setelah dibaca-baca dari berbagai sumber lewat google, yang saya tangkap eksperimen Michelson-Morley mencari medium permbatan cahaya dan eksperimen Sagnac membuktikan kecepatan cahaya tidak konstan. Hasil keduanya berbeda. Artinya ada kerangka acuan yang terbawa cahaya pada eksperimen Sagnac.
Kalau kerangka acuan terbawa pada eksperimen Sagnac, hasilnya pasti sama dengan eksperimen Michelson-Morley. Null.
Namun ditafsrikan oleh sebagian orang bahwa ada kerangka acuan universal. Orang boleh menyebutnya sebagai aether, aura, apeiron, tenaga dalam, chi, ki, atau bahkan “kekuatan kegelapan” kalau mau karena berbagai kepercayaan tentang “kekuatan misterius” di luar jangkauan panca indera maupun teknologi memang sudah diyakini banyak orang dari dulu. Saya sih cukup nikmati saya sensasi “keanehan” alam semesta dan mengakui keterbatasan diri daripada mati bosen tinggal di dunia yang (saya anggap) serba statis. Untuk helliocentrism, hukum Newton klasik dan efek Casimir saya anggap sebagai referensi ilmiah untuk model heliosentris dalam ruang lingkup tata surya kita.
Hukum Newton klasik, mendukung baik heliocentrism maupun geocentrism. Model yang dipilih akhirnya kembali ke keyakinan pribadi masing-masing.
Efek Casimir justru membuktikan tidak ada yang namanya perfect vakum. Atau void kalau Anda lebih suka istilah itu. Sudah saya kutip sebelumnya perkataan Prof. Robert Moon:
According to accepted theory, free space is a vacuum. If this is so, how can it exhibit impedance? But it does. The answer, of course, is that there is no such thing as a vacuum, and what we call free space has structure. The impedance equals 376+ ohms. ["Space Must Be Quantizied," hal. 26ff.]
Makanya saya katakan sebelumnya, bila memang Anda tidak meyakini eksistensi ether, silahkan buktikan dengan eksperimen yang menghasilkan "perfect vacuum."
Nah, kembali ke Newton klasik. Newton sebenarnya tidak tahu hakikat gravitasi itu apa. Newton cuma mengamati fenomenanya saja. Newton berkata:
That gravity should be innate, inherent and essential to matter, so that one body may act upon another at a distance through a vacuum, without mediation of anything else, by and through which their action and force may be conveyed from one to another, is to me so great an absurdity that I believe no man who has in philosophical matters a competent faculty of thinking can ever fall into it. Gravity must be caused by an agent acting constantly according to certain laws; but whether the agent be material or immaterial I have left to the consideration of my readers. ["Correspondence," vol. 3, hal. 253.]
Jadi, bahkan Newton sendiri meyakini bahwa gravitasi itu pasti disebabkan oleh suatu agen. Sebaliknya, mengatakan absurd bagi yang meyakini bahwa objek-objek tertarik satu sama lain tanpa mediasi apa pun (A.K.A vacuum). Masalahnya, Newton tidak yakin apakah agen ini materi atau non-materi.
Beberapa tahun kemudian, Nicolas Fatio de Duiller, teman karib Newton, menggabungkan konsep matematika Newton untuk gravitasi dan konsep medium fisik milik Huygen. Pemikiran de Duiller inilah yang kelak menginspirasi Georges-Louis le Sage membuat teori gravitasi "dorong-mendorong" yang lebih dikenal sebagai Le Sage Gravity. Perhatikan apa kata Newton terhadap konsep yang dicetuskan oleh teman karibnya, de Duiller:
And these are the necessary conditions of an hypothesis by which gravity is to be explained mechanically. The unique hypothesis by which gravity can be explained is however of this kind, and was first devised by the most ingenious geometer Mr. N. Fatio. ["Pushing Gravity," hal. 55]
Konsep de Duiller atau kelak menjadi Le Sage Gravity justru bisa menjelaskan hakikat mekanis bagaimana gravitasi itu bekerja dan disetujui langsung oleh Newton saat itu.
Solar flare itu berbeda ya hasil dan pengamatan? Bukankah dalam pengamatan sendiri ada yang menunjukkan warna biru? Karena pengamatannya menggunakan berbagai instrumen. Dan bukankah solar flare bisa menghasilkan energi spektrum elektromagnetik yang beragam dalam semua jenis wavelength mulai dari radiowave hingga gamma ray. Radio wave berarti long wavelength => frekuensi rendah => redshift ?
Coba tengok lagi jurnal yang pernah saya posting di sini, di:
http://sprg.ssl.berkeley.edu/adminstuff/webpubs/2003_ajl_L81.pdfPerhatikan judulnya, "High-Resolution Spectroscopy of
Gamma-Ray Lines From The X-Class Solar Flare." Apa itu Gamma Ray?:
Gamma radiation, also known as gamma rays, and denoted by the Greek letter γ, refers to electromagnetic radiation of an extremely high frequency and are therefore high energy photons. [http://en.wikipedia.org/wiki/Gamma_ray]
Jadi, secara definisi saja sudah high frequency. Kemudian, spektrum tiap unsurnya diadu apple-to-apple dengan spektrum unsur yang sama yang diamati di laboratorium di bumi. Misal, carbon dengan carbon, ferum dengan ferum, helium dengan helium dan sebagainya. Bukan dengan diadu silang antara satu unsur dengan unsur lain. Nah, setelah diadu apple-to-apple kalau ternyata spektrum yang diamati lebih panjang dari normalnya, berarti telah terjadi redshift.
Di post sebelumnya, dari dua alternatif yang bisa menyebabkan redshift, yaitu, efek Doppler dan gravitational shift, sudah tidak mungkin efek Doppler. Sedangkan untuk gravitational shift, nilainya terlalu kecil.
Jangan lupa, redshift pada matahari tidak hanya pada Solar Flare, tapi juga ada pada lapisan Chromosphere-nya.
http://www.newtonphysics.on.ca/chromosphereNah, misteri redshift-nya matahari ini sama konteksnya dengan quasar. Apa itu quasar?:
Quasars (/ˈkweɪzɑr/) or quasi-stellar radio sources are the most energetic and distant members of a class of objects called active galactic nuclei (AGN). Quasars are extremely luminous and were first identified as being high redshift sources of electromagnetic energy, including radio waves and visible light, that appeared to be similar to stars, rather than extended sources similar to galaxies. Their spectra contain very broad emission lines, unlike any known from stars, hence the name "quasi-stellar". Their luminosity can be 100 times greater than that of the Milky Way. [http://en.wikipedia.org/wiki/Quasar]
Tahu, kan, maksudnya high redshift? Big-banger bilang, redshift adalah indikator jarak dan kecepatan. Makin besar redshit, makin cepat dan makin jauh dari pengamat. Tapi, quasar ini adalah objek paling terang yang teramati. Dengan energi sebesar itu tapi diikuti dengan nilai redshift yang tinggi membuat ilmuwan meragukan apakah memang benar redshift itu indikator jarak dan kecepatan:
When quasars were first discovered in the nineteen-sixties, they confronted astronomers and astrophysicists with an acute dilemma: If their enormous redshifts truly represented distance, nothing known in physics could explain their source of energy. Indeed, the very existence of such a compact but colossal source of energy seemed for a time to challenge the known body of physical principles, and a variety of fanciful notions like the "white hole" hypothesis were seriously considered in some quarters. ["Mosaic," 9:18-27, May-June 1978.]