan juga bahwa ada tanda integral dlm rumus Ek secara umum, bukan hanya F.r.

Thanks koreksinya,
memang benar Ek = Int F.dr, namun jika besarnya gaya konstan maka rumus itu bisa dikatakan Ek = F.r

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 30, 2015, 05:41:51 PM
Tetapi jujur saja saya masih belum bisa yakin dg argumen anda, karena pada awalnya anda bilang teori anda hanya berlaku untuk energi gravitasi, sekarang malah memasukkan energi kinetik juga. Kalau begitu saya bisa bertanya mengapa tidak memasukkan segala jenis energi ke dalam teori anda? Mengapa hanya energi kinetik dan gravitasi? Dan kalau semua energi ikut dicakup saya bisa kembali bertanya bagaimana dg energi E=mc^2 atau E=hf milik foton hanya dg keberadaan satu partikel saja utk mendukung teori anda. Anda berargumen bahwa jika ada satu partikel maka universe adalah partikel itu sendiri, kalau begitu bagaimana anda akan mendefinisikan jarak (dan dg demikian mengonversinya menjadi energi) jika hanya ada satu partikel elementer sementara partikel tersebut punya energi.

Pertanyaan bagus. Kita perlu pemahaman yang lebih baik dalam mengenai konsep energi.

Saya gunakan rumus Ek karena ada titik acuan (yang dianggap) diam/begerak dalam kec. konstan untuk menghitung Ek.
Misal dalam kasus mobil yang awalnya diam (dianggap diam dari tempat parkir, atau boleh saja dianggaap bergerak dgn kec konstan terhadap kereta api yang sedang melaju).

Energi Gravitasi dapat dilihat sebagai energi kinetik, kita anggap saja bumi sebagai titik acuan yang diam dan benda di ketinggian r sebagai benda yang mengalami percepatan, maka rumus Eg = Ek = Int F.dr

Setelah saya renungkan seharusnya persamaan E = mc^2 dapat diturunkan dari persamaan energi kinetik.
artinya E = mc^2 juga bisa digunakan untuk merumuskan Energi setara dengan jarak.
Namun jadinya akan membingungkan.

E = m * int a * dr

E = 1/2 mV^2 , karena dari pandangan pengamat diluar sistem m dan V tidak konstan maka :

E = 1/2 int m.d(v^2) = mc^2


untuk E = hf seharunya tidak masalah lagi, karena ukuran nya sudah tidak dapat berubah lagi.
Judul: Re:Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.
Ditulis oleh: Emerald_Eyes pada Maret 31, 2015, 02:36:28 PM
dari E = 1/2 mV^2  ke  E = 1/2 int m.d(v^2) bagaimana anda menurunkannya?
Dari rumus ini : E = 1/2 int m.d(v^2) = mc^2, meskipun secara matematis kelihatan benar tapi bukan berarti karena v dan c sama2 kecepatan tiba2 mereka bisa dianggap sama seperti itu. E = mc^2 tidak diturunkan dg metode seperti itu.