Memang benar bro si meyer menggunkan tegangan tinggi Tapi bukan di water fuel cell nya melainkan di injectornya, injector terletak di ruang pembakaran dimana hasl pmbkran itu menghslkan energy yg nantinya dirubah dari gerak translasi ke rotasi, jadi diperlukan memang tegangan tinggi agar air yang sudah bercmpur dengan gas brown dapat terbkar jadi percikan dari tegngan tinggi itulah sendri yang memishkan h dan o di air tadi lalu percikan hsl tegngan tinggi itu juga sndri berfngsi sebgai pemicu terjadinya ledakan dalam ruang bakar piston ( bisa saerch di google plasma spark water burning )..klu soal ini blm ada yang dapat menjelaskan knapa ledkan hidrogen itu sngt besar dari inputnya, bahkan si meyer sendri pun ikut terbnuh, ia diracuni lalu mati..sebnrnya bnyk yg dirahasiakan, apakah kamu yakin gempa dan tsunami aceh krna fktor alam? apakah ledkan hidrogen..? 
mas bro coba research lagi deh tentang alatnya mayer. semua water fuelnya mayer menggunakan tegangan tinggi. inputnya alatnya memang tegangan rendah, tapi di alatnya ada coil untuk menggandakan tegangan yg kemudian di arahkan ke electrode nya.
sekedar sharing aja mas bro, berikut kesimpulan riset saya :
1. Water fuel mayer model awal menggunakan dua tabung Stanless steel grade 316. mayer neggunakan SS grade 316 karena pada komposisi ini silicon dapt muncul ke permukaan saat diberi tegangan tinggi. Pada alat ini mayer memberdayakan silicon . Oxidasi silicon menghasilkan energy kemudian energy tersebut memisahkan hidrogen dari air. pada alt ini , kedua tegangan pada electtodenya menggunakan tegangan tinggi. mayer kemudian menambhkan lampu LED di salah satu electrodenya untuk mereduksi silicon yg teroksidasi.
2. water fuel model kedua, hampir sama dengan yg pertama, tapi pada model ini mayer sudah tidak menggunakan lampu led lagi, tapi memenfaatkan cahaya tampak untuk mereduksi silicon.
pada kedua lat ini terjadi proses akosidasi dan reduksi silicon (sumber energy extranya dari oksidasi silicon).
3. water fuel mayer yg ketiga sedikit berbeda. alat inilah yg dipasang mayer di mobilnya yang berbahan bakar air (mantap khan

). disinilah mayer juga menggunakan system pembakaran hidrogen yg sangat effisien (disertai dg sytem injector yg agan jelaskan). tapi saya tidak tertarik dengan system pembakarannya. saya hanya tertarik pada system water fuelnya, bagaimana mayer memproduksi hidrogen sehingga energy input < energy output. karena membahas masalah "free energy".
pada alat ini, mayer memperdayakan besi (Fe) yg teroksidasi sebagai sumber energy extranya. jadi bukan lagi silicon seprti pada alat pertama dan kedua. jadi Fe teroksidasi menjadi Fe2O3 menghasilkan energy, energy tersebut kemudian di pake untuk memisahkan hidrogen dari air.
memang betul, alat mayer ini energy input < energy ouput karena mayer "mengoksidai" besi. masalahnya besi yang sudah teroksidasi membutuhkan energy besar untuk mereduksinya. jadi system secara garis besar tetap aja tekor energy-nya

.