Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 07:05:36 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 167
Total: 167

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Filogeni dan Evolusi Primata

Dimulai oleh biobio, Desember 11, 2008, 08:07:14 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

biobio

PENDAHULUAN
Teman-teman, saya disini ingin berbagi pengetahuan mengenai filogeni dan evolusi primata, terutama manusia. Saya rasa hal ini amat penting mengingat inilah salah satu topik biologi yang terpenting beberapa abad terakhir ini. Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa:
1. Karena topik ini panjang, posting akan saya lakukan bertahap, bagian demi bagian
2. Topik ini tidak dimaksudkan untuk menentang Tuhan, karena saya sendiri adalah orang yang amat sangat percaya akan Tuhan dan tidak pernah meragukan kebesaranNya
3. Belajar dari pengalaman sebelumnya, saya akan mencoba bersikap lebih dewasa dengan meminta dengan segala kerendahan hati agar nantinya topik ini tidak menjadi ladang peperangan diantara pendukung teori evolusi dan penentangnya
4. Segala kritik yang menyerang ad hominem pun tetap saya terima, tapi melalui PM, agar nantinya topik ini benar-benar menjadi ladang sains, bukan ajang pertempuran.
Terima kasih.
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Nenek moyang primata masa kini barangkali adalah sekelompok insektivora yang relatif tidak menarik ditinjau dari perspektif kita umat manusia. Primata sendiri berarti "yang terutama", dan hal ini tidak mengherankan, sebab manusia pastilah menganggap ordo mammalianya sebagai yang terpenting. Begitu juga halnya dengan jika kelinci yang menyusun taksonomi, lagomorpha akan dijadikan primata. Primata tampaknya telah mengalami suatu evolusi pada awal mulanya untuk mengembangkan jari tidak terspesialisasi yang amat baik untuk kehidupan arboreal. Perubahan dalam pengelihatan, modifikasi pelvis, perilaku, dan perkembangan orak terjadi. Dan pada primata modern, termasuk kita, terlihat bahwa ciri hidup terestrial dan bukannya arboreal menandakan modernisasi primata.
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Kira-kira primata muncul 70 juta tahun yang lalu seiring dengan punahnya dinosaurus. Setidaknya, itulah fosil tertua yang pernah ditamukan dari primata. Sekarang, ordo primata dibagi menjadi dua sub ordo, yakni prosimian (meliputi lemur, tarsius, dll) dan antropoid (kera, monyet, manusia). Prosimian yang dahulu mendominasi primata, sekarang semakin tersingkir dan akhirnya menjadi endemik beberapa daerah seperti Madagaskar. Dengan pemisahan garis filogenetik, maka cabang dari Anthropoidea ada 3: monyet, kera, dan hominid (manusia). Monyet pertama muncul kira-kira 50 juta tahun lalu. Awal mulanya, monyet dunia baru muncul dari cabang primata kuno, dan belakangan monyet dunia lama berevolusi sebagai garis keturunan terpisah. Garis keturunan yang tersisa setelah pemisahan monyet disebut garis hominoid. George Gaylord Simpson menyarankan pengelompokan garis itu ke superfamilia Hominoidea. Pengelompokan itu mencakup : 1. Hylobatidae (kera kecil), Pongidae (kera besar), Hominidae (manusia). Namun, belakangan ini para taksonom cenderung tidak membedakan lagi antara kera kecil dan kera besar. Kera kecil mencakup siamang alias gibbon dan kerabatnya. Kera besar contohnya gorila, simpanse, dan orangutan. Simpanse punya 2 spesies dan beberapa subspesies (masih kontroversi), sementara itu orangutan dan gorila hanya punya 1 spesies, namun orangutan punya 2 spesies: P.pygmaeus pygmaeus, dan P.pygmaeus abelli. Manusia modern juga hanya memiliki 1 spesies, yakni Homo sapiens. Fosil kera primitif yang pernah ditemukan kira-kira berusia 35 juta tahun dan dinamakan Aegyptopithecus, yakni "kera fajar". Karena itu merupakan garis keturunan hominoid, maka kera tersebut adalah nenek moyang bersama kera dan manusia.Divergensi antara kera purba dan manusia diduga terjadi sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu!
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Manusia bukan keturunan kera! Manusia dan kera hanya memiliki nenek moyang yang sama, dan boleh dikatakan, kita adalah "sepupu kera".
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Awal mulanya, primata mengadaptasikan kehidupan arboreal. Sendi bahu yang sangat fleksibel pada monyet dan kera memudahkan mereka untuk berayun-ayun dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Tipe lokomosi seperti itu disebut brachiasi (dari kata Latin brachia/brachium untuk lengan). Pengemukanya adalah Sir Arthur Keith,yang menyadari keuntungan lokomosi itu di hutan. Modifikasi lainnya adalah pergeseran mata ke tengah wajah, sehingga citra dari kedua mata dapat menumpuk ditengah dan menghasilkan citra yang lebih baik. Kebanyakan primata memiliki pegangan tangan dan kaki yang kuat dan fleksibel. Namun, kemampuan itu telah tereduksi hampir seratus persen pada primata bipedal yang plantigrad, seperti umat manusia. Akan tetapi, hampir semua primata dari yang paling kuno sampai yang paling baru sekalipun, memiliki tangan dengan ibu jari yang dapat berputar. Hal ini sangat menguntungkan bukan saja untuk memegang objek, namun melakukan manipulasi dan modifikasi lingkungan. Apalagi, dengan perkembangan neokorteks (cerebrum) yang amat pesat, hal ini memberikan jalan lapang untuk perkembangannya. Tangan yang telah "terbebaskan" dari peralihan cara hidup dari arboreal ke non arboreal nampaknya telah banyak berperan dalam komunikasi yang lebih baik diantara spesiesnya, dan karena itu mendorong perkembangan interaksi kelompok, berbicara, dan akhirnya: penciptaan budaya.
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Perdebatan terbesar mengenai manusia dewasa ini adalah masalah divergensi atau pemisahan pertama kali antara garis keturunan kera dan manusia. Kapan terjadinya? Siapa mata rantainya? Sejumlah fosil makhluk mirip kera ditemukan di Afrika, dan bahkan di Eropa dan di Asia dan mereka diyakini sebagai titik pecabangan antara manusia modern dan kera modern. Kelompok tersebut disebut Dryopithecine (artinya "kera pohon", yang akhirnya terpisah lagi menjadi beberapa genus berbeda, salah satunya adalah Ramapithecus yang hidup kira-kira 10 juta tahun yang lalu. Ramapithecus memiliki banyak sekali karakter manusiawi dan karenanya didukung oleh banyak ilmuwan sebagai nenek moyang spesifik manusia, namun beberapa ahli lain lebih setuju bahwa divergensi baru terjadi 5 juta tahun yang lalu sehingga Ramapithecus dianggap sebagai nenek moyang bersama manusia dan kera modern.
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Yang dianggap sebagai makhluk pertama yang cukup manusiawi untuk disebut manusia, barangkali adalah Australopithecine (secara harafiah berarti "kera dari selatan"), yang ditemukan memang di selatan Afrika Selatan tahun 1924. Raymond Dart yang mengidentifikasinya menemukan suatu hal yang menarik, bahwa Australopithecine memang tegak, namun otaknya masih kecil. Itulah yang akhirnya menginspirasi ahli biologi evolusi Stephen Jay Gould ketika ia berkata, "Manusia berdiri tegak dulu, barulah ia mulai menjadi pintar". Australopithecane pertama itu dinamai A.africanus atau A.afarensis, dan setelah itu banyak ditemukan lagi Australopithecine yang lebih kokoh dan lebih kuat daripada A.africanus, antara lain
"The pen is mightier than the sword"

biobio

A.boisei dan A.robustus. Sebuah pendapat mengatakan bahwa A.africanus berevolusi menjadi Homo habilis, Homo habilis menjadi manusia, sementara itu A.boisei dan A.robustus hanyalah merupakan "produk sampingan" atau "cabang yang punah". Setidaknya, Australopithecine memiliki otak yang lebih besar daripada simpanse masa kini. Mereka memiliki volume otak rata-rata 430-500 ml, bandingkan dengan simpanse yang paling banter cuma 450 ml. Sebagai perbandingan, Homo sapiens memiliki volume otak 1.400-1.500 ml.
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Makhluk pertama yang benar-benar bisa dikatakan sebagai manusia, mungkin adalah Homo habilis, secara harafiah berarti "manusia terampil" yang memiliki volume otak antara 600-700 ml. H.habilis ditemukan bersama perkakas-perkakas batu dan kayu sederhana di situs penggalian Olduvai Gorge, Afsel. Diperkirakan, spesies ini muncul 2 atau 3 juta tahun yang lalu dan sempat berkoeksistensi dengan Australopithecane sebelum kepunahannya. Sebagai catatan, diyakini Homo habilis muncul lebih lambat daripada A.robustus atau A.boisei, dan punah sebelum kepunahan A.boisei.
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Homo erectus, dengan range fosil mulai 1,6 juta tahun lalu sampai kurang lebih 250 ribu tahun yang lalu, secara harafiah berarti "manusia yang berjalan tegak". Inilah manusia pertama yang memang manusia dalam pengertian sehari-hari. H.erectus jauh lebih besar dari moyangnya dan bahkan mendekati ukuran kita. Kapasitas otaknya antara 900-1100 ml, bahkan ada yang mencapai 1200 ml, tidak terlalu jauh, hanya berbeda 25% dari ukuran otak kita. Sisa kerangka juga menunjukkan bahwa H.erectus berjalan tegak dan efektif dalam melakukan migrasi jauh (buktinya, mereka juga ditemukan di Eropa dan Asia, berbeda dengan Australopithecine yang hanya ditemukan di Afrika. Bahkan dari beberapa situs di Cina dan Spanyol, terbukti bahwa Homo erectus telah mengenal api dan tentu saja hal itu mendukung adanya migrasi ke daerah dingin di utara, serta dalam pengadaan konsumsi (berburu hewan). Beberapa temuan yang mengejutkan adalah ditemukannya alat batu kompleks yang diperkirakan untuk menguliti hewan besar dan disebut alat bergaya Acheulian.
Homo erectus barangkali hidup bertumpang tindih dengan H.habilis dan H.sapiens. Yang disebut belakangan itu, yakni spesies kita sendiri secara harafiah berarti "manusia bijak" (semoga sesuai dengan kita. ^^). Manusia kera dari Jawa (Pithecanthropus erectus, pithecos=kera, anthropos=manusia,erecta=tegak) yang ditemukan Eugene Dubois tahun 1891 di Jawa, dan manusia peking dari China sekarang telah diklasifikasikan sebagai Homo erectus, karena diyakini "jauh lebih manusiawi daripada penilaian awalnya".
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Spesimen dari lembah Neander, Jerman yang berumur antara 200.000 sampai 30.000 tahun yang lalu, merepresentasikan spesies yang saya tulis namanya diatas ini. Secara morfologis, mungkin mereka dikatakan bodoh, karena mereka adalah manusia yang rahangnya besar, keningnya menonjol, serta dahinya miring dan pendek. Namun sesungguhnya mereka adalah makhluk cerdas yang telah memiliki kebudayaan kompleks, mulai bola batu api, perkakas untuk membuat lubang, pisau primitif, pigmen mineral untuk menggambar, pemakaman, dll. Ada dua opsi dari neanderthal. Yang pertama, ini hanyalah produk sampingan, yang kedua, ini adalah nenek moyang manusia modern. Cro Magnon, yang muncul 35.000 tahun lalu dan punah kurang lebih 10.000 tahun yang lalu merupakan pelukis handal di beberapa gua di Spanyol, namanya Altamira kalau gak salah. Cro Magnon dan Neanderthal bisa dikatakan tidak berbeda dalam hal kecerdasan dengan manusia modern. Bahkan, ada yang menulis buku (lupa judul bukunya) yang mengatakan bahwa "Percayalah, neanderthal yang paling cerdas akan mampu mengerjakan persamaan aljabar". Bahkan, bukti-bukti artefak Cro Magnon membuktikan dengan jelas bahwa mereka telah melakukan ritual sihir dengan adanya dukun-dukun di suatu suku. Lukisan mereka juga menunjukkan adanya beberapa permainan anak-anak. So amazing, isn't it?
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Evolusi manusia di masa kini dicirikan oleh serangkaian pengaruh yang sadar diri dan mengarahkan diri sendiri. Kadar simbolik yang kompleks memungkinkan peradaban modern mengarahkan rute evolusi hominid melalui manipulasi lingkungan, kontrol reproduksi, penanganan penyakit, dan bahkan rekayasa genetika untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Sejumlah konsekuensi merugikan mencakup ancaman terhadap kelangsungan hidup spesies lain bahkan "dihasilkan" dengan adanya senjata pemusnah massal, dan tetek bengeknya. Maka, ketika teman saya berkata, "Wah, sekarang seleksi alamnya bukan oleh alam lagi, jadinya gak alami", saya menjawab, "Lho, kok bisa? Menurutku sih tetap alam. Nuklir meledak? Itu alam! Buatan Manusia kan? Manusia adalah 'alami' kan? Bisakah sesuatu yang alami menghasilkan sesuatu yang tidak alami?". Hehehehe.......
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Evolusi manusia di masa kini dicirikan oleh serangkaian pengaruh yang sadar diri dan mengarahkan diri sendiri. Kadar simbolik yang kompleks memungkinkan peradaban modern mengarahkan rute evolusi hominid melalui manipulasi lingkungan, kontrol reproduksi, penanganan penyakit, dan bahkan rekayasa genetika untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Sejumlah konsekuensi merugikan mencakup ancaman terhadap kelangsungan hidup spesies lain bahkan "dihasilkan" dengan adanya senjata pemusnah massal, dan tetek bengeknya. Maka, ketika teman saya berkata, "Wah, sekarang seleksi alamnya bukan oleh alam lagi, jadinya gak alami", saya menjawab, "Lho, kok bisa? Menurutku sih tetap alam. Nuklir meledak? Itu alam! Buatan Manusia kan? Manusia adalah 'alami' kan? Bisakah sesuatu yang alami menghasilkan sesuatu yang tidak alami?". Hehehehe.......
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Tidak akurat dan amat buruk jika mengatakan bahwa manusia berkembang dari kera (kera yang dimaksud disini ya model-model kera yang hidup di masa kini)! Jadi saya paling menyesalkan pendapat sejenis ini, "Teori evolusi itu gak masuk akal! Pokoknya aku gak percaya kalo kera itu jadi manusia!". Pepatah Latin "Dammant quod non intellegunt" yang artinya kira-kira "menentang apa yang tidak dimengertinya" amat cocok dalam hal ini. Ingat, manusia dan kera berkembang dari suatu nenek moyang yang sama, katakanlah x, dimana x itu amat berbeda ciri fisiknya dengan kera yang hidup sekarang ini. Jadi, jangan bilang gini: "Kalo manusia dari kera (padahal manusia gak dari kera), kenapa kera yang di bon bin tetap kera, gak berevolusi?". Nah, disini pemahaman kita yang harus bekerja. Jangan menjelekkan buku sebelum membaca dan memahaminya. Jangan mengatakan baik-buruk, ganteng-jelek nya orang dari namanya saja, bukan? Kita harus memahaminya lebih dahulu.
Banyak sekali orang penentang teori evolusi (di forum ini juga banyak), yang menyangka bahwa evolusi menyatakan bahwa kera yang mirip sekali dengan gorila di masa kini memunculkan manusia dalam jangkan ribuan tahun saja (hal ini diperburuk dengan banyaknya peredaran gambar-gambar tangga evolusi yang menunjukkan perubahan kera dalam satu garis lurus menjadi semakin mirip dengan manusia). Pandangan ini mencegah pertimbangan terbuka akan teori evolusi untuk menjelaskan keanekaragaman organisme. Seperti yang saya katakan sebelumnya, evolusi cenderung seperti semak-semak, bukannya pohon. Maksudnya, banyak sekali percabangan yang mati atau tidak bercabang, (atau belum bercabang!). Miskonsepsi yang tidak kalah sering terjadi adalah bahwa ciri-ciri yang berasosiasi dengan hominid tersebut muncul bersama-sama, jleng! Simalabim, Abrakadabra! Langsung keluar gitu.... Tidak! Contohnya, ciri berjalan tegak muncul lebih dahulu jauh sekali sebelum ciri lainnya muncul. Ada juga pandangan creationist yang menentang evolusi karena dianggap bertentangan dengan agama Yahudi, Katolik, Kristen, dan Islam.Hal ini tidak sepenuhnya benar, dan diperparah oleh ikutnya tokoh-tokoh agama seperti Teilhard de Chardin dalam kerja lapangan biologi evolusi. Namun, banyak sekali pemeluk agama yang dapat mendamaikan komitmen intelektual dan spiritual mereka. Saya sendiri sering mengatakan kata-kata favorit saya, "Tidak perlu menjadi Atheis untuk percaya Teori Evolusi dan sebaliknya, tidak perlu menentang Teori Evolusi untuk berAgama".
"The pen is mightier than the sword"

biobio

Penentuan suatu spesies hominid, apakah termasuk kera atau "manusia", dipengaruhi oleh beberapa perbandingan berikut ini, antara lain perbandingan jumlah ciri "manusiawi" dan "kerawi (?,^^)"
1. Kera berjalan tidak tegak, manusia berjalan tegak. Hal ini dipengaruhi oleh bagian telapak kaki yang benar-benar menyentuh tanah.
2. Pada kera, tulang belakang melekat ke bagian belakang tengkorak, sementara pada manusia pada bagian bawah (foramen magnum).
3. Pada kera, jempol kaki dapat diputar terhadap jari lainnya dan juga lebih panjang, sementara pada manusia cenderung sejajar dan mendukung posisi tegak itu.
4. Posisi titik berat badan yang berbeda.
5. Rahang maupun gigi pada manusia sangat tereduksi dan menyebabkan moncongnya lebih sempit, bibirnya sangat motil dan mendukung linguistik, (bahkan kissing, hehehe) dengan baik.
6. Bubungan kening manusia sangat tereduksi, dan dahi manusia juga lebih tinggi dan rata, berasosiasi dengan ruang kranial ekstra dan otak depan.
7. Otak manusia lebih besar (sudah amat jelas)
8. Keberadaan processus mastoideus. Sangat sulit untuk dijelaskan disini, kalau memang mau, tanya di om Google aja yaa...
9. Pembentukan budaya simbolik dan kompleks pada manusia.
"The pen is mightier than the sword"