Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

November 13, 2024, 05:12:41 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
  • Total Anggota: 27,888
  • Latest: farradia
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 25
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 15
Total: 15

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

es batu

Dimulai oleh altair, Januari 05, 2011, 05:44:48 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

syx

Kutip dari: army.fice pada Maret 30, 2011, 12:30:08 AM
kok es-nya bisa menguap??? bukannya pada fase perubahan dari es batu menjadi cair, kalor yang diserap dari lingkungan digunakan untuk mengubah wujud es dari padat menjadi cair ?? bukan menjadi uap...
es bisa langsung menguap. tergantung pada suhu dan tekanan yang digunakan. teknik ini digunakan dalam teknologi freeze-drying ato lyophilization pada makanan dan obat.

titik didih juga tergantung pada tekanan juga, selain pada suhu. jadi sebenarnya kurang lengkap jika menyebut air mendidih pada suhu 100 C. perlu disebutkan pada tekanan berapa? di daerah gunung tinggi, di mana tekanan udara lebih rendah, air mendidih pada suhu yang lebih rendah dari 100 C.

uap putih yang terlihat pada air terjadi karena kondensasi. selain suhu, juga dipengaruhi konsentrasi ato kadar dan tekanan uap air dalam udara. pada kasus es, terlihat uap air karena uap air yang ada di udara dan dekat dengan permukaan mengalami kondensasi. pada kasus udara dingin, uap air dari napas kita mengalami kondensasi segera saat keluar dari hidung ato mulut karena suhu udara yang jauh lebih dingin dari tubuh. pada kasus air mendidih, uap air segera berkondensasi karena perbedaan suhu antara area permukaan air dengan udara di atasnya.


Mr.Smiley

Kutip dari: syx pada Oktober 29, 2011, 11:41:10 AM
...
titik didih juga tergantung pada tekanan juga, selain pada suhu. jadi sebenarnya kurang lengkap jika menyebut air mendidih pada suhu 100 C. perlu disebutkan pada tekanan berapa? di daerah gunung tinggi, di mana tekanan udara lebih rendah, air mendidih pada suhu yang lebih rendah dari 100 C.
...
terima kasih mas syx tambahannya.

saya rangkum ya:
-titik didih air murni adalah 100oC, titik lebur air adalah 0oC (pada tekanan 1 atm)
-air bisa mendidih dibawah suhu 100oC jika tekanan udaranya lebih rendah. di gunung pada ketinggian tertentu, air mendidih di suhu 70oC
-es bisa langsung berubah menjadi uap tergantung kondisi lingkungan
-uap putih yang terlihat pada air terjadi karena kondensasi (info lebih lanjut baca posting mas syx)
mongggo kalau ada yang mau nambahin.

syx

... eh, iya. baca rangkuman smiley terkait air murni. bener juga, komposisi bahan terlarut bisa mempengaruhi titik lebur dan titik didih.

mhyworld

Kutip dari: Mr.Smiley pada Oktober 30, 2011, 08:58:52 PM
terima kasih mas syx tambahannya.

saya rangkum ya:
-titik didih air murni adalah 100oC, titik lebur air adalah 0oC (pada tekanan 1 atm)
-air bisa mendidih dibawah suhu 100oC jika tekanan udaranya lebih rendah. di gunung pada ketinggian tertentu, air mendidih di suhu 70oC
-es bisa langsung berubah menjadi uap tergantung kondisi lingkungan
-uap putih yang terlihat pada air terjadi karena kondensasi (info lebih lanjut baca posting mas syx)
mongggo kalau ada yang mau nambahin.
Nambah dikit.
Es bisa langsung berubah menjadi uap (menyublim) pada tekanan rendah, di bawah tekanan triple point sekitar 6.1173 millibars atau 0.0060373 atm dan suhu rendah, di bawah suhu triple point 0.01 derajat Celcius.
Tekanan triple point yang dimaksud adalah tekanan uap air parsial di udara. Misalnya udara mengandung uap air 10% (mol/mol) bertekanan 1 bar, tekanan parsial uap airnya 100 milibar.
Lebih lengkapnya silakan baca di sini [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
once we have eternity, everything else can wait