Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 13, 2024, 01:23:28 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 55
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 23
Total: 23

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Outside of the space

Dimulai oleh Takagi Fujimaru, April 10, 2010, 05:06:24 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ngajakmikir

gak nyambung ya..
maksudnya gini.. kalau semua materi di alam ini tidak bergerak (suhunya 0 derajat kelvin), itulah yang dimaksud tidak ada perubahan. Alam semesta sudah mati, tetapi ruangnya masih ada. karena bentuk materi masih ada.
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

semut-ireng

#31
Kutip dari: Pi-One pada Juni 02, 2010, 06:48:03 AM
Dan jika menolak konsep ruang-waktu Einstein, artinya menolak konsep big bang.



" Tahun 1929, pakar astronomi Amerika Edwin Hubble, yang namanya sekarang dipakai sebagai nama teleskop raksasa yang mengorbit bumi, mengatakan, galaksi-galaksi atau gugus bintang terus bergerak saling menjauh; dan ini adalah bukti bahwa alam raya terus berkembang dan ber-ekspansi.

Penemuan Hubble itu mempunyai dampak sangat besar dalam ilmu kosmologi, dan memperkuat teori 'big bang', yang mengatakan, semua planit, bintang dan galaksi tercipta setelah adanya ledakan yang disebut big bang tadi, kira-kira 15 sampai 20 milyard tahun yang lalu.

Kata para pendukung teori ini, pada mulanya adalah sebuah bola api yang sangat padat dan panas yang kemudian meledak dan bagian-bagiannya tersebar ke segala penjuru, dan kemudian berevolusi menjadi galaksi-galaksi yang didalamnya terdapat ber-milyard sistem matahari.

Cara paling mudah untuk membayangkan hal ini adalah dengan melihat kembang api yang besar. Sebuah kontainer atau kotak kembang api yang berisi bahan peledak dan bahan-bahan kimia diluncurkan sampai ketinggian sekitar 300 meter. Kotak itu kemudian meledak, dan melontarkan sejumlah kotak yang lebih kecil.

Kotak-kotak yang lebih kecil itu kemudian meledak dan melepaskan sejumlah kotak yang lebih kecil lagi. Kalau ledakan kembang api itu direkam dengan kamera video dan diputar mundur, akan tampak bahwa kembang api yang besar dan berwarna warni itu akan bermula dari sebuah titik api saja.

Tapi mungkin anda akan bertanya: kalau teori 'big bang' itu betul, dari mana datangnya titik api atau bola api tadi? Pakar ilmu fisika dan matematik yang paling besar masa ini, Professor Stephen Hawking menjawab dengan berseloroh: "Kalau anda tanya soal itu, itu sama dengan ingin mengetahui apa yang terdapat dalam pikiran Tuhan."

Tapi secara lebih serius, Hawking mengatakan: kalau kita bertanya, apa yang terjadi sebelum 'big bang', itu sama halnya dengan menanyakan: dimana letak satu tempat yang berada satu km di sebelah utara Kutub Utara?

Satu pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena tidak ada tempat di bumi yang terletak lebih utara dari kutub utara."(Kutipan).


Pi-One

Lucu, aku baca artikel-artikel ilmiah, gak nemu tuh soal big bang sebagai 'ledakan dari titik api'. Sebelum big bang, ruang sendiri terkompresi. Saat big bang, ruang itu mengembang, itu yang menyebabkan materi juga menjauh satu sama lain.

Ini beda dengan kondisi dimana ruang sudah ada sejak awal, dan lalu ada ledakan yang menghamburkan materi ke ruang kosong.

Jadi, dari mana referensi anda? Blog atau situs kreasionis?

Takagi Fujimaru

@Pi-One....
Bisa dijelaskn, yang saya bingung, mengembang/memuai kan butuh ruang disekitarnya? Nah, ruang di sekitar ruang (alam semseta) itu apa?
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

Pi-One

Justru ruang itu yang mengembang. Kita terbiasa melihat benda yang mengembang, jadi kita sulit membayangkan ruang yang mengembang.

Takagi Fujimaru

Hm... sebelumnya ada yang bilang (lupa siapa), ruang yang mengembang itu pada sumbu z. Maksudnya??
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

semut-ireng

#36
Kutip dari: Pi-One pada Juni 02, 2010, 06:48:03 AM
Jika menggunakan konsep Newton, maka tidak bisa menjelaskan pengenai 'pembelokan ruang-waktu', satu teori Einstein yang telah dibuktikan.

Ya memang ngga bisa.  Alam semestanya Newton beda dengan alam semestanya Einstein,  mau digatuk-gatukan bagaimanapun juga tetap ngga bisa.  Argumentasi2 semacam itu menunjukkan belum paham bedanya Newton dengan Einstein.   Newton tidak kenal dengan apa yang dinamakan kesinambungan ruang-waktu. 

Dan yang bisa menjelaskan bedanya adalah filsafat,  karena tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran dari segala-galanya.   Mencari hakikat kebenaran berkaitan dengan asal-usul alam semesta masuk dalam bagian filsafat teoritis - filsafat alam atau kosmologi - aneh bin ajaib bila bicara filosofis ditabukan di thread kosmologi.

Ruang yang mengembang adalah ruang yang bisa diukur.  Ruang yang bisa diukur adalah ruang yang terbatas.  Ruang yang terbatas adalah bagian dari ruang mutlak.  Ruang mutlak tidak bisa diukur.


Pi-One

Hoho...Masalahnya, gimana mau membuktian filsafatnya? Apa yang membedakan filsafat dengan hipotesis nantinya?

Misal, soal ruang mutlak, bagaimana membuktikan keberadaannya? Anda gak suruh orang lain 'beriman' pada keberadaan ruang mutlak kan? :)

semut-ireng

Lagi2 anda mengklaim diri anda sendiri belum paham hirarkie antara filsafat,  teori,  hipotesa,  dan konsep.

Hukum Kosmisnya Einstein  Kesinambungan Ruang-Waktu  :  Filsafat Alam / Kosmologi.

Teori Relativitas Umum  :  Teori.

Pembelokan cahaya melewati benda masif  :  Hipotesa.

Keberadaan Eter yang diabaikan oleh Einstein karena memang tidak bisa dibuktikan ada atau tidak adanya -  whatness / keapaan -  :  Konsep yang mendahului hipotesa-hipotesa Einstein.

Takagi Fujimaru

Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Juni 07, 2010, 09:24:48 AM
Lagi2 anda mengklaim diri anda sendiri belum paham hirarkie antara filsafat,  teori,  hipotesa,  dan konsep.

Hukum Kosmisnya Einstein  Kesinambungan Ruang-Waktu  :  Filsafat Alam / Kosmologi.

Teori Relativitas Umum  :  Teori.

Pembelokan cahaya melewati benda masif  :  Hipotesa.

Keberadaan Eter yang diabaikan oleh Einstein karena memang tidak bisa dibuktikan ada atau tidak adanya -  whatness / keapaan -  :  Konsep yang mendahului hipotesa-hipotesa Einstein.
Hahaha. Kalau pakai definisi anda, atau definisi pak tua, ya aku gak paham.

Bukannya eter memang gak ada? Karena eter adalah hipotesis berdasar argumen bahwa semua gelombang, termasuk cahaya, memerlukan zat perantara. Dan karena terbukti cahaya bisa merambat tanpa zat perantara, yakni dengan radiasi, hipotesis keberadaan eter jadi gugur.

Dan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan kan? Hipotesa yang sudah terbukti bukan lagi sekedar hipotesa.

Mat Dillom

Pertanyaan bagus yang dikemukakan TS. Saya pernah posting bahwa alam semesta memiliki media seperti pisang goreng memerlukan media piring misalnya. Dalam Islam, media alam semesta adalah alam malakut. Ntah dalah iptek/sains apa namanya. Hal itu pernah saya tanyakan di forum sains tapi tidak ada yg bisa menjawab.


@ngajakmikir = myqer?

ngajakmikir

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
Pertanyaan bagus yang dikemukakan TS. Saya pernah posting bahwa alam semesta memiliki media seperti pisang goreng memerlukan media piring misalnya. Dalam Islam, media alam semesta adalah alam malakut. Ntah dalah iptek/sains apa namanya. Hal itu pernah saya tanyakan di forum sains tapi tidak ada yg bisa menjawab.
Mana linknya? biar saya bantu jawab.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
@ngajakmikir = myqer?
Ko tau? myqer juga?
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

Mat Dillom

Kutip dari: ngajakmikir pada Juni 07, 2010, 09:20:28 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
Pertanyaan bagus yang dikemukakan TS. Saya pernah posting bahwa alam semesta memiliki media seperti pisang goreng memerlukan media piring misalnya. Dalam Islam, media alam semesta adalah alam malakut. Ntah dalah iptek/sains apa namanya. Hal itu pernah saya tanyakan di forum sains tapi tidak ada yg bisa menjawab.
Mana linknya? biar saya bantu jawab.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
@ngajakmikir = myqer?
Ko tau? myqer juga?

Wah linknya coba cari dengan menggunakan fasilitas search. Iyah saya juga myqer sejak tahun 2002 :D. Di myq ente pake id yang sama sih :D.

semut-ireng

Kutip dari: Pi-One pada Juni 07, 2010, 07:46:45 PM
Hahaha. Kalau pakai definisi anda, atau definisi pak tua, ya aku gak paham.

Bukannya eter memang gak ada? Karena eter adalah hipotesis berdasar argumen bahwa semua gelombang, termasuk cahaya, memerlukan zat perantara. Dan karena terbukti cahaya bisa merambat tanpa zat perantara, yakni dengan radiasi, hipotesis keberadaan eter jadi gugur.

Silakan jabarkan mekanisme sebenarnya atom meradiasikan cahaya merambat melalui ruang angkasa.



Kutip dari: Pi-One pada Juni 07, 2010, 07:46:45 PM
Dan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan kan? Hipotesa yang sudah terbukti bukan lagi sekedar hipotesa.

Silakan jabarkan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan.