Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:58:30 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 78
Total: 78

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Siapa Bilang Tumbuhan Tidak Punya Otak?

Dimulai oleh orang pinggiran, Februari 05, 2017, 12:10:40 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

orang pinggiran

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang dianggap diam, tumbuhan juga kerap dianggap makhluk hidup yang statis dan stagnan. Bahkan dalam zaman lampau tumbuhan sendiri dianggap makhluk setengah hidup dan setengah benda mati. Dari buku abad Renaissance, terdapat sebuah tatanan makhluk hidup yang membuat tumbuhan terdeskripsikan sebagai makhluk terendah karena tidak dapat mengindra, berposisi di atas sebuah batu di batu yang tidak bernyawa dan di bawah hewan yang bernyawa dan mampu mengindra. Bahkan Aristoteles dalam karyanya yg berjudul "De Anima" memposisikan tumbuhan sebagai makhluk tingkat rendah. Aristoteles menuliskan bahwa "tumbuhan ada di batas antara hidup dan tidak hidup, mereka hanya memiliki jiwa tingkat rendah yaitu jiwa vegetatif". Tentunya dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada era sekarang ini, sudah banyak pembuktian bahwa tumbuhan mampu mengindra, bahkan jauh lebih canggih dibanding pengindraan hewan, atau setidaknya beberapa spesies hewan dalam jumlah yang banyak, terlebih manusia.
Faktanya setidaknya dalam setiap ujung akar tumbuahan, mampu mendeteksi dan mengawasi 15 senyawa kimia yang berbeda secara langsung dan terus-menerus serta mendeteksi parameter fisika. Dan banyak fakta dari para pakar pengamat tumbuhan, bahwa tumbuhan sendiri memiliki perilaku yang kompleks, dan tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk menggambarkan perilaku ini oleh para ahli selain "kecerdasan".  Pengabaian fakta-fakta tentang keunikan dan kelebihan tumbuhan telah menjadi kesalahan masal yang kerap tidak diperbaiki, atau lebih kita kenal dengan istilah "salah kaprah". Sebagai contoh, dalam sebuah vidio dokumenter berdurasi pendek yang menceritakan tentang Paus Biru. Di dalam film itu dikatakan bahwa Paus Biru adalah makhluk hidup terbesar di muka bumi ini. Tentu saja pernyataan itu salah, sangat salah.  Semua manusia di muka bumi ini dapat membuktikan sebuah kebenaran, bahwa Paus Biru itu hanya makhluk kerdil jika dibandingkan dengan makhluk raksasa sejati di muka bumi ini yakni "Sequoiadendron giganteum" sebuah pohon  raksasa yang terdapat di taman nasional salah satu negara bagian A.S. dan pohon ini memiliki bobot massa setidaknya 2000 ton.
Penempatan tumbuhan sebagai makhluk hidup tingkat rendah pada masa lampau seperti yang telah di lakukan Aristoteles disebabkan karena tumbuhan tidak dapat bergerak. Tumbuhan sudah seperti yang kita ketahui memiliki gerakan, yang bahkan tergolong cepat ketika menangkap mangsanya. Sangat tepat, "mangsanya", tumbuhanpun berburu. Salah satunya adalah Venus yang memiliki perangkap serangga, tumbuahn pemakan hewan itu memiliki gerakan cepat saat tengah berburu mangsanya, bukan hanya lalat bahkan jenis siput telanjangpun dapat menjadi santapan tumbuhan ini. Ironisnya fakta ini di tolak selama berabad-abad pada zaman dahulu, ini sungguh melawan hukum alam yang orang-orang pada masa itu percayai, bahwa hewan lah yang memakan tumbuhan. Hukum yang dipaksakan ini tetap menguasai pemikiran para pakar sekalipun sampai tahun 1880. Charles Darwin di bantu putranya Francis yang merupakan profesor fisiologi tumbuhan pertama di dunia dari Cambridge, membuat sebuah karya revolusioner tentang pergerakan tumbuhan dengan judul "The Power Of Movement In Plants" pada tahun itu. Karya ini benar-benar sebuah revolusioner, semua ilmuan harus sabar menunggu hingga tahun 1880, karna tidak ada satu ilmuan bahkan satu orangpun yang di izinkan membicarakan gerakan tumbuhan sebelum Darwin.
Saat ini siswa dibangku menengah pertama pun telah mempelajari berbagai bentuk gerakan tumbuhan. Sangat banyak pola dan bentuk pergerakan tumbuhan, semisal yang umum adalah proses mekarnya bunga, pengamatan ini dengan sangat mudah dilakukan, kita hanya perlu merekam kuncup bunya selama 24 jam sehari dan 7 hari selama seminggu hingga bunga ini mekar, maka kita akan mendapatkan sebuah film menarik bagaimana bergeraknya kelopak-kelopak bunga tadi hingga bermekaran. Gerakan yang jauh lebih rumit dapat kita amati jika kita merekam tumbuhan Buncis muda. Kita akan mendapatkan sebuah fenomena fantastis tentang gerakan makhluk ini. Daun Buncis ini selalu bergerak untuk menangkap cahaya. Bergoyang, menyamping, keatas bahkan berputar seolah pada bagian batas antara tulang daun utama dan tangkai daun memiliki engsel peluru seperti pada sendi bahu kita. Atau bahkan jika kita mau sedikit berimajinasi, sangat jelas terlihat bahwa gerakan daun Buncis yang baru tumbuh ini layaknya gerakan periodik parabola yang berusaha menangkap sinyal.  Atau bahkan para ilmuan yang sedikit memiliki jiwa romantikal akan mengatakan gerakan ini seperti malaikat yang menari dengan kedua sayapnya.
Sebuah fakta mengejutkan pun terjadi, sejatinya tumbuhan pun seperti hewan, saat masih bersama induknya hewan-hewan pun bermain, mereka berlatih untuk menyiapkan kehidupan dewasa. Tumbuhan pun demikian, rekaman pertumbuhan benih bunga matahari menggambarkan hal yang sama dengan hewan, benih ini terus bergerak tumbuh berputar-putar setiap harinya. Tidak ada padanan kata yang tepat untuk gerakan-gerakan ini selain "mereka sedang bermain", dalam gerakan ini pun menurut Stefano Mancuso seorang professor Fisiologi tumbuhan juga dapat dikatan sebagai latihan mereka. Benih yang baru semai ini berlatih untuk menyiapkan dirinya saat dewasa yang harus mengikuti pergerakan matahari setiap harinya. Tumbuhan juga tidur, Mimosa pudica mereka menutup daunnya dan mengurangi gerakan saat malam hari, dan membuka daunnya sepanjang hari dan dengan gerakan yang jauh lebih banyak, dan menariknya mekanisme tidur ini ditemukan pada hampir semua hal-hal yang sama pada tumbuhan, serangga dan juga tentunya hewan. Tumbuhan juga mampu berkomunikasi sesamanya, mereka mampu mengenali spesies berbeda diantara tetumbuhan lain, mereka juga mampu berkomunikasi dengan makhluk lain seperti serangga misalnya, mereka berkomunikasi dengan menghasilkan senyawa Volatil untuk berkomunikasi baik sesama tumbuhan maupun dengan makhluk lain semisal hewan.
Dari semua tindak-tanduk tumbuhan yang sangat mengesankan itu maka akan timbul satu pertanyaan mendasar, "bagaimana mereka (tumbuhan) itu melakukannya tanpa sebuah organ semisal otak?".  Kembali dalam tahun 1880, Darwin dalam bukunya setebal 500 halaman yang membahas tentang pergerakan tanaman ini dalam paragraph terahirnya menuliskan :
"Tidaklah berlebihan mengatakan bahwa ujung akar berperan seperti otak, seperti pada hewan tingkat rendah"
Dalam pernyataan sekilas Darwin terlihat ingin menyamakan posisi tumbuhan dengan hewan dalam sebuah sudut pandang perumpamaan, namun fakta-fakta berikut akan menguatkan bahwa pernyataan Darwin bukanlah sekedar  metafora belaka ;
1.   Gerakan ujung akar
Dalam sebuah riset tingkah laku tumbuhan di amati sebuah pergerakan pertumbuhan ujung sebuah akar tumbuhan, pergerakan ini direkayasa dengan arah tumbuh menyamping keatas. Terlihat jelas dalam rekaman pengamatan, pergerakan akar tumbuhan ini selayaknya pergerakan seluruh hewan melata tanpa kaki. Ada gerakan lengkungan pada bagian tengah ujung akar, yang mana gerakan ini adalah gerakaan yang sulit atau mustahil dilakukan jika tanpa otak, dikarenakan untuk melakukan gerakan ini tumbuhan perlu menggerakan bagian akar yang berbeda, dan sekaligus mensinkronkan bagian yang berbeda itu dalam setiap gerakannya.   

2.   Kadar oksigen
Seorang pakar fisiologi tumbuhan berkebangsaan Itali Prof. Stefano Mancuso dari Universitas Florentia Studiorum, meneliti bagian ujung akar. Mancuso menemukan ada 3 bagian dari ujung akar, antara bagian batang akar dengan ujung meristem ada bagian transisi yang mereka sebut "zona transisi". Bagian ini amat kecil dengan ukuran kurang dari satu millimeter namun terjadi konsumsi oksigen paling besar dari seluruh bagian tumbuhan. Selain itu bagian akar juga menghasilkan sinyal potensi gerakan yang sama dengan sinyal neuron otak manusia saat bertukar informasi

Memang tidak mungkin makhluk hidup besar memiliki otak yang ukurannya kurang dari 1 mm, namun perlu kita ingat, bagian itu terdapar di ujung akar tepat sebelum bagian meristematik akar, yakni pada bagiah terhalus dari sebuah akar. Kita akan coba mematematikakannya, jika satu ujung akar meristematik memiliki 0,5 mm (kita ambil ukuran terkecil) lalu bagai mana dengan seluruh ujung akar dari satu tumbuhan. Perbandingan sederhana, dari sebatang tumbuhan kecil Secale sereale Mancuso menyatakan jumlah akar tumbuhan tersebut hampit 14 juta. Total ujung akar sampai mencapai angka 11,5 juta, dengan konversi panjang total lebih dari 600 km. Tentu kita akan terbayang berapa besar otak tumbuhan ini jika semua bagian "zona transisi" tadi kita satukan. Kesimpulan itu akan jadi kesimpulan yang bukan mengada-ada bahwa akar adalah otak dari tumbuhan.

ruslan58

Sudah hampir 15 tahun saya belajar, saya baru tahu kalau akar itu bisa diklasifikasikan sebagai otaknya tumbuhan. Dari SD sampai tamat SMK saja guru IPA (ilmu pengetahuan alam) enggak pernah kasih tahu hal kaya beginian  ;D
Dapatkan berbagai artikel mengenai [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] dari portal berita lebihbaik.newstipsindonesia

Pi-One

Paus biru makhluk hidup terbesar? Mungkin salah.
Karena paus biru adalah hewan terbesar yang masih hidup di muka bumi saat ini.

Tapi secara keseluruhan, tetap saja tumbuhan tidak punya otak. Jangan kata tumbuhan, bahkan sebagian hewan juga tidak punya otak, dan mereka tetap bisa merespon lingkungan dan melakukan aktivitas yang bisa dibilang kompleks. Ubur-ubur, misalnya.


garpu

menurut kbbi, otak:
n benda putih yang lunak terdapat di dalam rongga tengkorak yang menjadi pusat saraf; benak:
n alat berpikir; pikiran; benak: tajam

otak yang dimaksud di sini pusat saraf kan ya? walaupun tanaman bisa mentransfer sinyal dengan potensial aksi, tanaman tidak punya pusat saraf atau bahkan sel saraf. aktivitas tanaman tergantung pada regulasi genetiknya yang mengatur fisiologi tanaman dan membuat tanaman bisa merespon stimuli. tapi tidak punya otak juga tidak masalah karena sepanjang evolusinya memang tanaman tidak membutuhkan otak untuk berfungsi.

penemuan Darwin tentang evolusi memang fenomenal dan penting untuk biologi, tapi belum tentu semua penemuannya juga begitu dan Darwin selalu benar (barangkali makanya buku diatas tidak terkenal dan dijadikan acuan banyak orang seperti the origin of species). hal ini juga berlaku untuk semua ilmuwan.

syx

kalau tanaman dipotong untuk dijadikan bahan stek, tanpa akar, artinya kehilangan otak?

FLou91

kayaknya masih dalam perdebatan ya ini, saya jujur baru tahu juga sih kalau yang namanya tumbuhan itu tidak memiliki otak. Mungkin agak rancu sih, tapi gue bilang yang namanya tumbuhan itu gak memiliki otak sama sekali.
Cara [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] Lewat HP: Prabayar dan Pascabayar.