Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:18:01 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 120
Total: 120

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Apa itu hidup?

Dimulai oleh Farabi, Februari 06, 2011, 11:29:12 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Berarti menurut Pi-One harusnya manusia secara lahir paham bagaimana cara membuat otak karena itu hasil kreasi pendahulu kita?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

topazo

Kutip dari: Pi-One pada Mei 07, 2011, 10:22:43 AM
Katakanlah lumba-lumba bisa lebih cerdas dari kita, tanpa organ tubuh seperti tangan untuk membuat tool, mereka juga sulit membuat sesuatu...
Tapi, meskipun lumba2 secara anatomis ada yang lebih besar otaknya, lumba2 tetap tidak mempunyai "hidup" seperti kita...
Adakah lumba2 yang memilih untuk tidak kawin seumur hidup, dan menentang naluri seksnya? Manusia ada...
Adakah lumba2 yang mencoba memakan alga atau rumput laut padahal dia adalah karnivora? Manusia ada...
Adakah lumba2 yang dengan sengaja tidak makan, minum, dan ngeseks seharian tanpa sebab? Manusia ada...
Adakah lumba2 yang sengaja berenang lebih jauh 5 km dari biasanya biar terlihat lebih kurus? Manusia ada...

Intinya, menurut saya manusia adalah binatang yang sangat2 unik, dan saya masih bingung kenapa tidak ada yang sepadan dengan hidup manusia dalam dunia yang selalu berevolusi ini...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Farabi

Yah, tidak ada jawaban ilmiah untuk itu, biologi baru menemukan bahwa insting manusia seperti takut, lapar dan haus adalah untuk mempertahankan hidupnya. Tapi menurut pendapat pribadi, karena manusia adalah makhluk surga, bukan makhluk bumi, itu sebabnya kita tidak punya bulu seperti hewan lainnya, karena kita dulunya dii surga tidak terkena panas matahari, ataupun kediningan.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Mei 07, 2011, 11:22:07 AM
Berarti menurut Pi-One harusnya manusia secara lahir paham bagaimana cara membuat otak karena itu hasil kreasi pendahulu kita?
Nah lho, tafsirannya kok makin ngawur gini? Siapa yang bilang soal manusia tahu cara bikin otak dsb? Masak menafsirkan secara ebnar aja sudah gka bisa?

Kutip dari: topazo pada Mei 07, 2011, 08:35:42 PM
Tapi, meskipun lumba2 secara anatomis ada yang lebih besar otaknya, lumba2 tetap tidak mempunyai "hidup" seperti kita...
Adakah lumba2 yang memilih untuk tidak kawin seumur hidup, dan menentang naluri seksnya? Manusia ada...
Adakah lumba2 yang mencoba memakan alga atau rumput laut padahal dia adalah karnivora? Manusia ada...
Adakah lumba2 yang dengan sengaja tidak makan, minum, dan ngeseks seharian tanpa sebab? Manusia ada...
Adakah lumba2 yang sengaja berenang lebih jauh 5 km dari biasanya biar terlihat lebih kurus? Manusia ada...
Kehidupan itu dibentuk oleh sejarah panjang populasinya. Apakah ada lumba-lumba yang memilih tidka kawin? Mungkin ada, tapi kita tak punya cukup data untuk itu. Kita hanya tahu pilihan 'tidak kawin' bisa ditemukan di berbagai jenis hewan lain.

Dan beda dengan lumba-lumba, manusia itu omnivora. Tapi memang ada omnivora yang memakan tumbuhan. Namanya? Panda raksasa :)

Soal tidak makan dan minum, ada hewan yang adakalanya berperilaku demikian. Dan bicara soal seks di luar untuk menghasilkan keturunan, selain manusia, hanya simpanse dan bonobo (kerabat terdekat manusia yang maish hidup) yang melakukannya.

Mau tambahkan?
Ada tidak hewan garong?
Ada tidka hewan pencuri?
Ada tidak hewan habis manis sepah dibuang?
Ada, simak saja kehidupan burung kolibri.

Kutip dari: topazo pada Mei 07, 2011, 08:35:42 PMIntinya, menurut saya manusia adalah binatang yang sangat2 unik, dan saya masih bingung kenapa tidak ada yang sepadan dengan hidup manusia dalam dunia yang selalu berevolusi ini...
Itu menyangkut arah evolusi, perkembangan kederdasan dan pola hidup yang terbentuk selama jangka waktujutaan tahun, bukan baru ribuan tahun semata.

topazo

#64
Terus menurut boss Pi-One, kenapa dunia kita gak seperti dunia LOTR, di mana hampir seluruh mahluk saling berinteraksi, saling menghibur, dan bahkan saling mencampurkan peradaban2 mereka (elf ketemu dwarven di suatu kota, lalu saling bertualang bersama, bahkan membuat guild yang isinya manusia, hobbit, elf, dwarv, bahkan dragoon, lalu mereka membuat kota bersama2...)
Kenapa cuman manusia yang bisa berpikir untuk membuat dan mengatur suatu peradaban? Terus, mungkin gak kira2, pada jutaan tahun lagi, dunia LOTR di mana semua mahluk dapat "berpikir/memiliki self awareness" akan menjadi realitas?
Maaf nih kalo agak OOT, tapi konteksnya tetap, "apa itu hidup..."
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Farabi

Bukan begitu, secara logika harusnya karena kita sudah dilengkapi dengan peralatan canggih tentu harusnya kita tahu bagaimana cara bikinnya, tapi kenyataannya kita hanya menerimanya saja.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

MonDay

#66
mungkin krn manusia itu egosentris menganggap dirinya yg plg sempurna, apalagi mengatakan bahwa dirinya mahluk surga, siapa yg menganggapnya ya manusia sendiri, manusia dan mahluk lainnya berinteraksi, mungkin dengan bahasa yg berbeda cmiiw
I wonder apakah di kehidupan mahluk lainnya misalnya saja simpanse ada konsep2 seperti agama trs kelompok suku2 hukum peraturan perdagangan dan lain sebagainya sprt manusia? kira2 mereka menganggap manusia seperti apa ya? dewa atau bagaimana?

Farabi

Tapi memang benar kan kita yang sempurna? Lihat saja sendiri, kita bisa menentukan hewan mana yang berhak hidup atau mati. Bahkan kita tidak punya predator, paliing sekarang yang bisa membunuh kita sesuka hati hanya virus, tapi itupun untuk berapa lama? 10 Tahun lagi mungkin virus bisa kita jadikan pekerja seperti beberapa bakteri yang bisa kita gunakan untuk membuat sesuatu.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

topazo

Kutip dari: MonDay pada Mei 09, 2011, 06:17:11 AM
mungkin krn manusia itu egosentris menganggap dirinya yg plg sempurna, apalagi mengatakan bahwa dirinya mahluk surga, siapa yg menganggapnya ya manusia sendiri, manusia dan mahluk lainnya berinteraksi, mungkin dengan bahasa yg berbeda cmiiw
I wonder apakah di kehidupan mahluk lainnya misalnya saja simpanse ada konsep2 seperti agama trs kelompok suku2 hukum peraturan perdagangan dan lain sebagainya sprt manusia? kira2 mereka menganggap manusia seperti apa ya? dewa atau bagaimana?
Nah, itu yang saya penasaran... Apakah mahluk lain juga hidup dan berpikir seperti kita... Apakah mereka mempunyai "kesadaran" bahwa mereka itu hidup, makan, dan berkembang biak...

Bukan berarti cuman manusia yang egosentris lo, coba kita lagi kelaparan di padang savana, singa yang ngelihat kita mau gak ngasih makan kita? paling2 kita yang dimakan... Berarti lebih egosentris singa kan daripada manusia... Paling tidak kalo manusia lagi baik2nya, liat anjing kelaparan, dikasih makan tuh anjing...

Betul, antar spesies memang pasti ada interaksi, tapi interaksi akan jadi berbeda jika kita memasukkan faktor manusia ke dalam sistem interaksi... Di sini manusia yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur interaksi2 antar spesies mau diapain... Contohnya gini, Kalau gak ada manusia, ekosistem savana akan tetap menjadi savana selama beribu tahun, jumlah semut lebih banyak dari zebra, dan zebra akan tetap lebih banyak dari singa... Tapi jika kita masukkan faktor manusia, bisa hanya dengan 5 tahun saja ekosistem bakal berubah, tergantung manusia, mau diubah ke arah baik ataupun buruk... Adakah mahluk lain yang sepadan dengan manusia dalam hal ini?
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

semut-ireng

untung pembahasannya di biologi,  ya gpplah,  memang disitu banyak pseudosciencenya juga

silakan dilanjut aja........

Pi-One

Kutip dari: topazo pada Mei 08, 2011, 09:44:46 PM
Terus menurut boss Pi-One, kenapa dunia kita gak seperti dunia LOTR, di mana hampir seluruh mahluk saling berinteraksi, saling menghibur, dan bahkan saling mencampurkan peradaban2 mereka (elf ketemu dwarven di suatu kota, lalu saling bertualang bersama, bahkan membuat guild yang isinya manusia, hobbit, elf, dwarv, bahkan dragoon, lalu mereka membuat kota bersama2...)
Kenapa cuman manusia yang bisa berpikir untuk membuat dan mengatur suatu peradaban? Terus, mungkin gak kira2, pada jutaan tahun lagi, dunia LOTR di mana semua mahluk dapat "berpikir/memiliki self awareness" akan menjadi realitas?
Maaf nih kalo agak OOT, tapi konteksnya tetap, "apa itu hidup..."
Apakah dunia kita sama dengan LotR?Apakah kita kenal kaum elf, dwarf, hobbit dll?
Sudah dibilang arah evolusi itu berbeda-beda, manusia termauk yang 'beruntung' karena mengembangkan bipedalisme sekaligus kecerdasan, yang mungkin salah satu faktor mengapa mereka bisa survive meski secara fisik tak lebih baik dari banyak makhluk lain.

Kutip dari: Farabi pada Mei 09, 2011, 05:58:05 AM
Bukan begitu, secara logika harusnya karena kita sudah dilengkapi dengan peralatan canggih tentu harusnya kita tahu bagaimana cara bikinnya, tapi kenyataannya kita hanya menerimanya saja.
Karena tidak semua dari kita mempelajarinya, manusia termasuk makhluk yang cukup santai :)

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 07:03:53 AM
Nah, itu yang saya penasaran... Apakah mahluk lain juga hidup dan berpikir seperti kita... Apakah mereka mempunyai "kesadaran" bahwa mereka itu hidup, makan, dan berkembang biak...
Soal itu sepertinya sulit diketahui. Kita bahkan belum bisa benar-benar emmahami pikiran orang lain, apalagi memahami pikiran makhluk lain.

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 07:03:53 AMBukan berarti cuman manusia yang egosentris lo, coba kita lagi kelaparan di padang savana, singa yang ngelihat kita mau gak ngasih makan kita? paling2 kita yang dimakan... Berarti lebih egosentris singa kan daripada manusia... Paling tidak kalo manusia lagi baik2nya, liat anjing kelaparan, dikasih makan tuh anjing...
Masak? Lalu berapa banyak manusia yang membunuh hewan sekedar buat bersenang-senang? Apa hewan melakukannya?

Dan gak pernah dengar kisah lumba-lumba menolong manusia di laut? Padahal mereka lumba-lumba liar, bukan yang terlatih

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 07:03:53 AMContohnya gini, Kalau gak ada manusia, ekosistem savana akan tetap menjadi savana selama beribu tahun,
Belum tentu. Perubahan habitat di bumi terus terjadi meski manusia tak ada. Apa sahara berubah jadi gurun karena ulah manusia?

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 07:03:53 AMTapi jika kita masukkan faktor manusia, bisa hanya dengan 5 tahun saja ekosistem bakal berubah, tergantung manusia, mau diubah ke arah baik ataupun buruk... Adakah mahluk lain yang sepadan dengan manusia dalam hal ini?
Oke, kita sepakat. manusia adalah parasit terbesar di muka bumi :)

topazo

Kutip dari: Pi-One pada Mei 09, 2011, 11:37:28 AM
Apakah dunia kita sama dengan LotR?Apakah kita kenal kaum elf, dwarf, hobbit dll?
Justru maksud pertanyaan saya adalah, apakah mungkin, beberapa juta tahun yang akan datang bakal muncul dwarf, elf, hobbit, dll... Dan akhirnya manusia mempunyai "saingan"...

Kutip dari: Pi-One pada Mei 09, 2011, 11:37:28 AM
Oke, kita sepakat. manusia adalah parasit terbesar di muka bumi :)
Jangan salah, kita juga adalah mahluk yang paling baik di muka bumi... Itulah yang saya bingungkan, kita diberi kekuatan untuk memilih, mau jadi ini ataupun itu, mau jadi egosentris ataupun serakah, mau membunuh sesuka hati atau menyelamatkan sesuka hati... Apakah ada mahluk lain yang evolusinya berjalan seperti kita sehingga mereka bisa memilih?

Kutip dari: Pi-One pada Mei 09, 2011, 11:37:28 AM
Belum tentu. Perubahan habitat di bumi terus terjadi meski manusia tak ada. Apa sahara berubah jadi gurun karena ulah manusia?
Tapi apakah perubahan habitat itu dikarenakan mahluk yang bisa memilih? Gak kan, mereka gak bisa memilih... Mereka jalan sesuai kodratnya... Beda dengan manusia, kita bisa memilih...
Kutip dari: Pi-One pada Mei 09, 2011, 11:37:28 AM
Masak? Lalu berapa banyak manusia yang membunuh hewan sekedar buat bersenang-senang? Apa hewan melakukannya?
Justru itu, kenapa hewan gak melakukannya dan cuman manusia yang bikin ulah seperti itu... Ada apa dengan kita?
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

MonDay

#72
perkiraan sy, mahluk2 mmg semuanya egosentris, hmm bagaimana individu memandang di sekitarnya? dr sudut pandangnya bukan? knp hanya manusia? anda yakin dengan pernyataan hanya manusia?

Pi-One

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 04:04:27 PM
Justru maksud pertanyaan saya adalah, apakah mungkin, beberapa juta tahun yang akan datang bakal muncul dwarf, elf, hobbit, dll... Dan akhirnya manusia mempunyai "saingan"...
Kit gak tahu, kita bahkan gak tahu apa seribu tahun lagi mansuia masih eksis di muka bumi atau tidak.

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 04:04:27 PMJangan salah, kita juga adalah mahluk yang paling baik di muka bumi... Itulah yang saya bingungkan, kita diberi kekuatan untuk memilih, mau jadi ini ataupun itu, mau jadi egosentris ataupun serakah, mau membunuh sesuka hati atau menyelamatkan sesuka hati... Apakah ada mahluk lain yang evolusinya berjalan seperti kita sehingga mereka bisa memilih?
Pada umumnya hewan lebih menuruti naluri dan insting, tapi itu sebatas yang kita tahu saat ini. Manusia juga dalam kebanyakan kesempatan lebih menuruti insting yang disebut 'hawa nafsu'...

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 04:04:27 PMTapi apakah perubahan habitat itu dikarenakan mahluk yang bisa memilih? Gak kan, mereka gak bisa memilih... Mereka jalan sesuai kodratnya... Beda dengan manusia, kita bisa memilih...
Manusia tak memilih merusak alam, manusia hanya memilih menuruti nafsu egois mereka. Kerusakan lingkungan adalah dampaknya.

Kutip dari: topazo pada Mei 09, 2011, 04:04:27 PMJustru itu, kenapa hewan gak melakukannya dan cuman manusia yang bikin ulah seperti itu... Ada apa dengan kita?
Bukti hewan lebih 'bermoral' ketimbang manusia? :P

topazo

Kutip dari: MonDay pada Mei 09, 2011, 06:39:08 PM
perkiraan sy, mahluk2 mmg semuanya egosentris, hmm bagaimana individu memandang di sekitarnya? dr sudut pandangnya bukan? knp hanya manusia? anda yakin dengan pernyataan hanya manusia?
Yup, sampai detik ini saya masih yakin, "kenapa hanya manusia"... Kalau ada contoh mahluk yang sepadan dengan manusia, baru saya revisi pernyataan saya...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?