Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 04, 2024, 05:31:13 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 23
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 14
Total: 15

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

misi simulasi mars di luncurkan

Dimulai oleh deathspeel omega, September 14, 2010, 07:57:49 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

deathspeel omega

Misi Simulasi ke Mars Diluncurkan
04 Jun 2010

    * Republika
    * Teknologi

MOSKOW - Rusia meluncurkan misi simulasi ke Mars. Misi selama 520 hari atau 17 bulan di dalam kapsul simulasi tertutup itu diluncurkan di Moskow, Kamis (3/6). Meskipun penerbangan riilnya ke Mars masih beberapa dekade lagi, sekelompok peneliti internasional mencoba menjalani pengalaman menyerupai perjalanan ke Mars. Mereka mengunci diri dalam kapsul selama 17 bulan, seakan sedang mengelilingi planet Mars.

Kru yang akan menjelajah dalam misi ini terdiri atas tiga orang Rusia, satu orang Prancis, satu orang Kolombia-Italia, dan satu orang Cina. Mereka akan menjalani serangkaian uji coba yang digelar oleh proyek the Mars-500.
Proyek ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh lamanya isolasi bagi manusia untuk membantu kru pada penerbangan sesungguhnya di masa depan. Pengaruhnya dilihat dari tingkat stres dan fisiknya.

"Di saat setiap orang berinteraksi satu sama lain di ruang yang sama maka perilaku dan kebiasaannya terlihat sangat cepat. Kebiasaan itu bisa saja mengganggu dan menyebabkan kemarahan, bahkan seperti penyerang-an," kata psikoterapis program ini, Mikhail Baryshev. Program ini ditangani oleh Institute for Medical and Biological Problems di Moskow, bekerja sama dengan the European Space Agency dan Lembaga Resmi Luar Angkasa Cina.

Lamanya waktu pengujian terbagi atas 250 hari waktu perjalanan simulasi ke Mars, 30 hari eksplorasi permukaan, dan 240 hari perjalanan pulang. Uji coba dilakukan di pusat kesehatan luar angkasa di bagian barat Moskow. Fasilitas di sana dibangun untuk percobaan beberapa modul interkoneksi dengan volume mencapai 550 meter kubik (sekitar 20 ribu kaki kubik). Juga imitasi permukaan Mars yang dibangun terpisah untuk fase pendaratan.

Menurut laporan, para peneliti berkomunikasi dengan dunia luar melalui internet yang dirancang sesuai dengan keadaan efek dari perjalanan luar angkasa. Mereka pun makan makanan kaleng seperti yang disediakan di stasiun luar angkasa internasional dan mandi sekali setiap 10 hari. Se-.mua dilakukan mirip dengan kondisi di luar angkasa.

Para kru juga diberi libur dua hari seminggu, kecuali ada simulasi peristiwa darurat. Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) mengatakan, kru juga secara rutin bermain video games sebagai bagian program ini guna mengembangkan perangkat lunak personalisasi untuk berinteraksi dengan para kru di masa mendatang.

Charles (31 tahun) dan Diego Urbina yang berdarah Kolombia-Italia (27) adalah teknisi yang dilatih. Wang Yue (26) adalah karyawan di Pusat Pelatihan Luar Angkasa Cina. Kapten Rusia, Alexey Sitev (38), bekerja di Pusat Pelatihan Kosmonot Rusia. Sedangkan kedua kru Rusia lainnya, yaitu Sukhrob Kamolov (32) dan Alexander Smoleyevsky (33) adalah dokter.

Percobaan serupa pernah dilakukan pada 1999-2000. Percobaan dilakukan di tempat yang sama, tetapi sempat terjadi kekacauan saat seorang kru perempuan dari Kanada mengeluhkan perlakuan kapten tim Rusia. Dia juga mengatakan, dua kru asal Rusia berkelahi hingga darah berceceran di dinding. Pejabat Rusia menyatakan insiden itu berkaitan dengan perbedaan budaya dan stres.

Percobaan pada 2009 itu melibatkan empat orang Rusia, satu orang Jerman dan Prancis. Me-reka menjalani tiga bulan isolasi dan berjalan lancar.

Tokoh di lingkup Direktorat Sumber Daya Manusia untuk Program Luar Angkasa ESA, Martin Zell, mengatakan, percobaan pada 2009 itu membantu mempelajari tingkat stres terkait masalah kardiovaskuler dan dampak dari sistem kekebalan tubuh.

Percobaan tersebut memberikan bahan bagi para ilmuwan un-tuk menganalisis kemungkinan masalah yang akan dihadapi para kru eksplorasi Mars mendatang. Tantangan teknologi membuat misi sebenarnya jadi sangat memungkinkan. Salah satunya, dengan dirancangnya pelindung yang efisien dan kompak untuk menangkal radiasi luar angkasa. Amerika Serikat dan Rusia mengembangkan pesawat luar angkasa yang suatu saat dapat digu-nakan untuk misi ke Mars. Tapi, desainnya masih dalam tahap awal. Bulan lalu, Presiden AS, Barack Obama, menyampaikan kepada para karyawan NASA di Cape Canaveral, Florida, bahwa ia berkomitmen pengembangan penerbangan luar angkasa. Obama juga berencana mengirim astronot guna mengelilingi Mars di pertengahan tahun 2030-an.