Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:53:09 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 103
Total: 103

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

ASK teori lamarck n darwin, seleksi alam dinosaurus

Dimulai oleh Haydn, Januari 18, 2009, 10:59:57 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Haydn

ada yang bisa bantu menjelaskan tentang teori lamarck dan darwin mengenai seleksi alam ngga ya?

sekalian sama mnt literatur mengenai seleksi alam terhadap punahnya dinosaurus

thx b4

biobio

Kutip dari: Haydn pada Januari 18, 2009, 10:59:57 AM
ada yang bisa bantu menjelaskan tentang teori lamarck dan darwin mengenai seleksi alam ngga ya?

sekalian sama mnt literatur mengenai seleksi alam terhadap punahnya dinosaurus

thx b4
lamarck terkenal dgn ide USE DISUSE atau GUNA TAKGUNA,yakni ide bhw bag.tbh yg sering digunakan utk menghadapi lingkungan akan lbh besar dan kuat,serta ide lain mengenai pewarisan sifat yg didapat selama hidup m.hidup,contoh klasik adalah jerapah yg terus menerus "memanjangkan leher" untuk mencari daun muda.namun teori ini byk kelemahannya,cthnya pohon yg miring krn terkena angin,apa keturunannya nanti jg tumbuh miring?.
Sementara itu darwin menekankan pada DESCENT WITH MODIFICATION atau PEWARISAN DENGAN MODIFIKASI. Inti pandangan darwinian adalah bahwa "mutasi dan variasi terus terjadi pada tiap organisme (lintas generasi), sementara terjadinya interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman organisme penyusun populasi tadi akan menyebabkan terjadinya seleksi alam,yang menyebabkan eliminasi varian yg kurang 'cocok' dgn lingkungan,dan memperbanyak prosentase alel menguntungkan dr generasi ke generasi", cb cari info dgn keyword ARTIFICIAL SELECTION dan BOTTLENECK EFFECT utk lbh memahaminya.
"The pen is mightier than the sword"

Pi-One

Misal kasus jerapah:
Lamarck:
Jerapah terus-menerus menjulurkan leher untuk menjangkau daun yang tinggi, keturunannya jadi berleher panjang.

Darwin:
Jerapah ada yang terlahir berleher panjang dan pendek, yang panjang lebih mampu mencari makanan dan survive sementara yang lehernya pendek kesulitan dan akhirnya mati. Jerapah berleher panajnglah yang bsia meneruskan keturunan dan sifatnya tadi.

iyazh

Maw ikut nanya nieh..  ;) Kan katanya teori evolusi ga bner, trus brarti seleksi alam jg ga bener, gt? Bingung.. coz pd kenyataannya bnyk pristiwa yg mengarah ke seleksi alam. Contohny aj ayam pd wktu ad vrus flu burung it. Ayam yg ga than ma vrusny bkalan mati. Truz gmna dg fakta adnya fosil manusia purba? Bknnya it mndkung teori evolusi? :-\

Pi-One

Kutip dari: iyazh pada Desember 14, 2009, 09:50:16 PM
Maw ikut nanya nieh..  ;) Kan katanya teori evolusi ga bner, trus brarti seleksi alam jg ga bener, gt? Bingung.. coz pd kenyataannya bnyk pristiwa yg mengarah ke seleksi alam. Contohny aj ayam pd wktu ad vrus flu burung it. Ayam yg ga than ma vrusny bkalan mati. Truz gmna dg fakta adnya fosil manusia purba? Bknnya it mndkung teori evolusi? :-\
Ya, teori evolusi dan seleksi alam itu gak benar. Tapi...itu klaim versi propaganda kreasionis... :)

Kenyataannya adalah evolusi ada dan terus terjadi, tinggal teori evolusi sebagai penjelasannya yang harus diperbaiki...

biobio

Kutip dari: iyazh pada Desember 14, 2009, 09:50:16 PM
Maw ikut nanya nieh..  ;) Kan katanya teori evolusi ga bner, trus brarti seleksi alam jg ga bener, gt? Bingung.. coz pd kenyataannya bnyk pristiwa yg mengarah ke seleksi alam. Contohny aj ayam pd wktu ad vrus flu burung it. Ayam yg ga than ma vrusny bkalan mati. Truz gmna dg fakta adnya fosil manusia purba? Bknnya it mndkung teori evolusi? :-\
Dari posting anda, sepertinya saya menangkap bahwa anda sudah sering mendapatkan informasi mengenai ketidakbenaran teori evolusi, namun anda sadar bahwa memang teori evolusi masuk akal. Begitu kah? Bila benar begitu, bagus sekali.... Kebanyakan scientist memiliki pikiran (logis) sama seperti anda.
"The pen is mightier than the sword"

Hendy wijaya, MD

Yah manusia hanya melihat apa yang mau dilihatnya..semakin anda masuk ke dalam alam realita anda akan melihat fakta, dan semakin anda menjauh dari realita anda hanya melihat kebenaran menurut persepsi anda sendiri..bukan begitu bung bio2?
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

biobio

Kutip dari: Hendy wijaya, MD pada Desember 21, 2009, 10:52:29 PM
Yah manusia hanya melihat apa yang mau dilihatnya..semakin anda masuk ke dalam alam realita anda akan melihat fakta, dan semakin anda menjauh dari realita anda hanya melihat kebenaran menurut persepsi anda sendiri..bukan begitu bung bio2?
Masuk akal sekali...
"The pen is mightier than the sword"

arydhamayanti

trus, apa kabar niyh dinosaurusnya?? hehehe... sampai saat ini kan sebagian hewan2 mirip binatang purba kan? khususnya reptil, hanya saja ukurannya lebih kecil. mirip yang terjadi di sungai mana gitu ya (lupa, waktu itu nonton di tivi, acaranya pak alm steve irwin), disana buaya berukuran kecil (kira2 hanya seukuran lengan) tapi sudah bisa bertelur dalam usia yang lebih muda dan kecenderungannya berumur lebih pendek daripada buaya umumnya, padahal secara genetis, tidak jauh berbeda. apa ini suatu bentuk adaptasi karena kondisi alam, trus apa yang terjadi dengan dinosaurus juga mirip-mirip seperti yang terjadi pada buaya ini?
[move]jadi begitu yaa... hmm...[/move]

Hendy wijaya, MD

#9
@ary
Ukuran bisa menipu, lihat saja salah satu spesies katak X. laevis memiliki komposisi gen yang sama dengan saudaranya, X. tropicalis walaupun ukuran X. laevis hampir dua kali lebih besar.

Umur, masa reproduksi dan habitat makhluk hidup merupakan tiga elemen yang saling berhubungan dengan erat dan juga saling mempengaruhi. Makhluk hidup yang hidup di habitat yang "high risk", misalkan banyak hewan lain yang berpotensi menjadi predatornya atau kondisi lingkungan yang ekstrim akan lebih cenderung untuk mampu berkembang biak dengan cepat atau mencapai umur matur lebih cepat dan tidak perlu berumur panjang, kasarnya "yang penting bisa bertahan hidup sampai mencapai masa reproduksi, menghasilkan keturunan, tugas selesai, silahkan mau mati kek, mau dimakan makhluk lain kek, mau bunuh diri kek, terserah.."

Ambillah contoh hidup tikus di sini, misalkan ada dua kelompok tikus, A dan B, masing2 berjumlah 500. Tikus A berumur pendek (1 tahun) dan matur lebih cepat (2 minggu), sedangkan tikus B berumur panjang (2 tahun) dan matur lebih lama (1 bulan). Kedua tikus hidup di habitat yang sama, dengan kemungkinan mati karena berbagai sebab (bisa dimakan kucing, dipukul orang, diracun, ditembak, diinjak atau kena penyakit) sebesar 1/25/hari, atau sebaliknya kemungkinan untuk survive adalah 24/25/hari, dan kedua kelompok tikus memiliki fekunditas yang sama. Tikus A yang baru lahir akan memiliki peluang survive sampai mencapai masa reproduksi atau dengan kata lain mencapai kondisi yang kompeten untuk menghasilkan keturunan sebesar (24/25)^14 atau sekitar 56%, sedangkan tikus B yang baru lahir akan memiliki peluang untuk survive sampai masa reproduksi hanya sebesar 31%.

Maka pada generasi berikutnya, kontribusi proporsi tikus A adalah sebesar (500/1000)x0,56 = 0,28
                                          kontribusi proporsi tikus B adalah sebesar (500/1000)x0,31 = 0,16
                                                                                                                 total = 0,44
Proporsi tikus A* (keturunan A) di generasi berikut adalah: 0,28/0,44 = 0,63
Proporsi tikus B* (keturunan B) di generasi berikut adalah: 0,16/0,44 = 0,37

Dari data di atas, proporsi tikus A meningkat setelah satu generasi dari 0,5 menjadi 0,63, yaitu sebesar 13%
Sedangkan proporsi tikus B menurun setelah satu generasi dari 0,5 menjadi 0,37, turun sebesar 13% pula.

Dengan demikian, tikus A memiliki lebih banyak peluang untuk mencapai umur reproduksi dan dapat menghasilkan keturunan lebih banyak lagi nantinya dibandingkan tikus B. Setelah beberapa generasi, tikus B bisa saja punah. Tikus A tidak perlu berumur panjang, sebab "tugas" nya untuk melestarikan jenis sudah selesai, umur panjang tidak memberikan keuntungan apa2 pada populasi secara keseluruhan kalau tidak diikuti masa reproduksi yang memanjang. Selain itu umur panjang justru memberikan beban genetis berlebih berupa kapasitas mencegah mutasi spontan yang tinggi. Teori yang saya gunakan untuk menjelaskan di sini adalah teori evolusi neo darwinism, resiko kematian yang dihadapi dalam hidup adalah bentuk seleksi alam, dan pada prinsipnya demikianlah evolusi berjalan.
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

arydhamayanti

teori darwin lebih menekankan seleksi alam dalam evolusi. dan yang saya tangkap, teori darwin tidak melibatkan perilaku adaptasi sebagai bagian dari evolusi seperti teori lamarck. berarti keragaman sudah ada sejak awal evolusi, lalu bagaimana keragaman itu sendiri terjadi? mutasi? benarkah mutasi benar-benar tidak ada hubungannya dengan adaptasi? misalnya yang terjadi pada kasus virus flu burung yang kini bisa menular antar manusia. mutasi yang terjadi benar-benar merupakan perubahan ke arah yang mendukung kondisi hidupnya, seperti adaptasi kan?
[move]jadi begitu yaa... hmm...[/move]

Pi-One

Kutip dari: arydhamayanti pada Februari 25, 2010, 02:10:47 PM
teori darwin lebih menekankan seleksi alam dalam evolusi. dan yang saya tangkap, teori darwin tidak melibatkan perilaku adaptasi sebagai bagian dari evolusi seperti teori lamarck. berarti keragaman sudah ada sejak awal evolusi, lalu bagaimana keragaman itu sendiri terjadi? mutasi? benarkah mutasi benar-benar tidak ada hubungannya dengan adaptasi? misalnya yang terjadi pada kasus virus flu burung yang kini bisa menular antar manusia. mutasi yang terjadi benar-benar merupakan perubahan ke arah yang mendukung kondisi hidupnya, seperti adaptasi kan?
Keanekaragaman karena variasi dalam keturunan. Variasi ini yang diseleksi oleh seleksi alam.

arydhamayanti

saya belum begitu paham. keragaman karena variasi dalam keturunan. mengapa bisa menghasilkan DNA yang berbeda-beda? bukannya ayam, bebek, dan burung itu jaman dulunya belum ada? lalu bagaimana proses hewan-hewan itu pertama kali muncul? misalnya unggas, mungkinkah jaman dulu nenek moyang unggas menurunkan ayam, bebek, burung, dan mungkin keturunan2 lain yang terseleksi. lalu ayam akan mencari makan di darat, sesuai dengan morfologinya, kemudian bebek akan mencari makan di air sesuai morfologinya, kemudian burung akan mencari makan dengan cara terbang sesuai dengan morfologinya, kok bisa pas ya? memangnya nenek moyangnya tau keturunannya akan mencari makan dimana? benarkah sama sekali tidak ada pengaruh adaptasi dalam evolusi? masih bingung niy, mohon pencerahannya yaa.. om pi-one? :)
[move]jadi begitu yaa... hmm...[/move]

Hendy wijaya, MD

#13
@ary
Saya bantu menjelaskan ya..Memang perubahan yang terjadi melalui variasi genetis tidak sedramatis itu (dari reptil langsung menghasilkan unggas) dalam waktu singkat atau bahkan bisa dilihat mata manusia dalam satu generasi. Perubahan yang terjadi sangatlah lambat dan sedikit demi sedikit bahkan untuk ukuran satu generasi atu umur manusia. Anda tentu tidak menyangkal kalau dalam satu keturunan saja (first degree relatives) Anda, misal Anda dengan saudara Anda tidak sama persis bukan?Komposisi DNA Anda dengan saudara Anda pun tidak 100% persis, bahkan boleh dikatakan paling banter, kemiripan komposisi DNA anda dengan saudara Anda adalah sekitar 50%. Saudara Anda bisa lebih tinggi atau lebih pendek, lebih pandai dalam suatu hal dari Anda, lebih cepat jika berlari, lebih berotot, memiliki kapasitas vital paru lebih besar untuk bisa bertahan dalam air lebih lama, dll..Itu yang disebut variasi genetis antar individu bahkan dalam satu keturunan. Jika salah satu sifat di atas bisa memberikan keuntungan bagi Anda atau saudara Anda maka Anda atau saudara Anda disebut lebih "adapted" di lingkungan kalian hidup. Itu hanya jika salah satu sifat saja memberikan keuntungan dan hanya terjadi dalam waktu 20-25 tahunan,bagaimana jika siklus variasi-adaptasi-seleksi diulang2 terus tiap generasi makhluk hidup selama puluhan atau ratusan juta tahun?

Jadi, yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa pross adaptasi melalui produksi variasi tidaklah memiliki arah, lebih tepatnya jika disebut produksi variasi sifatnya random, dan oleh karena satu generasi makhluk hidup bisa menghasilkan begitu banyak keturunan, maka paling tidak ada sebagian di antaranya yang berhasil lolos seleksi. Seperti halnya dengan perubahan kondisi lingkungan yang random atau tidak bisa diprediksi, maka proses adaptasi melalui produksi varian juga sifatnya random, proses yang saya rasa jauh lebih efisien daripada directed adaptation.

Variasi genetis tidak melulu harus berupa mutasi spontan. Bisa melalui ketiga cara lainnya yaitu duplikasi dan divergensi, segment shuffling dan horizontal transfer. Semua mekanisme tersebut sampai sekarang bisa dibuktikan atau bahkan disaksikan.
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

Astrawinata G

wah...penjelasan yang sudah sangat lengkap dari dokter Hendy :)
Best Regards,


Astrawinata G