anda sharing apa? link?
dapat apa dari link?
Kenapa ngga share di sini ilmunya?
Mau share link atau ilmu?

Andai anda baca thread ini, jelas dari awal saya udah post bahwa saya gak ngerti cisco sama sekali,
Jadi saya bukan pengajar.
Tapi saya ga suka ada self-promoter di sini.
Kalo anda tidak setuju, silahkan cari tempat lain

waduh...jadi pada ribut , saya hanya mau share buat teman2 apa yg saya ketahui, kalau pengetahuan saya kurang ya silahkan ditambahin, kan jadi lengkap pengetahuannya kalau kita semua bisa share disini, kalau mau langsung komsultasi juga bisa, silahkan YM ke saya ya....

Best Regards,


Mozzpunkz

@momod

ga ada yang ribut kok, hanya sedikit bertukar pikiran
waduh, passwordnya.... jadi ga enak nih. Maju terus om momod

Kalau promosi forum kita sendiri kan tak apa2 kan omm reborn.. hehehhehehe.....

bukan boleh lagi, harus! Thanks ya :salaman:

Lanjutan......Mengapa Menggunakan BGP? dan kapan saatnya tidak menggunakan BGP..

BGP merupakan satu-satunya routing protocol yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua organisasi besar yang berbeda kepentingan. Meskipun routing protocol jenis EGP bukan hanya BGP saja, namun tampaknya BGP sudah menjadi standar internasional untuk keperluan ini. Hal ini dikarenakan BGP memiliki fitur-fitur yang luar biasa banyak dan fleksibel.

Mulai dari pengaturan frekuensi routing update, sistem pembangunan hubungan dengan AS tetangga, sistem hello, policy-policy penyebaran informasi routing, dan banyak lagi fitur lain yang dapat Anda modifikasi dan utak-atik sendiri sesuai dengan selera. Maka dari itu BGP merupakan routing protocol yang dapat dikontrol sebebasbebasnya oleh pengguna. Dengan demikian, banyak sekali kebutuhan yang dapat terpenuhi dengan menggunakan BGP.

BGP juga sangat tepat jika sebuah perusahaan memiliki jalur menuju internet yang berjumlah lebih dari satu. Kondisi jaringan dimana memiliki jalur keluar lebih dari satu buah ini sering disebut dengan istilah multihoming. Jaringan multihoming pada umumnya adalah jaringan berskala sedang sampai besar seperti misalnya ISP, bank, perusahaan minyak multinasional, dan banyak lagi. Biasanya jaringan ini memiliki blok IP dan nomor AS sendiri.

Peranan BGP dalam jaringan multihoming ini sangat besar. Pertama, BGP akan berperan sebagai routing protocol yang melakukan pertukaran routing dengan ISP atau NAP yang berada di atas jaringan ini. Kedua, BGP dengan dipadukan oleh pengaturan policy-policynya yang sangat fleksibel dapat membuat sistem load balancing traffic yang keluar masuk. Bagaimana membuat sistem load balancing dengan menggunakan BGP akan dibahas pada artikel edisi berikutnya.

Selain itu, BGP juga merupakan routing protocol yang sangat reliable kerjanya. Hal ini dikarenakan BGP menggunakan protokol TCP untuk berkomunikasi dengan tetangganya
dalam melakukan pertukaran informasi. TCP merupakan protokol yang menganut sistem reliable service, di mana setiap sesi komunikasi yang dibangun berdasarkan protokol ini harus dipastikan sampai tidaknya.

Pemastian ini dilakukan menggunakan sistem Acknowledge terhadap setiap sesi komunikasi yang terjadi. Dengan demikian, hampir tidak ada informasi routing dari BGP yang tidak sampai ke perangkat tujuannya. Routing protocol BGP yang sekarang banyak
digunakan adalah BGP versi 4 atau lebih sering disingkat sebagai BGP-4....

Kapan Saatnya Tidak Menggunakan BGP?
Seperti dijelaskan di atas, BGP merupakan routing protocol yang kompleks dan sulit untuk di-maintain. Dengan demikian, penggunaannya diperlukan keahlian khusus dan juga perangkat router berkemampuan proses yang tinggi. Untuk itu, perencanaan yang baik sangat diperlukan untuk menggunakan BGP. Ada kalanya Anda tidak perlu menggunakan routing protocol ini dalam berhubungan dengan AS lain. Jangan gunakan BGP untuk jaringan dengan situasi seperti berikut ini:

    * Hanya ada satu buah koneksi yang menuju ke Internet atau ke AS lain. Jaringan ini
       sering disebut dengan istilah singlehoming.

    * Policy routing untuk ke Internet dan pemilihan jalur terbaik tidak terlalu diperlukan dalam
       sebuah AS.

    * Perangkat router yang akan digunakan untuk menjalankan BGP tidak memiliki cukup
       memory dan tenaga processing untuk menangani update informasi dalam jumlah besar
       dan konstan.

    * Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan para administrator jaringannya dalam hal
       policy routing dan karakteristik BGP lainnya.

    * Bandwidth yang kecil yang menghubungkan AS yang satu dengan lainnya.

Setelah itu tinggal mengenai contoh topology dan config pada cisco dan penjelasan command2 nya....lain kali ya kita sambung.... (laper....)

Hallo semuanya,

Salut sama om mozzpunkz yang begitu relawan untuk turut mencerdaskan bangsa.

Disamping hal tersebut, perkenalkan saya seorang newbie di kalangan cisco dan tengah mencari ilmu utk melakukan konfigurasi terhadap produk2 cisco.

saat ini saya sedang ingin melakukan upgrade cisco router 2610 saya agar dapat menggunakan fitur vlan dan trunking. Mohon saran dan info dari rekan sekalian serta alternatif lain untuk mendapatkan IOS yang diperlukan selain ke website cisco.com.

thanks

Load Sharing When Dual-Homed to One Internet Service Provider (ISP) Through a Single Local Router

Skenario ini menunjukkan bagaimana caranya untuk membagi beban dengan maksimal antara multiple link yang ada yaitu remote AS dan local AS. Link ini memiliki ujung yg satu dengan satu router local pada local AS dan ujung lainnya  2 router sebagai remote AS dalam singel-home BGP yang sama atau dengan kata lain yaitu dua user ke satu internet service provider.

Sampel configurasi yang akan digunakan yaitu maximum-paths command. Secara default BGP akan memilih satu path terbaik dari path equal-cost yang ada yang diperoleh/dipelajarin dari satu AS.

Tolology jaringannya adalah sebagai berikut ini;


Configurasinya adalah sebagi berikut :

ROUTER A :
RouterA#conf t (Masuk ke mode global konfigurasi)

RouterA(config)#interface Loopback0 (Masuk ke mode konfigurasi interface loopback 0)
RouterA(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.0 (Setting IP address interface loopback 0)
!
RouterA(config)#interface Serial 0 (Masuk ke mode konfigurasi interface serial 0)
RouterA(config-if)#clock rate 64000 (Setting clock rate 64000)
RouterA(config-if)#ip address 160.20.20.1 255.255.255.0 (Setting IP address interface serial 0)
RouterA(config-if)# no shut (Aktifkan interface serial 0)
!
! 
RouterA(config)#interface Serial 1 (Masuk ke mode konfigurasi interface serial 1)
RouterA(config-if)#clock rate 64000 (Setting clock rate 64000)
RouterA(config-if)# ip address 150.10.10.1 255.255.255.0 (Setting IP address interface serial 1)
RouterA(config-if)# no shut (Aktifkan interface serial 1)
!
!
RouterA(config-if)#router bgp 11 (Kemudian masuk ke mode BGP konfigurasi AS 11)

Selanjutnya : Setting network BGP

RouterA(config-router)#neighbor 160.20.20.2 remote-as 10
RouterA(config-router)#neighbor 150.10.10.2 remote-as 10
RouterA(config-router)#network 1.0.0.0
maximum-paths 2 (Setting Jumlah path maksimum yg diberikan)

!--- This command specifies the maximum number of paths

Untuk router B dan Router C fungsi command sama dengan pada Router A

ROUTER B :

RouterB(config)#interface Ethernet0
RouterB(config-if)#ip address 2.2.2.1 255.255.255.0
!
RouterB(config)#interface Serial 0
RouterB(config-if)#ip address 160.20.20.2 255.255.255.0
RouterB(config-if)#clock rate 64000
RouterB(config-if)# no shut
!
!
RouterB(config-router)#router bgp 10
RouterB(config-router)#neighbor 160.20.20.1 remote-as 11
RouterB(config-router)#network 2.0.0.0
RouterB(config-router)#auto-summary



ROUTER C:

RouterC(config)#interface Ethernet0
RouterC(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.0
!
RouterC(config)#interface Serial 1
RouterC(config-if)#ip address 150.10.10.2 255.255.255.0
RouterC(config-if)#clock rate 64000
RouterC(config-if)# no shut
!
!
RouterC(config-router)#router bgp 10
RouterC(config-router)#neighbor 150.10.10.1 remote-as 11
RouterC(config-router)#network 2.0.0.0
RouterC(config-router)#auto-summary

Kemudian kita melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah show ip route  dan traceroute ke 2.2.2.2 pada Router A, hasilnya akan terlihat seperti dibawah ini:

RouterA# show ip route

!--- Output suppressed.

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       1.1.1.0 is directly connected, Loopback0
B    2.0.0.0/8 [20/0] via 150.10.10.2, 00:04:23
               [20/0] via 160.20.20.2, 00:04:01
     160.20.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       160.20.20.0 is directly connected, Serial0
     150.10.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       150.10.10.0 is directly connected, Serial1


RouterA# traceroute 2.2.2.2
Type escape sequence to abort.
Tracing the route to 2.2.2.2

1 160.20.20.2 16 msec
    150.10.10.2 8 msec *

RouterA# show ip bgp

BGP table version is 3, local router ID is 1.1.1.1
Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best, i - internal
Origin codes: i - IGP, e - EGP, ? - incomplete
   
Network    Next Hop    Metric    LocPrf    Weight Path   
*> 1.0.0.0    0.0.0.0               0    32768  i   
*> 2.0.0.0    160.20.20.2  0          0    10 i   
*               150.10.10.2  0          0    10 i


Demikianlah salah satu contoh sederhana untuk routingan BGP.