Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:22:39 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 192
Total: 192

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Hewan Jago FISIKA

Dimulai oleh Alan adhityo, Oktober 01, 2010, 08:00:35 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Alan adhityo

Percaya nggak bahwa hewan‐hewan disekitar kita banyak menggunakan
fisika? (nah lhoh?)  :o

Sebut saja burung. Burung mempunyai sayap yang didesain secara sempurna, cocok
untuk terbang. Bentuk sayap yang melengkung bersifat aerodinamis membuat udara
dapat mengalir dengan lebih cepat di permukaan atas sehingga terjadi perbedaan
tekanan udara antara sayap atas dan sayap bawah. Perbedaan tekanan udara ini
mampu mengatasi gaya tarik gravitasi sehingga burung dapat terbang dengan mulus.
Jika dari burung kita bisa mempelajari prinsip untuk terbang, kita juga bisa
mengamati cara lepas landas bebek yang mendorong kakinya untuk menghasilkan
tenaga jet sehingga memungkinkannya melesat ke udara.

Dari ikan lumba‐lumba kita
bisa mempelajari sistem navigasi.

Sedangkan kelelawar memberi pelajaran pada kita
tentang metode penggunaan radar.

Kalau Anda melihat seekor ikan, pernahkah terlintas pertanyaan, mengapa
ikan dikaruniai bentuk tubuh yang ramping? Itu untuk memudahkannya bergerak
mengatasi hambatan air. Karenanya, kapal laut atau kapal selam pun memiliki bagian
depan yang ramping dan kemudian melebar sesuai kebutuhan.

Untuk belajar tentang beradaptasi dengan temperatur lingkungan di sekitar,
kita bisa meneliti kehidupan beberapa hewan. Kelinci bertelinga panjang yang di
Amerika dikenal dengan nama Jackrabbit sehari‐harinya memiliki 'daerah kekuasaan'
dengan temperatur permukaan tanah pada musim panas dapat mencapai 70C.
Untuk bertahan hidup, meskipun tidak pernah mempelajari hukum fisika Wien
tentang proses radiasi termal di sekolah, Jackrabbit menerapkannya di sarangnya.

Tentang material komposit, kita bisa belajar dari kulit kerang. Kulit kerang
ternyata persis tembok rumah. Ada batu bata dan adukan semennya. Bedanya "batu
bata" pada kulit kerang sangat tipis, sedangkan "semennya" setebal 10 nm atau 1
per 10 milyar meter. Tapi kekuatannya dua kali kekuatan keramik sintetis. Ini pernah
menimbulkan inspirasi bagi peneliti dari Universitas Princeton untuk membuat
bahan pelapis tank.

Selain kulit kerang, kulit sejenis kumbang tertentu diam‐diam
juga berteknologi canggih. Ketika dilihat dengan mikroskop elektron, kulit kumbang
menunjukkan banyak kemiripan dengan komposit yang biasanya digunakan pesawat
tempur. Bedanya, pada kompisit sintetis penyusun lapisan‐lapisan serat dilakukan
secara simetris. Sedangkan susunan serat pada kulit kumbang tidak simetris tetapi
sangat teratur. Ada anggapan bahwa struktur yang tidak simetris bersifat labil dan
mudah berubah, tapi ternyata kulit kumbang terbukti dapat menahan beban lebih
besar dan lebih tahan banting. Jadi siapa yang lebih canggih? Manusia atau
kumbang?

Lalu, bagaimana dengan keajaiban‐keajaiban hewan seperti kucing yang
dijuluki memiliki sembilan nyawa karena kalau jatuh dari tempat tinggi tulangtulangnya
tidak rontok. Apakah kucing memiliki daya magis? Tentu tidak. Kucing
menerapkan prinsip kesetimbangan dengan baik. Kucing menerapkan hukum-hukum newton sebelum kita.

Bagaimana dengan burung yang
bertengger di atas kawat listrik tetapi tidak tersetrum? Kedua kaki burung rupanya
menginjak kawat yang bertegangan hampir sama sehingga hampir tidak ada beda
potensial yang melewati burung, akibatnya arus yang mengalir ke tubuh burung kecil
sekali. Hasilnya, Burung tidak menderita apa‐apa.

Bagaimana dengan serangga yang mampu mengangkat beban berukuran
atau berbobot ratusan kali lipat ukuran tubuhnya sendiri? Lebah misalnya, dapat
membawa beban 300 kali beratnya sendiri. Artinya lebah sama kuatnya dengan
manusia yang mampu mendorong 3 truk ukuran besar secara bersamaan! Kuncinya
terletak pada perbandingan antara ukuran dan kekuatan otot‐otot tubuhnya.
Perbandingan itu sangat besar daripada manusia karena perbedaan ukuran tubuh
manusia dan serangga.


Demikianlah, jika Anda pergi ke kebun binatang atau rekreasi ke pantai,
kebun, taman, atau sekedar menghabiskan waktu di rumah dengan hewan
kesayangan, jangan lupa amati bentuk dan struktur tubuh serta perilaku hewan.
Dengan begitu sebenarnya kita sudah mendapatkan kursus fisika. Gratis!!! haha,  ;D ;D ;D


adisae

#1
Jadi inget perdebatan teori evolusi.. :P

ah mungkin para evolusionist akan bilang itu cuma kebetulan.. ;D ;D
OOT..dink..

oh iya aku pernah baca tentang capung..atau liat film kayaknya
navigasi terbangnya keren loh..
punya artificial horizon yaitu alat untuk mengetahui kemiringan terbang..
dua pasang sayapnya juga ditiru untuk model helicopter (lupa nama) dan
hasilnya helicopter yang manuvernya lebih bagus..
tapi tentu saja masih kalah hebat ma capungnya sendiri..


Logan

Belum ada yang meniru kemampuan kumbang badak ya? :(
Mungkin baru Kamen Rider di dunia fiksi yang bisa... :D :)

syx

tapi mereka kan pake insting, tanpa itung-itung...
manusia juga dengan sendirinya sudah menerapkan ilmu fisika kan. contoh yang paling mudah adalah cara manusia purba membuat api dengan menerapkan gaya gesek yang menimbulkan kalor.
gimana cara binatang meramalkan adanya bencana alam?

faiqhr

bedanya manusia berkembang, mereka tidak.

saya jadi mikir, seandainya di bumi g ada manusia, cuma ada hewan sama binatang, walaupun struktur tubuh mereka secanggih apapun g bakal ada yang mengakui dan mengeksplor kecanggihan itu, :D

adisae

Manusia sendiri aja canggih banget kok..
punya mata dan bisa makai mata tanpa ngerti dulu pembiasan cahaya, apalagi sifat2 foton..
bisa pake lidah mbedain rasa..wah kalo yang satu ini sampe sekarang pun ga ada yang bener2 mudeng ma prosesnya..
orang jalan aja itungane pasti njimet banget y, gerakan elastis organik, untuk mbikin animasi 3D yang gerakane luwes pasti njimet, tapi kita bisa jalan n lari tanpa ngerti semua itu..
n masih banyak lagi..

nandaz

yang lebih canggihnya lagi bisa "mempelajari" ...itulah akal fikiran, otaknya lebih canggih dari cpu
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

adisae

hhe sepakat..manusia sudah "diprogram" untuk bisa memperlajari..
bukan sekedar otaknya yang melebihi CPU
tapi juga sudah dilengkapi sistem operasinya sampe software2nya, memroses gambar, suara, bicara, bahasa, bahkan rasa..